TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, tesis, skripsi dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal. Tinjauan pustaka juga merupakan landasan teoretis dan menggunakan literatur yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu, beberapa hal yang merupakan data ilmiah yang dijadikan sebagai bahan penunjang dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Seni Rupa
Seni rupa yaitu salah satu cabang seni yang merupakan curahan daya cipta diwujudkan dalam bentuk dan rupa. Artinya, dalam wujud yang dapat dilihat dengan mata serta dapat diraba. Dengan kata lain ekspresi atau curahan kreatif yang dikonkritkan dalam bentuk visual. Dalam bidang seni rupa sendiri terdiri atas berbagai jenis, yaitu seni lukis, seni grafis, seni desain, seni patung, dan seni kriya. (Subiantoro, 2014:21)
Istilah seni pada dasarnya lebih cenderung diartikan suatu hal yang bernilai indah. Keindahan akan terwujud apabila subjek atau penghayatan seni memiliki perasaan indah, dan objek memiliki nilai keindahan. Sedangkan ilmu yang mempelajari tentang keindahan tersebut adalah estetika. Estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari semua aspek yang disebut keindahan (Djelantik, 1999).
2. Pengertian Seni Gambar dan Lukis
Menurut Salam (2001 : 4) pengertian seni gambar dan seni lukis sebagai berikut:
“Seni gambar biasanya didominasi oleh goresan-goresan linear yang dihasilkan oleh pensil, pena, atau marker (spidol). Termasuk di antaranya adalah gambar untuk menjelaskan sesuatu keadaan atau ide (gambar diagram, gambar kontruksi, gambar ilustrasi), gambar lucu untuk menghibur (kartun), gambar mengkritik (karikatur), atau gambar yang sekedar dibuat sebagai curahan perasaan semata, Sedangkan seni lukis biasanya mengacu pada karya yang dihasilkan melalui goresan-goresan warna yang relatif lebar yang dihasilkan oleh kuas dan palet.”
Pengertian seni lukis merupakan bahasa ungkap dari pengalaman artistik maupun ideologis yang menggunakan garis dan warna, guna mengungkapkan perasaan mengekspresikan emosi, gerak, ilusi, maupun ilustrasi dari kondisi subyektif seseorang. (Susanto, 2011:241).
Pada dasarnya menggambar dan melukis memiliki proses yang sama, yakni pemberian goresan yang diwarnai pada bidang datar. Bila menggambar didominasi goresan pensil dan pena, maka melukis ditandai dengan pengecetan dengan olesan blok berbagai warna yang menggunakan alat kuas, palet dan alat penyemprot. Perlu dijelaskan bahwa antara melukis dan menggambar sekilas hampir tidak ada perbedaannya, lukisan dan gambar tampaknya sama (menyatu), apabila ditinjau dari estetika (keindahan) melukis itu adalah mengekspresikan ide keindahan melalui keterampilan yang diwujudkan dalam membentuk menggambar objek realis dan non realis.
Seni lukis merupakan salahsatu cabang dari seni rupa yang tercipta dari hasil imajinasi seniman yang dideskripsikan melalui media garis, warna, tekstur, gelap terang, maupun bidang dan bentuk. Seni lukis adalah karya yang dihasilkan melalui goresan warna yang berukuran lebar yang dihasilkan menggunakan alat kuas, palet, tabung cat (pilox), telapak tangan dan jari tangan. Seni lukis disajikan dalam bidang dua dimensi, seperti kanvas, papan, kertas, dan lainnya. Karya dari seni lukis ini disebut dengan lukisan.
Menurut Leo Tolstoy (Sumardjo, 2000 : 62), seni lukis adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan oleh pelukis. Seni lukis merupakan salahsatu cabang seni rupa yang digunakan untuk mengungkapkan pengalaman estetis. Seni lukis menurut Sunaryo dan Sumartono (2006 : 3) diartikan sebagai ungkapan perasaan dan pikiran pada suatu bidang datar melalui susunan garis, bidang atau raut, tekstur, dan warna atas hasil pengamatan dan pengalaman estetis seseorang. Media yang umum digunakan dalam melukis yaitu dari bahan sintesis seperti cat air, cat akrilik, crayon, cat minyak dan lain sebagainya.
Secara ekspresi manusia, melukis merupakan salah satu ungkapan perasaan pada diri seseorang yang digoreskan pada suatu media yang dapat menghasilkan karya-karya yang unik dan menarik. Pada dasarnya seni lukis merupakan bahasa ungkap dari pengalaman artistik maupun ideologis yang menggunakan garis dan warna, guna mengungkapkan perasaan,
mengekspresikan emosi, gerak ilusi maupun ilustrasi dari kondisi subjektif seseorang (Susanto, 2011 : 241).
Seni lukis merupakan salah satu mata pelajaran Seni Budaya di SMAN 6 Bone. Bidang pembelajaran praktik yang dipelajari meliputi: sketsa, gambar bentuk, ornamen, seni lukis modern dan seni lukis tradisional. Pembelajaran seni lukis untuk siswa kelas XI meliputi:
a) Pengenalan alat dan bahan melukis dengan teknik basah berwarna. b) Pemahaman objek sesuai dengan bentuk dan karakternya.
c) Pemahaman prosedur melukis teknik basah berwarna.
d) Membuat lukisan dengan teknik basah menggunakan pewarna alam. 3. Pengertian Bahan Alam
Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa, bahan adalah barang yang akan dibuat menjadi satu benda tertentu. Sedangkan alam adalah merupakan segala yang ada di langit dan di bumi termasuk di lingkungan sekitar kita.
Jadi bahan alam adalah bahan yang diambil dari alam sekeliling kita serta dapat diolah menjadi berbagai macam seperti kayu dapat diolah menjadi bangunan, bangku dan lain-lainnya. Adapun tumbuh-tumbuhan dapat diolah menjadi jamu dan obat-obatan, tumbuh-tumbuhan juga dapat dijadikan pewarna untuk melukis.
4. Pengertian Pewarna Alam
Warna adalah unsur seni rupa yang paling menonjol dalam karya seni rupa. Warna bisa menunjukkan gelap terang, suasana perasaan atau lambang,
jauh dekat, perspektif serta sifat atau watak benda. Dalam teori warna menurut ilmu Fisika adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya pada mata. Sedangkan warna yang berasal dari dasar sumber alam, yaitu ketergantugan dari pigmen yang melekat pada permukaan luar dan bagian dalam benda atau alam itu sendiri.
Negara Indonesia merupakan Negara yang luas dan memiliki kekayaan alam berupa sumber daya alam nabati dan hewani. Khususnya sumber daya alam nabati, dapat diolah oleh manusia menjadi berbagai bahan makanan dan minuman sampai kosmetik, bahkan sebagai bahan pembuatan cat untuk melukis. Bangsa Indonesia secara turun temurun telah mengenal warna. Sebelum mengenal pewarna sintesis, bangsa Indonesia telah menggunakan pewarna dari bahan alam untuk keperluan pakaian, kosmetik dan barang-barang kerajinan daerah.
Berikut contoh karya seni lukis menggunakan bahan pewarna alam:
Gambar 2.1 “Air Pasang” di Ujung Tanah-Makassar Di atas media kertas.
Karya: Benny Subiantoro (Sumber: Benny Subiantoro)
Zat pewarna alam yang diperoleh dari alam atau tumbuhan baik secara langsung maupun tidak langsung, karena setiap tanaman merupakan sumber zat warna alami yang mengandung pigmen warna alami. Pada masa pemerintahan Belanda, para petani diwajibkan untuk menanam tumbuhan yang mengandung zat pewarna yaitu pewarna alam keeling (bixa orelana) dan nila atau tom
(indigofera tictoria) (Suheryanto, 2007).
Selama ini melukis menggunakan pewarna sintetis, akan tetapi dalam penelitian ini akan dicoba pewarna alam dengan bahan nabati yang dilarutkan menggunakan air dan minyak.
5. Jenis-jenis pewarna alam
Bahan alam yang dapat dijadikan sebagai bahan pewarna sangat banyak. Diantaranya adalah kunyit, cabai, daun pandan, ubi ungu, buah naga, kluwak, arang, dan wortel.
a. Kunyit
Kunyit adalah tanaman yang memiliki ciri fisik dengan berbatang semu, tersusun dari pelepah daun dan agak lunak. Nama latin dari kunyit yaitu
curcuma longa atau curcuma domestica. Kunyit merupakan salah satu
tanaman rempah-rempah serta tanaman obat. Tumbuhan kunyit berasal dari wilayah Asia Tenggara dan menyebar ke berbagai daerah termasuk Indonesia.
Di Indonesia, kunyit biasa digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan. Selain itu, kunyit juga digunakan sebagai jamu tradisional untuk kesehatan serta kecantikan. Kunyit juga dapat dijadikan pewarna alam untuk melukis atau membatik.
Cara mengolah kunyit menjadi pewarna kuning alami adalah dengan menghancurkannya dengan cara memarut atau memblender lalu peras bersama air, semakin sedikit air yang digunakan semakin bagus warna kuning yang dihasilkan.
Gambar 2.2 “Kunyit”
(Sumber: https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidupsehat/amp)
Gambar 2.3 “Hasil warna dari kunyit” (Sumber: Foto dokumentasi Nurfajri Rezky Simulia)
b. Cabai
Cabai atau yang biasa kita kenal disebut Lombok adalah sejenis sayuran buah semusim yang termasuk dalam anggota genus capsicum yang banyak diperlukan oleh masyarakat sebagai penyedap rasa masakan. Cabai berasal dari benua yaitu Peru, dan menyebar ke seluruh dunia atas jasa para penjelajah.
Cabai (capsicum) merupakan komoditas sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat. Ciri khas jenis sayuran ini adalah rasanya yang pedas dan aromanya yang khas, sehingga bagi orang-orang tertentu dapat membangkitkan selera makan. Selain dikonsumsi, cabai juga dapat diolah menjadi pewarna alam untuk melukis.
Gambar 2.4 “Cabai”
(Sumber: https://www.google.com/search/cabaimerah/oqs)
Gambar 2.5 “Hasil warna dari cabai” (Sumber: Foto dokumentasi Nurfajri Rezky Simulia)
c. Daun Pandan
Pandan adalah jenis tumbuhan monokotil dari famili pandanaceace yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daunnya merupakan komponen penting tradisi masakan Indonesia dan Negara-Negara Asia Tenggara lainnya.
Tumbuhan ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-tepi selokan yang teduh. Akarnya besar dan memiliki akar tunggang yang menopang tumbuhan ini telah cukup besar. Daunnya memanjang seperti daun palem dan tersusun secara roset yang rapat, panjangnya dapat mencapai 60 cm.
Daun pandan mengandung zat saponin, polifenol, alkaloida dan zat warna hijau. Daun pandan bagus untuk mengobati rematik, penyakit saraf dan penyakit otot misal pegal-pegal. Selain digunakan dalam kesehatan, daun pandan juga berfungsi sebagai penambah aroma dalam masakan dan penambah warna hijau. Sedangkan zat warna hijaunya digunakan untuk pewarna. Cara mengolah pandan menjadi pewarna hijau yaitu dengan menghancurkan daunnya atau diblender bersama air, lalu diperas hingga keluar sari-sari hijaunya.
Gambar 2.6 “Daun Pandan”
(Sumber: https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidupsehat/amp)
Gambar 2.7 “Hasil warna dari daun pandan” (Sumber: Foto dokumentasi Nurfajri Rezky Simulia)
d. Ubi Ungu
Makanan dengan kandungan antioksidan tinggi sering disebut sebagai makanan fungsional atau superfood. Antioksidan merupakan zat penangkal radikal bebas pemicu penuaan dini, peradangan dalam tubuh, hingga kanker.
Selain baik untuk kesehatan tubuh ubi ungu juga dapat diolah menjadi pewarna untuk melukis. Cara mengolah ubi ungu menjadi pewarna ungu adalah dengan memotongnya kecil-kecil lalu hancurkan dengan blender dan air, ambil sarinya, itulah yang menjadi pewarna ungu.
Gambar 2.8 “Ubi Ungu”
(Sumber: https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidupsehat/amp)
Gambar 2.9 “Hasil warna dari ubi ungu mentah) (Sumber: Foto dokumentasi Nurfajri Rezky Simulia)
Ungu Kebiruan
(mentah)
Ungu (direbus)
Gambar 2.10 “Hasil warna dari ubi ungu rebus)
(Sumber: Foto dokumentasi Nurfajri Rezky Simulia)
e. Buah Naga
Buah naga adalah jenis buah tropikal yang populer di kawasan Asia Tenggara dan merupakan keluarga tanaman kaktus (cactaceae). Buah ini merupakan komoditas terbesar dari Negara Vietnam yang merupakan penghasil terbesar buah naga di kawasan Asia Tenggara. Selain menyegarkan dan rasanya enak buah naga banyak mengandung vitamin C dan dipercaya dapat menyembuhkan beberapa gangguan kesehatan.
Buah naga ini yang akan dijadikan zat pewarna yaitu kulitnya yang dapat menghasilkan pigmen warna merah muda dan daging buah naga menghasilkan pigmen warna ungu.
Gambar 2.11 “Buah Naga”
(Sumber: https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidupsehat/amp) Ungu (Daging buah)
Merah Muda (kulit buah)
Gambar 2.12 “Hasil warna dari daging buah naga) (Sumber: Foto dokumentasi Nurfajri Rezky Simulia)
Gambar 2.13 “Hasil warna dari kulit buah naga” (Sumber: Foto dokumentasi Nurfajri Rezky Simulia)
f. Kluwak
Kluwak adalah tanaman pohon yang tinggi yang sering kita temukan di sekitar kita. Nama latin tanaman kluwak adalah pangium edule reinw. Tanaman kluwak umumnya tumbuh di tepi sungai, daerah yang berair, hutan primer, hutan sekunder dan kebun masyarakat. Tanaman kluwak ini penyebarannya meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Mikronesia dan Malenasia. Ciri-ciri tanaman kluwak ini adalah pohonnya memiliki ukuran yang tinggi, buah kluwak yang berwarna coklat berbentuk bulat lonjong dengan daging biji yang berwarna kehitaman.
Fungsi dan kegunaan tanaman kluwak bagi sebagian masyarakat Indonesia, biji kluwak digunakan sebagai bumbu untuk masakan seperti bumbu untuk membuat rawon, bumbu dalam membuat sambal, bumbu dalam pembuatan olahan daging dan lain-lain. Namun ternyata tanaman kluwak ini dapat dijadikan pewarna untuk melukis. Kluwak yang akan digunakan sebagai zat pewarna adalah pada isinya yang dijadikan serbuk pewarna akan menghasilkan warna coklat kehitaman.
Gambar 2.14 “Kluwak”
(Sumber: https://www.google.com/search/kluwak.com)
Gambar 2.15 “Hasil Warna dari Kluwak” (Sumber: Foto dokumentasi Nurfajri Rezky Simulia)
g. Arang
Arang adalah residu hitam berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan menghilangkan kandungan air dan komponen volatile dari hewan atau tumbuhan. Arang umumnya didapatkan dengan memanaskan kayu, gula, tulang dan benda lain. Arang yang hitam, ringan, mudah hancur, dan menyerupai batu bara ini terdiri dari 85% sampai 98% karbon, sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya. Arang dapat digunakan sebagai bahan pewarna alam karena merupakan hasil dari bahan alami dengan melalui proses pemanasan atau pembakaran.
Gambar 2.16 “Arang”
(Sumber: https://www.google.com/imgres?imgurl)
Gambar 2.17 “hasil warna dari arang” (Sumber: Foto dokumentasi Nurfajri Rezky Simulia)
h. Wortel
Wortel adalah tumbuhan biennial siklus hidup 12-24 bulan yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 meter, dengan bunga berwarna putih, dan rasa yang manis. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya.
Selain baik untuk kesehatan wortel juga dapat diolah menjadi pewarna untuk lukisan atau pewarna makanan. Cara mengolah wortel menjadi pewarna jingga adalah dengan menghancurkan atau memblender bersama sedikit air, lalu memeras sari-sarinya. Sari-sari itulah yang dipakai sebagai pewarna jingga.
Gambar 2.18 “Wortel”
(Sumber: https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidupsehat/amp)
Gambar 2.19 “Hasil warna dari wortel” (Sumber: Foto dokumentasi Nurfajri Rezky Simulia)
6. Unsur-unsur Seni Lukis
Adapun unsur-unsur seni lukis diantaranya adalah titik, garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna.
1. Titik
Titik merupakan penggambaran atau teknik paling mendasar dan paling lemah. Titik merupakan elemen yang paling utama dan juga paling dasar yang ada pada seni lukis.
2. Garis
Garis adalah goresan dari suatu benda, bidang, ruang, tekstur, warna dan lain sebagainya.
3. Bidang
Dalam hasil karya seni rupa dua dimensi, bidang terbentuk karena pertautan garis yang membatasi suatu bentuk.
4. Bentuk
Bentuk merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata. Bisa disebut juga, bentuk merupakan sebuah unsur yang komplek karena mempunyai 3 dimensi yaitu panjang, lebar dan tinggi yang digabung menjadi satu hingga membentuk sebuah volume atau isi.
5. Tekstur
Tekstur merupakan sebuah unsur yang di mana unsur tersebut adalah sifat dari sebuah benda. Sifat-sifat tersebut bias terkesan kasar, halus, mengkilap, licin dan sebagainya.
6. Ruang
Unsur ini merupakan unsur tertinggi dari pelukisan secara teknik tanpa melibatkan tambahan atau ornament lainnya. Ruang memberikan kesan hidup atau sesuai objek pada lukisan. Ruang memperlihatkan berbagai sisi bahkan ruang hampa diantaranya.
7. Warna
Adanya indera mata yang sangat dibutuhkan fungsinya. Salah satunya adalah dengan menggunakan mata maka kita dapat melihat warna bentuk dan wujud dari sebuah benda. Terutama bias melihat warna yang ternyata menjadi lebih bagus dan indah.
8. Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Bagian benda yang terkena cahaya dinyatakan terang, sedangkan bagian yang tidak terkena cahaya dinyatakan gelap.
7. Aliran-aliran Seni Lukis
Seiring dengan perkembangan seni lukis di dunia, maka terdapat beberapa aliran-aliran seni lukis yang terkenal dan paling banyak berkembang. Berikut adalah penjelasan aliran-aliran seni lukis beserta contohnya:
a. Aliran Realisme
Seni lukis realisme adalah seni lukis yang dalam pengungkapannya berusaha menggambarkan suatu objek seperti apa adanya, seni lukis realis dalam hal penciptaannya membutuhkan skill
(kemampuan) yang tinggi karena dalam melukis realis membutuhkan ketelitian dalam melihat setiap detail dari obek yang akan dilukis, serta ketentuan dan kesabaran (Arsana, 2013:5).
Contoh lukisan realisme sebegai berikut:
Gambar 2.20
Karya: Gustav Courbet (1819-1877) “Pemecah Batu”
Sumber: (http://faculty.etsu.edu/kortumr/humt2320/realisme/stonebreakers.htm.) b. Aliran Impressionisme
Unsur-unsur yang menimbulkan reaksi-reaksi syaraf kemata, ciri khas dari aliran impressionisme. Aliran ini mengandalkan warna-warna yang cerah atau terang (dikutip dari Pratama, Fitrah Gunawan dalam Nyoman, 1983 : 85). Maka kesan dari aliran impreissionisme adalah tanggapan sesaat, menghilangkan detail dengan penggunaan warna-warna cemerlang. Kelompok ini semula siswa terdiri atas beberapa siswa dari Ecole Dez Beaux Arts seperti Monet, Renoir, Sisley. Pelukis impressionisme yang terkenal seperti Edouart Manet, Claude Monet, Edgar Degas.
Contoh lukisan impressionisme sebagai berikut:
Gambar 2.21
Karya: Edgar Degas. (1834-1917) “Rehearsal Of The Scene” Sumber: (http://uk.answer.yahoo.com)
c. Aliran Romantisme
Aliran ini umumnya ditandai oleh tema-tema yang fantastis, penuh khayal, atau petualangan para pahlawan purba. Juga dapat menampilkan berbagai perilaku dan karakter manusia yang dilebih-lebihkan. Para pelukis ini antara lain Eugene Delacroik (1798-1963), Jean Baptiste Camille Coro (1796-1875) dan Rousseau (1812-1876). Gaya ini juga berkembang di Jerman, Belanda dan Perancis. Aliran Romantisme merupakan aliran tertua dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan disetiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.
Romantisme dirintis oleh peluki-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan pada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri dizaman kolonial. Salahsatu tokoh yang terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.
Contoh lukisan romantisme sebagai berikut:
Gambar 2.22
Karya: Raden Saleh, (1811-1880) “Arab Attacked by Lion” Sumber:
(http://takooneko.com/wp-content/uploads/2016/11/lukisan-romantisme-karya-raden-saleh-arab-lelang-lukisanmenstro-blogspot-com). d. Aliran Kubisme
Berasal dari kata cubic atau kubis, aliran kubisme lahir pada tahun 1907, merupakan kelanjutan pandangan Paul Cezanne tentang objek ditambah pengenalan atas patung-patung primitif dari Afrika dan Liberia (Susanto, 2011 : 232). Toko-toko penemu aliran kubisme adalah Paplo Picasso dan George Braque. Jenis atau fase kubisme yang penting ada dua yaitu kubisme analitis dan kubisme sintetis. Aliran kubisme analitis bertolak dari teori simultanias, objek dipecah-pecah dianalisis dari berbagai sudut pandang, kita dapat melihat objek dari depan, samping, belakang dan tergantung dari keinginan seniman. Aliran sintesis tidak memecah-mecah objeknya sebalik seakan-akan lukisan itu disusun dari bidang-bidang berlainan warna yan saling menumpang dan transparan sehingga membentuk objek yang dilukiskan.
Contoh lukisan kubisme sebagai berikut:
Gambar 2.23
Karya: Pablo Picasso “Gadis didepan cermin” Sumber: (http://media.isnet.org/iptek/100//Picasso.htm) e. Aliran Surealisme
Surealisme pada awalnya gerakan dalam sastra istilah ini dikemukakan apollinare untuk dramanya tahun 1917, karya surealis memiliki unsur keujtan, tidak terduga, ditempatkan berdekatan satu sama lain tanpa alasan yang jelas. Banyak seniman dan penulis surealis yang memandang karya mereka sebagai ungkapan gerakan filosofis yang pertama dan paling maju, Andre Breton mengatakan bahwa surealisme berada di atas segala gerakan revolusi. Seniman-seniman yang tergolong dalam aliran ini adalah Salvador Dali, Rene Magritte, Roberto Matta (Sosanto, 2011 : 386).
Adapun Manifesto Surealisme yang ditulis oleh Breton yaitu sebagai berikut: 1). Surealisme adalah otomatisme psikis yang murni, dengan apa proses pemikiran yang sebenarnya ingin diekspresikan baik secara verbal, tertulis ataupun cara-cara lain. 2). Surealisme
bersandar pada keyakinan kami pada realitas yang superior dan kebebasan asosiasi kita yang telah lama ditinggalkan, pada kebebasan mimpi, pada pemikiran kata yang otomatis tanpa control dari kesadaran kita.
Contoh lukisan surealisme sebagai berikut:
Gambar 2.24
Karya: Salvador Dali. 1904 “Persistance Memory”
Sumber: (http://httpandreno.Blogspot.in/2009/10/Salvador-dali.html/m=1) f. Aliran Pop Art
Pop art atau popular art sebuah perkembangan seni yang
dipengaruhi oleh gejala-gejala budaya popular yang terjadi di Masyarakat. Gaya ini lahir juga karena sentuhan dari lahir juga karena sentuhan dari kaum Dada yang mengimbas ke zaman berikutnya (1970-1980). Pop art diawali di London pertengahan tahun 1950-an oleh kelompok independen yang terdiri adanya seniman dan tokoh intelektual. Pop art kemudian berkembang di Amerika pada tahun 1960-an yang dipelopori oleh Jasper Jhon yang terkenal dengan karyanya three flag dan Andi Warhol dengan karyanya Gold Marilyn Monroe. (Susanto, 2011 : 314).
Contoh lukisan pop art sebagai berikut:
Gambar 2.25
Karya: Andi Warhol “Gold Marilyn Monroe”
Sumber: (http://titikseimbang.Blogspot.in/2014//05/sejarah-pop-art.html?m=1) g. Aliran Ekspresionisme
Aliran Ekspresionisme berasal dari Exspressionism, yaitu gabungan dari kata ex yang berarti “keluar” atau dengan kata lain “mengekspresikan” dan kata press berarti “tekanan” dan isme berarti “aliran”. Merupakan sebuah aliran yang berusaha melukiskan aktualitas yang sudah distorsi ke arah suasana kesedihan, kekerasan atau tekanan batin seseorang yang berat (Susanto, 2012: 116). Ekspresionisme merupakan suatu aliran dalam dunia seni khususnya seni lukis dan sastra yang menekankan pada kebebasan seorang seniman untuk melawan gejolak hati sepenuhnya. Emosi dimuntahkan secara irasional dan visioner (Hartoko, 1986: 64).
Aliran ini pertama kali muncul di Jerman pada tahun 1916-1925 yaitu periode sebelum dan sesudah peran dunia ke I. Van Gogh dan Paul Gauguin adalah pelopor aliran ini. Namun di Indonesia juga terdapat pelukis aliran ekspresionisme yaitu Affandi Koesoema adalah seorang pelukis yang terkenal melalui teknik khas menupahkan cat
dari tube-nya langsung pada kanvas, kemudian menyapunya sebagai cat dengan jari-jarinya. Affandi menyebut dirinya sebagai “Pelukis Kerbau” yang tidak belajar teori, namun mampu dan memahami dan mengaplikasikannya. Karya Affandi yang ditinggalkan sangatlah banyak. Affandi adalah seniman yang sangat produktif dan telah menghasilkan lebih dari 2000 lukisan semasa hidupnya. Salahsatu karya Affandi yang terkenal adalah “Potret Diri”.
Contoh lukisan Ekspresionisme sebagai berikut: