• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Tinjauan Kepustakaan

a. Sejarah Event Organizer

Di Indonesia pola kerja Event Organizer sudah lama ada dimulai dari pada pesta - pesta adat, panitia pesta itu tersendiri sudah memulai membagi tugas masing masing ke dalam beberapa bagian sehingga akan mendukung suksesnya suatu acara tersebut.

Didalam suatu pengertian yang sederhana yang disebut dengan Event Organizer adalah “pengelola suatu kegiatan atau dengan kata lain disebut dengan pengorganiser acara “. Setiap acara ataupun kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan diantara masing-masing pihak , baik pihak penyelenggara yang hadir pada saat kegiatan tersebut berlangsung. Keuntungan ini tidak harus bersifat material namun juga bisa bersifat non material.

Bentuk pemanfaatan event organizer juga beragam, misalnya untuk memastikan terselenggaranya acara talk show, penarikan undian, fashion show, pergelaran seni musik, ajang lomba dan sejenisnya atau kegiatan-kegiatan yang mendukung terselenggaranya suatu acara atau kegiatan-kegiatan, baik sebelum, sesudah atau pada saat terselenggaranya kegiatan. Misalnya seperti pemesanan gedung, penyediaan ruangan, persiapan interior, penyediaan sound system, penyediaan penari latar dan sebagainya.

Fungsi Event Organizer dalam mekanisme sebuah penyelenggaraan event-event yang mengkoordinasi, melayani, men-support kepentingan para pihak. Misalnya Trainer, Trainee, Vendor Training , transportasi dll.

Event Organizer “merupakan organisasi yang didalamnya terdapat sekumpulan orang yang memiliki fungsi menyelenggarakan dan melaksanakan sebuah acara dengan fungsi dan peran masing-masing dari perencanaan hingga acara berakhir 4

Sebagai usaha yang berorientasi pada sebuah kerjasama, Event Organizer akan menghitung jumlah personil dalam tim secara cermat dan teliti. Tidak ada jaminan kesuksesan sebuah event yang terdiri dari banyak Di dalam meraih kelancaran dan kesuksesan sebuah acara yang ditangani, sebuah Event Organizer harus memiliki orang-orang yang mampu menjalankan fungsi dalam bagian-bagian kerja sebuah organisasi tersebut.

Ketika berbicara Event Organizer sebagai sebuah perusahaan, maka susunan organisasi perusahaan tidaklah berbeda dengan institusi bisnis lainnya seperti terdiri dari Direktur, Manager-Manager yang membawahi masing-masing divisi seperti marketing, administrasi, keuangan, team kreatif, operasional tallent , produksi dan lain sebagainya. Namun ketika berbicara

Event Organizer dalam sebuah projeck penyelenggaraan event, maka struktur organisasi akan menyesuaikan dengan kebutuhan project tersebut.

Antara satu event dengan event lainnnya akan memiliki struktur operasional yang berbeda . Event exhibiton yang diselenggarakan disebuah mall atau hotel berbintang akan memiliki tim yang berbeda dengan event exhibition yang digelar di lapangan terbuka.

4

//adproinbdonesia.wordpress.com/2008/11/14/pengorganisasian-dalam-sebuah-orang. Beberapa fungsi yang biasanya terdapat dalam sebuah project event

antara lain :5

1) Project Officer/ Event Manager

Adalah pemimpin sebuah proyek yang bertanggungjawab terhadap kelancaran dan kesuksesan event dimulai dari perncanaan hingga event tersebut berakhir. Fungsi ini biasanya lebih mengurusi masalah-masalah administratif dan persiapan-persiapan kelengkapan , tentunya harus diambil orang yang memang sudah berpengalaman atau memang sudah diandalkan menangani sebuah event tertentu. Dalam kerjanya Project Officer ini memiliki beberapa anak buah yang akan membantu menangani persiapan veneu, promosi, perijinan, keamanan, konsumsi, pengadaan perlengkapan, keunangan, kesekretarian, dan sebagainya yang biasa disebut sebagai Field Officer

2) Field Officer

Adalah fungsi yang menangani persiapan veneu, promosi, perijinan dan keamanan, konsumsi, pengadaan perlengkapan, keuangan, kesekretariatan dan sebagainya. Dengan kata lain fungsi ini adalah yang menjalankan fungsi operasional

3) Tallent Officer

Menangani pekerjaan yang berhubungan dengan tallent/artis/pengisi acara, dimulai dari negosisasi waktu, honor, membuat MoU sampai pada

5

//adproinbdonesia.wordpress.com/2008/11/14/pengorganisasian-dalam-sebuah-kebutuhan artis saat pentas, transportasi, konsumsi, akomodasi dan lain-lainnya.

4) Show Director

Show director adalah yang bertanggungjawab secara penuh terhadap kualitas sajian acara, baik dari segi artistik maupun kenyamanan audiens. Biasanya Show Director akan memiliki tim yang terdiri dari Art Director, State Manager, Sound Engineer, Lightningman, Security dan

Runner.

5) Art Director

Bertanggungjawab terhadap permasalahan artistik, seperti tampilan panggung, dekorasi dan efek-efek lainnya yang berhubungan dengan estetika.

6) State Manager

Bertanggungjawab terhadap kelancaran acara. State Manager ini akan mengatur kemunculan talents sesuai rundown dan mengendalikan waktu tampil.

7) Sound Engineer/ Soundman

Bertangungjawab secara penuh terhadap kontrol kualitas sound system

Adalah personel dari kepolisian atau mereka yang ditugaskan yang dimana bertanggungjawab terhadap seluruh keamanan acara dimulai dari lokasi, jalannya acara , dan pihak-pihak lain yang terkait.

9) Property Coordinator

Tugas dari Property Coordinator adalah bertanggungjawab atas semua alat-alat kelengkapan yang menunjang keberhasilan event tersebut.

10) Runner

Adalah tim yang terdiri dari beberapa orang, yang bertugas serabutan, menjadi penghubung antara Show Director dengan pihak-pihak lainnya.

11) Client Service

Bertanggungjawab sebagai penghubung antara sponsor/penyandang dana kepada Show director dan project officer. Client Service ini akan menemani klien dari sejak klien tersebut hadir diarena event hingga pulang dengan kepuasan

Event Organizer adalah melulu tentang teamwork. Tidak ada ceritanya sebuah event bisa berjalan dengan satu orang individu. Event Organizer terdiri dari banyak divisi dan bagian kerja yang memiliki permasalahan kompleks dan membutuhkan penanganan cepat dalam waktu bersamaan untuk tujuan yang sama. Yaitu keberhasilan sebuah event, tidak peduli apakah event itu bersifat besar ataupun kecil. Dalam mengahadapi sebuah event , umumnya akan terbagi kedalam dua buah tahapan secara umum , yaitu :

Bagian penentu kelancaran operasional saat produksi. Pra produksi beres dan bagus maka produksi akan semakin ringan. Jika masih ada permasalahan yang belum beres akan mengganggu jalannya produksi. Tidak ada kesuksesan tanpa perencanaan dan persiapan. Keberhasilan sebuah event sangat bergantung kepada persiapan menghadapi event tersebut. Bahkan kesuksesan sebuah event dapat diprediksi dari faktor kesiapan ini. Persiapan bisa dimulai dari membentuk teamwork plus tugas masing-masing personal.

2) Produksi ( Excecution )

Dalam tahapan ini kinerja sebuah Event Organizer akan dilihat dan diamati oleh banyak pihak. Koordinasi antara bagian harus benar-benar efektif dan efisien, hal ini bisa didukung dengan persiapan pada Pra Produksi yang matang,. Namun kadang kala apa yang direncanakan berbeda dengan apa yang dihadapi karena terkadang permasalahan muncul seringkali pada saat event tersebut berjalan. Sehingga membutuhkan kepekaan dalam improvisasi serta koordinasi lebih lagi.

3) Pasca Produksi

Tahap ini adalah tahap dimana Event Organizer mempertanggung jawabkan pekerjaannya secara tertulis. Pekerjaan apa saja yang mampu menjadi tanggungjawab Event Organizer dilaporkan kepada pemberi kerja atau pihak-pihak lain yang terkait disertai evaluasi dan dilengkapi

dokumentasi, apapun dan bagaimanapun sebuah itu berjalan, apakah sukses atau gagal tetap harus dipertanggungjawabkan6

Berakhirnya Event Organizer yaitu pada saat acara sudah terlaksana dengan baik, dari bermulanya acara sampai pada berakhirnya acara dan pelunasan-pelunasan biaya mulai dari pelunasan biaya perlengkapan

Bekerja di dunia Event Organizer adalah merupakan suatu hal penjualan jasa, karena itu eksekusi event adalah etalase, tempat memajang barang dagangan jasa agar dilirik orang kemudian orang tersebut membeli.

Banyak pemilik produk , calon-calon klien maupun sponsor, penonton dan bahkan Event Organizer lainnya yang notabene kompetitior kita sendiri yang melakukan penilaian terhadap Event Organizer. Penilaian baik atau tidaknya sebuah Event Organizer bisa dilihat dari kiberja Event Organizer saat menggelar event atau dalam tahap eksekusi. Ketika terlihat Event Organizer

bekerja rapi, event berjalan lancar dan sukses, kesempatan untuk mendapatkan proyek event lainnya akan datang dengan sendirinya.

c. Hak dan Kewajiban Event Organizer

Hak dan kewajiban event organizer yaitu memiliki hak untuk meminta kliennya untuk mematuhi semua peraturan yang dibuat oleh pihak Event Organizer sendiri, dan kewajibannya sebagai pihak penyelenggara yaitu Event Organizer berhak memberi semua fasilitas yang dikehendaki oleh kliennya yaitu management artis tersebut.

d. Berakhirnya Event Organizer

6

//adproinbdonesia.wordpress.com/2008/11/14/pengorganisasian-dalam-sebuah-panggung, alat musik sampai pelunasan bayaran Management Artis terlunasi, maka berakhirlah Event Organizer acara tersebut.

2. Pengertian Konser Musik

Musik adalah seni yang paling abstrak sekaligus juga merupakan realitas fisika bunyi yang memiliki banyak keunggulan untuk membantu pendidikan watak halus seseorang.Ia telah banyak dikaji oleh para pemikir, kaum agama, pendidik, dan teoretikus seni, selain sebagai seni ia banyak digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari tradisi, adat, hiburan, maupun pendidikan.7

Kejelasan definisi seperti ini memang harus dilakukan terlebih dahulu kalau ingin membicarakan konser musik. Konser musik ini tersendiri sering diartikan sebagai “sebuah pertunjukan musikalitas yanng mempertunjukkan seniman dalam keadaan personal ataupun kelompok yang mempertontonkan kelebihan mereka dalam bidang seni musik”8

Pertanggungjawaban dalam hukum pidana bukan hanya berarti sah menjatuhkan pidana terhadap orang tersebut, tapi juga sepenuhnya dapat

Konser musik harus diartikan sebagai sebuah pertunjukan musikalitas seni yang membuat musik itu menjadi sebuah kreasi tersendiri sehingga melibatkan hubungan emosi antara seniman dan para penonton. Jadi pada intinya Konser Musik ini tersendiri merupakan sebuah ajang kreativitas seni atau ajang kreasi para musisi ataupun seniman.

3. Pertanggungjawaban dalam Hukum Pidana

7

Februari 2010 8

diyakini bahwa memang pada tempatnya meminta pertanggungjawaban atas tindak pidana yang dilakukannya9

Menurut Utrecht bahwa pertanggungjawaban pidana atau kesalahan menurut hukum pidana itu terdiri atas tiga anasir :

. Pertanggungjawaban pidana pertama-tama merupakan keadaan yang terdapat pada diri pembuat ketika melakukan tindak pidana, kemudian pertanggungjawaban pidana juga berarti menghubungkan antara pembuat dengan perbuatan dan sanksi yang sepatutnya dijatuhkan.

Seseorang dapat dimintakan pertanggungjawaban secara pidana hanya jika terdapat kesalahan pada dirinya. Sebab azas dalam pertanggungjawaban dalam hukum pidana adalah : ”Tidak dipidananya jika tidak ada kesalahan”.

10

9

Chairul Huda, Dari Tiada Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Kepada Tiada Pertanggungjawaban Pidana Tanpa Kesalahan, Kencana Prenada Media, 2006, hlm 63

10

Sofyan Sastrawidjadja,Hukum Pidana (Asas Hukum Pidana Sampai Dengan Alasan 1). Kemampuan bertanggungjawab (toerekeningsvatbaarheid) dari si

pembuat;

2) Suatu sikap psychis pembuat berhubung dengan kelakuannya yakni : a. Kelakuan disengaja- anasir sengaja atau

b. Kelakuan adalah suatu sikap kurang berhati-hati atau lalai –anasir kealpaan/ culpa;

3) Tidak ada alasan-alasan yang menghapuskan pertanggungjawaban pidana pembuat anasir toerekenbaarheid

Pendapat Utrecht tersebut sesuai dengan pendapat Roeslan Saleh yang mengikuti pendapat Moelijatno bahwa pertanggungjawaban pidana adalah kesalahan, sedangkan unsur-unsur kesalahan adalah :

1) Mampu bertanggungjawab;

2) Mempunyai kesengajaan atau kealpaan; 3) Tidak adanya alasan pemaaf 11

G. Metode Penelitian

Dokumen terkait