• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROYEK SEGAR

II.1. Tinjauan Umum

II.1.1 Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata

Pengertian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adalah kawasan-kawasan yang memiliki keunggulan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, import serta kegiatan ekonomi lainnya yang memiliki nilai ekonomi dan value added yang tinggi. Departemen perindustrian (2007: xxvii), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) didefinisikan sebagai pembangunan sarana baru yang diperuntukkan untuk industri tertentu (sesuai dengan keunggulan daerah) yang mampu menyediakan infrastruktur untuk membantu pengembangan dan operasional industri termasuk perumahan bagi para pekerjanya dengan segala fasilitas pendukungnya (sekolah, universitas, akademi, rumah sakit, tempat beribadah, termasuk sarana / tempat komersialyang mendorong tumbuhnya industri baru (convention centre, exhibition center, tempat pameran dll). Di dalam KEK dapat dibangun fasilitas pendukung dan perumahan bagi pekerja.

Pembentukan KEK, didasari pada konsep cluster, atau zoning. Zona adalah area di dalam KEK dengan batas tertentu yang pemanfaatannya sesuai dengan peruntukannya. Menurut UU 39/2009, pasal 3, bahwa aspek zoning dalam KEK dapat diklasifikasikan menjadi 7 (tujuh) zona, yaitu:

11

Universitas Sumatera Utara a. Pengolahan ekspor;

b. Logistik; c. Industri;

d. Pengembangan teknologi; e. Pariwisata

f. Energi; dan atau g. Ekonomi lain.

Secara umum, tujuan dari pengembangan KEK adalah :

1. Peningkatan investasi 2. Penyerapan tenaga kerja

3. Penerimaan devisa sebagai hasil dari peningkatan eksport 4. Meningkatkan keunggulan kompetitif produk eksport

5. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya lokal, pelayanan dan modal bagi peningkatan eksport

6. Mendorong terjadinya peningkatan kualitas SDM melalui transfer teknologi

Untuk kasus proyek yang berada di daerah Teluk Dalam Kab.Nias Selatan ini dikhususkan pada zona pariwisata, sehingga judul dari rancangan master plan proyek ini adalah Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Idea Land Teluk Dalam, Nias Selatan – Ono Niha Zoological Park.

12

Universitas Sumatera Utara II.1.2. Zoological Park

Zoological Park atau dikenal juga sebagai kebun binatang adalah sebuah fasilitas yang menyediakan habitat hewan terkurung dalam kandang, dipamerkan kepada publik, serta ditujukan sebagai pusat konservasi hewan.

Zoological adalah studi hewan yang berasal dari istilah bahasa Yunani zoon (binatang) dan logo (studi). Singkatan “kebun binatang” pertama kali digunakan dari Zoological Gardens London, yang dibuka untuk studi ilmiah pada tahun 1828 dan dibuka untuk masyarakat pada tahun 1857.

II.1.2.1 Sejarah

Kebun binatang tertua di dunia yang masih ada hingga saat ini adalah Tiergarten Schönbrunn di Wina, Australia dibangun pada tahun 1752 oleh Adrian van Stekhoven.Awalnya ditujukan untuk kesenangan bagi keluarga kekaisaran dan pengadilan, lalu kemudian dibuka untuk umum pada tahun 1765.

Sebuah daya tarik yang berkembang terhadap sejarah alam dan zoologi, ditambah dengan ekspansi yang luar biasa dalam urbanisasi dari London, menyebabkan permintaan tinggi terhadap penyediaan tempat hiburan umum.Kemudian pada tahun 1826 didirikan sebuah kebun binatang di London untuk anggota Perhimpunan Zoologi London (The Zoological Society of London) oleh Stamford Raffles.Awalnya ditujukan sebagai koleksi untuk studi ilmiah, kemudian akhirnya dibuka untuk umum pada tahun 1847. Kebun biantang tertua di Indonesia adalah Taman Margasatwa Ragunan Jakarta pada tahun 1864 di

13

Universitas Sumatera Utara Cikini sebagai Planten-en Dierentuin Batavia (Kebun Raya dan Botani Batavia) yang dikelola oleh Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia.

II.1.2.2 Jenis-jenis Zoological Park

Zoological Park atau kebun binatang dibagi lagi dalam beberapa jenis berdasarkan fungsi dan luasannya. Adapun jeni-jenis zoological park adalah sebagai berikut :

1. Taman Safari

Taman safari atau dikenal sebagai taman satwa liar, adalah tempat pemeliharaan satwa sekurang-kurangnya 3 (tiga) taksa pada areal terbuka dengan luasan sekurang-kurangnya 50 hektar. Pengunjung dapat mengamati hewan bebas berkeliaran dengan mengemudi kendaraan pribadi atau dengan menggunakan kendaraan yang disediakan oleh fasilitas kebun binatang. Sebuah taman safari lebih besar dari kebun binatang.

2. Aquaria

Akuarium adalah wadah atau sebuah taman air yang diperuntukkan untuk memamerkan hewan yang habitatnya didalam air.

3. Kebun binatang pinggir jalan (Roadside Zoo)

Kebun binatang Roadside banyak ditemukan di seluruh lokasi terpencil Amerika Utara.Ukurannya kecil, tidak diatur, sering diamksudkan untuk menarik pengunjung ke beberapa fasilitas lainnya.Kebun binatang jenis ini mendapat gugatan dari Animal Legal Defense Fund sebagai bentuk pelanggaran terhadap kesejahteraan hewan.

14

Universitas Sumatera Utara 4. Kebun binatang Petting (Petting Zoo)

Adalah sebuah kebun binatang dengan fitur kombinasi hewan peliharaan dan beberapa spesies liar yang cukup jinak.Kebanyakan kebun binatang petting dirancang dengan kondisi suasana yang relatif tenang dan aman berinteraksi dengan pengunjung.

5. Taman Zoologi (Animal Theme Park)

Taman Zoologi adalah kombinasi dari taman dan kebun binatang yang ditujukan sebagai area rekreasi dan komersil. Kebanyakan taman satwa ini menggabungkan elemen taman klasik bertema hiburan dengan unsur-unsur kebun binatang yang hidup di dalam kandang kemudian dipamerkan untuk umum.

II.1.2.3 Peraturan

Kriteria kebun binatang sebagaimana yang telah muat dalam Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No : P.31/Menhut-II/2012 Tentang Lembaga Konservasi Pasal 4 adalah sebagai berikut :

a. memiliki satwa yang dikoleksi sekurang-kurangnya 3 (tiga) kelas taksa baik satwa yang dilindungi, satwa yang tidak dilindungi atau satwa asing; b. memiliki luas areal sekurang-kurangnya 15 (lima belas) hektar;

c. memiliki sarana pemeliharaan dan perawatan satwa, sekurang-kurangnya terdiri atas:

1) kandang pemeliharaan; 2) kandang perawatan;

15

Universitas Sumatera Utara 3) kandang pengembangbiakan;

4) kandang sapih; 5) kandang peragaan; 6) areal bermain satwa; 7) gudang pakan dan dapur; 8) naungan untuk satwa; dan

9) prasarana pendukung pengelolaan satwa yang lain;

d. memiliki fasilitas kesehatan, sekurang-kurangnya terdiri atas: 1) karantina satwa;

2) klinik;

3) laboratorium; dan 4) koleksi obat.

e. memiliki fasilitas pelayanan pengunjung, sekurang-kurangnya terdiri atas: 1) pusat informasi;

2) toilet;

3) tempat sampah; 4) petunjuk arah;

5) peta dan informasi satwa; 6) parkir;

7) kantin/restoran; 8) toko cindera mata; 9) shelter;

16

Universitas Sumatera Utara 11) pelayanan umum;

f. memiliki tenaga kerja permanen sesuai bidang keahliannya, sekurang-kurangnya terdiri atas

1) dokter hewan; 2) kurator;

3) tenaga paramedis;

4) penjaga/perawat satwa (animal keeper); 5) tenaga keamanan;

6) pencatat silsilah (studbook keeper); 7) tenaga administrasi; dan

8) tenaga pendidikan konservasi; g. memiliki fasilitas kantor pengelola; dan h. memiliki fasilitas pengelolaan limbah.

II.1.3 Hotel dan cottage

Hotel adalah suatu perusahaan usaha komersial yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.

17

Universitas Sumatera Utara II.1.3.1 Klasifikasi Hotel

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. PM.10/PW.301/Pdb – 77 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada :

 Jumlah kamar yang tersedia

 Fasilitas yang tersedia

 Peralatan yang digunakan

 Mutu Pelayanan (yang dimiliki)

Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan ke dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu :

 Hotel Bintang 1 (*)

 Hotel Bintang 2 (**)

 Hotel Bintang 3 (***)

 Hotel Bintang 4 (****)

 Hotel Bintang 5 (*****)

Pengelompokkan jenis hotel menurut ukuran besar / kecilnya hotel yaitu :

 Hotel kecil (small hotel) adalah hotel dengan jumlah kamar kurang dari 26 kamar tamu

 Hotel rata-rata kecil sedang (small average size hotel) adalah hotel dengan jumlah kamar 26 – 99 kamar tamu

18

Universitas Sumatera Utara

 Hotel rata-rata sedang menengah (medium average size hotel) yakni hotel dengan jumlah kamar 100 – 299 kamar tamu

 Hotel besar (large hotel) yakni hotel dengan jumlah kamar 300 -3000 kamar tamu

II.1.3.2. Cottage.

Sejenis akomodasi yang berlokasi di sekitar pantai atau danau dengan bentuk bangunan-bangunan terpisah, disewakan untuk keluarga, serta dilengkapi dengan fasilitas rekreasi.

II.1.3.3. Karakteristik Hotel Cottage

Adapun karakteristik hotel cottage adalah sebagai berikut :

a. Lokasi : umumnya berlokasi di tempat-tempat berpemandangan indah, pegunungan, tepi pantai dan sebagainya yang jauh dari kesemerawutan serta polusi lingkungan perkotaan.

b. Fasilitas : motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan mengisi waktu luang menuntut ketersediaannya fasilitas rekreatif indoor dan outdoor. Fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai area privasi. Fasilitas rekreasi outdoor meiputi kolam renang, lapangan tennis dan penataan landscape.

c. Arsitektur dan Suasana : wisatawan yang berkunjung cenderung mencari akomodasi dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan jenis hotel lainnya.

19

Universitas Sumatera Utara d. Segmen pasar : sasaran yang ingin dijangkau adalah wisatawan / pengunjung yang ingin berlibur, bersenang-senang, menikmati pemandangan alam, pantai, gunung dan tempat-tempat lainnya yang memiliki pemandangan indah.

Dokumen terkait