• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

A. Standar Nasional Pendidikan

Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, tentang standar nasional menurut ketentuan umum yaitu, standar nasional adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum negara kesatuan Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah ini dibuat karena pemerintah merasa pendidikan Indonesia saat ini kurang mampu manjawab tantangan zaman yang berkembang pesat. Sehingga berdampak kurang mampu pendidikan membawa bangsa Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara lain. Maka Standar nasional ini merupakan langkah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memperbaiki pendidikan Indonesia.

Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat. Standar nasional sebagai penjamin mutu yaitu guru dalam proses belajar mengajar di kelas berpedoman dengan standar nasional. Standar nasional pendidikan meliputi: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar ketenaga pendidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

Standar nasional pendidikan berfungsi sebagai pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Fungsi sebagai pedoman perencanaan disini dimaksudkan pedoman perencanaan dalam proses pembelajaran misalnya mengunakan standar isi. Fungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan yaitu perencanaan yang telah dibuat harus dilaksanakan dan sesuai dengan perencaan dalam pembelajaraan misalnya menggunakan standar proses. Fungsi sebagai pengawasan pengajaran yaitu perencanaan yang telah dilaksanakan oleh guru diperlukan pengawasan dari pihak pengawas misalnya mengunakan standar proses. Hal ini dikarenakan agar pelaksanaan yang telah dilakukan oleh guru sesuai dengan harapan pemerintah. Maka perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang dilaksanakan harus sesuai dengan standar nasional yang digunakan sebagai pedoman.

Standar nasional merupakan langkah yang harus mendapat dukungan dan perhatian dari berbagai pihak misalnya komite sekolah, guru dll. Hal ini dikarenakan setelah ditetapkannya standar nasional sebagai pedoman, pemerintah membuat peraturan mengenai standar proses. Standar proses ini merupakan tindak lanjut dari standar nasional sebagai wujud cita-cita memajukan pendidikan oleh pemerintah Indonesia.

B. Standar Proses Pendidikan

Standar proses merupakan hal yang harus diperhatikan dan diterapkan dalam dunia pendidikan, karena standar proses untuk pembaharuan sistem pendidikan nasional. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 41 Tahun 2007.

Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan RI. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efesien.

Standar proses pendidikan mempunyai visi, misi. Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memperdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Terkait dengan visi tersebut telah ditetapkan serangkaian prinsip penyelenggaraan pendidikan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan. Dalam proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Pembelajaran adalah proses interaksi antara guru, siswa dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu dipersiapkan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efesien.

Fungsi standar proses pendidikan secara umum sebagai standar minimal yang harus dilakukan memiliki fungsi sebagai pengendali proses pendidikan untuk memperoleh kualitas hasil dan proses pembelajaran, ada 4 fungsi standar proses.

1. Fungsi standar proses dalam rangka mencapai standar kompetensi yang harus dicapai. Proses pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yakni, kompetensi yang harus dicapai dalam ikhtiar pendidikan.

2. Fungsi standar proses bagi guru sebagai pedoman dalam membuat perencanaan program pembelajaran, baik program untuk periode tertentu maupun program pembelajaran harian, dan sebagai pedoman untuk implementasi/menguraikan program dalam kegiatan nyata di lapangan. 3. Fungsi standar proses bagi kepala sekolah sebagai alat pengukur

keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya, sebagai sumber utama dalam merumuskan berbagai kebijakan sekolah khususnya dalam menentukan dan mengusahakan ketersediaan berbagai keperluan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan proses pendidikan.

4. Fungsi standar proses bagi para pengawas (supervisor) sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dalam menetapkan bagian mana yang perlu disempurnakan atau diperbaiki oleh setiap guru dalam pengelolaan proses pembelajaran.

Misi pendidikan nasional yaitu:

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar

3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral

4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global.

5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.

Standar proses merupakan cita-cita pemerintah dalam memajukan bangsa Indonesia melalui pendidikan. Cita-cita ini harus mendapat dukungan dari berbagai pihak, agar tujuan dari standar peroses terwujud. Pihak-pihak yang harus mendukung terlaksananya standar proses yaitu terlihat dalam struktur bagan.

Tabel 1.1 Struktur Standar Proses

C. Perencanaan Proses Pembelajaran

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses, yang mengenai perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Jadi landasan perencanaan proses pembelajaran yaitu:

Pemerintah Pusat (Departemen Pendidikan) Pemerintah Propinsi Pemerintah Kabupaten/Kota Kepala sekolah Guru

1. Silabus

Silabus sebagai acuan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan standar isi dan standar Kompetensi Lulusan. Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok. Supervisi dinas kabupaten/kota bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan dinas provinsi bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) setara Sekolah Dasar, Madrasah Tsanawiyah (MTs) setara Sekolah menengah Pertama, Madrasah Aliyah (MA) setara Sekolah Menengah Atas, dan Madrasah Aliyah kejuruan (MAK) setara Sekolah Menengah Kejuruan).

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran

berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk setiap kompetensi dasar yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Komponen rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP)

a. Identitas mata pelajaran

Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan,kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.

b. Standar kompetensi

Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

c. Kompetensi dasar

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

d. Indikator pencapaian kompetensi

Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar

tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

e. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

f. Materi ajar

Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

g. Alokasi waktu

Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kompetensi dasar (KD) dan beban belajar.

h. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situ-asi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

i. Kegiatan pembelajaran 1) Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

3) Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

j. Penilaian hasil belajar

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian.

k. Sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

3. Prinsip penyusunan RPP

Memperhatikan perbedaan individu perserta didik: RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, emosi, gaya belajar latar belakang budaya, norma, nilai, atau lingkungan peserta didik

a. Mendorong partisipasi aktif peserta didik: proses pembelajaran dirancang dengan mendorong motivasi, minat, kretifitas, insisiatif, inspirasi, kemandirian dan semangat belajar.

b. Mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekpresi berbagai bentuk tulisan.

c. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut: RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remidi.

d. Ketertarikan dan keterpaduan: RPP disusun dengan memperhatikan SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan

mengakomodasikan pembelajarantematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar dan keragaman budaya.

e. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi: RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi, secara terintegrasi, sistematis dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi

D. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

1. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang pelaksanaan proses pembelajaran yaitu meliputi: adanya persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran

2. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran a. Rombongan belajar

Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah: Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah 28 siswa, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah 32 siswa, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah 32, siswa Sekolah Menengah kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan 32 siswa

a. Beban kerja minimal guru

Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan beban kerja guru sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dalam 1 minggu.

b. Buku teks pelajaran

Buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih melalui rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri, rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1:1 per mata pelajaran, selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya, guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber belajar lain yang ada di perpustakaan sekolah/madrasah. c. Pengelolaan kelas

Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan, volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik, tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik, guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik, guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil

belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung, guru menghargai pendapat peserta didik, guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi, pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang diampunya, guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.

3. Pelaksanaan pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan penerapan dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

a. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

b. Kegiatan Inti

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

1) Eksplorasi: dalam kegiatan eksplorasi, guru

a) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber.

b) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain.

c) Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya

d) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

e) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

2) Elaborasi; dalam kegiatan elaborasi guru

a) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna.

b) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis

c) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut

d) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can kolaboratif.

e) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.

f) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.

g) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan.

h) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik 3) Konfirmasi; dalam kegiatan konfirmasi guru

a) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta didik.

b) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber.

c) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.

d) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar. Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar membantu menyelesaikan masalah, memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi, memberi informasi untuk bereksplorasi Iebih jauh;memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

4) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

a) Bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman pelajaran. Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

b) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

E. Penilaian Hasil Pembelajaran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses yaitu penilaian hasil pembelajaran dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat

pencapaian kompetensi peserta didik. Pengukuran ini untuk melihat sampai sejauh mana pembelajaran yang telah dilaksanakan berhasil dan sesuai dengan standar nilai. Penilaian ini juga digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik dan terprogram dengan mengunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran mengunakan standar penilaian pendidikan dan panduan penilaian kelompok mata pelajaran.

Penilaian ini dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan untuk penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Dengan adanya penilaian hasil belajar guru dapat mengetahui kemajuan dan perkembangan siswa dalam proses belajar-mengajar di kelas.

Penilaian hasil belajar ini berbentuk hasil ulangan yang dibagikan atau juga bisa berbentuk raport yang dibagikan setelah akhir semester. Bila hasil yang diperoleh sebagian besar siswa memuaskan maka dapat dikatakan pembelajaran yang telah dilakukan berhasil. Namun bila sebagian besar siswa mendapatkan hasil yang kurang memuaskan maka dapat dikatakan proses pembelajaran yang telah dilakukan kurang berhasil. Pembelajaran yang kurang berhasil diperlukan perbaikan oleh guru, misalnya dapat memperbaiki metode mengajar atau dapat menggunakan penilaian kembali. Penilaian kembali ini

dapat dilakukan jika soal-soal yang diujikan kepada siswa dirasa sulit oleh siswa. Maka penilaian hasil pembelajaran menjadi sangat penting karena untuk mengukur hasil belajar siswa.

F. Pengawasan Proses Pembelajaran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses yang mengenai pengawasan proses pembelajaran kegiatannya meliputi pemantauan, sepervisi, evaluasi, pelaporan, tindak lanjut.

1. Pemantauan

Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran; Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi; Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.

2. Supervisi

Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran; Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi; Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.

3. Evaluasi

Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses

pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.

Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:

a. Membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses.

b. Mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.

Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran.

4. Pelaporan

Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku kepentingan.

5. Tindak lanjut

Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar; Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar; Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut

Dokumen terkait