• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Penilaian Capital (Permodalan)

2.2.6. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Pada penelitian sebelumnya analisis kesehatan bank dengan metode RGEC sudah banyak digunakan dalam menilai tingkat kesehatan Bank, diantara penelitian dilakukan oleh :

1. Pada penelitian ini dilakukan oleh Rika Saleo (2017). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT Bank Mandiri Tbk dengan menggunakan metode RGEC ini menunjukkan predikat pada periode 2011 – 2015 kesehatan bank secara keseluruhan tergolong Sehat. Tingkat kesehatan bank ditinjau dari aspek RGEC pada Bank Mandiri Tbk tahun 2011,2012,2013,2014,dan 2015 Sehat sehingga dinilai sangat mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian antara lain profil risiko, rentabilitas, dan permodalan secara umum sangat baik.

2. Pada penelitian yang dilakukan oleh Paramartha dan Mustanda (2017) yang berjudul Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank pada PT Bank Central Asia, Tbk Berdasarkan Metode RGEC. Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian, maka dapat diambil simpulan bahwa penilaian kesehatan PT. Bank Central Asia Tbk tahun 2012 sampai dengan 2014 yang diukur menggunakan pendekatan RGEC (Risk Profile Good Corporate Governance, Earnings, Capital) secara keseluruhan dapat dikatakan bank yang sangat sehat. Simpulan tersebut didukung oleh : Penilaian faktor profil risiko dengan menggunakan

rasio NPL (Non Performing Loan) untuk risiko kredit selama periode 2012 hingga 2014 memperoleh predikat sangat sehat dan rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) untuk risiko likuiditas pada periode tahun 2012 memperoleh predikat sehat sedangkan pada periode 2013 hingga 2014 memperoleh predikat sangat sehat. Hal ini mengambarkan Bank Central Asia mampu mengelola risiko-risiko yang timbul dari kegiatan usaha yang dilakukan bank dengan baik , penilaian faktor GCG (Good Corporate Governance) dengan menggunakan hasil self assesment yang tercantum pada laporan tahunan Bank Central Asia selama periode 2012 hingga 2014 memperoleh kategori sangat sehat. Mencerminkan manajemen Bank Central Asia telah melakukan penerapan GCG yang secara umum baik. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh bank , penilaian Faktor Rentabilitas menggunakan rasio ROA (Return On Assets) dan NIM (Net Interest Margin) selama periode 2012 hingga 2014 memperoleh kategori predikat sangat sehat. Mencerminkan rentabilitas Bank Central Asia yang sangat memadai, pencapaian labanya telah melebihi target dan mendukung pertumbuhan permodalan bank , penilaian faktor permodalan menggunakan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) selama periode 2012 hingga 2014 memperoleh kategori sangat sehat. Mencerminkan bahwa Bank Central Asia memiliki kualitas dan kecukupan modal yang sangat memadai

terhadap risikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang sangat kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha, dan kompleksitas usaha bank.

3. Pada penelitian yang dilakukan Dewi dan Candradewi(2018) yang berjudul Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Metode Rgec Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk tahun 204-2016. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesehatan sebuah bank yang dinilai berdasarkan dengan metode RGEC (risk profile, good corporate governance, earnings, capital) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk tahun 2014 – 2016 secara keseluruhan bahwa Bank Tabungan Negara merupakan bank yang sehat. Pada tahun 2014 diperoleh predikat cukup sehat dengan komposit 3, dan periode 2015 sampai 2016 secara berturut-turut memperoleh Peringkat Komposit 2 dengan predikat Sehat. Dapat dikatakan secara keseluruhan bahwa Bank Tabungan Negara merupakan bank yang sehat.

4. Pada penelitian yang dilakukan oleh Tuti Alawiyah(2016) yang berjudul “Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan Metode RGEC Pada Bank Umum BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012 – 2014”. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tingkat kesehatan bank umum BUMN dengan menggunakan metode RGEC pada tahun 2012-2014 adalah sebagai berikut: (1) Hasil penilaian Profil risiko (Risk profile) bank umum

BUMN dengan menggunakan 2 indikator yaitu faktor risiko kredit dengan menggunakan rasio NPL (Non Performing Loan) dan risiko likuiditas dengan rasio LDR ( Loan to Deposit Ratio) selama tahun 2012 - 2014 berturut-turut berada dalam kondisi yang sehat. Hal ini terbukti dengan nilai rata-rata NPL (Non Performing Loan) bank umum BUMN selama tahun 2012-2014 berturut-turut adalah 2,55 persen, 2,35 persen, dan 2,35 persen berada dalam kondisi sehat. Sedangkan nilai rata-rata LDR ( Loan to Deposit Ratio) bank umum BUMN selama tahun 2012-2014 berturut-turut adalah 85,50 persen, 90,94 persen, dan 90,59 persen berada dalam kondisi cukup sehat. (2) Hasil penilaian Good Corporate Governance (GCG) bank umum BUMN pada tahun 2012 diperoleh nilai rata-rata GCG (Good Corporate Governance) sebesar 1,36 berada pada peringkat 1, yang artinya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG pada tahun tersebut telah terlaksana dengan sangat baik. Selanjutnya pada tahun 2013 dan 2014 nilai rata-rata GCG (Good Corporate Governance) bank umum BUMN masing-masing adalah 2,07 dan 1,78 berada pada peringkat 2, hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip GCG (Good Corporate Governance) selama dua tahun tersebut telah berjalan dengan baik. (3) Hasil penilaian Rentabilitas (Earnings) bank umum BUMN dengan menggunakan dua rasio yaitu ROA (Return On Assets) dan NIM (Net Interest Margin) selama tahun 2012-2014 berada dalam kondisi sangat sehat. Hal ini terbukti dengan nilai rata-rata ROA

(Return On Assets) bank umum BUMN selama tahun 2012-2014 berturut-turut adalah 3,20 persen, 3,29 persen, dan 3,02 persen berada dalam kondisi sangat sehat. Selanjutnya nilai rata-rata NIM (Net Interest Margin) bank umum BUMN selama tahun 2012-2014 berturut-turut adalah 6,11 persen, 6,35 persen, dan 6,08 persen berada dalam kondisi sangat sehat. Nilai rata-rata ROA (Return On Assest) dan NIM (Net Interest Margin) yang diperoleh bank umum BUMN tersebut menunjukkan bahwa bank umum BUMN telah berhasil menjalankan kegiatan operasional perusahaan dengan efektif sehingga mampu menghasilkan profitabilitas yang tinggi selama tahun 2012-2014. (4) Hasil penilain Permodalan (Capital) bank umum BUMN selama tahun 2012-2014 berada dalam kondisi sangat sehat, hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata CAR (Capital Adequacy Ratio) bank umum BUMN selama tiga tahun tersebut berturut-turut adalah 16,70 persen, 15,66 persen, dan 16,44 persen dengan kriteria sangat sehat. Nilai rata-rata CAR (Capital Adequacy Ratio) tersebut berada di atas standar minimal CAR (Capital Adequacy Ratio) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 8 persen, hal ini menunjukkan bahwa selama periode tersebut bank umum BUMN telah mampu mengelola permodalan perusahaan sangat baik. (5) Hasil penilaian tingkat kesehatan bank umum BUMN dilihat dari aspek RGEC (Risk profile, Good Corporate Governance, Earnings, dan Capital) selama tahun 2012-2014 menempati Peringkat Komposit 1 (PK-1). Sehingga

bank umum BUMN selama periode tersebut dinilai sangat mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin dari kriteria faktorfaktor penilaian, antara lain risk profile, penerapan GCG, earnings, dan capital yang secara umum sangat baik. Apabila terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan.

5. Pada penelitian yang dilakukan oleh Hery Susanto,dkk (2016) yang berjudul ‘Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital” (Studi Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Yang terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2014). Berdasarkan pembahasan data-data yang telah dijabarkan sebelumnya adalah sebagai berikut (1) Penilaian tingkat kesehatan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dari faktor risk profile yang penilaiannya berdasarkan dari penilaian risiko kredit dengan menggunakan rasio NPL (Net Performing Loan) mencerminkan bahwa pada tahun 2012 dan 2013 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mendapatkan nilai predikat sangat baik dengan nilai rasio NPL (Net Performing Loan) di bawah 2% yaitu sebesar 1,88% pada tahun 2012 dan 1,91% pada tahun 2013, sedangkan pada tahun 2010, 2011 dan 2014 mendapatkan nilai predikat baik dengan nilai rasio NPL diatas 2% yaitu sebesar 2,44% pada tahun 2010, 2,22% pada tahun 2012 dan 2,15% pada tahun 2014. Dengan hasil tersebut, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. termasuk dalam kategori bank yang sehat

jika dilihat dari faktor risk profile yang penilaiannya berdsarkan dari penilaian risiko kredit dengan menggunakan rasio NPL. Untuk penilaian risiko likuiditas yang dihitung dengan menggunakan rasio LDR (Loan to Deposit Ratio), PT. Bank Mandiri (Persero)Tbk mendapatkan predikat baik, hal tersebut menunjukan bahwa PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk memiliki profitablitas yang baik terhadap pengembalian kembali dana pihak ketiga. (2) Berdasarkan penerapan metode GCG, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dari tahun 2010 sampai dengan 2014 mendapatkan rata-rata predikat sangat baik, hanya pada tahun 2012 saja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mendapatkan predikat baik. Dengan hasil tersebut PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berarti telah melaksanakan prinsip-prinsip GCG sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan semuanya berjalan sangat efektif dan efisien. (3) Berdasarkan faktor Earning atau rentabilitas yang penilaiannya berdasarkan rumus ROA (Return On Assets) dan NIM (Net Interest Margin), earning atau rentabilitas yang dimiliki PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. jika dihitung dengan menggunakan rumus ROA (Return On Assets) dan NIM (Net Interest Margin) mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 berfluktuatif atau mengalami peningkatan dan penurunan. Walaupun terjadi penurunan dan peningkatan nilai ROA (Return On Assets) dan NIM (Net Interest Margin), nilai ROA (Return On Assets) PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. masih berada diatas 2%, menunjukan PT. Bank Mandiri(Persero) Tbk. dari tahun

2010 sampai 2014 mendapatkan predikat sangat baik dan nilai NIM PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. berada diatas 3% yang menunjukan PT Bank Mandiri(Persero) Tbk. dari tahun 2010 sampai 2014 memiliki predikat sangat baik.(4) Berdasarkan faktor Capital atau permodalan yang penilaiannya berdasarkan rumus CAR (Capital Adequacy Ratio), nilai CAR (Capital Adequacy Ratio) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tahun 2010 sampai dengan 2014 memiliki predikat sangat baik, hal tersebut menunjukan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki modal yang cukup besar untuk memenuhi kewajiban yang dimiliki. (5) Berdasarkan analisis pengukuran tingkat kesehatan bank dengan pendekatan metode RGEC maka dapat disimpulkan bahwa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dari tahun 2010 sampai dengan 2014 merupakan bank yang berada pada kondisi sangat sehat (Peringkat Komposit 1).

6. Pada penelitian yang dilakukan oleh Emilia (2017) yang berjudul “ Analisis tingkat kesehatan bank dengan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, and Capital) pada PT. BNI Syariah. Berdasarkan pembahasan pada latar belakang, kajian pustaka, metode penelitian, dan hasil penelitian, maka dapat diambil simpulan bahwa penilaian kesehatan bank PT. BNI Syariah,Tbk tahun 2011 sampai 2015 yang diukur dengan menggunakan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital) secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa BNI Syariah merupakan bank yang

sehat. Penilaian faktor Profil risiko atau Risk Profile dengan menggunakan rasio NPF (Non Performing Financing) untuk risiko kredit dan FDR (Financing to Deposit Ratio) untuk risiko likuiditas selama periode 2011-2015 memperoleh kategori sehat. Hal ini menggambarkan bahwa BNI Syariah telah mengelolah risikonya yang timbul dari kegiatan usaha bank dengan baik. Faktor GCG dengan menggunakan Self Assesstment yang tercantum pada laporan tata kelola perusahaan bank selama 2011 hingga 2015 memperoleh kategori sehat, yang mencerminkan manajemen bank telah melakukan penerapan GCG yang secara umum baik. Penilaian Rentabilitas menggunakan rasio ROA (Return On Assets), ROE (Return On Equity), dan BOPO (Beban Operasional dan Pendapatan Operasional) selama tahun 2011 hingga tahun 2015 memperoleh kategori sehat, yang mencerminkan rentabilitas yang sangat memadai, pencapaian laba melebihi target dan mendukung pertumbuhan permodalan bank. Terakhir faktor Permodalan yang menggunakan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) selama periode 2011 hingga tahun 2015 memperoleh kategori sehat yang menunjukkan bahwa bank memiliki kualitas dan kecukupan modal yang sangat memadai relatif terhadap risikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang sangat kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha, dan kompleksitas usaha.

Dokumen terkait