• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kota Medan No Kecamatan Luas (Km2) 1 Medan Tuntungan 20,68 2 Medan Selayang 12,81 3 Medan Johor 14,58 4 Medan Amplas 11,19 5 Medan Denai 9,05 6 Medan Tembung 7,99 7 Medan Kota 5,27 8 Medan Area 5,52 9 Medan Baru 5,84 10 Medan Polonia 9,01 11 Medan Maimun 2,98 12 Medan Sunggal 15,44 13 Medan Helvetia 13,16 14 Medan Barat 6,82 15 Medan Petisah 5,33 16 Medan Timur 7,76 17 Medan Perjuangan 4,09 18 Medan Deli 20,84 19 Medan Labuhan 36,67 20 Medan Marelan 23,82 21 Medan Belawan 26,25 Total 265,1

Tabel 1. Luas wilayah kota Medan

Letak Kota Medan memang strategis. Kota ini dilalui Sungai Deli dan Sungai Babura. Keduanya merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai. Keberadaan Pelabuhan Belawan di jalur Selat Malaka yang cukup modern sebagai pintu gerbang atau pintu masuk wisatawan dan perdagangan barang dan jasa baik perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor-impor), menjadikan Medan sebagai pintu gerbang Indonesia bagian barat.

Medan, yang genap berusia 414 tahun pada tanggal 1 Juli 2004, berkembang menjadi kota metropolitan. Pemerintah Kota Medan pun berambisi memajukan kota ini semaju kota-kota besar lainnya, tidak saja seperti Jakarta atau

5

Surabaya di Jawa, tetapi juga kota-kota di negara tetangga, seperti Penang dan Kuala Lumpur.

Medan, kota berpenduduk 2 juta orang memiliki areal seluas 26.510 hektar yang secara administratif dibagi atas 21 kecamatan yang mencakup 151 kelurahan (lihat Tabel 1).

Sebagai sebuah kota, ia mewadahi berbagai fungsi, yaitu, sebagai pusat administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat jasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi kepariwisataan, serta berbagai pusat perdagangan regional dan internasional. (Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia, 2004).

Pasar Tradisional

Pasar tradisional masih merupakan wadah utama penjualan produk-produk kebutuhan pokok yang dihasilkan oleh para pelaku ekonomi bersekala menengah kecil serta mikro. Mereka adalah para petani, nelayan, perajin dan industri rumah tangga yang merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat, dan mereka menyandarkan hidupnya kepada pasar tradisional. Pasar tradisional selalu menjadi indikator nasional dalam kaitannya dengan pergerakan tingkat kestabilan harga atau inflasi domestik. Dalam menghitung inflasi harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar tradisional seperti beras, gula pasir, dan sembilan kebutuhan pokok lainnya menjadi objek monitoring para ahli statistik dan instansi pemerintah setiap bulannya.

Pasar tradisional juga mempunyai peranan yang sangat strategis dalam rangka peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja, untuk itu diperlukan upaya-upaya dalam rangka peningkatan daya saing pasar tradisional yang selama

ini identik dengan sebuah lokasi perdagangan yang kumuh, sembraut, kotor dan merupakan sumber kemacetan lalu lintas.

Citra pasar tradisional yang kurang baik tersebut sudah semestinya mendapat perhatian yang cukup besar karena didalamnya terkait dengan hajat hidup orang banyak. Pembenahan pasar tradisional menjadi tempat belanja yang bercitra positif adalah merupakan suatu tantangan yang cukup berat dan harus diupayakanoleh semua komponen, bukan tugas pemerintah saja, tetapi tugas masyarakat, pengelola pasar dan juga para pedagang tradisional untuk bersinergi menghapus kesan negatif tersebut sehingga pasar tradisional masih tetap eksis di tengah persaingan yang semakin ketat.

Pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah suatu situasi dimana pembeli (konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan transaksi setelah kedua pihak telah mengambil kata sepakat tentang harga terhadap sejumlah (kuantitas) barang dengan kuantitas tertentu yang menjadi objek transaksi. Kedua pihak, pembeli dan penjual, mendapatkan manfaat dari adanya transaksi atau pasar. Pihak pembeli mendapatkan barang yang diinginkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhannya sedangkan penjual mendapatkan imbalan pendapatan untuk selanjutkan digunakan untuk membiayai aktivitasnya sebagai pelaku ekonomi produksi atau pedagang.

Agar transakasi berjalan lancar dan kedua belah pihak mencapai tujuannya, masing-masing pihak akan selalu berusaha mencari informasi yang akurat dan up-to-date tentang berbagai hal. Pembeli berusaha mendapatkan informasi tentang barang apa saja yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya, berapa jumlah yang tersedia, bagaimana kualitasnya dan dimana barang tersebut

7

tersedia. Sedangkan penjual di pihak lain, juga mencari informasi tentang barang apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen, kapan dibutuhkan, berapa banyak yang dibutuhkan, kualitas bagaimana yang dibutuhkan dan dimana konsumen merasa senang untuk mendapatkannya.

Karena itu, pada dasarnya yang paling dibutuhkan oleh kedua belah pihak (pembeli dan penjual) adalah adanya media atau wadah yang dapat mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi kesemua pihak tentang berbagai hal yang menyangkut objek transaksi termasuk bagaimana transaksi dapat dilakukan. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, dengan semakin intensifnya penggunaan teknologi informasi, transaksi dapat dilakukan melalui jaringan internet dimana pembeli dan penjual tidak perlu harus bertemu langsung.

Hanya saja tidak semua pembeli dan penjual dapat memanfaatkan kecanggihan IT dalam melakukan transaksi, wadah ini hanya dapat digunakan oleh sebagian kecil penduduk yang mengerti tentang penggunaan IT dan memiliki cukup penghasilan yang cukup. Mayoritas penduduk masih membutuhkan wadah atau tempat transaksi dimana pembeli dan penjual dapat langsung bertemu secara fisik. Dalam kaitan ini, agar transaksi bisa berjalan lancar, aman dan tertib, dibutuhkan tempat yang layak.

Kelayakan tempat transaksi adalah menjadi sangat penting menjadi pertimbangan utama kedua belah pihak. Akan tetapi, "layak" dalam hal ini adalah menjadi relatif jika jika dihubungkan dengan kemampuan dan kondisi hidup yang dihadapi terutama oleh konsumen. "Layak" bagi golongan penduduk yang berpenghasilan tinggi akan berbeda dengan "layak" bagi golongan penduduk yang berpenghasilan rendah. Konsumen yang berpendapatan tinggi dan menengah atas

akan lebih menyukai tempat transaksi atau pasar yang lebih mewah, aman, luas, bersih, barang tertata rapi disertai dengan petunjuk yang jelas, ada pelayanan yang profesional, menyediakan semua yang dibutuhkan dan mekanisme pembayaran yang canggih (bisa non-cash). Tempat ini biasanya disebut dengan "pasar modern". Golongan penduduk, terutama para wanita profesional, yang dalam kehidupannya sehari-hari sangat sibuk melakukan aktivitasnya, juga lebih menyukai berbelanja di pasar modern yang berlokasi di tempat yang terdekat dengan lokasi aktivitasnya.

Sebaliknya, bagi golongan penduduk yang berpendapatan rendah dan menengah bawah umumnya lebih menyukai melakukan transaksi atau berbelanja ditempat yang lebih ramai, banyak tersedia pilihan barang kebutuhan, bisa ditawar karena penjual dan pembeli bertemu secara langsung, harga terjangkau, pembayaran dengan cash, tersedia fasilitas angkutan umum. Tempat ini umum disebut dengan "pasar tradisional".

Pasar modern dan pasar tradisional sudah dibedakan dengan sangat tegas oleh pada pembeli atau konsumen. Keduanya belum bisa digabung karena keduanya dibutuhkan oleh penduduk. Idealnya, semua pasar menjadi pasar modern dan ini juga menjadi impian semua penduduk. Tetapi karena kondisi kehidupan penduduk yang masih mayoritas berpendapatan rendah dengan tingkat pengetahuan yang masih rendah pula, maka masih jauh kemungkinan untuk memikirkan agar semua pasar menjadi modern.

Untuk saat ini, yang perlu menjadi perhatian semua pihak adalah bagaimana agar pasar tradisional bisa dibuat menjadi lebih layak sebagai tempat transaksi tanpa harus secara drastis mengubah citranya atau khasnya sebagai pasar

9

tradisional. Dalam kaitan ini yang perlu menjadi pertimbangan untuk dibenahi adalah: kebersihan, lantai yang kering tidak becek, penataan lokasi penjual sesuai dengan golongan barang yang dijual, lorong untuk pembeili yang lapang tidak sumpek, ada pengaturan pencahayaan dan pengaturan udara yang sehat, keamanan yang terjamin, ada teinpat pembuangan sampah dan sampah tidak menumpuk, ada pengaturan lalu lintas yang lancar. tersedia pusat informasi dan penerangan, ada tempat yang bersih untuk beristirahat dan dapat menikmati makanan-makanan tradisonal, ada pelatihan secara rutin bagi para pedagang tentang bagaimana mengatasi kebakaran dan bagairnana menyelamatkan diri jika terjadi kebakaran, dan lain sebagainya yang dapat membuat pasar tradisional lebih menarik agar tidak kalah menariknya dengan pasar modern.

Jika pasar tradisional bisa dikelola dengan baik dan menarik, maka tidak perlu ada pertentangan antara pasar modern dan pasar tradisional. Keduanya berkembang dengan nuansanya serta daya tariknya sendiri-sendiri. Tidak menutup kemungkinan bahwa goiongan yang berpendapatan tinggi dan menengah keatas akan juga menjadi tertarik untuk sesekali mengunjungi pasar tradisional untuk menikmati berbagai hal yang tidak tersedia di pasar modern.

(Toya, 2014).

Komoditas

Komoditas Cabai Merah Keriting

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : Asteridae Ordo : Solanales

Famili :

Genus :

Spesies : Capsicum annum L. (Cakmus, 2012).

Cabai ini berukuran lebih kecil dari cabai merah biasa, tetapi rasanya lebih pedas dan aromanya lebih tajam. Bentuk fisiknya memang agak berkelok-kelok dengan permukaan buah tidak rata sehingga memberikan kesan keriting-keriting. Mungkin dari bentuk fisik inilah sehingga cabai ini disebut dengan cabai keriting. Buah mudanya ada yang berwarna hijau dan ada yang ungu. Mengenai bagaimana cabai ini dikenal di Indonesia belum dapat diungkap.

Penampakan fisik tanamannya tegak. Ukuran daunnya lebih besar dan lebar dibandding cabai merah umunya. Daun cabai ini berwarna hijau tua bertabur warna putih di atasnya sehingga memberikan kesan daun keriting yang dibedaki.

Dibandingkan dengan cabai lainnya, cabai keriting lebih tahan terhadap serangan penyakit. Pernyataan ini didasarkan pada pengamatan di lapangan. (Setiadi, 1987).

Komoditas Cabai Rawit

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta

11

Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : Asteridae Ordo : Solanales

Famili :

Genus :

Spesies : Capsicum frutescens L. (Cakmus, 2012).

Cabai kecil (C. frutescens) sering mendapat julukan cabai rawit atau lombok jamplang. Seperti cabai besar, jenis cabai ini pun memiliki banyak varietas. Ada yang berukuran mini, ada yang dikatakan cabai putih (cabai cengek atau lombok ceplik) dan ada yang berwarna hijau yang disebut cengis. Namun ada juga cengis yang ukuran buahnya besar dan dinamakan lombok jeplak.

Cabai mini memang ukuran buahnya hanya separuh cabai kecil yangg biasa kita lihat. Di daerah Kalimantan, buah cabai mini ini berwarna kemerahan. Tanamannya tergolong berukuran lebih tinggi dan kokoh, serta lebih pedas dibandingkan cabai kecil lainnya.

Tinggi tanaman cabai kecil pada umumnya dapat mencapai 150 cm. Tangkai daunnya hanya separuh panjang tangkai daun cabai besar. Daunnya pun lebih pendek dan lebih sempit. Posisi bunganya tegak dengan panjang tangkai bunganya hampir sepanjang cabai besar. Mahkota bunganya berwarna kuning kehijauan dengan jumlah cuping sama pada cabai besar. Namun panjang cuping hanya 0,5 – 0,8 cm dan lebar hanya 0,3 – 0,4 cm. Warna tangkai putik mirip warna mahkota bunganya dengan panjang kurang dari 0,5 cm. Kepala putik berwarna kehijauan, tangkai sari berwarna keunguan, dan kepala sari berwarna

hijau kebiruan. Bentuk buahnya kecil memanjang dengan warna biji umumnya kuning kecoklatan. (Setiadi, 1987).

Komoditas Bawang Merah

Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Sub Kelas : Liliidae Ordo : Liliales

Famili :

Genus :

Spesies : Allium cepa var. ascalanicum L. (Cakmus, 2012).

Bawang merah termasuk salah satu diantara tiga anggota Allium yang paling populer dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi disamping bawang putih dan bawang bombay. Karenanya tidak heran jika bawang ini mempunyai banyak nama panggilan. Di kalangan ilmuwan, bawang merah ini diberi nama

Allium cepa var. ascalanicum. Memang, bawang ini masih termasuk adik kandungnya bawang bombay (Allium cepa). Tetapi karena khasnya dan perbedaan sifat-sifatnya yang sudah mantap, bawang merah cukup disebut Allium ascalonicum saja.

Untuk membedakan jenis bawang merah yang satu dengan yang lain, seperti juga halnya bawang putih, biasanya didasarkan pada adanya perbedaan

13

sifat dan ciri-cirinya. Misalnya bentuk, ukuran, warna, kekenyalan dan aroma umbi. Namun begitu, jika diperhatikan lebih seksama warna umbinya, terdapat kecenderungan yang memberikan petunjuk bahwa sebenarnya semua itu mungkin berasal dari dua induk yang sama. Ini sangat mungkin terjadi karena terjadinya persilangan alami sewaktu bawang merah masih di lapangan.

Meski begitu, berdasarkan warnanya tersebut, jenis-jenis bawang merah Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :

- Kelompok yang umbinya berwarna merah tua seperti kultivar Medan, Gurgur, Maja, dan Sri Sakade.

- Kelompok yang umbinya berwarna kuning muda pucat seperti kultivar sumenep.

- Kelompok yang umbinya berwarna kekuning-kuningan sampai merah seperti kultivar kuning, Lampung, Bima, Ampenan dan sebagainya. (Wibowo, 1988).

Komoditas Bawang Putih

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Sub Kelas : Liliidae Ordo : Liliales

Genus :

Spesies : Allium sativum L. (Cakmus, 2012).

Bawang putih atau garlic(Inggris) merupakan anggota Allium yang mungkin paling populer. Bawang yang punya nama ilmiah Allium sativum ini diduga merupakan keturunan bawang liar Allium longicurpis Regal, yang tumbuh di daerah Asia Tengah yang beriklim subtropis.

Jenis bawang putih yang banyak ditemui di Indonesia adalah Lumbu hijau, Lumbu kuning, Cirebon, Tawang Mangu, jenis Ilocos dari Filipina dan jenis Thailand. Dua diantaranya merupakan varietas unggul yang memiliki potensi produksi tinggi dan dianjurkan untuk ditanam. Kedua varietas unggul tersebut adalah Lumbu hijau dan Lumbu kuning. Beberapa jenis yang lain dapat diketemukan di berbagai daerah di Indonesia. Tetapi jenis-jenis lain itu nampaknya berasal dari sumber yang sama. Diduga merupakan modifikasi jenis yang sudah ada dan bukan baru sama sekali. (Wibowo. 1988).

Rancang Bangun Sistem

Ada banyak cara dalam mengembangkan sistem informasi, seperti

insourcing, prototyping, pemakaian paket perangkat lunak, selfsourcing, dan

outcourcing.

1. Insourcing

Pengembangan sistem umumnya dengan menggunakan SDLC (System Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem. Dengan menggunakan SDLC ini, organisasi akan mengikuti 6 langkah penting, yang mencakup berbagai tahapan berikut yakni: perencanaan, penentuan

15

lingkup, analisis, desain, implementasi, pemeliharaan. Pendekatan SDLC biasa disebut sebagai pengembangan tradisional dan mempunyai kelemahan yakni pengembangan lambat dan mahal. Selain itu pemakaian akhir kurang terlibat sehingga rawan terhadap ketidakcocokan dengan yang diinginkan oleh pemakai.

2. Prototyping

Prototyping merupakan suatu pendekatan yang membuat suatu model yang memperlihatkan fitur-fitur suatu produk, layanan, atau sistem usulan. Modelnya dikenal dengan sebutan prototipe. Langkah dalam prototyping

adalah sebagai berikut: mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dasar pemakai, mengembangkan sebuah prototipe, menggunakan prototipe, memperbaiki dan meningkatkan prototipe. Kekurangan dari sistem ini

tidak cocok untuk sistem yang besar dan kompleks. 3. Pemakaian Paket Perangkat Lunak

Kadangkala karena waktu yang sangat pendek terhadap tenggat waktu yang ditentukan oleh manajemen, bagian sistem informasi tidak mampu mengembangkan sendiri aplikasi yang diperlukan perusahaan. Sebagai gantinya dilakukan pembelian pake perangkat lunak, yaitu perangkat lunak yang dibuat oleh suatu vendor yang ditujukan untuk menangani masalah tertentu. Dengan menggunakan perangkat lunak seperti ini, para spesialis sistem informasi tidak perlu membuat program dan tentu saja hal ini akan menyingkat waktu tersedianya sistem informasi yang dikehendaki.

Alternatif lain dalam mengembankan sistem yakni berupa selfsourcing.

Selfsourcing adalah suatu model pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi yang dilakukan oleh para pekerja di suatu area fungsional dalam organisasi dengan sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini dikenal juga dengan istilah end user computing atau end user development.

5. Outsourcing

Dewasa ini terdapat pula kecenderungan untuk mengadakan sistem informasi melalui outsourcing. Outsourcing adalah pendelegasian terhadap suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi ke pihak lain dengan jangka waktu tertentu, biaya tertentu, dan layanan tertentu. Pada prakteknya, outsourcing sistem informasi terkadang tidak hanya dalam hal pengembangan sistem, melainkan juga pada pengoperasiannya.

(Kadir dan Triwahyuni, 2005).

Rancangan ERD (Entity Relationship Diagram) menggambarkan rancangan basis data sistem. ERD menjelaskan adanya keterkaitan antara data satu dengan yang lain. Dari rancangan ERD yang telah dibuat, maka dapat diimplementasikan rancangan database untuk aplikasi mobile yang akan dibangun. Kemudian perancangan antar muka aplikasi yang nantinya akan berjalan pada mobile device berbasis Android. (Haryanto, 2013)

Android

Android adalah open-source platform yang komprehensif untuk perangkat bergerak. Android dipopulerkan oleh Google dan dimiliki oleh Open Handset Alliance. Tujuan dari aliansi tersebut adalah untuk mempercepat inovasi pada

17

perangkat bergerak dan menawarkan konsumen pengalaman perangkat bergerak yang lebih kaya, murah dan lebih baik. Android adalah sarana untuk melakukannya.

Sejarah dari Android menarik dan memperlihatkan sudut pandang mengenai apa yang akan terjadi di masa depan.

Berikut ini adalah beberapa kejadian penting pada beberapa tahun terakhir 1. Pada 2005, Google membeli Android Inc, seluruh dunia mulai berpikir

“gPhone” akan segera keluar.

2. Tidak ada kabar untuk beberapa saat.

3. Pada 2007, Open Handset Alliance diumumkan, Android secara resmi menjadi open-source.

4. Pada 2008, Android SDK 1.0 dirilis, tidak beberapa lama kemudian G1Phone dibuat oleh HTC dan dijual oleh penyedia jaringan T-Mobile USA.

5. Pada 2009, melihat adanya pertumbuhan untuk perangkat berbasis Android, versi terbaru dari sistem operasi dirilis : Cupcake (1.5), Donut (1.6) dan Éclair (2.0 dan 2.1). Lebih dari 20 perangkat menjalankan Android.

6. Pada 2010, Android berada pada posisi kedua, hanya tertinggal dari Blackberry sebagai platform smartphone terlaris. Froyo (Android 2.2) dirilis dan lebih dari 60 perangkat menggunakannya.

Pada 2005, ketika Google membeli Android, Inc., seluruh dunia berpikir bahwa Google akan memasuki pasar smartphone, dan menyebar spekulasi tentang sebuah perangkat yang disebut GPhone.

CEO dari Google, Eric Schmidt menjelaskan bahwa ambisi Android lebih besar dari sekedar telepon, melainkan mereka membayangkan sebuah platform

yang berjalan untuk banyak telepon dan perangkat.(Gargenta, 2011).

Platform Android membuka ide mengenai tujuan utama dari perangkat genggam. Ini merupakan platform komprehensif yang dilengkapi fitur sistem operasi berbasis Linux untuk mengatur perangkat, memori dan proses. Library

android mencakup telepon, video grafik, pemrograman antarmuka, dan sejumlah aspek lainnya dari perangkat.

Walaupun dibuat untuk perangkat bergerak, platform Android menampilkan karakteristik dari kerangka kerja dekstop yang full-feature. Google membuat kerangka kerja ini tersedia untuk programmer Java melalui Software Development Kit (SDK) yang biasa disebut Android SDK, ketika anda bekerja dengan Android SDK anda pasti tidak merasa seperti menulis untuk perangkat bergerak karena anda mempunyai akses ke banyak class-libraries yang anda gunakan pada dekstop atau pada server.

Android SDK mendukung banyak platform Java Standard Edition (Java SE) kecuali untuk Abstract Window Toolkit (AWT) dan Swing. Untuk menggantikan AWT dan Swing, Android SDK mempunyai extensive modern UI framework sendiri . Karena anda memprogram aplikasi anda di Java, anda pasti membutuhkan Java Virtual Machine (JVM) yang berguna untuk menerjemahkan Java bytecode yang berjalan. JVM menyediakan optimisasi yang dibutuhkan untuk membantu Java mencapai level performa yang setara dengan bahasa yang bisa di-compile seperti C dan C++. Android menawarkan optimisasi JVM sendiri untuk menjalankan classfile Java yang digabungkan untuk mengatasi keterbatasan

19

perangkat seperti memori, kecepatan prosesor, dan daya. Mesin virtual ini disebut dengan Dalvik VM. (Hashimi, Kumatineni dan MacLean, 2010).

Ketika anda menulis aplikasi dekstop, anda adalah “tuan dari wilayah anda sendiri”. Anda menjalankan jendela utama dan jendela bagian seperti kotak dialog yang dibutuhkan. Dari sudut pandang anda, anda adalah dunia anda, mengembangkan fitur yang didukung oleh sistem operasi, tetapi juga mengabaikan program yang akan berjalan di komputer pada saat yang sama. Jika anda ingin berinteraksi dengan program lain, biasanya dilakukan melalui API, seperti menggunakan IDBC untuk berkomunikasi dengan MySQL atau database

lainnya.

Android memiliki konsep yang sama tetapi dikemas secara berbeda, dan dirancang untuk membuat telepon lebih tahan crash.

Android dilengkapi dengan sejumlah fitur untuk membantu anda mengembangkan aplikasi :

Storage

Anda dapat mengemas file-file data dengan aplikasi anda, untuk hal-hal yang tidak untuk diganti seperti icon atau help file. Anda dapat mengambil sedikit ruang penyimpanan pada perangkat itu sendiri untuk database atau file yang mencakup data yang dimasukkan pengguna atau data diterima yang dibutuhkan oleh aplikasi. Jika pengguna menyediakan penyimpanan yang besar, seperti SD card, anda dapat membaca atau menulis file sesuai dengan kebutuhan.

Network

Perangkat Android umumnya sudah dilengkapi dengan jaringan internet, melalui satu atau lebih medium komunikasi. Anda dapat menggunakan akses

internet sesuai dengan keinginan anda dari raw Java sockets untuk membuat built in webkit-based web browser widget ditambahkan pada aplikasi anda.

Multimedia

Perangkat Android dilengkapi dengan kemampuan untuk memutar dan merekam audio dan video. Dengan spesifikasi yang sangat beragam dari berbagai perangkat anda dapat memeriksa perangkat untuk mempelajari kapabilitas dan menggunakan kemampuan multimedia yang cocok, apakah itu untuk memutar musik, mengambil gambar dengan kamera atau menggunakan mikrofon untuk mengambil audio.

GPS

Perangkat Android akan sering digunakan untuk mendapatkan akses ke penyedia lokasi, seperti GPS yang dapat memberitahu aplikasi anda dimana perangkat ini berada di bumi. Kemudian anda menampilkan peta ataupun lokasi dari data, seperti melacak pergerakan perangkat jika perangkat dicuri.

Phone Services

Android seperti telepon lainnya tentu saja mengizinkan software anda untuk melakukan panggilan telepon, mengirim dan menerima SMS serta hal-hal lainnya yang anda inginkan dari teknologi telepon modern.(Murphy, 2009).

Java

Java adalah sebuah bahasa dan sebuah platform yang dimulai oleh Sun

Dokumen terkait