• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tabel 2. menunjukkan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh ukuran kap, spesialisasi auditor, audit tenure dan biaya audit terhadap kualitas audit.

1. Panjaitan (2014) meneliti tentang pengaruh audit tenure, ukuran KAP dan spesialisasi auditor terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Kualitas audit diukur dengan proksi akrual diskresioner model Kasznik. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa audit tenure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit, ukuran KAP tidak mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit dan spesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

2. Nizar (2017) meneliti tentang pengaruh rotasi, reputasi auditor, dan spesialisasi auditor terhadap kualitas audit. Yang menjadi objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012 sampai dengan 2015. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rotasi auditor, reputasi auditor dan spesialisasi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.

3. Andriani (2017) melakukan penelitian tentang pengaruh fee audit, audit tenure, rotasi audit, dan juga reputasi auditor terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013 sampai dengan 2015. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa audit tenure, rotasi audit dan reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Sedangkan, variabel fee audit berpengaruh terhadap kualitas audit.

4. Udayanti dan Dodik (2017) meneliti tentang pengaruh auditor switching, ukuran perusahaan, spesialisasi industri KAP, dan client importance terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2013-2015. Analisis data menggunakan metode regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan spesialisasi industri KAP berpengaruh terhadap

kualitas audit. Namun, auditor switching dan client importance tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit.

5. Radianti (2017) menganalisis tentang pengaruh tenure audit, fee audit dan spesialisasi auditor terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015. Model analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenure audit dan spesialisasi auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, sedangkan fee audit berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas audit.

6. Werastuti (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh auditor client tenure, debt default, reputasi auditor, ukuran klien dan kondisi keuangan terhadap kualitas audit melalui opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan tahun pengamatan 2008-2011. Model analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Kualitas audit diukur dengan proksi opini audit going concern. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, ditemukan hasil bahwa auditor client tenure, ukuran klien, reputasi auditor dan kondisi keuangan tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan debt default berpengaruh terhadap kualitas audit.

7. Kurniasih dan Rohman (2014) meneliti tentang pengaruh fee audit, audit tenure dan rotasi audit terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Kualitas audit diukur menggunakan proksi ukuran KAP. Teknik analisis data

menggunakan regresi logistik. Adapun hasil penelitian ini adalah fee audit, audit tenure dan rotasi audit berpengaruh terhadap kualitas audit.

8. Fitriany, dkk (2015) melakukan penelitian tentang pengaruh tenure, rotasi dan spesialisasi kantor akuntan publik (KAP) terhadap kualitas audit:

perbandingan sebelum dan sesudah regulasi rotasi kap di Indonesia.

Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode sebelum regulasi, audit tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Sedangkan, setelah regulasi audit tenure berpengaruh terhadap kualitas audit. Secara umum, rotasi audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Spesialisasi audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

9. Astuti (2014) meneliti tentang analisis pengaruh audit tenure, ukuran kap, ukuran perusahaan klien dan rotasi audit terhadap kualitas audit pada perusahaan manufaktur yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Kualitas audit diukur dengan proksi opini audit going concern. Teknik analisis data menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa audit tenure, ukuran KAP dan Rotasi Audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit, ukuran perusahaan klien berpengaruh negatif tetapi signifikan terhadap kualitas audit.

10. Choi, dkk (2010) meneliti tentang pengaruh ukuran kantor akuntan publik, kualitas audit dan biaya audit. Kualitas audit diukur dengan abnormal accrual. Ukuran kantor akuntan publik diukur berdasarkan jumlah klien yang diaudit oleh suatu KAP dan total biaya audit yang digunakan oleh

suatu KAP dalam mengaudit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran kantor akuntan publik dan biaya audit berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas audit.

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu yang Berkaitan dengan Kualitas Audit

No. Peneliti (tahun) Variabel Hasil Penelitian

1. Panjaitan (2014) Dependen:

Audit tenure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit, ukuran KAP tidak mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit dan spesialisasi auditor berpengaruh

Rotasi auditor, reputasi auditor dan spesialisasi auditor berpengaruh reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Sedangkan, variabel fee audit berpengaruh terhadap kualitas audit.

Ukuran perusahaan dan spesialisasi industri KAP berpengaruh terhadap kualitas audit. Sedangkan, auditor switching dan client importance tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit.

Tenure audit dan spesialisasi auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, sedangkan fee audit berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas audit.

Auditor client tenure, ukuran klien, reputasi auditor dan kondisi keuangan tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan debt default berpengaruh terhadap kualitas audit.

No. Peneliti (tahun) Variabel Hasil Penelitian

Pada periode sebelum regulasi, audit tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Sedangkan, setelah regulasi audit tenure berpengaruh terhadap kualitas Rotasi Audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Ukuran perusahaan klien berpengaruh negatif tetapi biaya audit berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas audit.

Dokumen terkait