Kerangka teori
TABEL V.7 HUBUNGAN RESILIENSI DAN PRFOEMA AKDEMIK (NILAI IPK DAN NILAI RAPOR)
A. TINJAUAN KEISLAMAN 216 Berkaitan dengan ilmu Berkaitan dengan ilmu
Surah Al Imran ayat 7, Ilmu datangnya dari Allah swt.
ٌد ًَٰك ْحُّي ٌدٌٰٰا ُُِّْي َةٰرِكْنا َكٍَْهَع َل َصََْا ْْٓيِرَّنا َُْٕ
Huwallażī anzala 'alaikal-kitāba min-hu āyātum muḥkamātun hunna ummul-kitābi wa ukharu mutasyābihāt, fa ammallażīna fī qulụbihim zaigun fayattabi'ụna mā tasyābaha min-hubtigā`al-fitnati wabtigā`a ta`wīlih, wa mā ya'lamu ta`wīlahū illallāh, war-rāsikhụna fil-'ilmi yaqụlụna āmannā bihī kullum min 'indi rabbinā, wa mā yażżakkaru illā ulul-albāb
Terjemahan
Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Diantaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, yaitu pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lainnya mutasyabihat. Adapun orang-orang yang hatinya condong kepada kesesatan, mereka mengikuti mutasyabihat untuk mencari fitnah dan mencari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya dalam mengatakan, "Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami." Tidak ada yang bisa mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.
Tafsir Ringkas Kemenag RI
66
Hanya Dia yang menurunkan Al-Qur'an kepadamu, ya Nabi Muhammad, agar kamu dapat menyampaikan dan menjelaskan maknanya kepada seluruh umat manusia. Apa yang diturunkan itu terdiri dari dua golongan, di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, yaitu ayat-ayat-ayat-ayat yang begitu jelas isinya sehingga hampir tidak perlu penjelasan tambahan lagi, atau ayat-ayat yang tidak memiliki makna selain apa yang terlintas dalam pikiran. Ayat-ayat muhkamat adalah poin utama dari Al-Qur'an. Dan kelompok ayat lain dalam Al-Qur'an, yaitu mutasyabihat, yaitu ayat-ayat yang mengandung beberapa makna, samar-samar artinya dan sulit dipahami kecuali setelah merujuk pada muhkam, atau hanya Allah yang mengetahui maknanya. Adapun orang-orang yang hatinya condong kepada kesesatan, mereka mengikuti mutasyabihat dengan ketat, dengan berpegang teguh pada ayat-ayatnya saja dan tidak menggunakan ayat-ayat muhkamat sebagai acuan dalam memahami atau menentukan maknanya. Tujuan mereka melakukannya adalah untuk mencari fitnah, yaitu kebingungan dan kebingungan pemikiran dan keraguan di antara orang-orang yang beriman, dan untuk mencari dengan sungguh-sungguh takwilnya yang sesuai dengan kesalahan mereka. Mereka melakukan itu meskipun tidak ada yang mengetahui takwil kecuali Allah. Dan sikap mereka bertentangan dengan sikap ar-rasikhun fi al-'ilm, yaitu orang yang ilmunya dalam dan keimanannya kokoh. Atau, seperti dalam salah satu bacaan mutawatir (qiraat), takwil ayat-ayat mutasyabihat bisa juga dikenal dengan ar-rasikhun fi al-'ilm. Dengan demikian, ayat-ayat mutasyabihat diturunkan untuk memotivasi para ulama agar aktif melakukan kajian, menalar, berpikir, berhati-hati dalam ijtihad dan menangkap pesan-pesan agama. Orang-orang yang
67
mendalam ilmunya dan kokoh keimanannya berkata, ―Kami beriman kepadanya, yaitu Al-Qur‘an, yang semuanya mutasyabihat dan muhkamat, dari sisi Tuhan kami.‖ Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil pelajaran dan memahami maknanya dengan baik dan benar kecuali orang yang berakal, yaitu orang yang berakal yang tidak menuruti hawa nafsunya.
Surah Al Ankabut ayat 43 Dengan Akal Manusia Dapat Memikirkan Ilmu
ٌَ ًُِْٕهٰعْنا َّلَِا ْٓآَُهِقْعٌَ اَي َٔ ِۚضاَُّهِن آَُت ِسْضََ ُلاَثْيَ ْلَا َكْهِذ َٔ
Latin : wa tilkal-amṡālu naḍribuhā lin-nās, wa mā ya'qiluhā illal-'ālimụn
Terjemahan
Dan Kami membuat perumpamaan ini untuk manusia; dan tidak ada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.
Tafsir Ringkas Kemenag RI
Dan Kami jadikan perumpamaan-perumpamaan itu dan Kami jelaskan untuk manusia agar dapat bermanfaat dan dijadikan pelajaran; Dan tidak seorang pun yang akan memahaminya dengan baik dan sempurna kecuali orang-orang yang berpengetahuan dan mendalami tentang Allah, tanda-tanda-Nya dan segala ketetapan-Nya.
Hadist
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surge‖ (HR Muslim,no.2699)
―Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu,maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang‖ (HR Tirmidzi)
68
Wa mā hāżihil-ḥayātud-dun-yā illā lahwuw wa la'ib, wa innad-dāral-ākhirata lahiyal-ḥayawān, lau kānụ ya'lamụn
Terjemahan
Dan kehidupan dunia ini hanyalah lelucon dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itu adalah kehidupan yang sebenarnya, seandainya mereka mengetahui.
Tafsir Ringkas Kemenag RI
Salah satu faktor yang membuat orang-orang kafir enggan untuk beribadah kepada Allah, meskipun bukti keberadaan dan keesaan-Nya begitu jelas, adalah motivasi duniawi. Oleh karena itu, ayat ini menginformasikan sifat kehidupan dunia dan perbandingannya dengan akhirat. Dan kehidupan dunia ini hina, tidak berharga, juga tidak kekal. Dunia ini hanya lelucon yang akan meringankan orang-orang kafir dari tugas kehidupan yang sebenarnya, dan dunia ini juga seperti permainan yang hanya memberikan kesenangan sesaat, sebelum kelelahan datang. Dan sesungguhnya negeri akhirat adalah kehidupan yang sesungguhnya bagi manusia. Itulah hidup yang kekal dan abadi. Di sana orang akan merasakan kebahagiaan dan kesengsaraan yang hakiki, jika mereka mengetahui dan
memahami kefanaan dunia dan keabadian akhirat. Namun, banyak dari mereka tidak mencoba memahaminya
69 Surah Al-A’laa ayat 17
Wal Aakhiratu khairunw wa abqoo padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.
Tafsir Ringkas Kemenag RI
Kamu lalai terhadap akhirat, padahal akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.
Kebahagiaan akhirat lebih murni dan tak terbatas, sedangkan kebahagiaan duniawi menyedihkan dan akan segera hilang
Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa kualitas hidup di dunia ini dinilai berkualitas jika berorientasi dan bertujuan untuk akhirat, selain itu hanya layak bermain game yang bersifat umum, yang tidak memiliki unsur membuang-buang waktu dan tenaga. kehidupan.
Hadist
Berkaitan dengan resiliensi
Penting untuk diketahui bahwa cobaan, permasalahan dan kesulitian hidup merupakan sebuah keniscayaan. Ujian hidup adalah sunnatullah, setiap fenomena yang terjadi dalam kehidupan dan alam semesta merupakan kehendak Allah Swt.
Dan hal tersebut berada di luar kendali manusia, manusia hanya bisa melakukan apa yang berada di bawah kendalinya seperti emosi, hasrat dan lain sebagainya.
Terkait cobaan dan ujian ini Allah berfirman;
ا ِسِّشَت َٔ ِۗخ ٰسًََّثنا َٔ ِطُفََْ ْلَا َٔ ِلا َْٕيَ ْلَا ٍَِّي ٍصْقََ َٔ ِع ُْٕجْنا َٔ ِف َْٕخْنا ٍَِّي ٍءًَْشِت ْىُكََّ َُٕهْثََُن َٔ
ٌٍَْ ِسِثهصن
Arab-Latin: Wa lanabluwannakum bisyai`im minal-khaufi wal-jụ'i wa naqṣim minal-amwāli wal-anfusi waṡ-ṡamarāt, wa basysyiriṣ-ṣābirīn
70
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan sesungguhnya Kami akan menguji kamu dengan sedikit rasa takut, lapar dan kekurangan harta karena sulit mendapatkannya atau hilang sama sekali. Dan dari jiwa dengan terjadinya kematian atau mati syahid di jalan Allah, dan dengan berkurangnya buah kurma, anggur, dan biji-bijian karena kurangnya panen atau pembusukan. Dan berilah kabar gembira - hai nabi - kepada orang-orang yang sabar dalam menghadapi masalah. ini dan hal-hal serupa dengan apa yang membuat mereka bahagia dan menyenangkan mereka berupa akhir yang baik di dunia dan di akhirat.
ۗ ٌحَثٍْ ِصُّي ْىُْٓرَتاَصَا ْٓاَذِا ٌٍَِْرَّنَا ٌَۗ ُْٕع ِج ٰز ٍَِّْنِا ْٓاََِّا َٔ ِ ه ِلِلّ اََِّا ا ُْْٕٓناَق
Arab-Latin: Allażīna iżā aṣābat-hum muṣībah, qālū innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ụn
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah bimbingan Syekh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, guru besar fakultas al-Qur'an di Universitas Islam Madinah Allah
menjelaskan bahwa mereka ditimpa musibah, sabar dan berusaha dan berkata:
Semuanya milik Allah dan semuanya akan kembali kepada-Nya.
Artinya :
―Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa
musibah, mereka berkata ―Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un‖ (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).‖ (Al-Baqarah: 155-156)
Hadist
71
.
Yang artinya:
―Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah.Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan.Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu.Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah.
Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan:
‗Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.‘ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‗Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.‘Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu setan.‖ (HR.
Muslim)
72 BAB VII
PENUTUP