• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam dokumen Case Study Research (Halaman 21-56)

A. Tinjaun Teori 1. Kehamilan

a. Pengertian kehamilan

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan ke 4 sampai bulan ke 6,

d) Tidak tahan suatu bau-bauan e) Pingsan

 f) Tidak selera makan (anoreksia)  g) Lelah (fatique)

h) Payudara membesar i) Miksi sering

 j) Konstipasi atau obstipasi k) Pigmentasi kulit

l) Epulsi

m) Penekanan vena-vena (varises) 2) Tanda-tanda kemungkinan hamil:

12

Di usia < 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan komplikasi seperti anemia karena pada kehamilan di usia <20 tahun secara biologis belum optimal, emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap  pemenuhan kebutuhan selama kehamilannya, sedangkan pada usia >35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa di usia ini (Bagazi, 2009).

2) Umur kehamilan

Pada hamil trimester 2 dan 3 pertumbuhan janin sangat  pesat dari pada trimester 1 seihngga kebutuhan nutrisi yang

Penghasilan ekonomi keluarga dapat menyebabkan ibu Penghasilan ekonomi keluarga dapat menyebabkan ibu hamil tidak teratur melakukan kunjungan ANC karena hamil tidak teratur melakukan kunjungan ANC karena keterbatasan biaya (Diyah, 2013).

keterbatasan biaya (Diyah, 2013). 6)

6) Gizi dan pola makanGizi dan pola makan

Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi sehat, cukup hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi sehat, cukup  bulan

 bulan dengan dengan berat berat badan badan normal. normal. Gizi Gizi kurang kurang pada pada ibu ibu hamilhamil dapat menyebabkan resiko dengan berat badan normal. Gizi dapat menyebabkan resiko dengan berat badan normal. Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi  pada

 pada ibu ibu antara antara lain lain : : anemia, anemia, perdarahan, perdarahan, berat berat badan badan ibu ibu tidaktidak  bertambah secara normal (Diyah, 2013).

 bertambah secara normal (Diyah, 2013). 7)

14 14

(1)

(1) Vagina dan vulvaVagina dan vulva

Akibat pengaruh hormon

Akibat pengaruh hormon estrogeestrogen, vagina dan vulvan, vagina dan vulva mengalami perubahan. Sampai minggu ke 8 terjadi mengalami perubahan. Sampai minggu ke 8 terjadi hipervaskularisasi

hipervaskularisasi  mengakibatkan vagina dan vulva  mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan tanda ini disebut tampak lebih merah, agak kebiruan tanda ini disebut dengan tanda

dengan tanda chatwick chatwick , warna portiopun tampak kebiruan, warna portiopun tampak kebiruan (Kusmiyati, 2009).

(Kusmiyati, 2009). (2)

(2) Servik uteriServik uteri

Servik uteri pada kehamilan pertama mengalami Servik uteri pada kehamilan pertama mengalami  perubahan

 perubahan karena karena hormonhormon estrogenestrogen. Servik uteri lebih. Servik uteri lebih  banyak

 banyak mengandung mengandung jaringan jaringan ikat, ikat, akibat akibat kadarkadar estrogenestrogen yang meningkat dan adanya

Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami banyak perubahan sebagai persiapan setelah mengalami banyak perubahan sebagai persiapan setelah  jalan lahir (Sulistyawati, 2009). .

 jalan lahir (Sulistyawati, 2009). .  b)

 b) Sistem kardiovaskulerSistem kardiovaskuler

Selama kehamilan jumlah darah yang dipompa oleh Selama kehamilan jumlah darah yang dipompa oleh  jantung

 jantung setiap setiap menitnya menitnya atau atau biasa biasa disebut disebut sebagai sebagai curahcurah  jantung

 jantung ((cardiacoutput cardiacoutput ) ) meningkat meningkat sampai sampai 30-50%.30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 16-28 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 16-28 minggu (Sulistyawati, 2009).

(Sulistyawati, 2009).

Peningkatan curah jantung selama kehamilan Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran

16

hidrokoid  dan peptin di lambung sehingga akan menimbulkan gejala berupa pyrosis (hearburn) yang disebabkan oleh refluks asam lambung ke esophagus bawah sebagai akibat perubahan  posisi lambung dan menurunnya tonus esophagus bagian  bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorid   dan  penurunan motilitas usus besar (Sarwono, 2010).

e) Sistem metabolisme

Peningkatan jumlah cairan selama kehamilan adalah suatu hal yang fisiologis. Hal ini disebabkan oleh turunnya osmolaritas  yang akan diinduksi oleh makin rendahnya ambang rasa haus dan sekresi vasopressin (Sarwono, 2010). f) Kulit

Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah dan cairan ekstravaskular . Diperkirakan selama kehamilan berat badan bertambah 12,5 kg(Sulistyawati, 2009). 2) Perubahan dan Adaptasi Psikologi dalam Masa Kehamilan

a) Triwulan I (Periode Penyesuaian)

(1) Merasa tidak sehat dan benci dengan kehamilannya

(2) Muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan dan kesedihan (3) Ibu akan mencari-cari tanda apakah ia benar-benar hamil (4) Setiap perubahan yang terjadi pada dirinya akan selalu

mendapatkan perhatian dengan seksama

18

(8) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu

(9) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran baru (Manuaba, 2010).

c) Triwulan III (Periode Penantian Penuh Kewaspadaan)

(1) Rasa tidak nyaman muncul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan tidak menarik

(2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu

(3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, kekhawatiran akaan keselamatannya

 berlebih dapat menyebabkan pre-eklamsi, bayi besar dan sabagainya (Winkjosastro, 2006). Nutrisi yang penting sebagai  berikut (Kusmiyati, 2008) :

2) Karbohidrat dan lemak

Karbohidrat sebagai sumber tenaga untuk menghasilkan kalori yang diperoleh dari sereal dan ubi-ubian (Sabrina, 2008). Kebutuhan kalori orang hamil 2300 kal. Pada trimester pertama nafsu makan menurun karena sering timbulnya mual dan muntah, trimester kedua nafsu makan sudah meningkat, kebutuhan zat tenaga banyak dibandingkan kehamilan saat hamil muda. Trimester ketiga janin mengalami pertumbuhan dan  perkembangan yang pesat (Kusmiayati, 2008).

20

kehamilan kembar atau pada wanita anemia, dibutuhkaan 60-100 mg/hari (Kusmiyati, 2008).

5) Vitamin

Vitamin dapat terpenuhi dengan makan sayur dan buah, tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin (Kusmiyati, 2008). Kebutuhan asam folat selama kehamilan adalah 800 mg/hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan  pada susunan saraf-saraf pusat maupun otak janin (Sabrina,

2008).

6) Kebersihan dan pakaian

Pada kehamilan kadang menimbulkan perasaan lesu dan lelah sehingga muncul rasa malas. Walaupun demikian ibu hamil hendaknya selalu merawat tubuhnya, khususnya dalam hal  perawatan payudara baik selama kehamilan maupun setelah  bersalin selain akan enjaga bentuk payudara juga akan

memperlancar pengeluaran ASI (Kusmiyati, 2008).

2.  Antenatal Care

a. Pengertian antenatal care

Asuhan antenatal adalah upaya  preventif   program pelayanan kesehatan obstetri  untuk optimalisasi keluhan maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan rutin selama kehamilan (Saifudin, 2010).

22

2) Pemeriksaan tekanan darah

3)  Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)

4) Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri) 5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin

6) Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus dan toksoid (TT) bisa diperlukan

7) Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan 8) Test laboratorium (rutin dan khusus)

9) Tatalaksana kasus

10) Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan  pencegahan kompliksi (P4K) serta KB pasca persalinan

e. Jadwal kunjungan ulang pada ibu hamil

1) Kunjungan I (16 minggu) dilakukan untuk: a) Penapisan dan pengobatan anemia

 b) Perencanaan persalinan

c) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya 2) Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu)

dilakukan untuk:

a) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya  b) Penapisan preeklampsia, gemeli, infeksi alat reproduksi dan

saluran perkemihan

c) Mengulang perencanaan persalinan

24

kehamilan yang sehat, bersalin dengan selamat dan melahirkan bayi yang sehat.

 b. Tujuan

Untuk memenuhi hak ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan yang sehat,  bersalin dengan selamat dan melahirkan bayi yang sehat.

c. Pelayanan antenatal terpadu

Bidan memberikan pelayanan secara komprehensif pada saat ibu melakukan kunjungan kehamilan dipuskesmas, dilakukan minimal 1 kali selama kehamilan. Bidan menggali informasi dengan menanyakan  beberapa riwayat kesehatan ibu maupun keluarga kemudian dilakukan  pemeriksaan secara lengkap meliputi:

oleh bidan. Bidan memiliki kewajiban untuk melakukan rujukan pasien ke tempat pelayanan kesehatan yang lebih agar tercipta kehamilan yang sehat dan aman (Dinkes DIY 2013).

4. Emesis Gravidarum dalam Kehamilan

5. Jahe

6. Daun Mint

7. Manajemen Kebidanan

26

1) Subyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa. Meliputi :

a) Biodata

Identitas pasien dan penanggung jawab (suami, ayah, keluarga). Menurut Nursalam (2008), identitas meliputi :

(1)  Nama Pasien : Dikaji dengan nama yang jelas dan lengkap, untuk menghindari adanya kekeliruan atau untuk membedakan dengan klien atau pasiennya

(2) Umur : Ditulis dalam tahun, untuk mengetahui adanya resiko karena umur kurang dan 20 tahun, alat reproduksi  belum siap. Pada umur lebih dari dan 35 tahun kerja jantung

(7) Alamat : Untuk mempermudah hubungan jika diperlukan dalam keadaan mendesak sehingga bidan mengetahui tempat tinggal pasien.

 b) Keluhan Utama

Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan saat  pemeriksaan serta berhubungan dengan kehamilannnya (Nursalam, 2008). Keluhan-keluhan yang dirasakan ibu hamil dengan anemia ringan menurut Manuaba (2007), adalah pasien merasa pusing, cepat lelah, dan badan terasa lemas, sehingga  pasien merasa tidak nyaman dengan kondisi yang dirasakan. c) Riwayat menstruasi

28

sekarang, pemakaian obat-obatan, keluhan selama hamil (Manuaba, 2007).

f) Riwayat kehamilan,persalinan,dan nifas yang lalu

(1) Kehamilan : adakah gangguan seperti muntah-muntah  berlebihan, hipertensi, perdarahan pada hamil muda.

(2) Persalinan : waktu persalinan dimana tempat melahirkan, umur kehamilan, jenis persalinan, ditolong oleh siapa.

(3)  Nifas : apakah pernah mengalami perdarahan, infeksi, dan  bagaimana proses laktasi nya.

(4) Anak : jenis kelamin,berat badan ,panjang badan, hidup atau mati, kalau meninggal pada usia berapa dan sebab meninggal nya (Manuaba, 2007).

(3) Riwayat kesehatan keluarga.

Kemungkinan adanya riwayat kehamilan ganda pada keluarga. Untuk mengetahui apakah dalam keluarga terdapat penyakit menular dan menurun seperti diabetes, TBC, jantung, hipertensi (Mitayani, 2009)

(4) Riwayat keturunan kembar

Dikaji untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang mempunyai riwayat keturunan kembar, kehamilan kembar juga mempengaruhi terjadinya anemia ringan (Saifuddin, 2010).

(5) Riwayat penyakit yang lain atau operasi.

30

ringan kebutuhan akan nutrisi harus ditingkatkan (Yatim, 2003).

(2) Eliminasi

Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu BAB dan BAK untuk mengetahui keseimbangan antara intake dan output yang mempengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh ibu hamil (Mansjoer, 2005).

(3) Personal hygiene

Personal hygiene perlu dikaji untuk mempengaruhi tingkat kebersihan pasien meliputi kebersihan lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia), gigi dan mulut (Kusmiyati, 2009).

anemia ringan sudah merasa lelah, letih sehingga dapat mengurangi libido pada masa kehamilan (Yatim, 2003). (6) Data psikososial

Perlu dikaji untuk mengetahui tingkat pemahaman dan untu mengetahui tingkat kekhawatiran pasien, perasaan terhadap kehamilan ini, kehamilan ini direncanakan atau tidak, dukungan keluarga terhadap kehamilannya dan  pantangan makanan. (Farrer, 2003). Ibu anemia ringan merasa ketegangan kecemasan pada kehamilannya, karena takut terjadi sesuatu pada bayinya (Kusmiyati, 2008).

(7) Obat-obatan

32

(2) Kesadaran : penilaian kesadaran dinyatakan sebagai composmentis, apatis, somnolen, sopor, koma (Mansjoer, 2005). Pada ibu hamil dengan anemia ringan kesadarannya composmentis.

(3) Tanda vital

(a) Tekanan darah : untuk mengetahui faktor resiko hipertensi dan hipotensi. Tekanan darah pasien hamil dengan temuan normal < 130/90 mmHg (Saifuddin, 2006).

(b) Suhu : untuk mengetahui suhu badan apakah ada  peningkatan atau tidak. Normalya, suhu tubuh orang  berfluktuasi dalam rentang yang relatif sempit. Suhu

malnutrisi, malabsorbsi, pertumbuhan janin terhambat, diabetes mellitus pada kehamilan, kehamilan ganda (Mansjoer, 2005).

(f) Tinggi badan : Tinggi badan normal lebih dari 145 cm. Tinggi badan untuk mengetahui adanya disporposi sefalopelvik yang mempengaruhi pada  persalinan (Mansjoer, 2005).

(g) LILA : Sebagai indikator status gizi seseorang normalnya 23,5 cm (Wartonah, 2003).

 b) Pemeriksaan sistematis

34

(f) Mulut : untuk mengetahui mulut bersih atau tidak, ada caries dan karang gigi atau tidak, lidah tampak kering atau kotor.

(g) Leher : untuk mengetahui apakah leher, warna kulit. Adanya pembengkakkan, jaringan parut, massa, terutama untuk mengetahui keadaan dan lokasi kelenjar limfe, kelenjar tiroid, dan trachea (Prihardjo, 2007).

(2) Dada dan Axilla (a) Mammae

Untuk mengetahui apakah payudara kanan dan kiri simetris atau tidak, tumor ada atau tidak, areola

anatomik dari pembesaran uterus menyebabkan timbulnya atau memperburuk varices (Walsh, 2008).

c) Pemeriksaan Khusus Obstetri Abdomen

(1) Inspeksi

Perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada  pembesaran, ada luka bekas operasi atau tidak, strie gravidarum, linea nigra, atau alba, ada luka bekas operasi atau tidak, ada strie atau tidak (Manuaba, 2007).

(2) Palpasi

Kontraksi : kontraksi yang terjadi sepanjang kehamilan merupakan kontraksi tak teratur rahim dan tanpa nyeri,

36

 pada puctum maximum dengan teknik kedua telapak tangan melakukan palpasi pada sisi kanan dan kiri,  bersama-sama bila punggung janin rata, sedikit melengkung, mungkin teraba tulang iganya tidak terasa gerak ekstremitas, bila bagian abdomen teraba gerakan ekstremitas (Manuaba, 2007).

Leopold III : untuk menentukan bagian terendah janin,  bila teraba bulat, padat (kepala) dan bila bokong teraba

tidak bulat, tidak keras. (Manuaba, 2007).

Leopold IV : pemeriksaan dengan menghadap kearah kaki ibu. Untuk mengetahui apa yang menjadi bagian  bawah dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut

keseimbangan asam basa atau kurang O2 pada janin (Manuaba, 2007).

(4) Pemeriksaan panggul (a) Kesan panggul

Dapat diketahui melalui pelviometri rontgen atau melalui pengukuran panggul penting untuk diketahui kesan panggul ini untuk perencanaan persalinan  pervaginam ada 4 kesan panggul ginekoid,  platipeloid, antropoid, dan android, tapi paling baik untuk wanita ginekoid agar dapat persalinan  pervaginam (Farrer, 2004).

38

kembali ke tepi atas simpisis pubis diukur dengan metlin normalnya 80-90 cm (Sumarah, 2008).

(f) Anogenital.

Pemeriksaan pada vulva dan perineum untuk mengetahui ada atau tidaknya varices, kondiloma, oedema, hemoroid, kelianan lain, vulva perineum,  bekas episotomi (Manuaba, 2007).

d) Pemeriksaan penunjang

Data pemeriksaan penunjang diperlukan sebagai pendukung diagnosa, apabila diperlukan.

Langkah II : Interpretasi Data

Diagnosa yang ditegakkan adalah diagnosa yang  berhubungan dengan umur ibu, gravida, para, abortus, umur

kehamilan, dan keadaan janin. Diagnosa kebidanan :

 Ny. .... G .... P .... A .... umur .... tahun umur kehamilan .... minggu, janin tunggal/ kembar, hidup/ mati, intra/ ekstra uteri, letak memanjang/ melintang, presentasi kepala/  bokong, punggung kanan/ kiri bagian terbawah sudah masuk/  belum pintu atas panggul dengan emesis gravidarum.

 b) Data subyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan inspeksi, palpasi, atau pemeriksaan fisik klien, dan hasil

40

menyertai diagnosa (Verney, 2004). Masalah yang sering timbul pada ibu hamil dengan anemia ringan yaitu merasa cemas dan gelisah menghadapi kehamilan (Kusmiyati, 2009). e) Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan belum terindikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa data (Verney, 2004).

Menurut Kusmiyati (2009), kebutuhan pada pasien ibu hamil dengan anemia ringan adalah :

(1) Informasi tentang keadaan ibu

(2) Informasi tentang makanan bergizi dan cukup kalori, terutama zat besi.

Pada kasus ibu hamil dengan emesis gravidarum diagnosa  potensial yang mungkin terjadi adalah terjadi hiperemesis gravidarum

(Manuaba, 2007).

Langkah IV : Antisipasi Tindakan Segera

Menentukan kebutuhan klien terhadap tindakan yang segera dilakukan oleh bidan atau konsultasi, kolaborasi bila diperlukan serta melakukan rujukan terhadap penyimpangan yang abnormal (Estiwidani, 2008). Pada ibu hamil dengan anemia ringan antisipasi yang dilakukan adalah pemberian tablet besi 1 tablet per hari dengan dosis 60 mg,  pemeriksaan kadar Hb 1 bulan sekali (Manuaba, 2007).

Langkah V : Rencana Tindakan.

42

f) Memberikan KIE aktivitas sehari-hari.

g) Menganjurkan kepada ibu untuk kunjungan ulang Langkah VI : Pelaksanaan

Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Yang bidan dilaksanakan oleh semua bidan atau sebagian lagi oleh kilen atau anggota tim kesehatan lainnya (Varney, 2004). Pelaksanaan dikerjakan sesuai dengan rencana asuhan yang telah dibuat.

Menurut Muslihatun dkk (2009), melaksanakan asuhan menyeluruh yang telah direncanakan secara efektif dan aman. Penatalaksanaan asuhan ini sebagian dilakukan oleh bidan, sebagian

Tujuan evaluasi adalah adanya kemajuan pada pasien setelah dilakukan tindakan (Estiwidani, 2008). Hasil yang diharapkan dari asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia ringan. Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan KU dan tanda-tanda vital ibu baik, ibu  bersedia minum tablet Fe, dan tata caranya, ibu bersedia makan makanan yang banyak mengandung sayur, hemoglobin naik, tidak terjadi anemia sedang (Manuaba, 2007). Setelah pemberian zat besi sebanyak 30 gram perhari akan meningkatkan kadar hemoglobin sebesar 0,3 dl/gr/minggu atau dalam 10 hari (Sulistyoningsih, 2010). b. Data Perkembangan

Metode pendokumentasian untuk data perkembangan dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan ini menggunakan

44

Kesimpulan apa yang dibutuhkan berdasarkan hasil analisaa dan implementasi data subjektif dan objektif sebagai hasil pengambilan keputusan klinis terhadap klien.

P : Penatalaksanaan

Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan evaluasi  berdasarkan analisa. Memberikan konseling sesuai dengan  permaalahan yang ada sebagai upaya untuk membantu proses  pengobatan/menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan,

tindakan implementasi dan evaluasi.

Dalam dokumen Case Study Research (Halaman 21-56)

Dokumen terkait