Terdapat beberapa penelitian terdahulu sebagai acuan pada kerangka berpikir dan sebagai sumber informasi penelitian yang pernah dilakukan. Beberapa penelitian terdahulu tersebut diantaranya adalah :
Ulifah (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Upaya
Together (NHT) pada Kelas IV MI Brangsong Kendal Tahun Pelajaran
2010/2011”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK)
yang dilakukan melalui 2 siklus. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran tipe Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran aqidah akhlak materi pokok kalimat thayyibah di MI Brangsong Kendal. Prestasi tersebut terlihat secara klasikal tiap siklus. Pada siklus 1 nilai rata-rata peserta didik adalah 71,76 dengan ketuntasan belajar sebesar 80,95% dan pada siklus II nilai rata-rata peserta didik meningkat menjadi 78,48 dengan ketuntasan belajar mencapai 95,24%.
Nafsiyah (2010) dalam skripsnya yang berjudul “Meningkatkan
Pemahaman Materi Zakat dengan Menggunakan Metode Numbered Heads
Together Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Klero 01 Kec.Tengaran
Kab.Semarang Tahun 2010”. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan
kelas (PTK) yang dilakukan melalui 3 siklus. Hasil dari penelitiannya membahas tentang bagaimana upaya meningkatkan pemahaman materi zakat pada kelas VI SD Negeri Klero 01 dengan metode pembelajaran
Numbered Heads Together. Metode tersebut dapat meningkatkan prestasi
hasil belajar siswa yang dilihat dari nilai rata-rata kelas yang semakin meningkat daro siklus I hingga siklus III berturut turut adalah 63,6875, 67,375 dan 72,625.
Fadlan (2013) dalam skripsinya yang berjudul “Upaya
Kebonagung Imogiri Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT) 2013. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan melalui2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Matematika melalui model Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) , dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukan nilai rata-rata hasil evaluasi pada pra tindakan sebesar 74, siklus I sebesar 88,5 sedangkan pada siklus II sebesar 91.
Dari ketiga skripsi di atas dapat diketahui bahwa dalam penelitian tersebut terdapat perbedaan dan kesamaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan, persamaannya yaitu: dalam upaya peningkatan hasil belajar penelitian tersebut menggunakan metode pembelajaran Numbered Head Together (NHT) sedangkan, perbedaan dilihat dari segi lokasi penelitian dan materi pelajaran yang diambil dari ketiga skripsi tersebut sangat berbeda. Jadi alasan peneliti menggunakan metode Numbered Head Toghether (NHT) dalam penelitian, karena dari tinjaun pustaka metode tersebut terbukti dapat meningkat hasil belajar peserta didik.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Siklus 1
Siklus pertama dilaksanakan pada hari senin 19 Maret 2018, pelaksanaan siklus 1 dilaksanakan melalui empat tahapan, yaitu :
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang memuat serangkaian proses kegiatan pembelajaran yang menggunakan strategi
Numbered Head Together.
b. Menyusun alat evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui hasil pesera didik pada siklus 1.
c. Membuat lembar observasi peserta didik selama kegiatan belajar mengajar. d. Membuat lembar observasi pendidik untuk mengetahui perkembangan
pendidik dalam proses pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2018 dengan materi menghindari ahklak tercela, pelaksaan pembelajaran pada siklus 1 ini mengacu pada Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan. Tahap- tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Pendidik mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta didik memimpin doa.
2) Pendidik memperkenalkan diri dan membacakan absensi kehadiran peserta didik.
3) Pendidik mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi menghindari ahklak tercela.
4) Pendidik menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a. Pesera didik bersama-sama mengamati gambar terkait materi israf, tabzir dan bakhil.
b. Pendidik memberikan penjelasan tentang materi israf, tabzir dan bakhil 2) Menanya
a. Peserta didik menanyakan hal yang kurang jelas tentang israf, tabzir dan bakhil.
b. Pendidik menanggapi pertanyaan peserta didik.
c. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik. d. Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.
a. Pendidik membagi peserta didik menjadi 5 kelompok untuk mendiskusikan tentang materi akhlak tercela (israf, tabzir dan bakhil) dengan menggunakan metode Numbered Head Together.
4) Mengasosiasi
a. Peserta didik membuat kesimpulan hasil diskusi tentang ahklak tercela (israf, tabzir dan bakhil).
5) Mengkomunikasikan
a. Peserta didik menyampaikan hasil kesimpulan diskusi tentang ahklak tercela (israf, tabzir dan bakhil).
b. Pendidik memberikan kesimpulan dari hasil diskusi dan materi yang telah di sampaikan.
c. Kegiatan Penutup
1) Pendidik memberikan tugas mengerjakan soal essay dan dikumpulkan 2) Pendidik memberikan motivasi kepada peserta didik agar semangat belajar 3) Pendidik menutup atau mengakhiri pelajaran dengan membaca Hamdallah
atau doa bersama.
3. Observasi
Observasi digunakan untuk mengadakan penilaian terhadap pendidik dan peserta didik selama proses belajar mengajar berlangsung. Dari observasi dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran Aqidah Ahklak materi menghindari ahklak tercela dengan menggunakan metode Numbered Head Together pada kelas XI Agama 1 MA Al Iman dapat diketahui bahwa dalam melaksanakan
kegiatan kelompok peserta didik masih terbilang kurang berkerjasama antar kelompoknya.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil belajar siklus 1 diketahui jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan belajar semakin meningkat. Setelah pendidik menggunakan metode Numbered Head Together dalam kegiatan pembelajaran pemahaman peserta didik menjadi meningkat dan peningkatan pemahaman ini karena antusias peserta didik.
Pada tahap refleksi ini terdapat beberapa hal yang menghambat kegiatan pembelajaran pada siklus 1, yaitu pendidik belum sepenuhnya dapat mengkondisikan peserta didik, pendidik belum cukup baik dalam menciptakan kelas yang menyenangkan dan peserta didik dalam menyimpulkan hasil belajar belum optimal.
Refleksi pada siklus 1 dilakukan untuk menentukan apakah siklus 1 sudah mencapai KKM yang diharapkan atau belum. Jika belum maka peneliti akan melakukan perbaikan pada siklus II. Berdasarkan lembar observasi kegiatan pendidik dan peserta didik, diketahui sudah mencapai kriteria baik.
B. Deskripsi Siklus II
Siklus kedua dilaksanakan pada hari senin 02 April 2018, pelaksanaan siklus II dilaksanakan melalui empat tahapan, yaitu:
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang memuat serangkaian proses kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode
Numbered Head Together.
b. Menyusun alat evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui hasil pesera didik pada siklus II.
c. Membuat lembar observasi peserta didik selama kegiatan belajar mengajar. d. Membuat lembar observasi pendidik untuk mengetahui perkembangan
pendidik dalam proses pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 02 April 2018 dengan materi
menghindari ahklak tercela, pelaksaan pembelajaran pada siklus II ini mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan. Tahap- tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Pendidik mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta didik memimpin doa.
2) Pendidik membacakan absensi kehadiran peserta didik.
3) Pendidik memberikan semangat belajar dengan permainan ice breaking 4) Pendidik mengulang pembelajaran yang lalu.
5) Pendidik menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a. Pesera didik bersama-sama mengamati gambar terkait materi israf, tabzir dan bakhil.
b. Pendidik memberikan penjelasan tentang materi israf, tabzir dan bakhil 2) Menanya
a. Peserta didik menanyakan hal yang kurang jelas tentang israf, tabzir dan bakhil.
b. Pendidik menanggapi pertanyaan peserta didik.
c. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik. d. Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik. 3) Mengumpulkan data atau Informasi
a. Pendidik membagi peserta didik menjadi 5 kelompok untuk mendiskusikan tentang materi akhlak tercela (israf, tabzir dan bakhil) dengan menggunakan metode Numbered Head Together.
4) Mengasosiasi
a. Peserta didik membuat kesimpulan hasil diskusi tentang ahklak tercela (israf, tabzir dan bakhil).
5) Mengkomunikasikan
a. Peserta didik menyampaikan hasil kesimpulan diskusi tentang ahklak tercela (israf, tabzir dan bakhil).
b. Pendidik memberikan kesimpulan dari hasil diskusi dan materi yang telah di sampaikan.
c. Kegiatan Penutup
1) Pendidik memberikan kesempatan bertanya peserta didik mengenai materi yang belum jelas.
2) Pendidik memberikan tugas evaluasi mengerjakan soal essay dan dikumpulkan
3) Pendidik memberikan motivasi kepada peserta didik agar semangat belajar 4) Pendidik menutup atau mengakhiri pelajaran dengan membaca
3. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah menggunakan metode Numbered Head Together pada pembelajaran Aqidah Ahklak materi ahklak tercela. Berdasarkan data observasi pendidik dan peserta didik selama proses pembelajaran dapat diketahui bahwa peserta didik sangat antusias mengikuti pelajaran pada siklus II dan hasil belajar peserta didik telah mencapai target yang ingin dicapai peneliti. Selain itu pendidik sudah sangat baik dalam mengkondisikan peserta didik dan menciptakan suasana kelas yang menyenangkan untuk proses belajar mengajar.
4. Refleksi
Refleksi pada siklus II setelah melakukan perbaikan pembelajaran jumlah peserta didik mengalami peningkatan dalam ketuntasan hasil belajar dan nilai rata-rata juga mengalami peningkatan. Pada siklus II ini peneliti sudah mencapai target sesuai yang ditentukan dan berhasil meningkatkan hasil belajar aqidah ahklak dengan menggunakan metode Numbered Head Together pada materi menghindari ahklak tercela.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN