• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Gizi

2.2.1 Pengertian Gizi

Istilah gizi berasal dari bahasa Arab “giza” yang berarti zat makanan ; dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah nutrion yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau diartikan sebagai ilmu gizi. Gizi diartikan sebagai suatu proses organisme mengunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga (Irianto, 2007).

Gizi kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerjanya. Gizi kerja sebagai salah satu aspek dari kesehatan kerja mempunyai peran penting, baik bagi kesejahteraam maupun dalam rangka meningkatkan disiplin dan produktivitas. Kekurangan gizi pada makanan yang dikonsumsi tenaga kerja sehari-hari akan membawa akibat buruk pada tubuh, seperti pertahanan tubuh terhadap penyakit menurun, kemampuan fisik kurang, berat badan menurun, badan menjadi kurus, muka pucat, kurang bersemangat, kurang motivasi dan bereaksi lamban dan lain- lain. Dalam keadaan demikian sulit tercapainya efisiensi dan produktivitas kerja yang optimal (Wisnoe, 2005).

2.2.2 Manfaat zat makanan

Secara umum ada 3 kegunaan makanan bagi tubuh (triguna makanan), yakni :

a. sumber tenaga

Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas.Ketiga zat gizi termasuk ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar.Ketiga zat gizi terdapat dalam jumlah paling banyak dalam bahan pangan.Dalam fungsi sebagai zat pemberi energi, ketiga zat tersebut dinamakan zat pembakar.

b. sumber zat pembangun

Protein, mineral dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti se-sel rusak.Dalam fungsi ini ketiga zat tersebut dinamakan zat pembangun.

c. sumber zat pengatur

Protein, mineral, air dan vitamin diperkukan untuk mengatur proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektif dan bahan-bahan asing yang masuk kedalam tubuh. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak proses lainnya yang terjadi di dalam tubuh termasuk proses menua. Air diperlukan untuk melarutkan bahan-bahan di dalam tubuh, seperti di dalam darah, cairan pencernaan, jaringan dan mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa atau ekskresi dan lain-lain proses tubuh. Dalam fungsi mengatur

proses tubuh ini, protein, mineral, air dan vitamin ini disebut dengan zat pengatur (Almatsier, 2009).

2.2.3 Sarapan

Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik merupakan gerakan yang dilakukan oleh otot-otot tubuh dalam sistem penunjang.Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein yang ada di dalam bahan makanan (Almatsier, 2009).

Makan pagi (yang dikenal dengan sarapan) merupakan salah satu kebiasaan makan yang dilakukan pada pagi hari sebelum memulai aktivitas. Di Indonesia, kebiasaan makan sehari-hari meliputi makan pagi, siang dan malam. Jarak dan waktu antara makan malam dan bangun pagi sekitar 8 jam.Selama waktu tidur, metabolisme tubuh tetap berlangsung, sehingga pada pagi hari perut sudah kosong.Kebutuhan energi diambil dari cadangan lemak tubuh. Rendahnya kadar lemak dalam darah dapat menimbulkan rasa lemas, malas dan dan berkeringat dingin (Muhilal, 1998).

Sarapan pagi yaitu makanan yang dimakan pada pagi hari sebelumberaktifitas, yang terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau makanankudapan. Dalam menyusun menu sarapan perlu diperhatikan kelengkapangizi yang dikandungnya.Sarapan pagimerupakan suatu kegiatan yang penting dilakukan sebelum melakukan aktivitas fisik. Sarapan sehat selaknya mengandung unsur empat sehat lima sempurna. Ini berarti kita benar-benar telah mempersiapkan diri untuk menghadapi segala aktivitas dengan amunisi yang

lengkap.Sarapan pagi akan menyumbangkangizi sekitar 25%, apabila kecukupan energi adalah sekitar 2000 kalori sehari untuk orang dewasa, maka sarapan pagi menyumbang 500 kalori. Sisa kebutuhan energi dan protein lainnya dipenuhi oleh makan siang, makan malam dan makanan selingan di antara dua waktu makan (Khomsan, 2003).

Manusia membutuhkan sarapan pagi karena dalam sarapan pagi diharapkan terjadinya ketersediaan energi yang digunakan untuk jam pertama melakukan aktivitas. Akibat tidak sarapan pagi akan menyebabkan tubuh tidak mempunyai energi yang cukup untuk melakukan aktivitas terutama pada proses belajar karena pada malam hari di tubuh tetap berlangsung proses oksidasi guna menghasilkan tenaga untuk menggerakkan jantung, paru-paru dan otot-otot tubuh lainnya (Moehji, 2009).

Kebiasaan sarapan dikategorikan sering bila frekuensi sarapan dalam seminggu ≥ 4 kali dan jarang bila frekuensi sarapan dalam seminggu ≤ 4 kali (Wiyono, 2008).

2.2.4 Asupan Energi Berdasarkan Status Gizi

Status gizi merupakan ekspresi dari keseimbangan antara makanan yang masuk kedalam tubuh sebagai zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh (Supariasa, dkk, 2002).

Menurut Almatsier (2009) status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi adalah tanda-tanda atau penampilan yang diakibatkan oleh organisme di pihak lain.Kebutuhan energi

seorang sehari ditaksir dari kebutuhan energi untuk komponen-komponen sebagai berikut :

a. Angka Metabolisme Basal/AMB (kebutuhan sedang istirahat) b. Aktivitas Fisik

c. Pengaruh Dinamik Khusus Makanan/SDA

Ketiga komponen ini berbeda untuk tiap orang menurut umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, tingkat kesehatan dan faktor lain. Guna menaksir nilai AMB cukup digunakan indeks berat badan sebagai peubah yang berpengaruh.

Banyak percobaan yang menunjukkan bahwa peubah ukuran tubuh dan tinggi badan tidak memberikan perbedaan yang nyata.Guna menaksir kebutuhan energi seorang pekerja, aktivitas fisik dikelompokkan menurut berat ringannya pekerjaan yang dilakukan yaitu ringan, sedang dan berat.

2.2.5 Akibat Gangguan Gizi terhadap Fungsi Tubuh

Konsumsi makan berpengaruh terhadap status gizi seseorang.Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin.Status gizi kurang terjadi apabila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat esensial.Status gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat- zat gizi dalam jumlah berlebihan sehingga menimbulkan efek toksik atau membahayakan.

Akibat gizi kurang pada proses tubuh bergantung pada zat-zat gizi apa yang kurang. Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas

dan kualitas) menyebabkan gangguan pada proses-proses seperti pertumbuhan tidak optimal, produksi tenaga kurang untuk bergerak, bekerja dan melakukan aktivitas, pertahanan tubuh menurun, terganggunya fungsi otak dan perilaku yang tidak tenang. (Almatsier, 2009)

Dokumen terkait