• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan pengkajian terhadap pengetahuan tentang konsep-konsep, hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang relevan dengan permasalahan, melihat dari penelitian ini, maka tinjauan pustaka yang perlu dikaji adalah:

1. Tinjauan Tentang Tata Ruang Kantor

a. Pengertian Kantor

Ditinjau secara fisik kantor adalah suatu ruang atau bagian dari bangunan tempat melaksanakan segenap pelayanan perkantoran, tapi pada dasarnya kantor merupakan bentuk suatu organisasi. Prajudi Atmosudirdjo

organisasi yang terdiri atas tempat, staf, personel, dan operasi ketatausahaan, guna mem

Moekijat dalam Hery Sawiji (2002:5) berpendapat bahwa:

Kantor itu dipandang sebagai suatu sentrum (pusat) dari kegiatan-kegiatan, tempat penyimpanan surat-surat, arsip-arsip dan dokumen-dokumen penting, data dan informasi serta warkat-warkat lainnya. Kantor juga merupakan tempat fungsionaris lain menghubungi dan meninggalkan pesan atau berita, merupakan pusat pemikiran kegiatan utama seseorang yang sudah menjadi penyelenggara kegiatan administrasi bagaimanapun.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kantor adalah tempat seseorang melakukan pemikiran dan menyelesaikan segala sesuatu yang menjadi tugas, pekerjaan dan tanggung jawabnya sebagai anggota suatu organisasi. Selain itu, kantor merupakan tempat untuk menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyalurkan surat-surat, dokumen-dokumen, data-data dan informasi penting lainnya.

commit to user

b. Pengertian Tata Ruang Kantor

Salah satu faktor yang dapat menciptakan efisiensi kerja pegawai adalah penyusunan tata ruang kantor yang efisien. The Liang Gie (2000:186)

kebutuhan kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci dari ruang itu untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor faktor fisik yang dianggap orperlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.

Mengenai definisi tata ruang kantor, Ida Nuraida (2008:142)

penyusunan alat-alat dan perabotan kantor pada luas lantai dan ruangan kantor yang tersedia untuk memberikan sarana bagi pekerja

George R. Terry yang dikutip oleh Aries Susilo (2000:36) menerangkan

penggunaan ruang secara terperinci untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan

biaya-Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tata ruang kantor adalah penyusunan perabot, peralatan dan perlengkapan kantor serta penganturan tempat kerja yang disesuikan dengan ruangan yang bertujuan untuk mewujudkan efisiensi kerja pegawai. Tata ruang tidak hanya sebatas tentang penempatan dan penyusunan peralatan dan perlengkapan kantor saja, tetapi juga menyangkut jumlah peralatan dan perlengkapan tersebut, jumlah orang yang menempati ruangan, jumlah dan fungsi ruangan serta biaya yang diperlukan.

c. Tujuan Tata Ruang Kantor

Setiap kegiatan dalam suatu organisasi atau instansi tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Seperti halnya dengan penataan tata ruang

commit to user

kantor, ada beberapa tujuan yang hendak dicapai. Aries Susilo (2000:37) merumuskan tata ruang kantor sebagai berikut:

1) Mempelancar pekerjaan kantor secara efektif

2) Mempergunakan segenap ruangan yang ada dengan baik

3) Memberikan kesenangan dan rasa puas pegawai

4) Memudahkan pengawasan terhadap pekerjaan kantor

5) Memberikan kesan yang baik dari para pelanggan dan tamu

terhadap kantor

6) Memberikan fleksibilitas yang besar untuk kebutuhan kebutuhan

yang berlebihan

Berkenaan dengan tujuan tata ruang kantor , The Liang Gie (2000:188-189) memberikan rumusan sebagai berikut:

1) Pekerjaan dikantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat

menempuh jarak yang sependek mungkin

2) Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secara lancar

3) Segenap ruang dipergunakan secara efesien untuk keperluan

pekerjaan

4) Kesehatan dan kepuasaan bekerja para pegawai dapat terpelihara

5) Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara

memuaskan

6) Pihak luar yang mengujungi kantor yang bersangkutan mendapat

kesan yang baik tentang organisasi itu

7) Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai

pekerjaan dan mudah diubah sewaktu waktu diperlukan

Berkenaan dengan tujuan tata ruang kantor, Ida Nuraida (2008:142-143) memberikan rumusan sebagai berikut:

1) Memberikan ruangan yang ada guna dimanfaatkan untuk faedah

ekonomis yang besar.

2) Memudahkan pengawasan manajer terhadap para staf yang sedang

bekerja,

3) Memudahkan arus komunikasi dan arus kerja.

4) Memberikan kepuasan dan kenyaman kerja.

5) Menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pegawai seperti

komputer, telepon, teleks, intercom, faksimili, e-mail, dan

pelayanan lainnya yang menyangkut pelayanan rumah tangga perusahaan seperti penyediaan air minum.

6) Memudahkan setiap gerakan para pegawai dalam penyimpanan

commit to user

7) Memberikan rasa aman dn keleluasan poribadi.

8) Menjauhkan pekerjaan yang menimbulkan bunyi keras, gaduh, dan

mengganggu pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

9) Menciptakan citra dan kesan yang baik bagi para pelanggan dan

tamu perusahaan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari tataruang kantor adalah untuk memanfaatkan segenap ruangan secara optimal dan menempatkan perabot kantor di tempat yang sesui, sehingga dapat melancarkan dan memudahkan pelaksanaan pekerjaan kantor. Jika ruangan kantor tidak ditata dengan baik, maka akan menyita banyak waktu, tenaga dan pikiran para pegawai dalam menyelasaikan tugasnya sehingga prinsip efisiensi dalam bekerja dapat terwujud. Dengan tata ruang kantor yang baik, akan memberikan kepuasaan dan kenyamanan untuk bekerja, sehingga pegawai merasa betah ketika bekerja di kantor.

Penataan ruang kantor tidak hanya ditujukan untuk pegawai saja melainkan pihak-pihak lain yang berkepentingan di kantor tersebut, antara lain pimpinan dan pihak luar yang mengunjungi kantor. Bagi pimpinan, akan lebih memudahkan pengawasan terhadap para pegawainya sedangkan bagi pihak luar akan memberikan kesan yang baik terhadap kantor tersebut. Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan diperlukan agar proses pelaksanaan pekerjaan oleh pegawai dapat terlaksana sesuai dengan yang semestinya. Penataan kantor juga bertujuan agar pihak-pihak luar yang berkepentingan merasa nyaman berada di kantor tersebut, apalagi jika fungsi kantor adalah untuk pelayanan masyarakat, maka harus benar-benar memperhatikan segi kenyamanan dan efisiensi kerjanya, sehingga akan menimbulkan kesan yang baik dari masyarakat.

d. Asas Tata Ruang Kantor

Agar dapat tercapai penataan tata ruang kantor secara maksimal, maka perlu memperhatikan asas asas tata ruang kantor. The Liang Gie (2000:189) merumuskan empat asas pokok bagi tata ruang kantor. Asas tersebut adalah:

commit to user

1) Asas mengenai jarak terpendek

Dengan tidak mengabaikan hal hal yang khusus, suatu tata ruang yang terbaik ialaah yang memungkinkan proses penyelesaian suatu pekerjaan menempuh jarak yang sependek pendeknya.

2) Asas mengenai rangkaian kerja

Dengan tidak mengabaikan hal hal yang khusus, suatu tata ruang kantor yang terbaik ialah yang menempatkan para pegawai dan alat alat kantor menurut rangakaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. Asas ini merupakan kelengkapan daripada asas mengenai jarak terpendek.

3) Asas mengenai penggunaan segenap ruang

Suatu tata ruang yang terbaik ialah yang mempergunakan sepenuhnnya semua ruangan yang ada. Ruang itu tidak hanya yang vertikal keatas maupun kebawah. Jadi, dimana pun tidak ada ruang yang dibiarkan tak terpakai.

4) Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja

Dengan tidak mengabaikan hal hal yang khusus, suatu tata ruang kantor yang terbaik ialah yang dapat diubah atau disusun kembali dengan tidak terlampau sukar atau tidak memakan biaya yang besar.

Asas jarak terpendek berguna agar penyelesaian pekerjaan lebih cepat. Salah satu penerapan asas ini adalah dengan meletakkan barang-barang yang diperlukan pegawai dalam bekerja di dekat tempat duduknya, sehingga akan mengurangi pemborosan waktu dan tenaga. Selain itu, penataan ruang kantor juga harus memperhatikan rangkaian kerja yang dilakukan para pegawai. Pengaturan dan penempatan para pegawai seharusnya disesuaikan dengan urutan pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Menurut asas ini, suatu pekerjaan harus senantiasa bergerak maju dari permulaan sampai penyelesaian, tidak ada gerakan mundur atau menyilang. Dalam penataan ruang kantor, suatu ruangan harus ditata sedemikian rupa sehingga satu ruangan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.

Mengenai asas tata ruang kantor, Ida Nuraida (2007) menambahkan bahwa dalam penataan ruang kantor juga harus memperhatikan 2 (dua) hal yaitu asas intregrasi kegiatan dan asas kepuasaan kerja bagi pegawai. Tata ruang dan peralatan kantor harus mengintegrasikan kegiatan antar dan inter

commit to user

bagian yang ada dalam organisasi. Selain itu, tata ruang dan peralatan kantor harus membuat pegawai dapat bekerja secara aman, nyaman dan puas. Artinya, pegawai dalam bekerja tidak terganggu oleh situasi-situasi yang menghambat pekerjaannya misalnya suasana yang berisik dan panas, barang-barang yang dapat membayakan dan lingkungan kantor yang tidak mendukung dalam penyelesaikan pekerjaan.

Berdasarkan rumusan di atas, diharapkan dapat tercapai tata ruang kantor yang efisien, yaitu pekerjaan dapat berjalan menurut aliran garis lurus, sehingga kesimpangsiuran pekerjaan dan mondar mandirnya pegawai dapat terhindarkan, yang sama artinya dengan menghemat tenaga, waktu, pikiran serta biaya

e. Manfaat Tata Ruang Kantor

Manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya tata ruang kantor yang efisien diharapkan dapat mengakibatkan lancarnya kegiatan-kegiatan kantor. Badri Munir Sukoco (2007:189) menyatakan bahwa layout kantor yang efektif akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1) Mengoptimalkan penggunaan ruang yang efektif.

2) Mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai.

3) Memberikan kesan yang positif terhadap masyarakat.

4) Menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada.pan

5) Meningkatkan produktifitas kerja pegawai.

6) Mengantisipasi pengembangan organisasi di masa depan dengan

melakukan perencanaan layout yang fleksibel.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa tata ruang kantor yang baik dan terencana memberikan manfaat kepada 2 (dua) pihak yaitu pihak internal kantor yakni para personil kantor khususnya pegawai dan pihak eksternal kantor yakni masyrakat umum. Manfaat yang diberikan bagi pegawai antara lain dapat menciptakan suatu kondisi yang menunjang

kelancaran pekerjaan kantor, penghematan ruangan, mempercepat

commit to user

efisiensi dalam bekerja. Sedangkan bagi pihak luar, tata ruang kantor yang baik juga memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi masyarakat sehingga masyarakat memiliki kesan yang baik terhadap kantor tersebut.

f. Macam-Macam Tata Ruang Kantor

Dalam melaksanakan penataan ruangan kantor yang perlu

diperhatikan terlebih dahulu ialah bentuk dan luas ruang yang tersedia serta jenis pekerjaan, sehingga dihasilkan tata ruang kantor yang efesien. The Ling Gie (2000:192-193) membedakan tata ruang kantor dalam dua macam, yaitu:

1) Tata ruang kantor yang terpisah pisah

Pada susunan ini ruang untuk bekerja terbagi bagi dalam

beberapa satuan.

2) Tata ruang yang terbuka

Menurut susunan ini ruang kerja yang bersangkutan tidak dipisahkan.

Tata ruang kantor yang terbuka lebih baik dan memuaskan daripada ruang yang sama luasnya tetapi terbagi dalam satuan-satuan kecil. Hal tersebut diungkapkan The Liang Gie (2000) dengan alasan sebagai berikut: 1) memudahkan pengawasan terhadap pegawai, dengan tata ruang kantor yang terbuka, para pimpinan lebih leluasa untuk melihat dan mengamati proses pelaksanaan pekerjaan pegawainya; 2) lebih memudahkan hubungan di antara para pegawai, karena merasa bekerja dalam satu ruangan yang sama maka akan menumbuhkan rasa persatuan yang lebih erat; 3) jika terjadi penambahan pegawai atau alat-alat kantor ataupun perubahan mengenai proses penyelesaian suatu pekerjaan, tataruang yang terbuka lebih mudah menampungnya.

Dalam tata ruang kantor yang terpisah-pisah, pemisahan ruangan dapat terjadi karena keadaan gedungnya yang terdiri atas kamar-kamar maupun karena memang sengaja dibuat terpisah dengan pemisah kaca. Sedangkan untuk tata ruang yang terbuka, semua aktivitasnya dilaksanakan pada satu ruang besar yang terbuka, tidak lagi dipisah-pisahkan menurut

commit to user

kamar atau sekatan-sekatan buatan. Tata ruang terbuka lebih baik dari pada tata ruang yang terpisah- pisah. Hal tersebut diungkapkan Hery Sawiji (2002:79) dengan alasan :

1) Memungkinkan pengawasan yang lebih efektif terhadap segenap

pegawai.

2) Lebih memudahkan hubungan diantara para pegawai. Hal ini

dapat menumbuhkan rasa persatuan yang lebih erat karena mereka merasa bekerja sama pada satu ruangan.

3) Lebih memudahkan tersebarnya cahaya dan peredaran udara.

4) Kalau terjadi penambahan pegawai atau alat-alat kantor maupun

perubahan mengenai proses penyelesaian suatu pekerjaan, atau tata ruang yang terbuka lebih mudah menampungnya.

Berkenaan dengan macam tata ruang kantor, Ida Nuraida (2008: 143-144) menyebutkan bahwa secara garis besar tata ruang kantor dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1) Ruang kantor terbuka (open plan offices)

Semua aktivitas dilaksanakan bersama-sama oleh beberapa pegawai dalam satu ruangan besar yang terbuka serta tidak dipisahkan noleh tembok atau penyekat yang terbuat dari kayu. Keuntungan adalah:

a) Memudahkan perubahan layout ruangan tanpa perlu biaya

yang tinggi.

b) Memudahkan komunikasi dan koodinasi kerja antar pegawai

baik.

c) Menghemat penggunaan penerangan dan peralatan kerja.

d) Mmudahkan pengawasan.

Kerugian adalah:

a) Sulit melakukan pekerjaan yang bersifat rahasia.

b) Memerlukan air conditioning untuk mengurangi debu dan

pendingin udara serta air cleaner untuk mengurangi bau.

c) Memungkinkan terjadinya kebisingan yang menggangu

commit to user

2) Ruang kantor tertutup (closed plan offices)

Tempat kerja dipisahkan dalam kamar-kamar atau ruangan yang dipisahkan oleh tembok atau penyekat yang terbuat dari kayu. Keuntungan adalah:

a) Cocok untuk pekerjaan yang harus terjamin kepentingan,

kerahasiaan, dan keamanannya, baik dari segi pembicaraan, dokumen-dokumen, atau asset perushaan yang beharga.

b) Konsentrasi terhadap pekerjaan lebih mudah.

c) Dapat lebih menghargai tamu.

Kerugian adalah:

a) Mmbutuhkan biaya yang lebih besar untuk memisahkan

ruangan, lebih banyak alat komunikasi (seperti telepon dan

e-mail), penerangan, ventilasi, peralatan kantor dan

pemeliharaanya dan lain-lain.

b) Mempersulit perubahaan layout kantor atau fleksibilitas

ruangan kurang.

c) Komunikasi atau koordinasi lebih sulit jika tidak ditunjang

oleh alat komunikasi yang memadai.

d) Mempersulit pengawasan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, secara garis besar tata ruang kantor dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaiitu tata ruang terbuka dan tata ruang tertutup, dengan keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Pemilihan jenis tata ruang kantor baik itu terpisah, terbuka atau tertutup tergantung pada jenis pekerjaan, situasi dan kondisi organisasi yang bersangkutan. Setelah memahami keuntungan dan kerugian dari macam-macam tata ruang, hendaknya benar-benar menjadi perhatian karena jika tidak tepat dalam menentukan jenis tata ruang kantor, maka prinsip efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan kantor tidak akan terwujud.

g. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Tata Ruang Kantor

The Liang Gie (2000:

yang sangat mempengaruhi efesiensi dalam pekerjaan perkantoran adalah cahatya, warna, udara dan suara. Dari pendapat tersebut, dapat diketahui

hal-commit to user

hal yang berpengaruh terhadap tingkat efisiensi dalam melaksanakan pekerjaan kantor. Hal tersebut yang harus diperhatikan dalam penyusunan ruang kantor.

Untuk lebih jelasnya faktor faktor tersebut diuraikan sebagai berikut:

1) Cahaya

Dalam sebuah kantor, cahaya sangat diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan kantor. Cahaya dalam ruangan kantor diusahakan dapat memancar dengan cukup dan tepat. Cahaya yang memancar dengan cukup dan tepat menjadikan karyawan menjadi lebih efesien dalam bekerja karena lebih sedikit membuat kesalahan, membuat mata tidak cepat lelah dan lebih cepat menyelesaikan pekerjaan. Hal tersebut sesui dengan yang dikemukakan oleh Hery Sawiji (2002: 81) bahwa:

Cahaya penerangan kantor tak hanya harus memungkinkan untuk melihat saja, tetapi juga harus memungkinkan seorang pegawai melihat apa yang dia kerjakan dengan jelas, cepat dan tepat. Karena itu, cahaya penerangan kantor yang tidak cukup akan menyebabkan

penundaan pekerjaan dan timbulnya kesalahan-kesalahan.

Demikian pula dalam cahaya penerangan yang tak cukup, mata akan sakit, cepat lelah, timbul sakit kepala dan kepenatan-kepenatan yang lain yang akhirnya akan menyebabkan penundaan

pekerjaaan, timbulnya kesalahan-kesalahan dan

gangguan-gangguan dalam bekerja.

Hery Sawiji (2002: 81) menyebutkan bahwa cahaya penerangan kantor dapat dibedakan menjadi 3 macam:

1) Cahaya matahari

2) Cahaya buatan

3) Cahaya kombinasi dari keduanya

Berdasarkan pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa cahaya matahari ialah cahaya yang berasal dari sinar matahari langsung yang dipergunakan sebagai penerangan dalam ruangan kantor. Cahaya buatan ialah cahaya penerangan ruang kantor yang berasal dari cahaya lampu. Sedangkan cahaya kombinasi ialah cahaya penerangan kantor yang berasal dari kombinasi cahaya matahari dan cahaya lampu.

commit to user

The Liang Gie (2000:213) mengemukakan bahwa cahaya buatan dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:

a) Cahaya langsung

Cahaya ini memancar langsung dari sumbernya kepermukaan meja. Apabila dipakai lampu biasa atau (pijar), cahaya bersifat sangat tajam. Bayangan yang ditimbulkan sangat tegas. Cahaya ini lekas menimbulkan kelelahan pada mata. Lebih-lebih apabila terletak dalam lingkungan sudut 45 derajat dari pengelihatan mata.

b) Cahaya setengah langsung

Cahaya ini memancar dari sumbernya melalui tudung lampu yang biasanya terbuat dari gelas dengan warna putih susu. Cahaya menyebar ke berbagai jurusan namun sebagian besar cahaya tetap langsung jatuh di atas meja dan memantul kearah mata pegawai.

c) Cahaya setengah tak langsung

Cahaya ini terjadi dari pantulan langit-langit dan dinding ruangan. Cahaya ini sebagian terpancar dari tudung lampu. Penerangan ini sudah lebih baik karena sifat cahaya dan bayangan yang ditimbulkan tidak terlalu tajam.

d) Cahaya tak langsung

Cahaya ini memancar seluruhnya dari sumber cahaya ke langit-langit ruangan kemudian dipantulkan ke meja. Sifat cahaya ini lunak, tidak menimbulkan bayang-bayang dan merata sehingga tidak mudah menimbulkan kelelahan pada mata.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa cahaya penerangan yang paling baik digunakan dikantor adalah cahaya tak langsung, karena cahaya tersebut tidak menimbulkan kelelahan pada mata sehingga para pekerja akan lebih cepat dalam menyelesaikan pekerjaannya dan kesehatan mata para pekerja terjaga.

2) Warna

Bagi suatu kantor warna tidak hanya berfungsi untuk memperindah, namun juga merupakan faktor penting yang mempunyai pengaruh cukup besar bagi pegawai dalam melaksanakan kegiatannya. Warna mempunyai pengaruh pada keadaan jiwa pegawai. Dengan pewarnaan yang tepat pada ruangan dan peralatan kantor, maka ketenangan dan kegembiraan pegawai akan dapat terpelihara.

commit to user

Dalam pemilihan warna, hendaknya disesuikan dengan iklim, suasana kerja dan cahaya yang digunakan di dalam kantor tersebut. Selain itu, pemilihan warna juga harus memperhatikan sifat dan jenis pekerjaan yang dilakukan. McShane dalam Badri Munir Sukoco

akan dampak fisik warna, namun banyak yang tidak sadar akan dampak psikologisnya baik positif maupun negatif pada produktivitas, kelelahan,

Hery Sawiji (2002:89) berpendapat bahwa penggunaan warna akan mempengaruhi keadaan didalam kantor dalam hal:

a) Prestige

Prestige suatu kantor diukur dari kesan yang diberikan oleh pihak luar tentang penampilan kantor tersebut.

b) Kesehatan

Penelitian penelitian menunjukan bahwa kesehatan para

pegawai secara langsung dipengaruhi oleh penggunaan warna kantor.

c) Moral

Warna mempunyai efek psycologis akan moral dan sikap pegawai terhadap teman sekerja dan kantor dimana mereka bekerja.

d) Efisiensi

Penelitian penelitian menunjukan bahwa warna tak hanya

mempengaruhi kesehatan dan moral para pegawai tetapi juga mempengaruhi efesiensi kerja para pegawai.

Menurut Badri Munir Sukoco (2007:215), ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan sebelum memulai proses perencanaan memilih warna ruang kantor yaitu:

a) Penutup Lantai

Warna yang digunakan untuk menutup lantai sangat penting, dan menutup lantai dengan karpet merupakan pilihan yang bagus. Pilihan warnanya beragam sangat beragam dan mudah disesuikan dengan faktor lain yang terdapat di kantor, menjadikan karpet sebagai pilihan favorit untuk menutup lantai...

b) Penutup Dinding

Karpet juga menjadi pilihan favorit untuk menutup dinding karena nilai estetikanya serta kemampuan untuk menyerap suara. Pilihan warna disesuikan dengan kondisi ruang kantor...

commit to user

c) Warna Furnitur

Pemilihan warna furnitur yang akan digunakan dalam ruang kantor juga harus disesuikan dengan kedua hal tersebut diatas... . Dewasa ini, tren yang sedang berkembang adalah memilih furnitur dengan warna yang kontras dengan warna dinding... Setiap warna mempunyai pengaruh yang berlainan bagi setiap orang dan setiap orang akan menunjukkan rekasi yang berbeda terhadap warna-warna tertentu. Pengaruh umum warna dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 1. Pengaruh Warna

No. Warna Jarak Temperatur Efek Psikis

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Putih Biru Hijau Merah Oranye Kuning Coklat Ungu Hitam Netral Jauh Jauh Dekat Sangat dekat Dekat Sangat dekat Sangat dekat Sangat dekat Dingin Dingin/sejuk Netral Panas Sangat hangat Hangat Netral Dingin Panas (menyerap cahaya besar) Ketenangan Keleluasaan, ketentraman Menyenangkan Merangsang kegembiraan tapi bisa juga mengganggu Merangsang Merangsang riang gembira, melenyapkan rasa tertekan Merangsang Agresif Agresif, menakutkan mengganggu, menolak

commit to user

Bukan hanya pemilihan warna saja yang diperlukan, tetapi komposisi warnapun harus diperhatikan juga, karena jika memilih komposisi warna yang salah, maka akan mengganggu pemandangan dan dapat menimbulkan rasa kurang nyaman serta dapat mempengaruhi kegairahan dan semangat kerja pegawai. Oleh karena itu, untuk ruang kantor hendaknya dipilih warna-warna yang lembut seperti coklat muda atau krem, abu-abu muda, biru muda, dan lain sebagainya.

3) Udara

Faktor udara sangat penting bagi pegawai yang bekerja dalam suatu ruangan. Udara yang dihirup pegawai setiap hari dapat mempengaruhi kesehatan dan ketengan pegawai dalam bekerja. Dalam suatu kantor perlu diperhatikan pertukaran udara yang cukup, adanya

Dokumen terkait