• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.4 Tinjauan Pustaka

1.4.1 Macam-macam Proses

Ada beberapa kemungkinan jalannya proses pembuatan vinyl asetat antara lain:

a. Reaksi asam asetat dengan asetilen pada fase cair

Reaksi:

CH3CO2H + CH=CH CH3CO2CH=CH2 ∆H= -117 kJ/mol Proses ini sudah lama tidak digunakan karena asetilen mahal sehingga cara ini dianggap kurang ekonomis. (Ullman’s, 1989).

b. Reaksi asam asetat dengan asetilen pada fase gas.

Reaksi:

CH3CO2H + CH =CH CH3CO2CH=CH2 ∆H= -117 kJ/mol

Reaksi terjadi dengan katalis zinc asetat pada activated charcoal pada suhu 160-2100 C dan tekanan 40 KPa.

Asetilen dipanaskan dan dicampur dengan uap asam asetat kemudian diumpankan ke dalam reaktor (reaktor pipa atau fixed bed). Hasil reaksi di

quenching dan produk lain dipisahkan. Aliran keluar reaktor berupa vinyl

asetat, asam asetat, asetilen, asetaldehid, crotonaldehid, aseton, metil asetat, ethylidene diacetat dan acetit anhidrit. Masing-masing komponen dipisahkan dengan menara distilasi.

Proses ini digunakan sampai tahun 1968, setelah itu jarang digunakan bahkan hanya sekitar 20 % kapasitas dunia yang diproduksi dengan proses ini. Hal ini dikarenakan mahalnya asetilen serta diperlukan biaya yang

commit to user

Bab I Pendahuluan

cukup besar untuk memisahkan hasil samping yang banyak (Ullman, 1989).

c. Reaksi asam asetat dengan etilen dan oksigen pada fase cair

Pembentukan vinyl asetat dari etilen dan asam asetat dengan adanya palladium chloride dan alkali asetat dalam asam asetat glasia dengan reaksi:

C2H4 + PdCl2 + CH3CO2H CH3CO2CH=CH2 + 2HCl + Pd

Reaksi terjadi pada tekanan 3-4 MPa dan suhu 110-130 C. Proses ini sekarang sudah tidak digunakan. (Ullman’s, 1989).

d. Reaksi etilen dengan asam asetat dan oksigen pada fase gas

Reaksi utama adalah reaksi oksidasi antara etilen dan asam asetat yang menghasilkan vinyl asetat dan air, dengan persamaan reksi sebagai berikut: C2H4 + CH3CO2H + ½ O2 C2H3OOCH=CH2 + H2O ...(1)

Terjadi reaksi samping antara etilen dan oksigen menghasilkan carbon dioksida dan air dengan reaksi:

C2H4 + 3O2 2CO2 + 2H2O ...(2)

Reaksi pada fase gas tejadi pada 150-160 0C dan tekanan 0,8-1,0 MPa,

dengan katalis heterogen yang mengandung Palladium dengan lifetime 1-5 tahun. Tidak terbentuk asam asetat, produk samping berupa air, karbondioksida dan sedikit residu (etil asetat, ethylidene, diacetat dan glikol asetat) (Dimian & Bildea, 2008). Residu dipisahkan dengan menggunakan distilasi. Dengan ini diperoleh kemurnian vinyl asetat yang tinggi.

commit to user

Bab I Pendahuluan

Setelah tahun 1968, proses ini paling banyak digunakan bahkan sekitar 80% kapasitas dunia diproses dangan cara ini. Karena bahan baku etilen lebih murah sehingga proses ini dinilai lebih ekonomis.

1.4.2 Alasan Pemilihan Proses

Dalam proses pembuatan vinyl acetate monomer dipilih proses dengan reaksi antara ethylene, acetic acid dan oxygen pada fase gas. Proses ini dipilih dengan alasan :

1. Tekanan operasi tidak terlalu tinggi antara 0,8 – 1,0 Mpa dan suhu operasi mulai 150 – 160 oC

2. Kemurnian produk yang dihasilkan cukup tinggi, mencapai 99,9 %. 3. Produk samping berupa air dan CO2

Perbandingan proses-proses pembuatan n-butanol yang mencakup kelemahan dan kelebihan dapat dilihat pada Tabel 1.5

Tabel 1.3 Kelebihan dan kekurangan pemilihan proses pembuatan vinyl acetate monomer

No. Macam Proses Kelebihan Kekurangan

1. Reaksi Asam

asetat dengan asetilen pada fase cair

reaksi berlangsung pada fase cair

1. Proses lama yang sudah tidak digunakan lagi 2. Harga bahan baku

asetilen yang mahal 3. Kurang ekonomis

commit to user Bab I Pendahuluan 2. Reaksi Asam asetat dengan Asetilen pada fase gas

Katalis yang digunakan mudah didapat dan murah

1. Harga Asetilen mahal

2. Biaya memurnikan

produk mahal 3. Hasil samping terlalu

banyak 3. Reaksi Asam asetat dengan Oksigen dan Etilen fase cair

Suhu operasi rendah antara 110-130 C

1. Kemurnian Produk

kurang tinggi 2. Proses sudah tidak

digunakan lagi

3. Tekanan operasi sangat tinggi 3-4 Mpa 4. Reaksi Asam asetat dengan Oksigen dan Etilen fase gas*

1. Tekanan tidak terlalu tinggi 0,8-1,0 Mpa, Suhu antara 150 – 160 Celcius 2. Produk samping berupa air

dan CO2

3. Diperoleh Kemurnian VAM yang tinggi

Reaksi memerlukan katalis palladium dengan harga yang cukup mahal

1.4.3 Kegunaan Vinyl Asetat

Vinyl asetat merupakan monomer yang sangat penting, kegunaan ini antara lain:

a. Merupakan produk antara untuk pembuatan polyvinyl asetat dan kopolimer vinyl asetat serta polyvinyl alcohol.

b. Merupakan bahan pendukung dalam pembuatan cat, adhesive, dan industri kertas serta tekstil.

c. Bentuk kopolimernya dengan acrilonitrile dipakai untuk industry acrylic fiber.

commit to user

Bab I Pendahuluan

1.4.4 Sifat Fisik dan Kimia

a. Bahan Baku

 Etilen Sifat Fisik

- Rumus molekul : CH2=CH2

- Berat molekul : 28,05 gr/mol - Titik Didih : -103,9 0C

- Titik kritis : 169 0C

- Mudah terbakar

- Bentuk gas yang tidak berwarna

(Chandra Asri PC) Sifat Kimia

Reaksi-reaksi etilen - Polimerisasi

Etilen murni (>99,9%) bereaksi pada kondisi dan tekanan tertentu dengan bantuan katalis membentuk polyetilen.

CH2=CH2 + 0,5O2 -(-CH2-CH2-)-n

Reaksi eksotermik - Oksidasi

Oksidasi etilen membentuk etilen oxide dengan reaksi: CH2=CH2 + 0,5O2 CH2 - CH2

O

Reaksi berlangsung pada 250-300 0C dan tekanan 1-2 MPa dengan

commit to user

Bab I Pendahuluan

Oksida etilen denagn bantuan asam asetat membentuk vinyl asetat dengan katalis palladium pada karbon, alumina atau silika alumina pada suhu 175-200 0C dan tekanan 0,4-1,0 MPa.

Reaksi:

CH2=CH2 + CH2CO2H + 1/2 O2 CH3CO2CH=CH2 + H2O

- Halogenasi

Halogenasi etilen membentuk etilen dichloride, etilen dibromide ethyl chloride dan sebagainya.

Pembentuk etilen dichloride, dengan reaksi:

CH2=CH2 + HCl ClCH2 - CH2Cl + H2O……….( 1 )

CH2=CH2 + O2 + 4 HCl 2ClCH2 - CH2Cl + H2O……...( 2 )

Untuk pembentukan ethyl chloride sebagai berikut : ClCH2 – CH2Cl + HCl CH3CH2Cl

Reaksi tersebut terjadi pada fase cair ( T = 30-90 0C ) dan pada fase

gas ( T = 130 – 250 0C ) dengan tekanan 300 – 500 KPa dan katalis

AlCl3 atau FeCl3

- Alkilasi

Reaksi antara etilen dan benzene menghasilkan ethyl benzene dengan katalis AlCl3, BF3 atau FeCl3

- Hidrasi

Hidrasi etilen menghasilkan etanol

ClCH2 – CH2Cl + H2O C2H5OH

Reaksi terjadi pada suhu 300 0C dan tekanan 7 MPa dengan katalis

commit to user

Bab I Pendahuluan

 Asam Asetat Sifat fisik

- Rumus molekul : CH3COOH - Berat molekul : 60,05 gr/mol - Titik didih : 111,1 0C

- Titik leleh : 16, 7 0C

- Berupa cairan tidak berwarna dengan bau yang sangat menyengat - Mudah larut dalam air maupun pelarut organic lain

( Celanese China ) Sifat kimia

Reaksi pada asam asetat: - Esterifikasi

Hampir 93 % asam asetat digunakan untuk memproduksi ester asetat, reaksi esterifikasi atau olefin, baik dengan asam asetat dalam bentuk cair maupun gas. Dengan reaksi:

ROH + CH3COOH R-CH2COOH + H2O

- Dehidrasi

Reaksi dehidrasi sangat penting untuk sintesa selulosa asetat dengan rayon

Reaksi :

CH3COOH CH2 = CO + CO

- Klorinasi

Reaksi klorinasi merupakan reaksi antara asam asetat anhidrid dengan gas klor dengan menggunakan katalis asetil klorida pada titik didih

commit to user

Bab I Pendahuluan

campuran. Reaksi ini akan menghasilkan monoklor asam asetat sebagai hasil samping.

Reaksi :

CH3COOH + Cl2 ClCH2 – COOH + HCl

ClCH2 – COOH + Cl2 Cl2CH – COOH + HCl

- Adisi

Asam asetat ditambahkan dengan asetilen membentuk vinyl asetat Reaksi : CH3COOH + CH=CH CH3COOCH=CH2 ( Othmer, 1992)  Oksigen Sifat fisik - Rumus molekul : O2

- Berat molekul : 32,0 gr/mol - Titik didih : -183,0 0C

( Air Liquide ) Sifat kimia

Bereaksi hampir dengan semua zat, apabila reaksi melibatkan panas disebut reaksi pembakaran. Merupakan penyusun udara bersama nitrogen.

commit to user Bab I Pendahuluan b. Produk  Vinyl asetat Sifat fisik - Rumus molekul : C4H6O2

- Berat molekul : 86,09 gr/mol - Titik didih : 72,3 0C

- Titik leleh : < -60 0C

- Berupa cairan tidak berwarna dengan bau yang khas

( Perry, 1999 ) Sifat kimia

Reaksi pada vinyl asetat : - Polimerisasi

Merupakan reaksi terpenting pada vinyl asetat sebagai monomer, salah satunya adalah pembentukan polyvinyl asetat.

Reaksi :

nCH3CO2CH=CH2 -(-CH2 – CH -) – n

O – C – CH3

O - Hidrolisa

Vinyl asetat terhidrolisa dengan katalis asam atau basa membentuk vinyl alcohol tidak stabil, kemudian membentuk asetaldehid.

Reaksi :

CH3CO2CH=CH2 CH2CHOH

commit to user

Bab I Pendahuluan

- Halogenasi

Penambahan chloride dan bromidepada vinyl asetat akan membentuk 1,2 dikloro etil asetat yang dapat didistilasi tanpa terdekomposisi dalam kondisi vakum.

- Hidrogenasi

Asam asetat dan ethylidene diasetat akan terbentuk jika hydrogen ditambahkan pada vinyl asetat pada suhu 82 0C dengan adanya 10 %

platinum, sedangkan pada 53 0C dengan 5 % platinum akan

menghasilkan etil asetat - Hidroalkilasi katalitik

Hydrogen peroksida akan bereaksi dengan vinyl asetat pada 0 0C, dengan menggunakan katalis ossanium tetra oksida menghasilkan glikoaldehid dengan yield 50%.

Reaksi: CH2=CHOOCH3 + H2O2 CH2 – CH = COOCH3 OH OH  Karbon dioksida Sifat fisik - Rumus molekul : CO2

- Berat molekul : 44,01 gr/mol - Titik didih : -56,6 0C

- Titik leleh : subl -78,5 0C

commit to user

Bab I Pendahuluan

Sifat kimia

Stabil pada suhu normal, di dalam air akan membentuk asam karbonat (H2CO3). Bereaksi membentuk carbon monoksida ( CO ) pada suhu

diatas 1700 0C

2CO2 2CO + C2

Karbon dioksida bereaksi dengan ammonia pada stage pertama pada proses produksi urea menghasilkan ammonium karbonat

CO2 + 2NH3 NH2COONH4

( Othmer, 1992 )

1.4.5 Tinjauan Proses Secara Umum

Vinyl asetat dapat dihasilkan dari reaksi oksidasi antara etilen, asam asetat dan oksigen dengan katalis palladium. Etilena direaksikan secara eksotermik dengan asam asetat dan oksigen dalam reaktor fixed bed

multitube berkatalis, menghasilkan vinyl asetat dan air. Reaksi terjadi pada

fase gas berlangsung pada 150-160 0C dan tekanan 0,8-1,0 MPa, dengan

katalis heterogen yang mengandung Palladium dengan lifetime 1-5 tahun. Tidak terbentuk asam asetat, produk samping berupa air, karbondioksida dan sedikit residu (etil asetat, ethylidene, diacetat dan glikol asetat). Tidak ada asetaldehid yang terbentuk meskipun asam asetat sebagai bahan baku yang mengandung air. Residu dipisahkan dengan menggunakan distilasi. Dengan ini diperoleh kemurnian vinyl asetat yang tinggi.

Yield yang diperoleh adalah 94 % berdasarkan etilena dan 98 – 99 % berdasarkan asam asetat (Dimian & Bildea, 2008).

commit to user

Bab I I Deskripsi Proses

Dokumen terkait