• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengertian Pelindungan Hukum

Pelindungan hukum berkaitan dengan fungsi hukum itu sendiri yakni melindungi. Hukum melindungi kepentingan seseorang dengan cara memberikan kekuasaan kepadanya untuk bertindak dalam memenuhi kepentingannya tersebut.

Pemberian kekuasaan, atau yang sering disebut dengan hak ini, dilakukan secara terukur, keluasan dan ke dalamannya. Hal ini tentu merupakan hal penting bagi sebuah negara hukum. Untuk mencapai fungsi hukum, memungkinkan pemerintah bersikap aktif dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara dinamis.6

Suatu kepentingan merupakan sasaran hak, bukan hanya karena ia dilindungi oleh hukum, melainkan juga karena ada pengakuan terhadap itu. Hak tidak hanya mengandung unsur pelindungan dan kepentingan, tapi juga kehendak.

Terkait fungsi hukum untuk memberikan pelindungan, Lili Rasjidi dan B. Arief Sidharta mengatakan bahwa hukum itu ditumbuhkan dan dibutuhkan manusia justru berdasarkan produk penilaian manusia untuk menciptakan kondisi yang

6 Mahfud MD, Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi, Jakarta, Pustaka LP3ES, 2006, hal. 187

12

melindungi dan memajukan martabat manusia serta untuk memungkinkan manusia menjalani kehidupan yang wajar sesuai dengan martabatnya.7

Pelindungan hukum bagi setiap warga negara Indonesia tanpa terkecuali, dapat ditemukan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUDNRI 1945), untuk itu setiap produk yang dihasilkan oleh legislatif harus senantiasa mampu memberikan jaminan perlindungan hukum bagi semua orang, bahkan harus mampu menangkap aspirasi-aspirasi hukum dan keadilan yang berkembang di masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari ketentuan yang mengatur tentang adanya persamaan kedudukan hukum bagi setiap warga negara.

Pelindugan hukum juga dapat diartikan sebagai tindakan atau upaya untuk melindungi masyarakat dari perbuatan sewenang-wenang oleh penguasa yang tidak sesuai dengan aturan hukum, untuk mewujudkan ketertiban dan ketentraman sehingga memungkinkan manusia untuk menikmati martabatnya sebagai manusia.

Dalam Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI), konsep pelindungan hukum, yang tidak lepas dari perlindungan hak asasi manusia, merupkan konsep Negara hukum yang merupkan istilah sebagai terjemahan dari dua istilah rechstaat dan rule of law. Sehingga, dalam penjelasan UUD RI 1945 sebelum amandemen

disebutkan, “Negara Indonesia berdasar atas hukum, (rechtsstaat), tidak berdasarkan kekuasaan belaka (Machtsstaat)”.

Prinsip pelindungan hukum terhadap tindakan pemerintah bertumpu dan bersumber dari konsep tentang pengakuan dan pelindungan terhadap hak-hak

7 Lili Rasjidi dan B. Arief Sidharta, Filsafat Hukum Madzab dan Refleksi, Bandung, PT.

Remaja Rosda Karya, 1994, hal. 64

asasi manusia karena menurut sejarah dari barat, lahirnya konsep-konsep tentang pengakuan dan pelindungan terhadap hak-hak asasi manusia diarahkan kepada pembatasan-pembatasan dan peletakan kewajiban masyarakat dan pemerintah.

Aspek dominan dalam konsep barat tertang hak asasi manusia menekankan eksistensi hak dan kebebasan yang melekat pada kodrat manusia dan statusnya sebagai individu, hak tersebut berada di atas negara dan di atas semua organisasi politik dan bersifat mutlak sehingga tidak dapat diganggu gugat. Karena konsep ini, maka sering kali dilontarkan kritik bahwa konsep Barat tentang hak-hak asasi manusia adalah konsep yang individualistik. Kemudian dengan masuknya hak-hak sosial dan hak-hak-hak-hak ekonomi serta hak-hak kultural, terdapat kecenderungan mulai melunturnya sifat indivudualistik dari konsep Barat.

Fokus dalam skripsi ini adalah mengenai pelindungan hukum terhadap pemegang merek terdaftar. Adapun pelindungan hukum pemegang merek terdaftar diatur dalam Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis mengatur mengenai jangka waktu pelindungan merek terdaftar, yang menyatakan bahwa: Merek terdaftar mendapat pelindungan hukum untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu itu dapat diperpanjang.

2. Pengertian Sengketa Merek

Terjadinya sengketa timbul akibat adanya pelanggaran hak satu pihak.

Sengketa dapat erat kaitannya dengan konflik. Dimana ada sengketa pasti disitu ada konflik. Begitu banyak konflik dalam kehidupan sehari-hari. Entah konflik

14

kecil ringan bahkan konflik yang besar dan berat. Hal ini dialami oleh semua kalangan, karena hidup ini tidak lepas dari permasalahan. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Kenapa harus mempelajari tentang sengketa. Karena untuk mengetahui lebih dalam bagaimana suatu sengketa itu dan bagaimana penyelesaiannya.8

Secara etimologis, pengertian sengketa dalam kamus Bahasa Indonesia adalah pertentangan atau konflik. Konflik berarti adanya oposisi atau pertentangan antara orang-orang, kelompok-kelompok, atau organisasi-organisasi terhadap satu obyek permasalahan. Menurut Winardi, pertentangan atau konflik yang terjadi antara individu-individu atau kelompok-kelompok yang mempunyai hubungan atau kepentingan yang sama atas suatu obyek kepemilikan, yang menimbulkan akibat hukum antara satu dengan yang lain.

Berdasarkan hal di atas maka dapat dikatakan bahwa sengketa merek adalah pertentangan atau pelanggaran terhadap salah satu pihak yang mengakibatkan kerugian atas hak merek tersebut.

3. Pengertian Logo

Logo merupakan suatu gambar atau sekadar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, organisasi, produk, negara, lembaga, dan hal lainnya membutuhkan sesuatu yang singkat dan mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya. Logo harus memiliki filosofi dan kerangka dasar berupa konsep dengan tujuan melahirkan sifat yang berdiri sendiri

8 Ibid.

atau mandiri. Logo lebih lazim dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berupa warna dan bentuk logo tersebut.9

Logo memiliki 5 unsur yang harus dipenuhi. Yaitu:10 1. Kesatuan (berhubungan)

2. Dominasi (daya tarik) 3. Irama (ber-sikenambungan) 4. Proporsi (enak di pandang) 5. Keseimbangan (sama)

Logo yang baik bisa mewakili produk atau perusahaan dan juga mudah diingat. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis disebutkan dalam Pasal 1 bahwa merek dapat berupa logo yang artinya sebuah logo dapat didaftarkan juga sebagai merek oleh suatu perusahaan.

Hal ini disebabkan karena dalam Pasal 1 tersebut diatur dengan kata atau yang artinya logo tersebut dapat digunakan sebagai merek.

4. Pengertian Merek Terkenal

Merek terkenal adalah merek yang mempunyai reputasi tinggi, merek yang demikian itu memiliki kekuatan pancaran yang memukau dan menarik, sehingga jenis barang apa saja yang berada dibawah merek itu langsung menimbulkan

9 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 2013, hal. 417

10 Eddy Damian, Hukum Hak Cipta, Bandung, Alumni, 2014, hal. 52

16

sentuhan keakraban (familiar attachement) dan ikatan mitos (mythical context) kepada segala lapisan konsumen.11

Pengaturan mengenai pelindungan Merek terkenal dapat dilihat pada Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, di mana dinyatakan bahwa:

Permohonan ditolak jika Merek tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan:

a. Merek terdaftar milik pihak lain atau dimohonkan lebih dahulu oleh pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;

b. Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;

c. Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa tidak sejenis yang memenuhi persyaratan tertentu; atau

d. Indikasi Geografis terdaftar

Dalam bagian Penjelasan Pasal 21 ayat (1) huruf b dinyatakan bahwa penolakan permohonan yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhan dengan Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa yang sejenis dilakukan dengan memperhatikan pengetahuan umum masyarakat mengenai Merek tersebut di bidang usaha yang bersangkutan.

Dokumen terkait