• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Tentang Penegakan Hukum .1 Pengertian Penegakan hukum

Penegakan hukum secara konkret adalah berlakunya hukum positif dalam praktik sebagaimana seharusnya patut dipatuhi oleh masyarakat. Oleh karena itu, memberikan keadilan dalam suatu perkara berarti memutuskan hukum in concreto dalam mempertahankan dan menjamin di taatinya hukum materiil dengan menggunakan prosedur yang ditetapkan oleh hukum formal.

Menurut Soerjono Soekanto, penegakan hukum adalah kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai terjabarkan didalam kaidah/ pandangan nilai yang mantap dan mengejewantah dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan kedamaian pergaulan hidup.16

Menurut Satjipto Raharjo penegakan hukum pada hakikatnya merupakan penegakan suatu ide-ide atau konsep-konsep tentang keadilan, kebenaran, kemamfaatan sosial, dan sebagainya. Jadi Penegakan hukum merupakan usaha untuk mewujudkan ide dan konsep-konsep tadi menjadi kenyataan. Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman melakukan hubungan-hubungan yang terkait dengan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Andi Hamzah menyebutkan bahwa istilah penegakan hukum dalan Bahasa Indonesia, selalu diasosiasikan dengan force, sehingga ada yang berpendapat

16 Soerjono Soekanto.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum.Jakarta: UI Press.1983. hlm. 35

36

bahwa penegakan hukum hanya bersangkutan dengan hukum pidana saja. Pikiran seperti ini diperkuat dengan kebiasaan masyarakat dengan kebiasaan menyebut penegak hukum itu polisi, jaksa dan hakim. Tidak disebut pejabat administrasi yang sesuai dengan mengingat ruang lingkup yang lebih luas.17

Agar peraturan dapat ditegakan diperlukan alat negara yang diberi tugas tanggung jawab untuk menegakan hukum, dengan kewenangan tertentu, memaksakan agar ketentuan hukum ditaati masyarakat. Hal ini menurut Mochtar Kusuma Atmaja dikatakan: “Hukum tanpa kekuasaan adalah angan-angan, sedangkan kekuasaan tanpa hukum adalah kelaliman”. sehingga untuk tegaknya aturan/hukum perlu kekuasaan yang mendukung juga sebaliknya kekuasaan harus dibatasi kewenangannya oleh aturan-aturan hukum. Penegakan hukum merupakan usaha untuk mewujudkan ide dan konsep hukum yang diharapakan rakyat menjadi kenyataan.18

2.6.2 Unsur-unsur penegakan hukum/efektifitas hukum

Efektivitas penegakan hukum sangat berkaitan erat dengan efektivitas hukum. Agar hukum itu efektif, maka diperlukan aparat penegak hukum untuk menegakkan sanksi tersebut. Suatu sanksi dapat diaktualisasikan kepada masyarakat dalam bentuk ketaatan (compliance), dengan kondisi tersebut menunjukkan adanya indikator bahwa hukum tersebut adalah efektif. Adapun unsur-unsur penting yang mempengaruhi dalam keberhasilan penegakan hukum adalah sebagai berikut:

17 Andi Hamzah, Penegakan Hukum Lingkungan, Arikha Media Cipta, Jakarta, 1995, hlm. 61

18 Dellyana, Shant. Konsep Penegakan Hukum: Liberty, Yogyakarta, 1988, hlm: 37

37 1. Faktor Hukum (Undang-undang)

Yang dimaksud dengan hukum adalah seperangkat norma atau kaidah yang berfungsi mengatur tingkah laku manusia dengan tujuan untuk ketentraman masyarakat. Artinya, hukum/peraturan memiliki jangakauan yang sangat luas untuk masing-masing orang, tergantung bagaimana cara seseorang tersebut menyikapi hukum yang dihadapinya. Peraturan perundang-undangan sangat mempengaruhi berhasil atau tidaknya penegakan hukum, agar suatu undang-undang memiliki dampak positifadalah harus diikutinya azas-azas berlakunya perundang-undangan, diantaranya yaitu: Asas legalitas, Asas hukum tinggi mengesampingkan hukum rendah (Lex superiori derogat legi inferior), Asas hukum khusus mengesampingkan hukum umum (Lex specialis derogat legi generali), Asas hukum baru mengesampingkan hukum lama (Lex posterior derogat legi priori).

2. Faktor Penegak Hukum

Istilah penegak hukum mencakup pengertian yang luas sekali, karena mencakup mereka yang secara langsung dan secara tidak langsung berkecimpung di bidang penegakan hukum. namun yang sangat mempengaruhi penegakan hukum adalah penegak hukum itu sendiri yang berkecimpung di bidang penegakan hukum tersebut hal ini meliputi pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum. Oleh karena itu, dipandang dari sudut tertentu maka aparat penegak hukum dapat mempengaruhi kepatuhan hukumnya.19

19 Komariah, penegakan hukum di indonesia tinggal landas, Bestari vol: Januari-April, 1992, hlm:

25

38 3. Faktor sarana/Fasilitas

Sarana atau fasilitas tersebut antara lain mencakup tenaga manusia yang berpendidikan dan terampil, organisasi yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup dan seterusnya yang dipakai sebagai sarana guna mencapai tujuan hukum. Suatu masalah yang erat hubungannya dengan sarana dan fasilitas adalah soal efektivitas dari sanksi pidana yang diancamkan terhadap peristiwa-peristiwa pidana tertentu dengan berpegang dengan cara yang lebih efektif dan efisien sehingga biaya dapat ditekan di dalam programprogram pemberantasan kejahatan jangka panjang

4. Faktor kesadaran hukum masyarakat

Penegakan hukum berasal dari masyarakat dan bertujuan untuk mencapai kedamaian didalam masyarakat. Oleh karena itu, dipandang dari sudut tertentu maka masyarakat dapat mempengaruhi kepatuhan hukumnya.

Masyarakat Indonesia pada khususnya mempunyai pendapat-pendapat tertentu mengenai hukum. Adanya kecenderungan masyarakat mengartikan hukum sebagai petugas juga mempengaruhi penegakan hukum. Akibat dari identifikasi tersebut maka baik ataupun buruknya hukum senantiasa dikaitkan dengan perilaku penegak hukum, maka dari itu Masyarakat sebagai warga Negara yang memerlukan kesadaran, penjelasan dan kepatuhan terhadap hukum dan perundang-undangan yang berlaku20

5. Faktor Budaya Hukum

Faktor kebudayaan yang sebenarnya bersatu padu dengan faktor masyarakat sengaja dibedakan, oleh karena pembahasannya akan

20 Ibid

39

diketengahkan masalah sistem nilai-nilai yang menjadi inti dari kebudayaan spiritual atau non materiel. Sebagai suatu sistem, maka hukum mencakup struktur, substansi dan kebudayaan. Struktur mencakup wadah ataupun bentuk dari system tersebut yang umpamanya mencakup tatanan lembaga-lembaga hukum formal, hubungan antara lembaga-lembaga-lembaga-lembaga tersebut, hak-hak dan kewajiban dan seterusnya. Substansi mencakup isi norma hukum beserta perumusannya maupun acara untuk menegakkannya yang berlaku bagi pelaksana hukum maupun pencari keadilan. Kebudayaan (sistem) hukum pada dasarnya mencakup nilai-nilai mana merupakan konsepsi-konsepsi abstrak mengenai apa yang dianggap baik (sehingga dianut) dan apa yang dianggap buruk (sehingga dihindari).21

Dokumen terkait