• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Literatur 1. Definisi Akuntansi

Akuntansi telah didefinisikan secara luas. Definisi resmi yang mula-mula diajukan adalah definisi yang dimuat dalam Accounting Terminology Bulletin No.1 yang diterbitkan oleh Accounting Principles Board (APB). Komite tersebut mendefinisikan akuntansi sebagai berikut :

Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and in terms of money, transactions and events which are, in part at least, of financial character; and interpreting the results thereof. (Suwardjono, 2002:5)

Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut.

Akuntansi (Accounting) adalah proses pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian kejadian-kejadian ekonomi suatu organisasi (perusahaan ataupun bukan perusahaan) kepada para pemakai informasi yang berkepentingan (Henry Simamora, 2000:4).

Menurut definisi dari American Accounting Association (AAA) adalah : “…the process of identifying, measuring, and communicating economic information to permit informed judgments and decisions by users of the information.” (Evanston, Illionis; A Statement of Basic Accounting Theory, 1966. hal 1). (Suwardjono, 2005:8).

24 Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informasi tersebut. Termasuk dalam definisi ini adalah keharusan bagi akuntansi untuk mengetahui lingkungan sosial ekonomi di sekitarnya. Tanpa pengetahuan tersebut, mereka tidak dapat mengidentifikasi dan membuat informasi yang relevan. Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas bisnis, memproses informasi tersebut ke dalam bentuk laporan-laporan, dan mengkomunikasikannya kepada para pengambil keputusan (Horngren et all., 1997:3). Dari definisi-definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi adalah proses menganalisis, mencatat transaksi-transaksi keuangan ke dalam suatu laporan keuangan untuk digunakan oleh pihak intern & ekstern perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

Sejalan dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, telah timbul berbagai macam spesialisasi dalam akuntansi, salah satunya adalah akuntansi keuangan (financial accounting). Fungsi dari akuntansi keuangan adalah mencatat transaksi-transaksi dalam suatu perusahaan, dan penyusunan laporan keuangan secara periodik dari catatan tersebut. Oleh karena itu akuntansi keuangan menyajikan informasi keuangan yang diperlukan dalam pengambilan keputusan bagi pimpinan perusahaan, pemilik, kreditur, pemerintah, dan masyarakat.

25 2. Definisi Laporan Keuangan

Akuntansi keuangan merupakan bidang yang membahas prinsip, standar, metode, dan prosedur akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan umum yang ditujukan kepada pihak luar perusahaan. (Suwardjono, 2002:37).

Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan baik oleh pihak-pihak internal maupun eksternal perusahaan. Akuntansi keuangan membahas masalah pelaporan keuangan untuk kepentingan pihak eksternal. (Suwardjono, 2002:37). Pemakai laporan keuangan ini meliputi manajer, staf, investor, kreditor, dan badan-badan pemerintah.

Laporan keuangan adalah satu set dokumen yang menjabarkan informasi kuantitatif mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja keuangan perusahaan dan informasi terkait mengenai arus kas masuk dan kas keluar perusahaan.(Drs.Lili.M.Sadeli, 2000:26). Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan (Munawir, 2004:2). Kesimpulannya, laporan keuangan itu adalah suatu laporan akuntansi yang menyajikan informasi keuangan perusahaan yang akan digunakan untuk pihak-pihak yang berkepentingan.

Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak pihak di luar korporasi. Laporan keuangan menampilkan sejarah perusahaan dalam nilai moneter. Didalam Standar

26 Akuntansi Keuangan (2007:1.3), laporan keuangan yang lengkap terdiri atas komponen-komponen berikut ini :

a. Neraca

b. laporan laba rugi,

c. laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham d. laporan arus kas.

e. catatan atas laporan keuangan.

Menurut Irwin Lah Nidi Fitra (2007:13), laporan keuangan yang disediakan oleh perusahaan dapat membantu para pemakainya seperti investor dalam mengambil suatu keputusan alokasi modal. Dalam upaya membangun pondasi bagi akuntansi dan pelaporan keuangan, profesi akuntansi telah mengidentifikasi sekelompok tujuan dari pelaporan keuangan, yaitu pelaporan keuangan harus menyediakan informasi:

1.Yang berguna bagi investor dan kreditor saat ini atau potensial dan para pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa secara rasional. Informasi yang disajikan kepada mereka yang memiliki pemahaman yang memadai tentang aktivitas-aktivitas ekonomi dan bisnis serta ingin mempelajari informasi tersebut secara seksama dan komprehensif

2.Untuk membantu investor dan kreditor saat ini atau potensial dan para pemakai lainnya dalam menilai jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas prospektif dari dividen atau bunga dan hasil

27 dari penjualan, penebusan, atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman karena arus kas investor dan kreditor berhubungan dengan arus kas perusahaan. 3. Informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya

tersebut, dan perubahan didalamnya.

3. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan laba rugi (income statement) adalah laporan keuangan resmi yang merangkum kegiatan-kegiatan operasi (pendapatan dan beban) selama periode waktu tertentu, biasanya 1 bulan atau 1 tahun (Henry Simamora, 2000:22) . selain itu, laporan laba rugi dapat diartikan sebagai laporan yang menyajikan besarnya pendapatan dan beban selama periode akuntansi tertentu (Drs.A.O.Simangunsong, 2004:33). Kesimpulannya adalah, laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai penerimaan (pendapatan) dan pengeluaran (beban) guna mengukur kinerja perusahaan pada satu periode akuntansi

Laba bersih atau rugi bersih (net income atau net loss) adalah perbedaan antara pendapatan dengan beban. Laporan laba rugi membantu para pemakai laporan keuangan untuk memprediksi arus kas masa depan dengan berbagai cara. Menurut Henry Simamora (2000:20), investor dapat menggunakan informasi dari laporan laba rugi untuk :

28 a. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan. Dengan mengkaji pendapatan dan beban, anda bisa mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan para pesaing.

b. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan. Informasi mengenai kinerja masa lalu dapat digunakan untuk menentukan kecenderungan penting yang jika berlanjut, menyediakan informasi kinerja masa depan.

c. Membantu menilai risiko ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan. Informasi tentang berbagai komponen laba, pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian memperlihatkan hubungan diantara komponen-komponen tersebut dan dapat digunakan untuk menilai risiko kegagalan meraih tingkat arus kas tertentu dimasa depan.

Menurut Henry Simamora (2000:24-25), elemen-elemen yang terdapat dalam laporan laba rugi adalah :

a. Pendapatan

Pendapatan (revenues) adalah kenaikan akitiva perusahaan atau penurunan kewajiban perusahaan (atau kombinasi dari keduanya) selama periode tertentu yang berasal dari pengiriman barang, penyerahan jasa, dan kegiatan lain yang merupakan kegiatan sentral perusahaan.

b. Beban

Beban (expenses) yaitu penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva

29 atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.

c. Keuntungan

Keuntungan (gains) yaitu kenaikan aset bersih yang berasal dari transaksi peripheral atau incidental (tidak umum terjadi).

d. Kerugian

Kerugian (losses) yaitu penurunan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil dan semua kejadian lainnya selama periode tertentu.

4. Laporan Ekuitas Pemilik atau Pemegang saham

Laporan ekuitas pemilik adalah laporan yang menyajikan modal awal, investasi tambahan, saldo laba/rugi, pengambilan prive, dan modal akhir (Drs.A.O.Simangunsong, 2004:33). Laporan ekuitas pemilik menyajikan ikhtisar perubahan yang terjadi dalam ekuitas pemilik pada suatu entitas untuk suatu jangka waktu tertentu, misal satu bulan atau satu tahun. Penambahan dalam ekuitas pemilik berasal dari investasi yang dilakukan oleh pemilik dan dari laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan, sedangkan pengurangan ekuitas pemilik dari pengambilan pribadi oleh pemilik dan dari kerugian bersih selama periode berjalan. (Horngren et all., 1997:22).

Statement perubahan modal merupakan penghubung antara statement laba rugi dan neraca. Laba rugi dan transaksi modal neto akan masuk dalam

30 statement perubahan modal sehingga angka akhir akan diperoleh. Pemasukan angka laba dan perubahan modal neto ke akun modal adalah proses yang disebut tutup buku.

Berikut ini menunjukkan hubungan antara bentuk perusahaan dan nama laporan perubahan modal

Tabel 2.1 Hubungan antara bentuk perusahaan dan nama laporan perubahan modal.

Bentuk Perusahaan Nama Statemen Perubahan

Ekuitas

- Perseorangan Statemen perubahan ekuitas pemilik

- Persekutuan Statemen perubahan ekuitas sekutu

- Perseroan Terbatas Statemen perubahan laba ditahan

- Koperasi Statemen perubahan sisa hasil usaha

(Suwardjono, 2002:80).

5. Neraca

Neraca (balance sheet) adalah laporan keuangan yang memperlihatkan jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik usaha pada saat tertentu. (Henry Simamora, 2000:26). Neraca merupakan laporan mengenai keadaan keuangan (harta, hutang, dan modal) suatu usaha pada tanggal tertentu (Drs.A.O.Simangunsong, 2004:34).

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa neraca (balance sheet) yang kadang-kadang juga disebut sebagai laporan posisi keuangan, melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu. Laporan keuangan ini menyediakan

31 informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan ekuitas kepada pemilik dalam sumber daya bersih.

Menurut Donald E Kieso et.al., (2004:217), neraca dapat digunakan untuk menganalisis likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan perusahaan.

a. Likuiditas

Menguraikan jumlah waktu yang diperkirakan akan dibutuhkan sampai suatu aktiva terealisasi atau sebaliknya dikonversi menjadi kas atau sampai kewajiban dibayar.

b. Solvensi

Mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya pada saat jatuh tempo.

c. Fleksibilitas

Likuiditas dan solvensi mempengaruhi fleksibilitas keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan mengambil tindakan yang efektif untuk mengubah jumlah dan penetapan waktu arus kas sehingga bisa bereaksi terhadap kebutuhan dan peluang yang tak terduga.

6. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi tentang pengaruh kas dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan selama suatu periode akuntansi (Henry Simamora, 2000:27).

32 Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas (cash flow) adalah laporan keuangan yang menjelaskan arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan (kemana perginya uang perusahaan dan dari mana datangnya uang perusahaan, digunakan untuk apa uang perusahaan, dll).

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Menurut Henry Simamora (2000:39), untuk meraih tujuan ini, laporan arus kas melaporkan :

a. Kas yang mempengaruhi operasi selama suatu periode, b. Transaksi investasi

c. Transaksi pendanaan

d. Kenaikan atau penurunan bersih kas selama suatu periode.

Pelaporan sumber, tujuan pemakaian, dan kenaikan atau penurunan bersih kas dapat membantu investor, kreditor, dan pihak-pihak lain mengetahui apa yang terjadi terhadap sumber daya perusahaan yang paling likuid.

Dengan adanya laporan laba rugi dan neraca, kita bisa mengetahui posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu (dilihat dari neraca) dan mengetahui hasil aktivitas perusahaan (laporan laba rugi) untuk periode tertentu.

Fungsi laporan arus kas adalah untuk mengetahui realisasi kas masuk dan keluar perusahaan, sehingga dapat diprediksi potensi realisasi kas di masa yang akan datang (tingkat likuiditas). Termasuk juga untuk mengetahui

33 potensi kemampuan perusahaan untuk membagikan keuntungan perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk kas (pembagian dividen). Menurut Drs.Lili M Sadeli (2000:33), saldo akhir kas memang sudah bisa diprediksi dari neraca tetapi didalam neraca belum terperinci mengenai :

1. Dari aktivitas apa saja kas dihasilkan? 2. Untuk aktivitas apa saja kas dikeluarkan?

Untuk itu, laporan arus kas diperlukan. Laporan arus kas menyediakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sederhana tetapi penting, yaitu :

1. Dari mana kas berasal dalam suatu periode?

2. Berapa besar kas yang digunakan selama suatu periode? 3. Berapa perubahan saldo kas selama suatu periode?

Peneriman kas dan pembayaran kas selama suatu periode diklasifikasikan dalam laporan arus kas menjadi tiga aktivitas berbeda, yaitu : a. Aktivitas operasi (operating activities)

Jumlah arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. (Standar Akuntansi Keuangan, 2007 : PSAK No.2)

Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah : a. penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;

34 c. pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;

d. pembayaran kas kepada karyawan; b. Aktivitas investasi (investing activites)

Pengungkapan terpisah arus kas dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. (Standar Akuntansi Keuangan, 2007 : PSAK No.2)

Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah : a. Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud,

dan aset jangka panjang lain;

b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, peralatan, dan aset tetap dan tidak berwujud lainnya;

c. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain; c. Aktivitas pendanaan (financing activities)

Melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas pendanaan adalah :

a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrument modal lainnya;

b. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan;

35 d. Pembayaran kas oleh penyewa (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan (finance lease).

Berikut adalah ilustrasi dari arus kas masuk dan arus kas keluar (Lili M Sadeli, 2000:36).

Gambar 2.1 Arus kas masuk dan arus kas keluar

Nilai dari laporan arus kas adalah membantu pemakai untuk mengevaluasi likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas. Likuiditas mengacu pada “kedekatan pada kas” dan aktiva dan kewajiban-kewajiban. Solvensi mengacu pada kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya pada saat jatuh tempo. Dan fleksibilitas keuangan mengacu pada kemampuan perusahaan untuk bereaksi dan beradaptasi terhadap memburuknya keuangan serta kebutuhan dan peluang yang tak terduga.

Aktivitas operasi Ketika penerimaan kas (pendapatan) melebihi

pengeluaran kas (beban)

Aktivitas operasi Ketika pengeluaran kas (beban) melebihi penerimaan kas

(pendapatan)

Aktivitas investasi . Pembelian properti, pabrik dan peralatan

. pembelian sekuritas hutang atau ekuitas entitas lain

. pinjaman kepada entitas lain

Aktivitas pembiayaan . pembayaran deviden . penebusan hutang . pembelian kembali modal saham Aktivitas investasi

. Penjualan properti, pabrik dan peralatan

. penjualan sekuritas hutang atau ekuitas entitas lain

. penagihan pinjaman dari entitas lain Aktivitas pembiayaan . penerbitan sekuritas . penerbitan hutang Pool Kas

36 Informasi untuk membuat laporan arus kas biasanya berasal dari neraca komparatif, dan laporan laba rugi periode berjalan. Pembuatan laporan arus kas dari sumber ini melibatkan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Penentuan kas yang disediakan oleh operasi

2. Penentuan kas yang disediakan oleh atau digunakan dalam aktivitas investasi dan pembiayaan

3. Penentuan perubahan (kenaikan atau penurunan) kas selama periode berjalan

4. Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal dan saldo kas akhir.

7. Likuiditas

a. Definisi Likuiditas

“Likuidity reflect the ability of a firm to meet its short term obligations using those assets that are most reality converted into cash”. (Franks J. Fabozzi dan Pamela P.Peterson, 2003:733).

Likuiditas mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek menggunakan aset mereka yang paling realitas dikonversikan menjadi uang tunai.

“Liquidity is a company’s ability to meet its currently maturing debts”. (Robert Libby, et.all, 2004 : 714).

Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Ukuran untuk menghitung likuiditas yang masih digunakan sampai saat ini adalah current ratio dan quick ratio. Rasio lancar (current ratio) merupakan perbandingan antar aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rumus rasio lancar adalah :

37 Rasio lancar = aktiva lancar

Kewajiban lancar (Robert Libby, et.all., 2004:714).

Rasio ini mengukur berapa kali harta lancar dapat menutup hutang lancar.

b. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah salah satu risiko yang paling umum terjadi. Risiko likuiditas dapat disebabkan oleh :

a. Aset tidak dapat dijual karena kurang likuid dipasar;

b. Risiko likuiditas dari hutang, yakni tidak dapat melunasi hutang. Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi risiko likuiditas diantaranya adalah :

a. Melakukan analisa dan proyeksi terhadap arus kas b. Framework manajemen dan pelaporan yang memadai.

Rasio keuangan digunakan untuk membandingkan risiko dan tingkat imbal hasil dari berbagai perusahaan untuk membantu investor dan kreditur membuat keputusan investasi dan kredit yang baik.

Menurut White et.all., (2002) dalam IG.K.A. Ulupui (2006:4), ada empat kategori rasio yang digunakan untuk mengukur berbagai aspek dari hubungan risiko dan return yaitu :

a. Analisis likuiditas yaitu mengukur kecukupan sumber kas perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang berkaitan dengan kas dalam jangka pendek.

38 b. Analisis solvency dan long term debt (leverage), yaitu menelaah struktur modal perusahaan, termasuk sumber dana jangka panjang dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban investasi dan utang jangka panjang.

c. Analisis aktivitas, yaitu mengevaluasi revenue dan output yang dihasilkan oleh aset perusahaan.

d. Analisis profitabilitas, yaitu mengukur earning (laba) perusahaan relatif terhadap revenue dan modal yang diinvestasikan.

8. Saham

Surat berharga ( securities) merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak investor untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan surat berharga tersebut, dan berbagai kondisi yang memungkinkan investor menjalankan haknya (Tjiptono Darmadji dan Hendy M.Fakhruddin, 2006 : 4).

Saham merupakan surat berharga yang paling popular dan dikenal luas di masyarakat. Modal perseroan disebut juga modal saham. Dalam akuntansi sering disebut modal dasar. Modal perseroan adalah jumlah modal yang disebut dalam akta pendirian perusahaan dan merupakan jumlah maksimum yang diotorisasi (authorized) atas penerbitan surat-surat saham (Drs. Lili M Sadeli, 2000:23). Modal perseroan merupakan jumlah tetap. Penambahan

39 atau pengurangan dilakukan dengan memperbesar atau memperkecil modal melalui perubahan akta pendirian.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Investasi diartikan sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan.

Secara umum, bentuk aset yang diinventasikan terbagi menjadi dua,yaitu: a. Riil Investment, yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset

berwujud, seperti halnya tanah, emas, bangunan, emas, dan lain-lain. b. Financial Investment, yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu

pada aset finansial, seperti halnya deposito, saham, obligasi, dan lain-lain. Dalam hal ini surat berharga yang diperdagangkan atau yang sering disebut dengan efek adalah berupa saham.

(Irwin Lah Nidi Fitra, 2007:26).

Tidak semua perusahaan dapat langsung mengeluarkan saham. Perusahaan yang ingin menerbitkan saham harus memenuhi kriteria dan peraturan-peraturan tertentu. Seorang investor yang akan melakukan investasi akan melakukan analisis terlebih dahulu sebelum mengambil suatu

40 keputusan. Menurut Drs.Lili M Sadeli (2000:45), ada 3 faktor yang harus di analisis oleh seorang investor yaitu :

a.Analisis kondisi makro ekonomi b.Analisis pada jenis industri

c.Analisis fundamental suatu perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan seperti :

1) rasio likuiditas, menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

2) rasio aktifitas, menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimiliki atau perputaran (turnover) aktiva-aktiva suatu perusahaan.

3) rasio hutang, menunjukkan kemampun perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

4) rasio profitabilitas, menunjukkan tingkat keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan.

5) rasio pasar, menggambarkan bagaimana pasar menghargai saham suatu perusahaan.

Saham merupakan surat berharga yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Tjiptono Darmadji dan Hendy M.Fakhruddin (2006:7) menyebutkan bahwa ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, saham terbagi menjadi dua yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock)

41 1. Saham biasa (common stock)

Adalah saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling junior dalam pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.

2. Saham preferen (preferred stock)

Adalah saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa karena bisa menghasilkan pendapatan tetap ( seperti bunga obligasi).

Harga saham selalu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal meliputi informasi arus kas, informasi laba perusahaan dan informasi akuntansi lainnya. Sedangkan faktor eksternal perusahaan meliputi transaksi saham, tingkat bunga deposito, kepercayaan masyarakat, ekonomi makro dan sebagainya.

Saham dikenal sebagai surat berharga yang memberikan peluang keuntungan yang tinggi namun juga berpotensi terhadap risiko yang tinggi pula. Saham dapat memberikan investor keuntungan dalam waktu singkat, namun dapat juga memberikan kerugian dalam waktu singkat. Risiko yang timbul dari saham erat kaitannya dengan return. Karena perusahaan mengharapkan return yang sesuai dengan tingkat risiko suatu saham.

Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama , yaitu: a. Yield, merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau

pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Jika investasi pada sebuah obligasi atau mendepositokan uang di bank, maka

42 besarnya yield ditunjukkan dari bunga obligasi atau bunga deposito yang diterima. Apabila kita membeli saham, yield ditunjukkan oleh besarnya dividen yang kita peroleh.

b. Capital gain (loss), merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (saham atau obligasi), yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor.

Disamping memperhitungkan return, investor juga perlu mempertimbangkan tingkat risikko suatu investasi sebagai dasar pembuatan keputusan investasi. Return suatu saham adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan dividen.

Dokumen terkait