• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Ruang Lingkup Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Kartu Bergambar

Proses pembelajaran di kelas dapat berlangsung dengan baik dengan adanya alat bantu berupa media pembelajaran. Menurut Sadiman (2008:6), kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Medòë adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut Gagne (1970, dalam Komalasari 2010:111-112) media adalah jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Senada dengan itu Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar.

Sementara itu Heinich (1982, dalam Arsyad 2007:4) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan–bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media

komunikasi. Apabila media itu membawa pesan–pesan atau informasi yang bertujuan instruksional dan mengandung maksud–maksud pengajaran maka media itu disebut media pengajaran. Dengan demikian dapat diartikan bahwa media dalam proses pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

12 merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada siswa.

Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik realitas. Karena itu, media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukkan hal-hal yang tersembunyi. Ketidakjelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran (Fathurrohman, 2009:65). Gearlach dan Ely (1971, dalam Fathurrohman 2009:65) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik.

Menurut Sadiman (2008:17-18), media pendidikan mempunyai kegunaan- kegunaan sebagai berikut:

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

13 a. Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan gambar, film atau

model.

b. Objek yang kecil bisa dibantu dengan film, gambar, dan sebagainya. c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan

timelapse.

d. Kejadian yang terjadi di masa lampau bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, dan foto.

3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:

a. Menimbulkan kegairahan belajar.

b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.

c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

Ada beberapa jenis media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (2010:3- 4), yaitu:

a. media dua dimensi seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, komik, dan lain-lain.

b. Media tiga dimensi seperti model padat, model penampang, model

susun, model kerja, mock up, diorama, dan lain-lain.

c. Media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP, dan lain-lain.

14 Salah satu media pembelajaran adalah media kartu bergambar. Gambar merupakan salah satu media visual dua dimensi. Media berbasis visual memegang peranan sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata (Sadiman, 2008:91).

Media kartu bergambar merupakan modifikasi dari media gambar. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Balai Pustaka (1999, dalam Zukhaira 2010: 5), kartu adalah kertas tebal yang berbentuk persegi panjang.

Sedangkan menurutZukhaira (2010:6) yang dimaksud dengan media gambar

adalah gambar yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang dituangkan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi visual biasanya memuat gambar orang, tempat, dan binatang.

Media kartu atau flash card diperkenalkan oleh Glenn Doman, seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelpia, Pennsylvania. Flash card adalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi oleh kata-kata (Herlina, 2011:8). Sedangkan Prapita (2009:4) menyatakan bahwa media kartu bergambar adalah sebuah alat atau media belajar yang dirancang untuk membantu mempermudah dalam belajar. Media bergambar ini terbuat dari kertas tebal atau karton berukuran 17×22 cm yang tengahnya terdapat gambar materi yang sesuai dengan pokok bahasan.

Menurut Arsyad (2007:120-121) kartu bergambar biasanya berukuran 8x12 cm atau disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Gambar

15 yang terdapat pada kartu menjadi petunjuk dan rangsangan bagi siswa untuk memberikan respon yang diinginkan. Menurut Komalasari (2010:119) fungsi dari media gambar adalah untuk mendapatkan gambaran yang nyata,

menjelaskan ide dan menunjukkan objek benda yang sesungguhnya. Dengan gambar akan memberikan makna pembelajaran lebih hidup dan tepat

dibanding kata-kata. Bagi siswa hal ini akan lebih menarik dan merangsang kemampuan berpikirnya.

Sadiman (2008:29-30) menyatakan beberapa kelebihan media bergambar diantaranya adalah:

1. Sifatnya konkret, lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

2. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek, atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu dapat siswa dibawa ke objek atau peristiwa tersebut.

3. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

4. Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja sehingga dapat mencegah kesalahpahaman.

5. Harganya murah, mudah diperoleh dan digunakan tanpa memerlukan

peralatan khusus.

Menurut Sadiman (2008:31) kelemahan dari media bergambar yaitu:

1. Hanya menekankan persepsi indera mata.

2. Benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran. 3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar

16

Dokumen terkait