• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mesin Rewinder

Mesin Rewinder merupakan mesin yang berfungsi untuk menggulung ulang roll plastik yang akan diberi kode, tanggal atau print secara kontinyu. Beberapa bahan yang datang dari perusahaan penyedia plastik tidak dapat langsung masuk ke mesin metalizing, namun harus melewati proses rewind terlebih dulu. Salah satu hal karena panjang gulungan yang pendek. Jika gulungan tersebut langsung masuk ke proses metalizing maka akan menambah biaya produksi dan juga memakan waktu yang lama. Maka perlu adanya penggabungan antara gulungan satu dengan gulungam yang lainnya.

Gambar 2.1. Mesin Rewinder

Ada pula hal lain yang membuat roll plastik yang datang dari perusahaan penyedia harus melewati proses rewind adalah memposisikan gulungan yang akan

9

di metalize. Pada label spesifikasi produk biasanya tertulis bagian mana yang telah di treatment, sisi luar (outside) atau sisi dalam (inside). Pada bagian yang di treatment itulah yang akan di metalize.

Komponen Utama Pada Mesin Rewinder

Adapun beberapa komponen utama dalam mesin rewinding ini, yaitu:

1. Edge Position Control

Edge Position Control atau operator biasa menyebutnya mata kucing ini berfungsi meluruskan gulungan plastik agar gulungan yang dihasilkan rata samping.

Gambar 2.2. Edge Position Sensor 2. Motor Listrik A

Motor ini berfungsi sebagai sumber tenaga putar untuk memutarkan poros yang dihubungkan dengan belt/streng dan poros tersebut menarik plastik dari gulungan awal.

3. Motor Listrik B

Motor ini berfungsi sebagai sumber tenaga putar untuk memutarkan poros yang dihubungkan dengan belt/streng dan poros tersebut menarik plastik untuk digulung menjadi gulungan akhir.

Gambar 2.3. Motor penggerak A dan B 4. Poros Pengcengkram

Poros pengcengkram adalah poros yang berfungsi sebagai dudukan gulungan. Yang dimaksud pengcengkram karena pada poros tersebut memiliki sudu-sudu yang pada saat diberi angin bertekanan sudu-sudu itu mengembang keluar sehingga menjepit paper core bagian dalam.

11

Gambar 2.4. Poros Pengcengkram Saat Sudu Mengembang

Gambar 2.5. Poros Pengcengkram Saat Sudu Tidak Mengembang 5. Poros Bebas

Poros bebas adalah poros yang berfungsi sebagai penarik plastik agar lebih lentur dan tegang.

Gambar 2.6. Poros Bebas 6. Panel Control

Panel control berfungsi untuk mengoperasikan mesin rewind dan mengetahui nilai Rpm dan panjang gulungan akhir yang telah tergulung.

Gambar 2.7. Panel Control .

13

7. Poros Tekan

Poros tekan ini berfungsi untuk menekan gulungan akhir agar gulungan tersebut dapat dibuat empuk atau keras. Biasanya awal gulungan dibuat keras lama-kelamaan gulungan dibuat sedikit empuk, tujuannya agar saat proses metallizing gulungan tidak lengket (apabila terlalu keras) atau gulungan bergeser (apabila terlalu empuk).

Gambar 2.8. Poros Penekan 8. Sensor Gulungan

Sensor ini berfungsi untuk menghitung berapa panjang gulungan akhir yang telah tergulung dan hasil kalkulasinya ditampilkan di panel control.

Gambar 2.9. Sensor Gulungan 9. Slitter

Slitter adalah alat untuk memotong plastik sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Slitter ini seperti cutter yang dijepit. Dapat digeser-geser pada dudukannya. Proses slitter digunakan tergantung permintaan perusahaan penyedia.

Gambar 2.10. Slitter

15

10. Poros Slitter

Poros ini sama seperti poros bebas, namun pada permukaan poros ini bergerigi yang berfungsi untuk cutter/mata pisau bertumpu saat memotong bahan.

Gambar 2.11. Poros Slitter 11. Blower

Blower ini dihubungkan dengan pipa-pipa yang berfungsi menghembuskan udara untuk membuang potongan bahan pada bak penampung.

Gambar 2.12. Blower dan Bak Penampung

12. Paper Core

Paper core berfungsi sebagai dudukan tempat gulungan plastik.

Gambar 2.13. Paper Core

Silinder Hidrolik

Silinder Hidrolik adalah merupakan unit penggerak atau actuator pada sistem hidrolik alat berat yang berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi tenaga mekanik atau gerak. Berdasarkan sistem kerjanya silinder hidrolik terdiri atas Single Acting Cylinder (silinder kerja tunggal) dan Double Acting Cylinder (silinder kerja ganda). Silinder kerja tunggal (single acting cylinder) merupakan jenis silinder yang hanya memiliki satu port untuk masuknya oli bertekanan. Oli bertekanan tadi masuk pada bagian sisi depan silinder untuk mendorong atau menekan piston dalam satu arah saja (outstroke) dan menggunakan pegas pada sisi yang lain untuk mengembalikkan ke posisi awal (instroke). Silinder kerja ganda (double acting cylinder) merupakan silinder yang memiliki dua port

17

untuk instroke dan outstroke sehingga silinder jenis ini memerlukan tekanan pada masing-masing port untuk menggerakkan piston keluar atau masuk.

Gambar 2.14. Kontruksi Silinder Gerak Tunggal

Gambar 2.15. Kontruksi Silinder Gerak Ganda

Katup Hidrolik (Hydrolic Valve)

Katup hidrolik (hydrolic valve) adalah salah satu komponen utama dalam rangkaian hidrolik. Fungsi katup ini adalah sebagai pengontrol tekanan dan aliran fluida melalui pipa hidrolik.

Beberapa macam-macam katup yaitu:

1. Katup Kontrol Arah (KKA)

Katup kontrol arah adalah alat yang berfungsi sebagai switch/saklar aliran fluida. Pensaklaran yang diaplikasikan memiliki banyak sistem, diantaranya memakai coil selenoid, penggerak tangan atau mekanik lain.

Penggambaran simbol KKA pada sistem peumatik:

a. Simbol

Berikut adalah cara pembacaan pada simbol katup hidrolik:

Tabel 2.1. Pembacaan Simbol Katup Hidrolik b. Simbol-simbol Katup Kontrol Arah

Berikut adalah macam-macam simbol yang biasa terdapat pada katup kontrol arah:

19

Tabel 2.2. Simbol-Simbol Katup Kontrol Arah c. Penomoran pada Lubang

Sistem penomoran yang digunakan untuk menandai KKA sesuai dengan DIN ISO 5599. Sistem huruf terdahulu digunakan dan sistem penomoran dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 2.3. Penomoran pada Lubang

2. Katup Pengontrol Aliran (Flow Control Valve)

Katup pengontrol aliran adalah katup yang berfungsi untuk mengontrol laju aliran fluida bertekanan yang masuk ke silinder sehingga gerakkan piston keluar maupun kedalam dapat diatur cepat dan lambatnya.

Katup ini berfungsi untuk membatasi laju aliran fluida bertekanan yang masuk ke silinder sehingga pergerakkan piston silinder dapat diperlambat.

Katup ini berfungsi untuk mengontrol laju aliran fluida bertekanan tetapi hanya satu arah saja, seperti contoh aliran A ke B dapat dikontrol, tapi aliran B ke A tidak dapat di kontrol.

3. Katup Pengontrol Tekanan (Pressure Control Valve)

Katup pengontrol tekanan adalah katup yang berfungsi untuk mengontrol tekanan fluida dengan cara mengatur laju fluida pembuangan atau mengatur laju fluida yang mengalir ke sistem hidrolik.

Tabel 2.4. Macam-Macam Katup Pengatur Tekanan

21

4. Check Valve

Check valve adalah katup yang berfungsi menyearahkan arah fluida dan membuat fluida tidak kembali ke reservoir disaat pompa berhenti bekerja.

Gambar 2.16. Check Valve

Prinsip Kerja Edge Position Control System

Edge Position Controller digunakan untuk mengontrol posisi tepi material

dalam proses Unwinding, Central Guiding, dan Rewinding. Edge Position Control System dapat memonitor dan mengontrol mesin tekstil atau plastik yang menghasilkan objek seperti strip (garis) untuk menjaga tepi gulungan dalam posisi yang benar hingga proses rewinding selesai. Pada gambar dibawah adalah konfigurasi dari Edge Position Control System saat proses rewinding berlangsung.

Gambar tersebut menunjukkan bahwa posisi tepi pada material dideteksi oleh sensor fotoelektrik yang menghasilkan sinyal toleransi posisi dengan sensivitas dan resolusi tinggi. Pergerakkan yang terbaca oleh detektor berupa sinyal tersebut akan dikirimkan ke edge position controller. Controller membaca sinyal tersebut dan menampilkan pergerakkan bahan ke lampu indikator yang terpampang di

controller. Lalu controller akan mengirimkan listrik sebesar pergerakkan bahan ke

katup solenoid untuk dijadikan magnet yang fungsinya membuka atau menutup jalannya fluida. Pompa hidrolik yang digerakkan oleh motor listrik akan memompa fluida menuju drive device (berupa silinder hidrolik) untuk menggeser mekanika mesin sehingga posisi material tetap lurus dan di posisi yang benar.

Gambar 2.17. Konfigurasi Edge Position Control System

Hipotesis

Hipotesis yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu dengan adanya edge position control system hasil gulungan yang dihasilkan akan lebih rapi dan baik karena menggunakan sensor yang bekerja mendeteksi pergerakkan pada kertas film sehingga pergeseran bahan sedikitpun akan terbaca oleh sensor.

23 BAB III

Dokumen terkait