• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Pasar

Pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu. Menurut William J. Stanton (1993:92): Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya.

Jenis pasar menurut cara transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. Pasar Tradisional

Pasar Tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar yang terjadi. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan serupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan dan

commit to user

perkampungan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Sisi negatif dari pasar tradisional adalah keadaanya yang cenderung kotor dan kumuh sehingga banyak orang yang segan berbelanja disana.

b. Pasar Modern

Pasar Modern tidak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang – barang yang dijual, selain bahan makanan seperti : buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama, seperti piring, gelas, pisau, kipas dan lain-lain. Berbeda dengan pasar tradisional yang identik dengan lingkungannya yang kotor, pasar modern justru kebalikannya. Maka dari itu, masyarakat sekarang cenderung memilih pasar modern sebagai tempat belanja guna memenuhi kebutuhan sehari - hari. Contoh dari pasar modern adalah Pasar Swalayan, Hypermarket, Supermarket dan Minimarket.

2. Pengertian Pemasaran Jasa

Jasa sering di pandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Jasa itu sendiri mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan personal (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk.

commit to user

(Lupiyoadi,2001:5). Sedangkan menurut (Kotler, 1995:96) Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang di tawarkan oleh suatu pihak yang lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu, proses produksinya mungkin tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. Dan menurut (Lupiyoadi, 2001:5) Jasa pada dasarnya merupakan semua aktifitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau kontruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah konsumen.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa jasa adalah semua aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh suatu pihak yang pada dasarnya tidak menghasilkan kepemilikan dan tidak berwujud tetapi dapat memberikan nilai tambah kepada konsumen.

Jasa menurut (Lupiyoadi, 2001:6) memiliki karakteristik dan klasifikasi yang berbeda dengan (Produk fisik) antara lain sebagai berikut:

a. Intangibility (Tidak berwujud)

Jasa tidak dapat dilihat, di rasa, di raba, dengar atau di cium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tidak berwujud di alami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan dan rasa aman.

commit to user b. Unstorability

Jasa tdak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah di hasilkan, karakteristik ini disebut juga tidak dapat di pisahkan.

c. Customization

Jasa sering kali di desain khusus untuk kebutuhan pelanggan pada sebagaimana pada jasa asuransi dan kesehatan.

Berdasarkan tingkat kontak konsumen, jasa dapat dibedakan kedalam kelompok sistem kontak tinggi (High-Contact system) dan sistem kontak rendah (low-contact system). Pada kelompok sistem kontak tinggi, konsumen harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh : jasa pendidikan, rumah sakit, dan transportasi. Sedangkan pada kelompok sistem kontak rendah, konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh : jasa reparasi mobil dan jasa perbankan. (Lupiyoadi,2001:7).

3. Pengertian Pemasaran

Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bia juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swastha, 1996).

commit to user

Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).

4. Pengertian Publikasi

Berbeda dengan promosi yang berusaha lebih menyesuaikan

produk dengan permintaan pasar, maka „publikasi‟ berusaha

menciptakan permintaan itu atau mempengaruhi permintaan dengan cara menonjolkan kesesuaian produk pasar dengan permintaan. Tujuan pokok dari publikasi ialah memancing reaksi pasar, menggerakkan calon konsumen agar mencari produk yang ditawarkan.

Di dalam publikasi dapat dilihat adanya tiga tahapan pokok, yaitu :

1. Penyebaran informasi

2. Penanaman kepercayaan dan keyakinan 3. Penjualan.

Publikasi akhirnya bertujuan untuk menjual produk, yang dimaksud produk adalah produk pasar. Semua kegiatan pemasaran hanya mempunyai arti sebagai tahap-tahap penjualan. Untuk mengadakan publikasi yang baik semua unsur kegiatan pemasaran harus sudah dipastikan terlebih dahulu dan diketahui dengan baik:

commit to user

kualitas produk, komponen-komponen, harga, distribusi dan jasa purnajualnya.

Juga harus diketahui keadaan pasarnya: segmen-segmen pasarnya, kekayaan penduduk pada umumnya, dengan mengingat adanya elastisitas pendapatan, waktu senggang yang tersedia juga struktur kependudukannya.

Disamping itu juga harus diingat adanya persaingan di antara produk-produk pasar yang ditawarkan di pasar dan adanya elastisitas harga.

Yang tersebut di atas perlu diinformasikan dengan tepat kepada konsumen, yaitu konsumen potensial. Dan yang harus diperhatikan ialah informasi itu harus khusus mengena pada produk pasar yang ditawarkan. Informasi itu harus disampaikan sedemikian rupa sehingga calon konsumen percaya dan yakin bahwa ia akan dapat menikmati apa yang diinformasikan itu apabila ia membeli produk yang bersangkutan. Informasi yang dapat dipercaya dan meyakinkan akan menimbulkan motivasi yang kuat berakhir dengan pembelian produk pasar. Akan tetapi, informasi itu tidak boleh berlebihan sehingga menimbulkan gambaran yang tidak tepat kepada calon konsumen dan akhirnya akan menjadi suatu disinformasi.

5. Pengertian Advertising (Periklanan).

Menurut Drs. Basu Swastha (1999) "Periklanan adalah komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai

commit to user

media yang dilakukan perusahan, lembaga, non lembaga, non laba, serta individu-individu".

Iklan bisa menjangkau para konsumen yang tersebar secara geografis pada biaya rendah per paparan, dan iklan memungkinkan produsen mengulangi pesan berkali – kali. Selain hal tersebut, iklan berskala besar memaparkan sesuatu yang positif tentang ukuran, popularitas, dan keberhasilan produsen dalam menawarkan produk yang dihasilkan. Karena sifat umum iklan, konsumen cenderung memandang produk yang diiklankan lebih terjamin. Periklanan mempunyai beberapa tujuan diantaranya :

a. Periklanan Informatif

 Mengkomunikasikan nilai pelanggan  Memberitahukan produk baru ke pasar  Menjelaskan cara kerja produk

 Menyarankan penggunaan produk baru untuk suatu produk

 Menginformasikan perubahan harga ke pasar  Menggambarkan layanan yang tersedia  Memperbaiki kesan yang salah

b. Periklanan Persuasif

 Membangun preferensi merk

 Mendorong pertukaran ke merk anda

 Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk  Membujuk pelanggan untuk membeli sekarang

commit to user

 Membujuk pelanggan untuk menerima panggilan

penjualan

 Meyakinkan pelanggan agar memberitahu orang lain mengenal merk

 Periklanan mengikat

 Memelihara hubungan pelanggan

 Mengingatkan konsumen bahwa produk itu mungkin dibutuhkan dalam waktu dekat

 Mengingatkan konsumen di mana harus membeli produk  Menjaga merk dalam pikiran pelanggan selama musim

sepi

Namun iklan juga mempunyai kekurangan, meskipun iklan dapat menjangkau banyak orang dalam jangka waktu yang relative cepat, iklan tidak bersifat personal dan tidak membujuk orang secara langsung seperti wiraniaga perusahaan. Kebanyakan, iklan hanya dapat melakukan komunikasi satu arah dengan pemirsa, sehingga pemirsa pun merasa tidak harus peduli terhadap pesan iklan tersebut. Selain itu, iklan juga membutuhkan anggaran yang besar, seperti iklan yang melalui media televisi yang saat ini menjadi senjata utama perusahaan besar dalam mengenalkan produk yang dihasilkan. Namun juga tidak semua iklan membutuhkan anggaran yang besar, terdapat juga iklan yang hanya membutuhkan anggaran yang cenderung lebih kecil, seperti iklan koran dan radio. Media periklanan merupakan saluran yang

commit to user

digunakan pemasang iklan dalam berkomunikasi dengan pasar sasaran. Berikut ini keunggulan dan kelemahan berbagai medium periklanan :

Tabel 2.1

Keunggulan dan Kelemahan Media Periklanan

MEDIA KEUNGGULAN KELEMAHAN

Koran Fleksibilitas, ketepatan waktu, liputan pasar,

lokal yang baik,

penerimaan luas, tingkat kepercayaan tinggi.

Umur pendek, kualitas reproduksi buruk, sedikit pembaca selain pembeli.

Televisi Liputan pemasaran

massal yang baik, biaya

rendah per paparan,

menggabungkan

pandangan suara, suara dan gerakan, menarik terhadap indera.

Biaya absolut tinggi,

kerumunan tinggi,

paparan hanya sekilas,

selektifitas pemirsa

kurang.

Radio Penerimaan lokal baik, selektivitas geografis dan demografis tinggi, biaya rendah.

Hanya audio, paparan

hanya sekilas, perhatian rendah.

Majalah Selektivitas geografis dan demografis tinggi, kredibilitas dan prestise,

kualitas reproduksi

tinggi.

Jangka waktu pembelian iklan lama, biaya tinggi, tidak ada jaminan posisi.

Direct mail / Surat

Selektivitas audiens

tinggi, fleksibel, tidak

ada kompetisi iklan

Biaya per eksplosur

relative mahal, citra surat sampah

commit to user

mail dalam media yang

sama, memungkinkan personalisasi. Luar ruang (Outdoor) Fleksibel, pengulangan paparan tinggi

Selektifitas pemirsa kecil.

Online / Internet

Selektivitas tinggi, biaya

rendah, kapabilitas

interaktif.

Audiens sedikit, audiens

yang mengendalikan

eksposure. Sumber : Philip Kotler dan Gary Amstrong 2008

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Sebagai gambaran dalam penyusunan penelitian ini maka diperlukan sebuah teoritik yang terperinci agar pemecahan masalah ini dapat terarah. Secara sistematik kerangka pemikiran dapat penulis gambarkan sebagai berikut :

Gambar : 2.1 Kerangka Pemikiran Keterangan :

Dari kerangka pemikiran tersebut dapat di jelaskan bahwa Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dalam mempublikasikan pasar tradisional menggunakan aspek periklanan yang di dalamnya terdapat media – media iklan. Untuk menciptakan suatu citra memerlukan strategi promosi yang tepat yang bisa disampaikan melalui periklanan.

commit to user

Dalam menghadapi persaingan terhadap pasar modern, Dinas Pengelolaan Pasar harus dapat menerapkan strategi promosi yang tepat, karena aspek periklanan merupakan konsep pemasaran yang paling penting dari seluruh kegiatan pemasaran yang ada. Konsumen dalam menentukan suatu pilihan dipengaruhi oleh peran pemasaran yang dilakukan khususnya aspek periklanan.

commit to user

Dokumen terkait