• Tidak ada hasil yang ditemukan

F.1 Komunikasi Masa dan Definisinya

Komunikasi adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan

yang dihasilkan, pembaca/pendengar/penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka. Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengam kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu, massa disini menunjukkan kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa, atau pembaca. Beberapa istilah ini berkaitan dengan media massa.

Media massa dalam komunikasi massa terdiri dari banyak versi. Namun, dari sekian banyak definisi bisa dikatakan media massa bentuknya antara lain media elektronik (telvisi, radio), media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), buku dan film. Dalam perkembangan komunikasi massa yang sudah sangat modern dewasa ini, ada satu perkembangan tentang media massa, yakni ditemukannya internet. Belum ada, untuk tidak mengatakan tidak ada, bentukmedia dari definisi komunikasi massa yang memasukkan internet dalam media massa. Padahal jika ditinjau dari ciri, fungsi dan elemennya, internet jelas masuk

10 dalam bentuk komunikassi massa. Dengan demikian, bentuk komunikasi massa bisa ditambah dengan internet.

Bisa jadi pula beberapa definisi yang tidak menyebutkan internet dalam definisi komunikasinya karena defininsi itu dibuat beberapa puluh tahun yang lalu ketika internet belum mewabah seperti sekarang ini. Maka, sah-sah saja jika kita memasukkan internet dalam bentuk komunikasi massa. Jadi media massa itu antara lain: televisi, radio, internet, majalah, koran, tabloid, buku, dan film (film bioskop dan bukan negative film yang dihasilkan kamera) (Nurudin, 2009 : 2-5).

F.2 Iklan

Iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai “any paid form of nonpersonal communication about an organization, product, service, or idea by an identified sponsor” (setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui). Adapun ,maksud „dibayar‟ pada definisi tersebut menunjukkan fakta bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud kata „nonpersonal‟ berarti suatu iklan melibatkan media massa (TV, radio, majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan. Dengan demikian, sifat nonpersonal iklan berarti pada umumnya tidak tersedia kesempatan untuk mendapatkan umpan balik yang segera dari penerima pesan (kecuali dalam hal direct response advertising). Karena itu sebelum pesan iklan dikirimkan, pemasang iklan

11

harus betul-betul mempertimbangan bagaimana audiensis akan

menginterpretasikan dan memberikan respons terhadap pesan iklan dimaksud (Morissan, 2010 : 17-18).

F.3 Drama

a. Pengertian Drama

Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama dimana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon. b. Jenis Drama

Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu drama baru dan drama lama.

1) Drama Baru / Drama Modern

Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.

2) Drama Lama / Drama Klasik

Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya. Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita:

12 Drama Komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.

2) Drama Tragedi

Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.

3) Drama Tragedi-Komedi

Drama Tragedi-Komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.

4) Opera

Opera adalah drama yang mengandung music dan nyanyian.

5) Lelucon/Dagelan

Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.

6) Poeret / Operette

Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.

7) Pantomim

Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.

8) Tablau

Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.

9) Passie

13

10) Wayang

Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang. Dan lain sebagainya.

F.4 Drama Televisi

Drama televisi, merupakan karya audio visual drama yang menggunakan televisi sebagai media penayangannya. Ada beberapa definisi tentang drama, yang paling simpel, drama diartikan sebagai life presented in action, demikian menurut Moulton. Atau hidup yang dilukiskan dengan gerak.

Drama adalah bentuk cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action di depan penonton/audience. Drama dirancang untuk penonton, drama bergantung pada komunikasi. Jika drama tidak komunikatif, maksud pengarang, pembangun respon emosional tidak akan sampai (Dietrich, 1953:4).

Menurut Brander Mathews, konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama. Menurut Ferdinand Brunetierre, drama haruslah

melahirkan kehendak manusia dengan action.

Menurut Balthazar Verhagen, drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sikap manusia dengan gerak.

Ada beberapa aliran dalam drama menurut pendefinisiannya, yakni :

14 1. Aliran Realisme: Psikologis & Sosial

2. Aliran Romantik

Aliran realisme lebih mementingkan kenyataan yang digambarkan sedangkan aliran romantik menampilkan hal-hal yang berlebihan dan sentimental.

F.5 Drama Korea

Drama Korea (Korea: 드라마 한국) mengacu pada drama

televisi, dalam format miniseri, diproduksi dalam bahasa Korea. Banyak dari drama ini telah menjadi populer di seluruh Asia dan telah memberi kontribusi pada fenomena umum Korean wave, yang dikenal sebagai "Hallyu", dan juga "Drama Fever" di beberapa negara. Kebanyakan drama Korea populer juga telah menjadi populer di berbagai belahan dunia seperti Amerika Latin, Timur Tengah, dan di tempat lain. Beberapa drama Korea yang paling populer di tingkat internasional adalah Winter Sonata, Dae Jang Geum, Full House, Stairway to Heaven, My Girl, Love Story in Harvard, Autumn in My Heart, My Lovely Sam Soon, Yi San, Boys Over Flowers, You're Beautiful, Brilliant Legacy, Queen Seondeok, The 1st Shop of Coffee Prince, King of Baking, Kim Tak Goo dan IRIS. Genre drama Korea yang paling populer di internasional yaitu romance,

komedi romantis dan drama sejarah. Pengecualian meliputi IRIS, sebuah

thriller aksi mata-mata. Kebanyakan drama Korea populer di seluruh Asia atau di luar yaitu baik roman, komedi romantis, atau historis. Drama Korea Sejarah populer hampir semua memegang nada serius, sementara

15 drama Korea dengan setting modern memiliki pangsa seimbang dari kedua tema serius dan lebih ringan.

a. Plot (Alur)

Ada dua genre utama drama Korea, umumnya. Gaya pertama adalah mirip dengan opera sabun tapi tanpa plot tidak pernah berakhir dan konten seksual jujur. drama ini biasanya melibatkan konflik seperti hubungan tunggal dan perkawinan, tawar-menawar uang, hubungan antara mertua (biasanya antara ibu mertua dan anak-dalam-hukum), dan cinta segitiga seringkali rumit sedangkan pahlawan wanita biasanya jatuh cinta dengan karakter utama yang mungkin memperlakukan dia buruk sejak awal, bukan orang yang selalu peduli padanya. Drama ini berlangsung dari 16 episode dan lebih dari 100 episode (paling sering tidak melebihi 200). Sebagian besar plot opera sabun Korea serupa di mana cinta segitiga selalu hadir.

Genre utama lainnya adalah drama sejarah Korea (juga dikenal sebagai sa geuk), yang naskah sandiwara fiksi sejarah Korea. drama sejarah Korea biasanya melibatkan alur cerita yang sangat kompleks dengan kostum rumit, set dan efek khusus. Seni bela diri, pedang berkelahi dan menunggang kuda menjadi komponen besar drama sejarah Korea juga. Drama sejarah atau modern drama, biasanya ditandai dengan kualitas produksi yang sangat baik, pendalaman karakter, serta naskah yang cerdas, dll.

16 Karena mereka dirancang sebagai hiburan keluarga untuk memuaskan khalayak luas, ada biasanya kombinasi dari unsur-unsur cerita kepentingan manusia di sebagian besar drama sejarah - tema jalinan keluarga, asmara, persahabatan, seni bela diri, strategi politik, perang, perdagangan, dll. Cerita-cerita ini, oleh karena itu, biasanya tertuju pada kepentingan semua -. perempuan dan laki-laki, muda dan tua.

F.6 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen (consumer behavior) didefinisikan sebagai studi unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuatan barang, jasa, pengalaman serta ide (Sunarto, 2003 : 3). Perspektif pengalaman (experiential perspective) berdasarkan faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu atas pembelian konsumen menyatakan bahwa beberapa hal konsumen tidak melakukan pembelian sesuai dengan proses pengambilan keputusan yang rasional. Namun, mereka membeli produk dan jasa tertentu untuk memperoleh kesenangan, menciptakan fantasi, atau perasaan emosi saja. Pengklasifikasian berdasarkan perspektif pengalaman menyatakan bahwa pembelian akan dilakukan karena dorongan hati dan mencari variasi. Pencarian variasi ini terjadi ketika konsumen beralih ke merek lain dengan merek lama dan tergoda oleh produk baru yang lain. Banyak konsumen yang melakukan pembelian barang dan jasa hanya untuk tujuan kesenangan saja memiliki komponen

17 pengalaman yang kuat sebagai contoh, konser rock, simfoni, taman hiburan, dan bioskop. Sasaran dasar dari produk hiburan ini adalah menciptakan suasana hati konsumen (Sunarto, 2003 : 7).

F.7 Keputusan Pembelian

1. Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian menurut Kotler & Amstrong (2001: 226) adalah dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli.

2. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian

Perusahaan yang cerdik melakukan riset atau proses keputusan pembelian kategori produk mereka. Mereka menanyai konsumen kapan mereka pertama kali mengenal kategori dan merek produk tersebut, serta seperti apa keyakinan merek mereka¸ seberapa besar mereka terlibat dengan produk yang bersangkutan, bagaimana mereka melakukan pemilihan merek, dan seberapa puas mereka setelah pembelian (Kotler, 2002: 204).

Berikut sebuah model dari tahap-tahap proses keputusan pembelian (Kotler, 2002: 204)

18 Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian

Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku Pasca Pembelian

Sumber: Philip Kotler, manajemen Pemasaran, (2002: 204)

Modul diatas menunjukkan bahwa konsumen harus melalui lima urutan tahap dalam proses pembelian sebuah produk. Namun, urutan itu tidak berlaku, teritama atas pembelian dengan keterlibatan yang rendah. Konsumen dapat melewatkan atau membalik beberapa tahap. a. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah

masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Dalam kasus pertama, salah satu kebutuhan umum seseorang yaitu lapar yang mencapai titik tertentu dan menjadi sebuah dorongan. Dalam kasus kedua, kebutuhan ditimbulkan oleh rangsangan eksternal. Seseorang tergoda oleh apa yang dilihatnya sehingga merangsang keinginannya.

19 b. Pencarian Informasi

Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong

untuk mencari informasi yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi dibagi ke dalam dua tingkat pertama perhatian yang menguat yaitu seseorang hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk. Dan kedua pencarian aktif informasi yaitu mencari informasi sebanyak banyaknya tentang produk yang dicari.

c. Evaluasi Alternatif

Beberapa konsep dasar dalam memahami proses evaluasi

konsumen yaitu, konsumen berusaha untuk memenuhi kebutuhan, mencari manfaat dari solusi produk, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dugunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.

d. Keputusan Pembelian

Adanya faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

sehingga Produsen harus mempunyai cara tersendiri untuk mempengaruhi konsumen sehingga konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian

e. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level

20 berakhir saat produk dibeli, melainkan berlajut hingga periode pascapembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pascapembelian, dan pemakaian produk pascapembelian.

Dokumen terkait