• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Pustaka/Penelitian Terdahulu Yang Relevan (Literature Review)

BAB I PENDAHULUAN

D. Tinjauan Pustaka/Penelitian Terdahulu Yang Relevan (Literature Review)

Para peneliti tentunya telah melaksanakan beragam penelitian di bidangnya masing-masing. Tak terkecuali di bidang ilmu Al-Qur‘an khususnya ilmu qira‘at, para peneliti telah menghasilkan beragam karya. Di antara beberapa penelitian di bidang ilmu Al- ilmu qira‘at yang penulis temukan adalah :

1. Tesis ―Keabsahan Qira‘at dalam Kitab Faid al-Barakat‖ karya KH. Arwani Amin. Thesis ini ditulis oleh Addin Kholisin UIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk melihat eksistensi Qira‘at Syatibiyyah dalam penulisan kitab Faid al-Barakat karya KH. Arwani Amin dan nilai keabsahan qira‘at yang tidak bersumber dari Asy Syathibiyyah. Kitab Asy-Syathibiyyah menjadi rujukan utama dalam penulisan Kitab Faid al-Barakat. Namun penulis menemukan tujuh kalimat yang keluar dari rujukan Syatibiyyah. Kalimat tersebut yaitu

, ى َرا َس ُأ , َرى َصا َن

(

ُس َرى َكا َ ي , َتا َم ُك , ى َلَ َسا َم , َت َم , ا ِل َي َى و َك َل )

a. Kalimat

ىر اصن

yang dibaca oleh Duri ‗Ali dengan al-imalah li al al-imalah atau (nasere) bersumber dari kitab Ittihaf Fudhala‟ al-Bashar karya al-Banna.

b. Kalimat

ى َرا َسُأ

yang dibaca oleh Duri ‗Ali dengan al-imalah li al al-imalah (usere) bersumber dari kitab Ittihaf Fudala‟ al-Bashar karya al Banna.

21

c. Kalimat

َمى َ ي َتا

yang dibaca oleh Duri ‗Ali dengan al-imalah li al-al-imalah (yateme) bersumber dari kitab Ittihaf Fudhala‟ al-Bashar karya al-Bana.

d. Kalimat

ى َرا َك ُس

yang dibaca oleh Duri ‗Ali dengan al-imalah li al al-imalah (sukere) bersumber dari kitab Ittihaf Fudala‟ al-Bashar karya alBanna.

e. Kalimat

َلَا َس ُك

yang dibaca oleh Duri ‗Ali dengan al-imalah li al-al-imalah (kusele) bersumber dari kitab Ittihaf Fudala‟ al-Bashar karya al-Banna.

f. Kalimat

َتَم

yang dibaca oleh al-Basri (abu ‗Amr) dengan imalah li imalah (mate) dalam Ittihaf Fudala‟ al-Bashar al-al-Bashar karya al-Banna.

g. Kalimat

َك َى َل َي ْو َما ِل

yang dibaca oleh seluruh imam tujuh dan sepuluh dengan cara al-idgham dan mempunyai dua cara dalam meng-idgham-kannya, yaitu idgham dan al-izhar/al-sakt. Cara membacanya ini diriwayatkan dalam kitab al-Nasyr karya Ibnu al-Jazari, al-Budur al-Zahirah karya ‗Abd al Fattah Qadi, dan Ghaits Naf‟i karya al-Safaqas. Tujuh kalimat yang keluar dari Syathibiyyah tetap tergolong pada qira‘at yang mutawatir dan maqbul karena masih dalam kategori qira‘at sab‘ah dan qira‘at Asyrah.40 Penelitian tersebut memberikan pengetahuan

40 Addin Kholisin, Keabsahan Qira‘at dalam Kitab Faid al-Barakat Karya KH.

Arwani Al-Amin, (Thesis tidak diterbitkan, Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabya, 2018), h. 46, http://digilib.uinsby.ac.id diakses pada tanggal 16 Juni 2021

22

bagi penulis tentang buku pegangan belajar Qira‘at di Indonesia yaitu Faid al-Barakat Karya KH. Arwani Amin Kudus. Dari situ penulis mengetahui bahwa kitab tersebut bersumber dari Syatibiyyah, salah satu kitab induk dalam mempelajari Qira‘at.

2. Tesis ―Dominasi Qira‘at Hafsh di Dunia Islam‖ ditulis oleh Nasifatur Rakhmah Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2020. Thesis ini berlatarbelakang pada fakta yang menyebutkan bahwa qira‘at hafs merupakan qira‘at yang paling banyak diterapkan di dunia Islam. Presentasinya mencapai 93% dibanding qira‘at yang lain. Hal ini memunculkan ketertarikan bagi penulis untuk meneliti faktor yang melatarbelakangi perkembangan dan penyebaran qira‘at Hafsh. Adapun tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui kaedah dan karakteristik riwayat Hafsh dan untuk mengetahui perkembangan dan dan penyebaran riwayat Hafsh di Dunia Islam. Kesimpulannya adalah kaedah dan karakteristik dalam riwayat Hafsh mencakup qawa‘id ushuliyah dan farsh al huruf. Kaidah yang terhimpun dalam qawa‘id Ushuliyah dan Farsh al Huruf tersebut memiliki kekhususan dan kistimewaan tersendiri dibandingkan dengan riwayat lainnya.

Terdapat fakrot internal dan eksternal yang melatarbelakangi penyebaran riwayat Hafs. Faktor internal diantaranya: Pertama, posisi strategis imam Hafsh di sentra-sentra Islam seperti di Kufah, Bghdad dan Makkah. Kedua, kredibilitas dan kepakaran imam Hafs sebagai perawi qira‘at. ketiga, kemudahan kaidah dalam riwayat Hafs. Adapun faktor eksternalnya adalah: Pertama, kebijakan pemerintah dan percetakan mushaf Al-Qur‘an. Kedua, bacaan Hafs dapat diterima di kalangan sekte Syi‘ah. Persamaan

23

penelitian tersebut dengan penelitian yang akan penulis laksanakan adalah sama-sama membahas tentang qira‘at, perbedaannya terletak pada fokus penelitian. Pada tesis Niswatur Rakhmah fokus pada faktor yang melatarbelakangi tersebarnya riwayat Hafs sehinggan menjadi qira‘at yang dominan di Dunia Islam. Sedangkan pada penelitian penulis terfokus pada metode pembelajaran qira‘at di Indonesia dan Suriah. Penelitian yang dilaksanakan Nasifatur Rahmah memberikan kontribusi bagi penulis dalam menambah data-data tentang qira‘at khususnya imam ‗Ashim riwayat Hafsh.

3. Tesis ―Efektifitas Metode TalaqqiDalam Pembelajaran Tahfizul Qur‘an‖ oleh Nur Lailyatul Fajriyah mahasiswi pascasarjana UIN Surabaya tahun 2020. Dalam tesis ini Nur Lailyatul meneliti sejauh mana efektifitas metode talaqqi dalam proses menghafal Al-Qur‘an. Dalam penelitiannya penulis memilih Pondok Pesantren Roudhatul Qur‘an Miru Kedamean Gresik dan Pondok Pesantren al-Urwatul Wusqa Bulurejo Diwek Jombang sebagai tempat penelitian. Terdapat tiga tujuan penelitian ini yaitu: untuk mengetahui implementasi metode talaqqi dalam pembelajaran qira‘at, untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat efektifitas metode talaqqi dalam proses menghafal Al-Qur‘an, dan untuk mengetahui efektifitas metode talaqqi dalam menghafal Al-Qur‘an. Penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa: 1) implementasi metode talaqqi dalam menghafal Al-Qur‘an memiliki tiga langkah yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.

2) faktor penghambat metode talaqqi yaitu rasa malas, bosan, tidak sabar, dan putus asa, kurang motivasi, banyak kesibukan, dan gangguan lingkungan. Adapun faktor pendukungnya adalah

24

faktor intelegensi, faktor motivasi, fakor psikologi, faktor kesehatan, dan faktor lingkungan. Berdasarkan angket yang dilaksanakan penulis menunjukan bahwa metode talaqqi sangat efektif di kedua pondok tersebut. Dari penelitian yang Nurlailiya laksanakan, penulis mendapatkan banyak info dan gambaran lebih tentang pemahaman kata talaqqi beserta implementasinya, terutama dalam kaitannya di pondok pesantren. Hasil penelitian ini sangat membantu penulis menjabarkan tentang talaqqi. Meski sama-sama membahas tentang talaqqi namun dalam penelitian yang akan penulis laksanakan terfokus pada perbandingan proses talaqqi qiroat di Indonesia dan Suriah sedangkan di penelitian Nurlailiyah hanya di dua pesantren saja di Indonesia.

4. Kitab ‗Manba‟ul Barakat” karya Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad dan Dra. Romlah Widayati. Kitab ini berisikan tentang qira‘at sab‘ah dengan dimulai dari surah al-Baqarah.

Sebelum masuk dalam penjelasan qira‘at per ayat, terdapat pembukaan dari penulis dan penjelasan hal-hal yang berkaitan dengan qira‘at sepeti keutamaan ilmu qira‘at, perbedaan sab‘atu ahruf dan qira‘at sab‘ah, para imam qira‘at, dan lainnya.

Pembahasan qira‘at dalam kitab ini dimulai dari surah al-Baqarah.

Pembahasannya dimulai dengan redaksi ayat, tahlil qira‘at, serta thariqatu al jama‟. Dan setelah itu di sertakan pula kaidah qira‘at dalam bentuk tabel. Semua pembahasan dalam kitab ini ditulis dengan menggunakan bahasa Arab. Dari kitab ini, penulis mendapatkan pengetahuan tentang pengaplikasian qira‘at langsung dalam ayat-ayat qur‘an dimulai dengan surah Al-Baqarah. Selain itu penulis juga mendapat data-data tentang seputar ilmu qira‘at. Meski sama-sama membahas tentang qira‘at,

25

namun terdapat perbedaan dengan penelitian yang akan penulis laksanakan yaitu jika dalam kitab ini membahas qira‘at sab‘ah dengan dimulai dari juz 1 atau surat al baqarah maka penulis hanya terfokus pada proses talaqqiqira‘at di Indonesia dan Suriah.

5. Buku Sejarah Qira‘at Al-Qur‟an di Nusantara karya Wawan Djunaedi. Buku ini membahas tentang ilmu qira‘at dari sisi sejarah. Di dalamnya dibahas tentang sejarah qira‘at terutama di Nusantara. Selain itu dibahas pula sanad para ulama pembawa qira‘at di Nusantara. Wawan Djunaedi menguraikan penelitiannya dengan sangat rinci. Semua data ditulis dengan rinci dan gamblang sehingga menghasilkan analisis yang tajam. Salah satunya dalam mencari data ulama ahli qira‘at di Nusantara, ia mengumpulkan data-data yang bersumber dari karya-karya sejarah Islam Nusantara. Setelah diteliti, ia tidak menemukan nama ulama tersebut kecuali yang hidup pada akhir abad 20 yaitu KH. Munawwir Krapyak Yogyakarta. Dari buku ini penulis mendapatkan banyak informasi terkait dengan sejarah qira‘at di Nusantara. Hal ini sangat membantu penulis dalam menjabarkan sejarah qira‘at khususnya di Indonesia. Persamaan dengan penelitian yang akan penulis laksanakan terletak pada materi pokok yang dibahas yaitu sama-sama membahas tentang qira‘at . Perbedaannya adalah karya Wawan Djunaedi sudah berbentuk buku yang cukup kompleks dalam membahas sejarah qira‘at di Nusantara semntara yang penulis akan laksanakan baru sebatas thesis yang cakupannya lebih sempit yaitu membahas metode ilmu qira‘at di Indonesia dan Suriah.41

41 Wawan Djunaedi, Sejarah Qira‘at al-Qur‟an di Nusantara, ( Jakarta: Pustaka Stainu, 2008)

26

Dokumen terkait