• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2022"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

“EFFECT OF QUALITY OF LIFE AND RESILIENCE ON ACADEMIC PERFORMANCE STUDENT OF DOCTOR EDUCATION ACADEMIC AND PROFESSIONAL STAGE”

MUH HENDRY HALAWING NIM. 105421104818

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

memperoleh gelar Sarjana Kedokteran

PEMBIMBING Dr.dr Ami Febriza, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022

“PENGARUH KUALITAS HIDUP DAN RESILIENSI

TERHADAP PEFORMA AKADEMIK MAHASISWA

PENDIDIKAN DOKTER TAHAP AKADEMIK DAN PROFESI”

(2)
(3)

i

(4)

ii

(5)

iii

(6)

iv

(7)
(8)

vi

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Skripsi, 25 Februari 2022 Muh Hendry Halawing1, Dr.dr Ami Febriza,M.Kes2

1Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar Angkatan 2018, 2Pembimbing

“PENGARUH KUALITAS HIDUP DAN RESILIENSI TERHADAP PEFORMA AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER TAHAP AKADEMIK DAN PROFESI’’

ABSTRAK

Latar Belakang : Besarnya tanggung jawab dan kesibukan mahasiswa kedokteran mereka juga akan mempengaruhi kualitas hidup2 mereka dan daya resiliensi dalam diri mereka terlebih lagi di situasi virus pandemic covid 19 ini sangat beresiko bagi mahasiswa koas kedokteran dikarnakan tuntutan pembelajran yang mengharuskan mereka keluar masuk rumah sakit dan berinteraksi pada pasien yang ada di rumah sakit. Oleh sebab itu penulis ingin melihat apakah ada pengaruh kualitas hidup dan resiliensi terhadap peforma akdemik sekarang ini, Tujuan : Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas hidup dan resiliensi terhadap mahasiswa tahap akademik dan tahap profesi dokter dalam proses pembelajaran selama pandemic terhadap peforma akademik Dengan teknik simple random sampling bivariate menggunakan Metode penelitian ini menggunakan Observasional analitik, cross sectional study.

Metode Penelitian : pada penelitian ini digunakan analisis uji rank spearman Hasil : Berdasarkan interpretasi table V1 Karakteristik Respomden, menunjukkan bahwa dari total jumlah responden terdapat 18 orang dengan kualitas hidup sedang dan 48 orang dengan kualitas hidup tinggi. Kemudian terdapat 50 orang dengan resiliensi sedang dan 16 orang resiliensi tinggi.lalu untuk performa akademik tahap akademik menggunakan nilai ipk terdapat 9 orang kategori rendah dan 39 orang kategori tinggi.dan untuk peforma akademik tahap profesi menggunakan nilai rapor hanya kategori tinggi semua dengan jumlah 18 orang.

Kesimpulan : Tidak ada pengaruh kualitas hidup terhadap pefoema akademik mahasiswa baik pada tahap akademik maupun profesi pada mahasiswa kedokteran angkatan 2018 dan 2017 pada fakultas kedokteran universitas muhammadiyah Makassar dan Tidak ada pengaruh resiliensi terhadap pefoema akademik mahasiswa baik pada tahap akademik maupun profesi pada angkatan 2018 dan 2017 pada fakultas kedokteran universitas muhammadiyah Makassar Kata Kunci : Kualitas Hidup , Resiliensi , Peforma Akademi

(9)

vii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Skripsi, 25 Februari 2022 Muh Hendry Halawing1, Dr.dr Ami Febriza,M.Kes2

1Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar Angkatan 2018, 2Pembimbing

“EFFECT OF QUALITY OF LIFE AND RESILIENCE ON

PERFORMANCE AKADEMIC STUDENTS OF DOCTOR EDUCATION ACADEMIC AND PROFESSIONAL STAGE’’

ABSTRACT

Background: The amount of responsibility and busyness of their medical students will also affect their quality of life and their resilience, especially in this COVID-19 pandemic virus situation, which is very risky for medical co-operative students due to the demands of learning that require them to go in and out of the hospital and interact. in patients in hospital. Therefore, the author wants to see if there is an influence of quality of life and resilience on current academic performance. Objective: The purpose of this study was to determine whether there is an effect of quality of life and resilience on students at the academic stage and the medical profession stage in the learning process during a pandemic on academic performance. With simple random sampling technique, bivariate using this research method using analytical observational, cross sectional study.

Research Methods: in this study used Spearman rank test analysis Results: Based on the interpretation of Table V1 Characteristics of Respondents, it shows that from the total number of respondents there are 18 people with moderate quality of life and 48 people with high quality of life. Then there are 50

(10)

viii

people with moderate resilience and 16 high resilience people. Then for the academic performance of the academic stage using GPA scores there are 9 people in the low category and 39 people in the high category. And for the academic performance at the professional stage, only the report card scores are in the high category, all with a total of 18 people. . Conclusion: There is no effect of quality of life on students' academic performance both at the academic and professional stages of medical students class 2018 and 2017 at the medical faculty of the Muhammadiyah University of Makassar and there is no effect of resilience on students' academic performance both at the academic and professional stages in the 2018 and 2017 batches. at the Faculty of Medicine, Muhammadiyah University,Makassar Keywords: Quality of Life, Resilience, Academic Performance

(11)

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang senantiasa mencurahkan rahmat serta nikmatnya kepada hamba-hamba-Nya. Sholawat serta salam senantiasa tercurah atas Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dimana Beliau-lah yang senantiasa berjuang demi menyebarkan agama Allah, agama yang ramatan lil ‘alamin. Alhamdulillah berkat nikmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul ―Pengaruh kualitas hidup dan resiliensi terhadap peforma akademik mahasiswa pendidikan dokter tahap akademik dan profesi ” dimana penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua penulis, yaitu bapak Halawing dan Hj.Nuhaida serta saudara saudara kandung penulis yaitu Indriani,Adriani,Satrian dan mariani, dan juga teman teman angkatan dan senior-senior, yang senantiasa selalu memberikan bantuan terkhusus Riswanda yar yara, M.Abiyudo Nugroho, Chaidir Ali paradise, Andri Syuhada Yan Fauzi dan Zulfikar Syaifullah atas dukungan dan selalu berdoa untuk penulis selama ini.

Secara khusus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pembimbing penelian, yaitu Dr. dr. Ami Febriza, M.Kes, yang selalu meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi masukkan selama proses pembimbingan berlangsung. Selanjutnya penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:

(12)

x

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk memperoleh ilmu pengetahuan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar, Ibunda Prof.Dr.dr. Suryani As‘ad, M.Sc, Sp.GK(K) yang telah memberikan sarana dan prasarana sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini dengan baik.

3. Ibunda Juliani Ibrahim selaku Pembina organisasi Medical Ar-Razi Research Community Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar sekaligus koordinator blokpenelitian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberi pengetahuan tentang penelitian dan senantiasa memberi masukkan kepada penulis.

4. Seluruh dosen dan staf di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. dr. Nelly, Sp.PK, M.Kes selaku pembimbing akademik saya yang telah memberikan semangat dan motivasi selama proses perkuliahan dan dalam menyelesaikan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih memiliki banyak keterbatasan dan kekurangan, oleh karena itu penulis dengan senang hati akan menerima kritik yang bersifat membangun. Penulis juga berharap penelitian ini dapat membantu sebagai tambahan referensi pada penelitian yang dilakukan

(13)

xi

dikemudian hari.Akhir kata, penulis berharap semoga Allah membalas segala kebaikan pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan penelitian ini.

Makassar, Februari 2020 Penulis

Muh. Hendry Halawing

(14)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

DAFTAR ISI ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR SINGKATAN ... xx

KATA PENGANTAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 21

A. Latar Belakang ... 21

B. Rumusan Masalah ... 25

C. Tujuan Penelitian ... 25

1. Tujuan Umum ... 25

2. Tujuan Khusus ... 25

D. Manfaat Penelitian ... 26

1. Manfaat teoritis ... 26

a) Manfaat bagi peneliti... 26

b) Manfaat bagi Universitas ... 26

2. Manfaat Praktis ... 27

a) Manfaat bagi institusi pendidikan ... 27

b) Manfaat bagi Mahasiswa... 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 28

A. KONSEP KUALITAS HIDUP ... 28

1) Definisi kualitas hidup ... 28

2) Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup ... 29

3) Aspek Kualitas Hidup ... 32

4) Manfaat Kualitas Hidup ... 33

B. KONSEP RESILIENSI ... 34

1) Definisi Resiliensi ... 34

(15)

xiii

2) Faktor Yang Mempengaruhi Resiliensi ... 35

3) Aspek Resiliensi ... 37

4) Manfaat Resiliensi ... 39

C. KONSEP PERFORMA AKADEMIK... 40

1) Definisi Performa ... 40

2) Faktor Yang Mempengaruhi Performa Akademik ... 40

a) Percaya Diri ... 40

b) Motivasi ... 41

c) Gaya Belajar ... 41

D. KAJIAN KEISLAMAN ... 42

E. KERANGKA TEORI ... 44

BAB III KERANGKA KONSEP ... 45

A. Konsep Pemikiran ... 45

B. Definisi Operasional... 45

1. Kualitas Hidup ... 45

2. Resiliensi ... 46

3. Performa Akademik ... 46

C. Hipotesis ... 48

1. Hipotesis Null (H0) ... 48

2. Hipotesis Alternatif (HA) ... 48

BAB IV METODE PENELITIAN ... 49

A. Desain Penelitian ... 49

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 49

C. Populasi dan Sampel ... 49

D. Teknik Pengumpulan Data ... 50

E. Teknik Analisis Data ... 50

F. Besar Sampel ... 52

G. Alur Penelitian ... 54

(16)

xiv

H. Etika Penelitian ... 54

BAB V HASIL PENELITIAN ……….……….53

A. Gambaran Umum Populasi Sampel ………...………….53

B. Analisis Univariat ………..………54

C. Analisis Bivariat ………..55

BAB VI PEMBAHASAN ………..……….60

A. Tinjauan Keislaman ...67

BAB VII PENUTUP ………..………..74

A. Kesimpulan ...74

B. Saran ...75

DAFTAR PUSTAKA.. ... 76

LAMPIRAN ………...……...…79

HASIL OUTPUT SPSS ……….………..………..79

A. Analisa Univariat ...80

B. Analisa Bivariat ...86

(17)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar.II.1.KerangkaTeori………25

Gambar.III.1Kerangka.Konsep………...26

Gambar.IV.1Alur.Penelitian………...35

(18)

xvi

DAFTAR SINGKATAN

Covid-19 = Coronavirus disease 2019

UNESCO = United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

WHO = World Health Organization

(19)

17

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang

Pembelajaran menjadi suatu proses dimana pendidik mengembangkan pemikiran kreatif untuk meningkatkan pemikiran siswa.Munculnya virus berbahaya COVID-19 di Indonesia ini berdampak pada berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan.Kemudian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan surat keputusan nomor 13 A tentang penetapan masa darurat akibat virus corona.Berdasarkan penetapan tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan Surat Edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:

36962/MPK.A/HK/2020 tanggal 17 Maret 2020 tentang Belajar Online dan Bekerja dari Rumah Dalam RangkaPencegahan Penyebaran Corona Virus Disease ( COVID-19)1.

Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh tentunya berdampak pada sektor pendidikan yang telah digunakan sejak lama, juga dapat berdampak pada kualitas hidup dan ketahanan, serta kinerja akademik siswa itu sendiri.

Tanggung jawab dan aktivitas mahasiswa kedokteran juga sangat berbeda dengan mahasiswa non kedokteran, sehingga banyak mahasiswa kedokteran dan rekan kerja yang merasa sangat terbebani dengan tanggung jawab dan aktivitasnya.Besarnya tanggung jawab dan kesibukan mereka juga akan mempengaruhi kualitas hidup mereka dan ketahanan dalam diri mereka, terlebih lagi dalam situasi virus pandemi COVID-19 ini, sangat berisiko bagi

(20)

18

mahasiswa kedokteran karena tuntutan pembelajaran yang menuntut mereka.keluar masuk rumah sakit dan berinteraksi dengan pasien di rumah sakit.RSUD.

Kualitas hidup menurut World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) ―adalah pandangan hidup individu dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana individu tersebut hidup dan terkait dengan tujuan, harapan, standar dan perhatian. Kualitaskehidupan dibagi menjadi 4 dimensi yaitu dimensi kesehatan fisik, dimensi psikologis, dan dimensi hubungan sosial dan dimensi lingkungan‖ (WHO, 2019) beberapa gejala lain yang mempengaruhi kualitas hidup seperti rasa kehilangan energi,kurang nafsu makan, kurang tidur atau tidur berlebihan, perasaan tidak berharga atau putus asa hingga pikiran untuk mencoba bunuh diri2.

Resiliensi adalah kapasitas kemampuan seseorang untuk menerima, menghadapi dan mentransformasikan permasalahan yang telah atau sedang dan akan dihadapi sepanjang hidupnya.Resiliensi dapat digunakan untuk membantu seseorang dalam menghadapi dan mengatasi situasi sulit dan dapat digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya 4.

Resiliensi (penyesuaian diri) misalnya ketika stres yang dialami siswa berdampak negatif terhadap fisik dan psikiskondisi dan prestasi akademik.Untuk mengatasinya Oleh karena itu, setiap siswa harus mampu menjadi tangguh, yaitu mampu bangkit, berdiri di atas penderitaan, dan memperbaiki kekecewaan yang dihadapinya dan melangkah maju3.

(21)

19

Prestasi akademik adalah seberapa baik seseorang melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan tertentu ditinjau dari segi akademik itu sendiri merupakan hasil penilaian evaluasi yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap berbagai hal yang telah diajarkan kepada siswa dalam bentuk skala penilaian yang disebut Prestasi AkademikIndeks (IPK).yang biasanya dipengaruhi oleh karakteristik siswa, gaya hidup, kebiasaan belajar, motivasi belajar dan status sosial ekonomi.

Beberapa penelitian sebelumnya, seperti yang dilakukan oleh ni luh putu asri redityani dan luh kadek pande Ary Susilawati, Program Studi S1 Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana menyimpulkan bahwa mahasiswa tangguh dapat mengubah tantangan menjadi peluang yang bermanfaat untuk pengembangan diri.Hal ini dikarenakan aspek resiliensi membuat siswa lebih percaya diri dan dapat mengontrol diri untuk tetap tenang dan mencapai tujuan akademiknya4.

Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Merry Tiyas Anggraini, Program Studi Kedokteran Keluarga, Minat Utama Pelayanan Kedokteran Keluarga, menyimpulkan bahwa mahasiswa non-dokter memiliki fungsi dan kualitas hidup keluarga yang lebih baik daripada mahasiswa kedokteran5.

Adapun segi baiknya itu sendiri bisa terkait dengan ayat-ayat Alquran yang mengandung kesabaran, amanah dan ibadah, mengapa karena mahasiswa kedokteran memiliki tugas berat dan beban pikiran yang sering datang membuat kesehatan fisik dan mentalnya terganggu., jadi kita harus menghadapinya dengan kesabaran.Bertaqwa kepada Allah swt dan perkuat

(22)

20

ibadah seperti sholat lima waktu sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam 3 ayat di bawah ini, diharapkan siswa dapat berpegang teguh pada ayat-ayat di bawah ini sehingga mereka menghadapi berbagai masalah dan melewatinya dengan baik.

QS. Ali 'Imran Ayat 159

ُفْعاَف ۖ َكِن َْٕح ٍِْي ا ُّْٕضَفَْ َلَ ِةْهَقْنا َظٍِْهَغ اًّظَف َدُُْك َْٕن َٔ ۚ ْىَُٓن َدُِْن ِ هاللّٰ ٍَِّي ٍحًَْح َز اًَِثَف ْىَُٓن ْسِفْغَرْظا َٔ ْىَُُْٓع

ٍٍَِْهِّك ََٕرًُْنا ُّة ِحٌُ َ هاللّٰ ٌَِّا ۗ ِ هاللّٰ ىَهَع ْمَّك ََٕرَف َدْي َصَع اَذِاَف ِۚسْيَ ْلَا ىِف ْىُْ ْزِٔاَش َٔ

Terjemahnya:

‗Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka.Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.‘

Surat Al-Baqarah Ayat 45

ٍٍَِعِش َٰخْنٱ ىَهَع َّلَِإ ٌج َسٍِثَكَن آَََِّإ َٔ ۚ ِج َٰٕهَّصنٱ َٔ ِسْثَّصنٲِت ۟إٍُُِعَرْظٱ َٔ

Terjemahnya:

‗Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'.‘

Surat Al-Baqarah Ayat 155

نٱ ِسِّشَت َٔ ۗ ِخ َٰسًََّثنٱ َٔ ِطُفََ ْلْٱ َٔ ِل َْٰٕيَ ْلْٱ ٍَِّي ٍصْقََ َٔ ِعُٕجْنٱ َٔ ِف َْٕخْنٱ ٍَِّي ٍءْىَشِت ىُكََّ َُٕهْثََُن َٔ

ٌٍَ ِسِث َّٰص Terjemahnya:

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas hidup dan

(23)

21

resiliensi mahasiswa dalam proses pembelajaran pada masa pandemi terhadap prestasi akademik baik nilai baik atau buruk di Fakultas.Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar dengan melihat hasil akhir berupa skor dan angket.diperoleh siswa dan juga sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan hasil prestasi belajar.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh kualitas hidup mahasiswa tahap akademik dan tahap profesi dokter dalam proses pembelajaran selama pandemic terhadap peforma akademik?

2. Apakah ada pengaruh resiliensi mahasiswa tahap akademik dan tahap profesi dokter dalam proses pembelajaran selama pandemic terhadap peforma akademik?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kualitas hidup dan resiliensi mahasiswa pada tahapan akademik dan tahapan profesi kedokteran dalam proses pembelajaran pada masa pandemi terhadap kinerja akademik.

2. Tujuan khusus

(24)

22

a. Untuk mengetahui data demografi mahasiswa tahap akademik dan tahap profesi dokter (umur, jenis kelamin, alamat, semester, koas stase apa).

b. Untuk mengetahui kualitas hidup mahasiswa tahap akademik dan tahap profesi dokter.

c. Untuk mengetahui resiliensi mahasiswa tahap akademik dan tahap profesi dokter.

d. Untuk mengetahui peforma akademik mahasiswa tahap akademik dan tahap profesi dokter (IPK, nilai stase yg sdh dilewati) .

e. Untuk mengetahui hubungan antara kualitas hidup mahasiswa tahap akademik dan tahap profesi dokter dengan peforma akademik.

f. Untuk mengetahui hubungan antara resiliensi mahasiswa tahap akademik dan tahap profesi dokter dengan peforma akademik.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Bagi mahasiswa penelitian prestasi untuk mengetahui apakah ada pengaruh hidup dan resiliensi dalam pembelajaran selama pandemik belajarnya

b. Bagi pihak Universitas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sistem pendidikan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar.

(25)

23 2. Manfaat praktis

a. Bagi institusi pendidikan Untuk institusi pendidikan bisa diperlihatkan sebagai bahan yang empiris dan evidence based untuk pembuktian bahwa penelitian ini benar asli adanya

b. Bagi siswa dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi pengaruhkualitas hidup dan ketahanan siswa dalam proses pembelajaran pada masa pandemi terhadap prestasi belajar siswa.

(26)

24 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep kualitas hidup 1. Definisi kualitas hidup

Kualitas hidup menurut World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) ―adalah pandangan hidup individu dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana individu tersebut hidup dan terkait dengan tujuan, harapan, standar dan perhatian. Kualitaskehidupan dibagi menjadi 4 dimensi yaitu dimensi kesehatan fisik, dimensi psikologis, dan dimensi hubungan sosial dan dimensi lingkungan‖ (WHO, 2019) beberapa gejala lain yang mempengaruhi kualitas hidup seperti rasa kehilangan energi,kurang nafsu makan, kurang tidur atau tidur berlebihan, perasaan tidak berharga atau putus asa hingga pikiran untuk mencoba bunuh diri2.

Kualitas hidup adalah persepsi individu tentang posisinya dalam kehidupan, dalam konteks budaya, sistem nilai di m ana mereka berada dan hubungannya dengan tujuan hidup, harapan, standar, dan masalah terkait lainnya. Pengertian sehat menurut World Health Organization (WHO) adalah keadaan dimana tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, tetapi juga keseimbangan antara fungsi fisik, mental dan sosial. Sehingga pengukuran kualitas hidup yang berkaitan dengan kesehatan meliputi tiga bidang fungsi, yaitu: fisik, psikis (kognitif dan emosional), dan sosial6.

(27)

25

Menurut WHOQOL Group (dalam Morrison & Bennet,) kualitas hidup didefinisikan sebagai persepsi individu tentang posisi individu, yang hidup dalam konteks budaya dan sistem nilai di mana individu itu hidup, dan hubungannya dengan lingkungan. lingkungan.

tujuan, harapan, standar yang ditetapkan dan menjadi perhatian seseorang. Berdasarkan definisi kualitas hidup yang dikemukakan oleh WHOQOL Group dalam (Morrison & Bennet), penilaian atau persepsi individu terhadap kualitas hidup ditentukan oleh berbagai hal, yaitu jenis kelamin & jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan. . pendapatan, hubungan dengan orang lain, dan budaya7.

Kualitas hidup didefinisikan sebagai istilah kepuasan hidup (Ferrans,:Zhan,)8.

Kualitas hidup didefinisikan sebagai pengalaman hidup, kepuasan hidup, dan kesejahteraan (Meeberg, Hass,)9.

Menyatakan konsep kualitas hidup sebagai payung yang mencakup berbagai konsep fungsional, status kesehatan, persepsi, kondisi hidup, gaya hidup, dan kebahagiaan. (Feinstein)10.

2. Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup

Dalam mencapai kualitas hidup yang diinginkan seseorang, ada faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu:

(28)

26 a. Usia

Semakin muda seseorang, semakin sedikit pengalaman dan informasi yang diperoleh.Begitu pula sebaliknya, semakin tua seseorang maka semakin banyak pengalaman dan informasi yang dimilikinya.Dengan informasi yang diperoleh, masyarakat dapat menentukan kualitas hidup yang ingin dicapai.Sementara Kemajuan signifikan telah ditunjukkan dalam memperpanjang harapan hidup, hidup lebih lama tidak berarti hidup lebih sehat. Masalah kesehatan secara alami meningkat seiring bertambahnya usia

b. Pendidikan

Orang yang berpendidikan tinggi mudah memperoleh informasi, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi sehingga lebih mampu beradaptasi dalam menghadapi masalah. Dengan informasi yang diperoleh, masyarakat dapat menentukan kualitas hidup yang ingin dicapai.

c. Pekerjaan

Semakin baik pekerjaan seseorang maka semakin baik kualitas hidupnya jika dilihat dari jumlah pendapatannya. Sebaliknya jika dilihat dari beban kerja, semakin baik pekerjaan seseorang maka semakin rendah kualitas hidupnya karena mudah dikaitkan dengan stres akibat tekanan kerja.

d. Status pernikahan

(29)

27

Orang yang sudah menikah secara psikologis lebih baik daripada orang yang belum menikah. Pernikahan dan kebahagiaan secara psikologis terkait satu sama lain. Pernikahan bisa membawa kebahagiaan bagi pasangan suami istri. Orang yang sudah menikah menunjukkan bahwa mereka memiliki keuntungan mendapatkan dukungan emosional dari pasangannya. Selain itu, mereka juga mendapatkan bantuan dari pasangannya pada saat dibutuhkan

e. Penghasilan/status ekonomi

Salah satu upaya untuk mencapai kualitas hidup adalah dengan mendapatkan pelayanan kesehatan.Syarat utama pelayanan kesehatan yang baik adalah mudah dijangkau oleh masyarakat.Pengertian keterjangkauan yang dimaksud di sini adalah dari segi biaya. Semakin mahal biaya kesehatan yang mudah diprediksi, maka akan menyulitkan masyarakat untuk menjangkau pelayanan kesehatan. Biaya kesehatan berkaitan dengan kemampuan membayar yang dapat dilihat dari pendapatan/status ekonomi seseorang. Apabila masyarakat tidak mampu menutupi biaya kesehatan, maka masyarakat tidak dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang tentunya akan mempengaruhi kualitas hidupnya.

f. Faktor sosial

Orang yang tinggal di daerah perkotaan, di mana kehidupan serba cepat, memiliki tingkat penyakit yang berhubungan dengan stres lebih

(30)

28

tinggi daripada orang yang tinggal di daerah pedesaan, yang hidupnya lebih tenang. Di sisi lain, penduduk pedesaan mungkin tidak memiliki akses yang sama dengan penduduk perkotaan dalam hal pilihan atau kualitas rumah sakit atau spesialis kesehatan.

g. Pelayanan kesehatan

Salah satu upaya untuk mencapai kualitas hidup adalah dengan mendapatkan pelayanan kesehatan.Syarat dasar pelayanan kesehatan yang baik adalah mudah dijangkau oleh masyarakat.

h. Bentuk keluarga

Keluarga dengan bentuk keluarga tertentu akan memiliki masalah keluarga tertentu pula. Masalah keluarga akan memberikan dampak psikologis yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

i. Siklus keluarga

Keluarga dengan siklus keluarga tertentu akan memiliki masalah keluarga tertentu juga. Masalah keluarga akan memberikan dampak psikologis yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang5.

3. Aspek aspek kualitas hidup

Menurut WHO, ada empat aspek kualitas hidup, antara lain sebagai berikut.

(31)

29

A. Kesehatan fisik, termasuk aktivitas hidup sehari-hari, ketergantungan pada obat-obatan dan bantuan medis, energi dan kelelahan, mobilitas, rasa sakit dan ketidaknyamanan, tidur dan istirahat, kapasitas kerja.

B. Kesejahteraan psikologis, termasuk citra dan penampilan tubuh, perasaan negatif, perasaan positif, harga diri, spiritualitas/agama/keyakinan pribadi, pemikiran, pembelajaran, memori dan konsentrasi.

C. Hubungan sosial, termasuk hubungan pribadi, dukungan sosial, aktivitas seksual.

D. Hubungan dengan lingkungan, termasuk sumber daya keuangan, kebebasan, keamanan dan keselamatan fisik Perawatan kesehatan dan sosial: aksesibilitas dan kualitas, lingkungan rumah, peluang untuk memperoleh informasi dan keterampilan baru, partisipasi dan peluang untuk kegiatan rekreasi/olahraga, lingkungan fisik (polusi/kebisingan ) / lalu lintas / iklim), transportasi11.

4. Manfaat kualitas hidup

Sedangkan menurut Harsono, kualitas kehidupan kerja memiliki beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut:

Meningkatkan moral kerja, mengurangi stres dan turn over.

a. Meningkatkan motivasi.

b. Meningkatkan kebanggaan kerja.

(32)

30 c. Meningkatkan kompetensi.

d. Meningkatkan kepuasan.

e. Meningkatkan komitmen.

f. Meningkatkan produktivitas12.

B. Konsep resiliensi 1. Definisi resiliensi

Resiliensi adalah kapasitas kemampuan seseorang untuk menerima, menghadapi dan mentransformasikan permasalahan yang telah atau sedang dan akan dihadapi sepanjang hidupnya. Resiliensi dapat digunakan untuk membantu seseorang dalam menghadapi dan mengatasi situasi sulit serta dapat digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya 5. Resiliensi (penyesuaian diri) misalnya ketika stres yang dialami siswa berdampak negatif pada fisik dan psikis kondisi dan prestasi akademik. Untuk mengatasinya Oleh karena itu, setiap siswa harus mampu menjadi tangguh, yaitu mampu bangkit, berdiri di atas penderitaan, dan memperbaiki kekecewaan yang dihadapinya dan melangkah maju3.

Kemampuan individu untuk bangkit kembali dari tekanan hidup, belajar dan mencari unsur-unsur positif dari lingkungannya untuk membantu keberhasilan proses beradaptasi dengan segala keadaan dan mengembangkan semua kemampuannya, meskipun ia berada dalam

(33)

31

kondisi kehidupan yang penuh tekanan, baik secara eksternal. dan internal (Niaz, ; Kindt,; Bonano ,)13.

Resiliensi didefinisikan sebagai kemampuan untuk bangkit kembali dari pengalaman emosional negatif dan kemampuan untuk beradaptasi secara fleksibel terhadap tuntutan yang selalu berubah dari pengalaman stres (Ong et al., Tugade & Fredericson, et al.)14.

Resiliensi adalah proses menemukan dan mengenali hal-hal positif di balik sebuah kesulitan dan menggunakannya sebagai energi untuk bangkit kembali, dan optimis untuk mencapai harapan, impian, dan kebahagiaan sebagai tujuan hidup15.

Sebagai kapasitas manusia untuk menghadapi, mengatasi dan bahkan berubah sebagai akibat dari pengalaman traumatis. Ketika orang-orang tangguh mengalami gangguan dalam hidup, mereka menangani perasaannya dengan cara yang sehat, mereka membiarkan diri mereka merasakan kesedihan, kemarahan, kehilangan dan kebingungan ketika mereka merasa terluka dan tertekan, tetapi mereka tidak membiarkannya menjadi perasaan permanen (Cyber)16.

2. Faktor yang mempengaruhi resiliensi

Menurut Resnick, Gwyther, Roberto, ada empat faktor yang mempengaruhi resiliensi pada individu, yaitu: harga diri, dukungan sosial, spiritualitas atau religiusitas, dan emosi positif17.

a. Selft-esteem Horney (dalam Guindon) menyatakan bahwa setiap orang

(34)

32

dilahirkan dengan potensi yang unik dan harga diri diperoleh dari pencapaian ini. Sedangkan dalam sumber yang sama Sullivan mengemukakan bahwa harga diri merupakan kebutuhan sosial yang harus diterima, disukai, dan dimiliki, hal ini diperoleh dari interaksi sosial yang mencerminkan penilaian diri. Rogers (dalam Guindon) mendefinisikan harga diri sebagai perpanjangan dari apa yang orang suka, nilai, dan terima untuk diri mereka sendiri. Menurutnya, harga diri adalah pengembangan diri dari kombinasi apa yang dialami dan diperoleh dari nilai dan pilihan afektif.

Maslow (dalam Guindon) memasukkan harga diri sebagai kebutuhan dasar kedua untuk mencapai aktualisasi diri. Dia mendefinisikan harga diri sebagai keinginan untuk kekuatan, prestasi, kecukupan, penguasaan, dan kemampuan untuk kemandirian dan kebebasan18. b. Dukungan Sosial (Eksternal)

Sarafino dan Smith mengungkapkan bahwa dukungan sosial adalah kesenangan, kepedulian, penghargaan atau tersedianya bantuan yang diterima individu dari orang lain atau kelompok. Dukungan ini dapat diperoleh dari pasangan atau kekasih, keluarga, teman, dokter, atau organisasi dan komunitas.

Dari berbagai pengertian dukungan sosial di atas, dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah persepsi seseorang terhadap kepedulian, penghargaan, penerimaan, dan kasih sayang yang diperoleh dari orang- orang di lingkungan sekitarnya19.

(35)

33

c. Spiritualitas atau Agama Faktor lain yang mempengaruhi resiliensi dalam menghadapi stres dan penderitaan adalah hardiness dan religiusitas dan spiritualitas (Maddi et al.) Spiritualitas membutuhkan pencarian di alam semesta, pandangan bahwa dunia lebih luas dari diri sendiri. itu sendiri, spiritualitas juga berarti ketaatan pada ajaran (agama) tertentu. Penelitian tentang ketabahan, religiusitas dan spiritualitas telah menunjukkan kualitas yang membantu individu mengatasi kondisi stres dalam hidup dan memberikan perlindungan bagi individu terhadap depresi dan stres (Maddi et al.)20.

Aspek positif dari spiritualitas juga turut membantu individu dalam memulihkan perasaan kontrol diri saat sakit, dan membantu perkembangan adaptasi saat sakit kronis dan tidak seimbang (Crowther et al.)21.

d. Emosi Positif Menurut Reivich & Shatte, resiliensi adalah kemampuan yang mencakup peningkatan aspek positif kehidupan.

Individu yang meningkatkan aspek positif kehidupan mampu melakukan kedua aspek dengan baik, yaitu:

(1). mampu membedakan antara risiko yang realistis dan tidak realistis, (2). memiliki makna dan tujuan hidup serta mampu melihat gambaran

besar kehidupan. Individu yang selalu meningkatkan aspek positifnya akan lebih mudah mengatasi permasalahan hidup, dan berperan dalam meningkatkan keterampilan interpersonal dan pengendalian emosi22. 3. Aspek aspek resiliensi

(36)

34

Aspek-aspek yang membentuk resiliensi sebagai berikut : 1. Regulasi Emosi:

Subjek penelitian dalam kategori tinggi, memiliki regulasi emosi yang baik. Mereka dapat mengontrol amarah yang sedang dirasakan dengan melakukan aktivitas yang lebih positif. Dalam kategori sedang, regulasi emosi mereka kurang baik karena mereka suka mengubah sikap. rendah, aspek ini tidak terlalu dimiliki oleh subjek penelitian.

Mereka akan mudah menyerah jika tidak memahami masalah yang dihadapi.

2. Pengendalian Dorongan

Subyek penelitian dengan kategori tinggi telah mampu membedakan mana yang penting dan mana yang tidak penting untuk dilakukan.

dipegang.

3.Optimis :

Optimis dan yakin bahwa keputusan yang diambil suatu saat akan membuahkan hasil, dimiliki oleh subjek penelitian dengan kategori resiliensi tinggi. Berbeda halnya dengan subjek penelitian yang memiliki resiliensi rendah, subjek penelitian ini akan langsung menyerah jika menemui kegagalan, mereka merasa tidak mampu lagi.

4. Analisis Penyebab dan Akibat :

Untuk ketangguhan (resilience) dengan kategori tinggi, subjek penelitian ini mampu menemukan akar masalah yang sedang dihadapi dan apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut.

(37)

35

Subyek penelitian dengan resiliensi sedang terkadang dapat menemukan penyebabnya tetapi tidak semua masalah. Berbeda dengan subjek penelitian yang memiliki resiliensi rendah, mereka tidak mampu menemukan akar masalah dan solusinya karena cenderung pasif, dan tidak mau menyelesaikan suatu masalah.

5. Empati :

Kepedulian terhadap sesama dimiliki oleh hampir semua subjek penelitian di semua kategori.

6. Efikasi Diri :

Subyek penelitian dengan resiliensi tinggi adalah mereka yang yakin dan yakin akan mampu melewati semua masalah karena ingin membahagiakan keluarganya. Berbeda dengan subjek penelitian dengan resiliensi rendah, mereka tidak percaya bahwa mereka mampu dan memiliki kekuatan untuk menghadapi masalah dalam hidupnya.

7. Mencapai yang Positif :

subjek dalam kategori rendah tidak tahu apa yang harus dilakukan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai secara optimal. Sedangkan subjek dalam kategori tinggi, memahami dan benar-benar melakukan apapun yang membuat mereka mampu mencapai cita-cita dan keinginan yang ingin dicapai23.

(38)

36 4. Manfaat resiliensi

a. Mahasiswa mampu menghadapi kesulitan dan trauma dalam bidang akademik.

b. Siswa dapat mencari pengalaman baru yang menantang karena mereka mau belajar dan berjuang dengan kesulitan.

c. Dorong diri Anda untuk mencapai tujuan Anda sehingga Anda dapat mengembangkan diri.

d. Ketika ada masalah, karyawan mampu menyelesaikan konflik dan mengubah situasi yang mengganggu menjadi lebih baik. Dia akan belajar dan menjadi lebih sukses dan puas dari pose sebelumnya24.

C. Konsep peforma akademik

1. Definisi peforma akademik

Prestasi akademik adalah seberapa baik seseorang melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan tertentu ditinjau dari segi akademik itu sendiri merupakan hasil penilaian evaluasi yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap berbagai hal yang telah diajarkan kepada siswa dalam bentuk skala penilaian yang disebut Prestasi Akademik Indeks (IPK).

2. Faktor yang mempengaruhi peforma akademik

Faktor-faktor yang memengaruhi prestasi akademik mahasiswa kedokteran preklinik & klinik antara lain :

a. Percaya diri

Rasa percaya diri merupakan faktor penting dalam pencapaian

(39)

37

akademik. Siswa memiliki rasa percaya diri yang tinggi terhadap kemampuannya sendiri, percaya bahwa mereka akan mengerjakannya dengan baik dan tentunya mereka juga akan mengerjakan ujian dengan baik.

b. Motivasi

Motivasi memegang peranan penting dalam mendorong minat belajar siswa dan mencapai targetnya secara progresif. Faktor motivasi dibedakan menjadi motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik mengacu pada perilaku yang dilakukan untuk kesenangan atau demi kesenangan. Motivasi intrinsik membuat siswa lebih menunjukkan usaha dan ketekunan dalam mengerjakan tugas yang diberikan sehingga pada akhirnya mengarah pada prestasi akademik yang lebih baik. Bukti lebih lanjut bahwa motivasi intrinsik berkorelasi positif dengan kinerja akademik dari Walker et al., di mana peran motivasi intrinsik, kepercayaan diri, dan proses kognitif memberikan hubungan positif terhadap pencapaian keberhasilan akademik di Indonesia.

Motivasi ekstrinsik merupakan rangsangan yang berasal dari luar diri siswa yang dilakukan untuk mencapai tujuan atau imbalan. Misalnya penilaian menjadi motivasi ekstrinsik, hal ini menjadi tolak ukur mereka untuk berusaha mendapatkan nilai yang tinggi. Siswa akan berusaha untuk bersaing dan bisa mendapatkan pengakuan dari semua

(40)

38

orang atas keberhasilan yang telah diraihnya.

c. Gaya belajar

Gaya belajar diartikan sebagai bagaimana siswa menghadapi pembelajarannya melalui persepsi terhadap lingkungannya dan bagaimana ia dapat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sehingga menghasilkan hasil yang baik. Umumnya siswa akan menerapkan strategi yang tepat untuk memperoleh pengetahuan atau materi baru yang disajikan, strategi yang digunakan siswa sangat membantu dalam memahami topik yang disajikan dan dibuktikan selama pembelajaran25.

D. Kajian keislaman

Adapun beberapa ayat Al-Qur,an yang menjelaksan mengenai tawakkal dan sabar adalah sebagai berikut :

QS. Ali 'Imran Ayat 159

ُفْعاَف ۖ َكِن َْٕح ٍِْي ا ُّْٕضَفَْ َلَ ِةْهَقْنا َظٍِْهَغ اًّظَف َدُُْك َْٕن َٔ ۚ ْىَُٓن َدُِْن ِ هاللّٰ ٍَِّي ٍحًَْح َز اًَِثَف

ْسِفْغَرْظا َٔ ْىَُُْٓع

ىِف ْىُْ ْزِٔاَش َٔ ْىَُٓن ٍٍَِْهِّك ََٕرًُْنا ُّة ِحٌُ َ هاللّٰ ٌَِّا ۗ ِ هاللّٰ ىَهَع ْمَّك ََٕرَف َدْي َصَع اَذِاَف ِۚسْيَ ْلَا

Maka dengan karunia Allah, kamu (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Jika Anda keras dan berhati keras, mereka akan menjauhkan diri dari orang-orang di sekitar Anda. Karena itu, ampunilah mereka dan mintalah pengampunan bagi mereka, dan konsultasikan dengan mereka dalam masalah ini. kamu telah mengambil keputusan, lalu bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal.

Surat Al-Baqarah Ayat 45

(41)

39

ٍٍَِعِش َٰخْنٱ ىَهَع َّلَِإ ٌج َسٍِثَكَن آَََِّإ َٔ ۚ ِج َٰٕهَّصنٱ َٔ ِسْثَّصنٲِت ۟إٍُُِعَرْظٱ َٔ

Artinya: "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'."

Surat Al-Baqarah Ayat 155

نٱ ِسِّشَت َٔ ۗ ِخ َٰسًََّثنٱ َٔ ِطُفََ ْلْٱ َٔ ِل َْٰٕيَ ْلْٱ ٍَِّي ٍصْقََ َٔ ِعُٕجْنٱ َٔ ِف َْٕخْنٱ ٍَِّي ٍءْىَشِت ىُكََّ َُٕهْثََُن َٔ

ٌٍَ ِسِث َّٰص

Artinya: "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.

Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."

(42)

40

Kerangka teori

BAB III

Peforma akademik

Kualitas hidup resiliensi

Untuk menilai pengaruh kualitas hidup & reseiliensi terhadap peforma akademik

Peforma akademik yang baik Metode pembelajaran

Pembelajaran online Pembelajaran offline

VIRUS COVID-19

(43)

41 BAB III

KERANGKA KONSEP A. Kerangka konsep

Variable independent Variable Dependent

Gambar 3.1 B. Definisi Operasional

1. Kualitas Hidup

Definisi : Kualitas hidup mahasiswa kedokteran terkadang menjadi masalah yang harus dihadapi agar dalam melakukan segala sesuatunya mampu menerapkan kualitas hidup yang baik dalam aktivitas sehari-hari termasuk dalam pembelajaran dan situasi klinis.

Alat Ukur : Kuisioner(WHOQOL) Cara Ukur : Observasi

Hasil Ukur : Dengan melihat dan mengolah nilai akhir yang diperoleh siswa dan diklasifikasikan menjadi baik dan buruk

Skala Ukur : Kategorik Kualitas Hidup

Resiliensi

Peforma Akademik

(44)

42 2. Resiliensi

Definisi : Resiliensi bagi mahasiswa kedokteran sangat penting sebagai kekuatan diri agar mampu beradaptasi dan tetap tenang serta terhindar dari stres akibat beban yang dipikulnya agar dapat terus melangkah maju dan melewati dengan baik berbagai macam permasalahan yang ada.

Alat Ukur : Kuisioner Cara Ukur : Observasi

Hasil Ukur : Dengan melihat dan mengolah nilai akhir yang diperoleh siswa dan diklasifikasikan menjadi baik dan buruk

Skala Ukur : Kategorik

3. Performa akademik

Definisi : IPK adalah nilai akhir atau akumulasi akhir yang menjadi tolak ukur nilai dalam kelulusan. Singkatnya, IP adalah nilai yang diterima siswa di setiap semester Alat Ukur : Dokumen

Cara Ukur : Observasiindeks prestasi mahasiswa Hasil Ukur : Baik : jika nilai hasilnya lebih dari 2,75

Kurang : jika nilai hasilnya kurang dari 2,75 Skala Ukur : Kategorik

(45)

43

Menurut Azwar (2016) Penentuan kategorisasi data berdasarkan rumus skor ideal sebagai berikut.

Skor Maksimal Ideal (SmaxI) = Jumlah item x bobot nilai tertinggi Skor Minimum Ideal (SminI) = Jumlah item x bobot nilai terkecil Mean Ideal (Mi) = ½ (SmaxI+SminI)

Standar Deviasi Ideal (Sdi) = 1/6 (SmaxI-SminI)

Variabel Smax Smin Mi Sdi

Kualitas Hidup

26 x 5 = 130

26 x 1 =

26 ½ x (130+26) =78

1/6 x (130-26)=

17 Resiliensi

80 x 6 = 180

30 x 1 = 30

½ x (180+30) = 105

1/6 x (180-30) = 25

Variabel Kategorisasi

Kualitas Hidup

tinggi X>(Mi+Sdi) X > 95 sedang (Mi-SDi)≤X≤(Mi + SDi) 61≤X≤95 rendah X < (Mi-Sdi) X < 61 Resiliensi

tinggi X>(Mi+Sdi) X > 130 sedang (Mi-SDi)≤X≤(Mi + SDi) 80≤X≤130 rendah X < (Mi-Sdi) X < 80 Keterangan: X adalah total skor yang diperoleh responden

(46)

44 C. Hipotesis

1. HO : Tidak ada pengaruh kualitas hidup mahasiswa dalam proses pembelajaran selama pandemic terhadap peforma akademik

Tidak ada pengaruh resiliensi mahasiswa dalam proses pembelajaran selama pandemic terhadap peforma akademik

2. HA : Ada pengaruh kualitas hidup mahasiswa dalam proses pembelajaran selama pandemic terhadap peforma akademik

Ada pengaruh resiliensi mahasiswa dalam proses pembelajaran selama pandemic terhadap peforma akademik

(47)

45 BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan Observasional analitik, cross sectional study. Adapun penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar preklinik tingkat ahir dan klinik koas tingkat awal

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diFakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar yang terletak diJl.Sultan Alauddin No.259, Gn.Sari ,Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Sedangkan pengambilan data dan penelitian mulai dilakukan pada September – Oktober 2021

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan kedokteran praklinik dan klinik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar dengan jumlah populasi 62 dengan menggunakan rumus ukuran sampel, teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling, metode bivariat

2. Sampel

Terdapat 2 kriteria sampel pada mahasiswa yaitu kriteria inklusi

(48)

46

dan kriteria eksklusi a) Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah kriteria di mana subjek penelitian dapat mewakili sampel yang memenuhi syarat sebagai sampel.

a. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Mahasiswa pendidikan kedokteran preklinik dan klinik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar

2) Mahasiswa yang yang berstatus aktif

3) Mahasiswa bersedia menjadi objek penelitian

b. Kriteria Eksklusi : Kriteria eksklusi adalah kriteria yang apabila dijumpai menyebabkan objek tidak dapat digunakan dalam penelitian.

Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : 1) Mahasiswa yang terdaftar namun tidak ber status aktif 2) Mahasiswa tidak bersedia

3) Tidak mengisi kuisoner dengan lengkap

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengambilan dan pengolahan dari hasil angket untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar, preklinik dan poliklinik dengan teknik simple random sampling.

E. Teknik Analisa Data 1. Metode Analisis

(49)

47

Data Dalam metode analisis ini, menggunakan 2 tahap yaitu : a. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik variabel terikat serta variabel bebas yang diteliti. Semua data yang diamati kemudian dipelajari dan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk melihat pengaruh variabel terikat dan juga variabel bebas dengan menggunakan metode analisis uji rank spearman untuk memperoleh suatu nilai, dimana dalam penelitian ini digunakan taraf signifikansi 0,05. Penelitian akan dikatakan bermakna jika memiliki p value 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima dan dikatakan tidak bermakna jika memiliki p value 0,05 yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak.

2. Pengolahan Data

Untuk pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer, dengan melalui tahapan berikut :

a. Penyuntingan Data (Editing)

Pada tahap ini yang dilakukan adalah melihat kelengkapan jawaban, dan melihat kesesuaian pertanyaan pada saat penelitian.

b. Pengkodean Data (Coding)

Setelah menyelesaikan tahap pengeditan data, maka langkah selanjutnya adalah tahap pengkodean data atau coding. Pada proses ini,

(50)

48

jawaban akan diperiksa dengan memberikan kode-kode untuk mempermudah proses pada saat pengolahan data dilakukan.

Peng - inputan Data (Entry)

Setelah tahap pengkodean data dilakukan, langkah selanjutnya adalah memasukkan data yang telah terkumpul ke dalam program aplikasi komputer untuk melakukan proses analisis data yang sesuai.

c. Pembersihan Data (Cleaning)

Tahap terakhir adalah proses pembersihan data untuk mengidentifikasi dan menghindari kesalahan data atau kata sebelum dilakukan analisis.

F. Besar Sampel

Keterangan :

Z-Alfa = Defiat baku Alfa Z-Beta = Defiat baku beta

P2 = Proporsi pada kelompok yang sudah diketahui Q2 = 1-P2

P1 = Proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement peneliti Q1 = 1-p

P1 – P2 = Selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna P = Proporsi total = { P1 + P2}/2

Q2 = 1-P Maka,

(51)

49

Maka besar sampel yang diperlukan adalah sebanyak 62 Orang

(52)

50 G. Alur Penelitian

Gambar 4.1

H. Etika Penelitian

1. Menyertakan surat lamaran yang ditujukan kepada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai bentuk permohonan izin untuk melakukan penelitian.

2. Menjaga kerahasiaan identitas diri dan hasil nilai akhir dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan dari penelitian ini dan juga diharapkan manfaat dari penelitian ini dapat dirasakan oleh semua pihak bersangkutan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Penjelasan dan persetujuan 2. Nomorpersetujuanetik : 031/UM.PKE/X/43/2021

Mahasiswa/I FK tahap akademik dan tahap profesi Universitas Muhammadiyah Makassar

yang ditetapkan menjadi sampel

pengambilan data dengan kuisoner

Pengelolaan dan analisis data

Hasil Penelitian

(53)

51 BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Populasi/Sampel

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan 2018 dan 2017. Setelah mendapatkan rekomendasi persetujuan etik yang dikeluarkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 1 November 2021 sampai dengan 30 Desember 2021 untuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar Angkatan 2018 dan 2017. Jumlah responden sebagai sampel penelitian adalah 62 orang.

menggunakan total sampling, dan setelah pemilihan sampel menggunakan kriteria Dengan kriteria inklusi dan eksklusi diperoleh sampel sebanyak 66 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa angket dan data nilai mahasiswa diperoleh dari Program Studi Kemahasiswaan Program Studi Pendidikan Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Makassar,

Hasil penelitian diperoleh dengan melihat ada tidaknya pengaruh kualitas hidup dan resiliensi terhadap kinerja akademik mahasiswa pendidikan pada tahap akademik akhir dan profesional awal serta beberapa kuesioner yang terdiri dari kuesioner kualitas hidup dan resiliensi. . Kuesioner disebarkan dalam bentuk google drive kepada masing-masing responden

(54)

52

angkatan 2018 dan 2017 dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Setelah mengumpulkan data, langkah selanjutnya adalah pengolahan data untuk mendapatkan hasil dari penelitian ini. Pengolahan data menggunakan program SPSS.

B. Analisis Univariat

TABEL V.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN

VARIABEL FREKUENSI PERSEN/%

JENIS KELAMIN

P 48 72,7

L 18 27,3

TAHAP PENDIDIKAN

AKADEMIK 33 50

PROFESI 33 50

UMUR

>20 TAHUN 58 87,87

< 20 TAHUN 8 12,12

KUALITAS HIDUP

SEDANG 18 27,3

TINGGI 48 72,7

RESILIENSI

SEDANG 50 75,8

TINGGI 16 24,2

PERFORMA AKDEMIK TAHAP AKADEMIK (IPK)

RENDAH 9 18,8

TINGGI 39 81,3

PEFORMA AKADEMIK TAHAP PROFESI

(RAPOR)

TINGGI 18 100

Berdasarkan interpretasi tabel di atas menunjukkan bahwa dari total jumlah responden terdapat 18 orang dengan kualitas hidup sedang dan 48 orang

(55)

53

dengan kualitas hidup tinggi. Kemudian ada 50 orang dengan resiliensi sedang dan 16 orang dengan resiliensi tinggi. Kemudian untuk prestasi akademik pada tahap akademik menggunakan nilai IPK terdapat 9 orang dalam kategori rendah dan 39 orang pada kategori tinggi. Dan untuk prestasi akademik pada tahap profesional dengan menggunakan raport hanya ada kategori tinggi, semuanya berjumlah 18 orang.

C. Analisis Bivariat

TABEL V.2 HUNGAN KUALITAS HIDUP DAN PEFORMA AKDEMIK (NILAI IPK)

Correlations

total skor kualitas

hidup

Performa akademik (nilai

IPK) Spearman's

rho

total skor kualitas hidup

Correlation Coefficient

1.000 .163

Sig. (2-tailed) . .270

N 48 48

Performa akademik (nilai IPK)

Correlation Coefficient

.163 1.000

Sig. (2-tailed) .270 .

N 48 48

Berdasarkan hasil keluaran, nilai Sig. atau p-value 0,270 (p-value>0,05), menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara skor kualitas hidup dan prestasi akademik berdasarkan skor IPK. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,163 menunjukkan kekuatan korelasi sangat lemah.

(56)

54

TABEL V.3 HUBUNGAN RESILIENSI DAN PEFORMA AKADEMIK (NILAI IPK)

Correlations

total skor resiliensi

Performa akademik (nilai

IPK) Spearman's

rho

total skor resiliensi

Correlation Coefficient

1.000 .183

Sig. (2-tailed) . .212

N 48 48

Performa akademik (nilai IPK)

Correlation Coefficient

.183 1.000

Sig. (2-tailed) .212 .

N 48 48

Berdasarkan hasil keluaran, nilai Sig. atau p-value sebesar 0,212 (p-value

> 0,05), menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara skor resiliensi dengan prestasi akademik berdasarkan skor IPK. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,183 menunjukkan kekuatan korelasi sangat lemah.

TABEL V.4 HUBUNGAN KUALITAS HIDUP DAN PEFORMA AKDEMIK (NILAI RAPOR)

Correlations

total skor kualitas

hidup

Performa akademik

(nilai rapor) Spearman's

rho

total skor kualitas hidup

Correlation Coefficient

1.000 -.002

Sig. (2-tailed) . .993

N 18 18

(57)

55

Berdasarkan hasil keluaran, nilai Sig. atau p-value sebesar 0,993 (p-value

> 0,05), menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara skor kualitas hidup dengan prestasi akademik berdasarkan raport. Nilai koefisien korelasi sebesar -0,002 menunjukkan kekuatan korelasi sangat lemah.

TABEL V.5 HUBUNGAN RESILIENSI DAN PEFORMA AKDEMIK (NILAI RAPOR)

Correlations

total skor resiliensi

Performa akademik (nilai

rapor) Spearman's

rho

total skor resiliensi

Correlation Coefficient

1.000 .202

Sig. (2-tailed) . .422

N 18 18

Performa akademik (nilai rapor)

Correlation Coefficient

.202 1.000

Sig. (2-tailed) .422 .

N 18 18

Berdasarkan hasil keluaran, nilai Sig. atau p-value sebesar 0,422 (p-value > 0,05), menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara skor resiliensi dengan prestasi akademik berdasarkan raport. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,202 menunjukkan kekuatan korelasi yang lemah.

Performa akademik (nilai rapor)

Correlation Coefficient

-.002 1.000

Sig. (2-tailed) .993 .

N 18 18

(58)

56

TABEL V.6 HUBUNGAN KUALITAS HIDUP DAN PEFORM AKDEMIK (NILAI IPK DAN NILAI RAPOR)

Correlations

total skor kualitas

hidup

Performa Akademik Spearman's

rho

total skor kualitas hidup Correlation Coefficient

1.000 .160

Sig. (2-tailed) . .198

N 66 66

Performa Akademik (Nilai IPK+Nilai Rapor

Correlation Coefficient

.160 1.000

Sig. (2-tailed) .198 .

N 66 66

Berdasarkan hasil keluaran, nilai Sig. atau p-value sebesar 0,198 (p-value

> 0,05), menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara skor kualitas hidup dengan prestasi akademik berdasarkan skor IPK dan rapor. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,160 menunjukkan kekuatan korelasi sangat lemah.

TABEL V.7 HUBUNGAN RESILIENSI DAN PRFOEMA AKDEMIK (NILAI IPK DAN NILAI RAPOR)

Correlations

total skor resiliensi

Performa Akademik Spearman's

rho

total skor resiliensi Correlation Coefficient

1.000 .150

Sig. (2-tailed) . .230

N 66 66

(59)

57 Performa Akademik (Nilai IPK+Nilai Rapor

Correlation Coefficient

.150 1.000

Sig. (2-tailed) .230 .

N 66 66

Berdasarkan hasil keluaran, nilai Sig. atau p-value 0,230 (p-value>0,05), menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara skor resiliensi dengan prestasi akademik berdasarkan skor IPK dan rapor. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,150 menunjukkan kekuatan korelasi sangat lemah.

(60)

58 BAB VI

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh kualitas hidup dan resiliensi terhadap prestasi akademik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar pada tahap akhir akademik dan profesi awal. Muhammadiyah Makassar angkatan 2018 dan 2017 Data yang digunakan adalah data primer yaitu data dari angket yang diisi oleh mahasiswa sendiri dan data sekunder berupa IPK dan raport yang diperoleh dari Bidang Akademik Mahasiswa.

Berdasarkan hasil output, pada tabel HUBUNGAN KUALITAS HIDUP DAN KINERJA AKADEMIK (NILAI IPK) analisis bivariat diperoleh nilai Sig.

atau p-value sebesar 0,993 (p-value > 0,05), menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan karena kualitas hidup dan prestasi akademik di atas berdasarkan karakteristik yang dipelajari oleh mahasiswa kedokteran, Unismuh cenderung fokus pada metode pembelajaran dan metode pembelajaran sehingga kualitas hidup tidak mempengaruhi prestasi akademik

Berdasarkan hasil output, pada tabel HUBUNGAN KETAHANAN DAN KINERJA AKADEMIK (NILAI IPK) analisis bivariat diperoleh nilai Sig. atau p- value sebesar 0.212 (p-value > 0.05), menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan hal ini dikarenakan dalam penelitian ini kualitas hidup

(61)

59

yang saya peroleh berada pada kategori sedang dan tinggi sedangkan pada kenyataannya kualitas hidup sangat erat berkaitan dengan resiliensi, oleh karena itu pada hasil tabel hubungan resiliensi dengan prestasi akademik (IPK NILAI) terdapat banyak faktor yang mempengaruhi prestasi akademik tetapi resiliensi tidak berhubungan dengan prestasi akademik. menghadapi masalah hidup. Ketika seseorang didiagnosis menderita penyakit kronis dengan terapi seumur hidup, sebagian besar menunjukkan perubahan karakter psikososial yaitu hidup dalam stres, depresi, merasa kekurangan dukungan sosial, perubahan perilaku dan kualitas hidup yang buruk27. tidak ada hubungan langsung dengan prestasi akademik siswa

Berdasarkan hasil output, pada tabel HUBUNGAN KUALITAS HIDUP DAN KINERJA AKADEMIK (RAPOR VALUE) analisis bivariat diperoleh nilai Sig. atau p-value 0,270 (p-value > 0,05), menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan. Hal ini dikarenakan kualitas hidup tidak menunjukkan adanya keterkaitan dengan sivitas akademika di kampus, sehingga dalam penelitian ini yang memegang peranan sangat penting dalam meningkatkan prestasi akademik, hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah adanya hal tersebut sejalan dengan penelitian Nur Rikazatul Luluk Furu dari fakultas kedokteran Universitas Brawijaya. hasil penelitiannya menunjukkan hasil chi-square yang signifikan dan uji korelasi Spearman menunjukkan kedua variabel menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi sedang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purcell (2005) hal ini disebabkan adanya pengaruh yang sangat kuat antara tingkat kehadiran dengan

(62)

60

kinerja akademik. Jadi pada intinya penelitian ini mengatakan bahwa kehadiran penting untuk meningkatkan prestasi akademik siswa pada saat ujian daripada hanya sekedar lulus ujian

Berdasarkan hasil output, pada tabel HUBUNGAN KETAHANAN DAN KINERJA AKADEMIK (RAPOR VALUE) analisis bivariat diperoleh nilai Sig.

atau p-value sebesar 0,422 (p-value > 0,05), menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan karena ketahanan dan prestasi akademik di atas berdasarkan karakteristik yang dipelajari oleh mahasiswa kedokteran, Unismuh cenderung memiliki ekonomi yang tinggi dan berkecukupan. , jadi mungkin jarang merasa stres karena resiliensi itu tidak berpengaruh pada prestasi akademik

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kualitas hidup dan resiliensi terhadap prestasi belajar pada angkatan 2018 dan 2017, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar, dapat dilihat dari prestasi belajar atau nilai mahasiswa 2018 dengan Skor IPK dan nilai 2017 dengan rapor departemen. bahwa dari penelitian ini tidak ada pengaruh kualitas hidup dan resiliensi terhadap prestasi akademik

Faktor yang mempengaruhi prestasi akademik sangat beragam. Hawadi (2001, hlm. 89) menjelaskan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kemampuan intelektual, minat, bakat, sikap, motivasi berprestasi, konsep diri, dan sistem. nilai-nilai.

Faktor eksternal meliputi lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Karakteristik siswa berupa jenis kelamin, usia, tingkat

(63)

61

pendidikan orang tua, dan pendapatan orang tua dapat mempengaruhi prestasi akademik. Jayanthi, Balakrishnan, Ching, Latiff, dan Nasirudeen (2014) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa gender memberikan kontribusi yang signifikan terhadap prestasi akademik. Hasil penelitian Khaira (2016, hlm. 135) menunjukkan bahwa usia merupakan salah satu prediktor prestasi akademik.

Siswa yang memiliki usia lebih tua memiliki prestasi akademik yang lebih baik.

Hasil penelitian tentang peran pendidikan orang tua terhadap prestasi akademik yang dilakukan oleh Pishghadam dan Zahibi (2011) menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik, tetapi tingkat pendidikan ayah tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik26 .

Faktor internal juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi prestasi akademik. Faktor internal berupa motivasi berprestasi memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap prestasi akademik (Sugiyanto, 2009; Kusuma, Sutadji, & Tuwoso, 2014). Hasil penelitian Kpolovie, Joe, dan Okoto (2014) juga menunjukkan adanya hubungan positif antara minat dengan prestasi belajar. Hasil penelitian Arefi dan Naghebzadeh (2014) mengungkapkan bahwa terdapat hubungan positif antara konsep diri akademik dengan prestasi akademik.

Motivasi berprestasi adalah usaha dan keyakinan individu untuk mewujudkan tujuan belajar dengan standar keberhasilan tertentu dan mampu mengatasi segala hambatan yang menghambat pencapaian tujuan (Atmoko dan Hidayah, 2014). Misalnya, jika siswa bersemangat untuk berprestasi, prestasi akademiknya juga akan meningkat.

Gambar

Gambar 3.1  B.  Definisi Operasional
TABEL V.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN
TABEL V.2  HUNGAN KUALITAS HIDUP DAN PEFORMA AKDEMIK  (NILAI IPK)  Correlations  total skor  kualitas  hidup  Performa  akademik (nilai IPK)  Spearman's  rho
TABEL V.3 HUBUNGAN RESILIENSI DAN PEFORMA AKADEMIK  (NILAI IPK)  Correlations  total skor  resiliensi  Performa  akademik (nilai IPK)  Spearman's  rho  total skor resiliensi  Correlation Coefficient  1.000  .183  Sig
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tim Liputan 6 sebaiknya memiliki rencana cadangan dalam proses perencanaan wawancara dalam peliputan, tim liputan harus selalu mengecek peralatan yang akan digunakan

Berdasarkan penelitian mengenai Keefektifan Terapi Shalat Bahagia untuk mengurangi problem yang tidak kunjung selesai ( Unfinished Business ) , maka dapat disimpulkan dengan

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-1/W4, 2015 International Conference on Unmanned Aerial Vehicles

Gambar 2.3 Diagram rangkaian generator AC 1 fasa rotating field Ada dua jenis bentuk rangkaian generator sinkron 1 fasa yaitu rotating field concentrated stator winding (lilitan

[r]

Hubungan Antara Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar Sistem Pengapian Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

mencatat bahan-bahan hukum yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. Data sekunder ini terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder. dan bahan hukum tersier. Bahan

Sebagai kontrol positif digunakan Diazepam, kontrol negatif menggunakan aquadest, dan bahan yang diuji adalah infusa buah kayu ules (Helieteres ;sora !~) dosis I (15,6 mg/0,5ml),