• Tidak ada hasil yang ditemukan

Istilah cyber space untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh William Gibson, seorang penulis fiksi ilmiah (science fiction) dalam novelnya yang berjudul Neuromacer. Istilah yang sama kemudian diulanginya dalam novelnya yang lain yang berjudul Virtual Light.5

Menurut Gibson, cybersace : “….was a consensual hallucination that felt and looked like a physical space but actually was a computer – generated construct representing abstract data”. Pernyataan ini berarti bahwa cyberspace

adalah : ……. Sebuah aplikasi halusinasi yang dirasakan dan dilihat sebagai dunia non fisik dan diaktualisasikan dalam konstruksi komputer dan data abstrak. 6

Pada perkembangan selanjutnya seiring dengan meluasnya penggunaan computer, istilah ini kemudian dipergunakan untuk menunjuk sebuah ruang elektronik (electronic space), yaitu sebuah masyarakat virtual yang

5

Ismamulhadi, Penyelesaian sengketa dalam Perdagangan secara Elektronik, Cyberlaw : Suatu Pengantar, Pusat Studi Cyberlaw, UNPAD, Bandung, 2002, hal. 5.

6

terbentuk melalui komunikasi yang terjalin dalam sebuah jaringan computer (interconnected networks). Pada saat ini, cyberspace sebagaimana dikemukakan oleh Cavazos dan Morin adalah : “….represent a vast array of computer systems accessible from remote physical locations”, yang berarti bahwa sistem computer merupakan penyesuaian/konkritisasi dari alam yang bersifat fisik7

Dunia maya ini telah mengubah kebiasaan banyak orang, yaitu orang- orang yang dalam kehidupannya terbiasa menggunakan internet. Berbelanja,

.

Aktivitas yang potensial untuk dilakukan di cyberspace tidak dapat diperkirakan secara pasti mengingat kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat dan mungkin sulit diprediksi. Namun, saat ini ada beberapa aktivitas utama yang sudah dilakukan di cyberspace seperti Commercial On-Line Services (pelayanan komersial on-line), Bulletin Board Systems (System Buletin/Laporan), Conferencing Systems (System Konferensi), Internet Relay Chat (Sistem Komunikasi Internet), Usenet (pengguna internet), E-mail List (Pelayanan E- mail, sistem komunikasi melalui internet), dan Entertainment (hiburan). Sejumlah aktivitas tersebut saat ini dengan mudah dapat dipahami oleh masyarakat kebanyakan sebagai aktivitas yang dilakukan lewat Internet. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa apa yang disebut dengan “cyberspace” itu tidak lain adalah internet yang juga sering disebut sebagai “a network of networks ( sebuah jaringan dari jaringan)”. Dengan karakteristik seperti ini kemudian ada juga yang menyebut cyberspace dengan istilah “virtual community” (masyarakat maya) atau “vitual world” (dunia maya).

mengirim surat, mengirimkan surat lamaran kerja, berkirim photo, mencari informasi, melakukan pembicaraan jarak jauh tidak ubahnya seperti sedang bertelepon, mengambil uang dari Bank, membuat desain bangunan oleh arsitek, berkonsultasi tatap muka (yaitu masing-masing pihak muncul gambarnya pada layar komputer mereka masing-masing karena masing-masing komputer dilengkapi dengan kamera, melihat film, mendengarkan lagu-lagu CD, mendengarkan radio, dan lain-lain. Semua itu dapat mereka lakukan praktis pada saat ini hampir semua kegiatan yang dapat dilakukan di dunia nyata (real world)

dapat dilakukan di dunia maya (virtual world). Bahkan di dunia maya orang telah melakukan berbagai tindak kejahatan yang justru tidak dapat dilakukan di dunia nyata. 8

Seseorang yang ingin mengakses ke internet, pertama sekali harus memiliki seperangkat alat dan sarana yang terdiri dari kompuer dengan spesifikasi dan sistem operasi tertentu (biasanya yang lazim dipergunakan adalah WINDOWS dengan program Windows Explorer, produksi dan Microsoft Corp), sebuah saluran telepon dan sebuah modem. Modem adalah alat yang biasa menggabungkan fungsi telepon dan komputer sehingga komputer dapat menerima data-data yang ada di dalam saluran telepon. Untuk mengakses internet harus mendaftarkan kepada sebuah perusahaan penyedia jasa internet yaitu Internet Service Provider (ISP).

8

Heru Soepraptomo, Kejahatan Komputer dan Siber Serta Antisipasi Pengaturan, Badan Pencegahannya di Indonesia, Makalah dalam Seminar Antisipasi Hukum Cyber terhadap Kejahatan E-Commerce Penelitian dan Pengembangan Daerah Propinsi Sumatera Utara, Medan, 20 Desember 2002, hal. 3-4.

2. Perjanjian

Menurut Black’s Law Dictionary, perjanjian adalah suatu persetujuan antara dua orang atau lebih. Perjanjian ini menimbulkan sebuah kewajiban untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu secara sebagian”.9

Menurut R. Subekti, perjanjian adalah suatu peristiwa di mana ada seorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal.

Inti definisi yang tercantum dalam Black’s Law Dictionary adalah bahwa kontrak dilihat sebagai persetujuan dari para pihak untuk melaksanakan kewajiban, baik melakukan atau tidak melakukan secara sebagian.

10

Menurut Charless L. Knapp dan Nathan M. Crystal, perjanjian adalah suatu persetujuan antara dua orang atau lebih, tidak hanya memberikan kepercayaan tetapi secara bersama-sama saling pengertian untuk melakukan sesuatu pada masa mendatang oleh seseorang atau keduanya dari mereka.11

Salim, H.S, perjanjian adalah hubungan hukum antara subjek hukum yang satu dengan subjek hukum yang lain dalam bidang harta kekayaan. Perlu diketahui bahwa subjek hukum yang satu berhak atas prestasi dan begitu juga Hubungan kedua orang yang bersangkutan mengakibatkan timbulnya suatu ikatan yang berupa hak dan kewajiban kedua belah pihak atas suatu prestasi.

9

Salim ,H.S, Perkembangan Hukum Kontrak Innominaat di Indonesia, Cet. 1, Sinar Grafika, Jakarta, 2003, hal. 16.

10

Syahmin, Hukum Kontrak Internasional, Cet. 1, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006, hal. 1.

subjek hukum yang lain berkewajiban untuk melaksanakan prestasinya sesuai dengan yang telah disepakatinya.12

Menurut M. Yahya Harahap, perjanjian adalah suatu hubungan hukum kekayaan harta beda antara dua orang atau lebih yang memberi kekuatan hak pada satu pihak untuk memperoleh prestasi dan sekaligus mewajibkan pada pihak lain untuk menunaikan prestasi. Dari pengertian ini dapat dijumpai beberapa unsur antara lain hubungan hukum (rechtsbetrekking) yang menyangkut hukum kekayaan antara dua orang (persoon) atau lebih, yang memberi hak pada satu pihak dan kewajiban pada pihak lain tentang suatu prestasi.13

12

Ibid, hal. 17.

13

M. Yahya Harahap, Segi-Segi Hukum Perjanjian, Cet. II, Alumni, Bandung, 1986, hal. 6.

Unsur-unsur yang tercantum dua orang dalam definisi di atas adalah : a. Adanya hubungan hukum.

Hubungan hukum merupakan hubungan yang menimbulkan akibat hukum. Akibat hukum adalah timbulnya hak dan kewajiban.

b. Adanya subjek hukum.

Subjek hukum yang adalah pendukung hak dan kewajiban. c. Adanya prestasi.

Prestasi terdiri atas melakukan sesuatu, berbuat sesuatu, dan tidak berbuat sesuatu.

d. Dibidang harta kekayaan.

Pengaturan tentang melawan hukum dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata hanya dalam beberapa pasal saja, sebagaimana juga terjadi di negara- negara yang menganut sistem Eropa Kontinental lainnya, tetapi kenyataan menunjukkan bahwa gugatan perdata ada yang di pengadilan didominasi oleh gugatan melawan hukum, disamping gugatan ingkar janji kontrak (wanprestasi).

Perbuatan melawan hukum di sini dimaksudkan adalah sebagai melawan hukum keperdataan. Sebab, untuk perbuatan melawan hukum pidana (delik) atau kejahatan/pelanggaran pidana mempunyai arti dan pengaturan hukum yang berbeda. Di negara-negara Eropa Kontinental, misalnya Belanda dikenal Istilah "Onrechtmatige Daad," atau di negara-negara Anglo Saxon dikenal dengan istilah "tort". Pengertian perbuatan melawan hukum adalah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau badan hukum yang oleh karena salahnya telah menimbulkan kerugian bagi orang lain.

Dalam ilmu hukum dikenal 3 (tiga) kategori dari perbuatan melawan hukum, yaitu sebagai berikut :

1. Perbuatan melawan hukum karena kesengajaan (pasal 1365);

2. Perbuatan melawan hukum tanpa kesalahan/tanpa unsur kesengajaan maupun kelalaian (pasal 1366);

3. Perbuatan melawan hukum karena kelalaian (1367).

Dalam hukum perdata di Indonesia ada 2 (dua) jenis gugatan perdata yang menjadi dasar sebuah gugatan, yaitu perbuatan melawan hukum dan wanprestasi. Pasal 1365 dan 1367 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) menjadi dasar hukum atas gugatan tersebut. “Setiap perbuatan melanggar hukum

yang membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”. (1365 KUHPerdata) “majikan-majikan dan mereka yang mengangkat orang-orang lain untuk mewakili urusan-urusan mereka, adalah bertanggungjawab tentang kerugian yang diterbitkan oleh pelayan-pelayan atau bawahan-bawahan mereka di dalam melakukan pekerjaan untuk mana orang-orang ini dipakainya”. (1367 KUHPerdata)

Perbuatan melawan hukum menurut M.A. Moegini Djodjodirdjo, adalah suatu perbuatan dapat dianggap sebagai perbuatan melawan hukum, kalau: bertentangan dengan hak orang lain atau bertentangan dengan kewajiban hukumnya sendiri atau bertentangan dengan kesusilaan yang baik atau bertentangan dengan keharusan yang harus diindahkan dalam pergaulan masyarakat mengenai orang lain atau benda. Adalah kealpaan berbuat, yang melanggar hak orang lain atau bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku atau melanggar kesusilaan ataupun bertentangan dengan kepatutan yang harus diindahkan dalam pergaulan masyarakat tentang orang lain atau barang. M.A. Moegini Djodjodirdjo menjelaskan yang dimaksud :14

14

M.A. Moegini Djodjodirdjo, Perbuatan Melawan Hukum, Alumni, Bandung, 2002, hal. 35.

1. Bertentangan dengan hak orang lain adalah bertentangan dengan kewenangan yang berasal dari suatu kaidah hukum, dimana yang diakui dalam yurisprudensi, diakui adalah hak-hak pribadi seperti hak atas kebebasan, hak atas kehormatan dan hak atas kekayaan.

2. Bertentangan dengan kewajiban hukumnya sendiri adalah berbuat atau melalaikan dengan bertentangan dengan kaharusan atau larangan yang ditentukan dalam peraturan perudanag-undangan

3. Melanggar kesusilaan yang baik adalah perbauatan atau melalikan sesuatu yang bertentangan dengan norma-norma kesusilaan, sepanjang norma tersebut oleh pergaulan hidup diterima sebagai peraturan-peraturan hukum yang tidak tertulis.

4. Bertentangan dengan peraturan yang diindahkan adalah bertentangan dengan sesuatu yang menurut hukum tidak tertulis harus diindahkan dalam lalulintas masyarakat.

F. Metode Penelitian

Dokumen terkait