• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Suara

2.2.1 Pengertian Suara

Bunyi atau suara adalah pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara.

Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.

Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.

2.2.1 Frekuensi

Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Pada Sistem Satuan Internasional, hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik. (id.wikipedia.org, 2013c)

2.2.2 Amplitudo

Amplitudo adalah pengukuran skalar yang nonnegatif dari besar osilasi suatu gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak terjauh dari garis kesetimbangan dalam gelombang sinusoide yang kita pelajari pada mata pelajaran fisika dan matematika - geometrika. (id.wikipedia.org, 2013d)

2.2.3 Desibel

Desibel juga merupakan sebuah unit logaritmis untuk mendeskripsikan suatu rasio. Rasio tersebut dapat berupa daya (power),

tekanan suara (sound pressure), tegangan atau voltasi (voltage), intensitas (intencity), atau hal-hal lainnya. Terkadang. dB juga dapat dihubungkan dengan Phon dan Sone (satuan yang berhubungan dengan kekerasan suara). Untuk mengukur rasio dengan menggunakan dB dapat digunakan logaritma. (id.wikipedia.org, 2013e)

2.2.4 Waveform Audio Format (WAV)

Waveform Audio Format merupakan standar format berkas audio

yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM. WAV merupakan varian dari format bitstream RIFF dan mirip dengan format IFF dan AIFF yang digunakan komputer Amiga dan Macintosh. Baik WAV maupun AIFF kompatibel dengan sistem operasi Windows dan Macintosh. Walaupun WAV dapat menampung audio dalam bentuk terkompresi, umumnya format WAV merupakan audio yang tidak terkompres. 2.2.4 Program Pengolah Suara

Adobe Audition CS6 merupakan suatu program yang digunakan untuk merekam, mengedit suara dalam bentuk digital yang berbasis Windows. Program ini dilengkapi dengan modul-modul efek suara, seperti Delay, Echo, Pereduksi Noise/Hiss, Reverb, Pengatur Tempo, Pitch, Graphic Dan Parametric Equalizer.

Adobe Audition CS6 memberikan fasilitas perekaman suara sampai dengan 128 track hanya dengan satu sound card, hal ini akan memberikan kemudahan bagi seorang sound editor untuk berekspresi lebih jauh. Edit suara bisa dilakukan dalam bentuk .wav Dan penyimpanan bisa diconvert dalam bentuk format seperti .wma, .mp3, mp3pro, dll. Dalam arrangement sebuah musik bisa dilakukan dengan menambahkan beberapa alat musik dan dikoneksikan dengan line in atau michrophone dari soundcard.

Beberapa kelebihan atau fasilitas yang disediakan Adobe Audition CS6: 1. Multitrack Editing dan Mixing sampai 128 track

2. Lebih dari 40 data sound effect, mastering, perangkat analisa editing suara terdapat didalamnya, semua ini termasuk Echo, Reverb, Flanging, Chorusing, Compression, Limiting, Equalization, Noise Reduction, dan lainnya.

3. Pengorganisasian track yang lebih mudah 4. Support untuk banyak format audio

5. Visualisasi dari gelombang suara analisa dalam bentuk angka 6. Proses editing dilakukan dengan klik & drag.

2.3 Sistem Basis Data 2.3.1 Data

Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, bunyi, atau kombinasinya. (Fathansyah 2001).

2.3.2 Basis Data

Basis Data adalah himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. (Fathansyah 2001).

2.3.3 Sistem Basis Data

Sistem Basis Data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambilan keputusan. (Linda Marlinda 2004, p1).

Sistem basis data adalah sistem yang terdiri dari kumpulan file(tabel) yang saling berhugungan (dalam sebuah basis datadi sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkonkan beberapa pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut. (Fathansyah 2007, p9).

2.3.4 Operasi Dasar Basis Data

Operasi-operasi dasar yang dapat dilakukan yang berhubungan dengan basis data diantaranya meliputi: (Fatansyah 2001).

1. Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru.

2. Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakkan lemari arsip (sekaligus beserta isinya, jika ada).

3. Pembuatan fileatau tabel baru ke suatu basis data (create table), yang identik dengan penambahan map arsip baru kedalam sebuah lemari arsip yang telah ada.

4. Penghapusan file atau tabel dari suatu basis data (drop table), yang identik dengan perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.

5. Penambahan atau pengisian data baru ke sebuah fileatau tabel di sebuah basis data (insert), yang identik dengan penambahanlembaran arsip kesebuah map arsip.

6. Pengambilan data dari sebuah fileatau tabel (retrieve atau search), yang identik dengan pencarian lembaran arsip dari sebuah map arsip.

7. Pengubahan data dari sebuah fileatau tabel (update), yang identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip. 8. Penghapusan data dari sebuah fileatau tabel (delete), yang identik

dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.

2.3.5 Komponen Dasar Sistem Basis Data

Terdapat empat komponen pokok sistem basis data yaitu : 1. Data

Data didalam sebuah basis data dapat disimpan secara terintegrasi (intergrated) dan data dapat dipakai secara bersama-sama (shared). Data dan hubungannya dengan basis data, terdapat tiga jenis data yaitu :

a. Data Operasional, data dari suatu organisasi berupa data yang disimpan di dalam basis data.

b. Data Masukkan (input data), data dari luar sistem yang di masukkan melalui peralatan input (misalnya : keyboard) yang dapat mengubah data oprasional.

c. Data Keluaran (output data), data berupa laporan melalui peralatan output (misalnya : screen, printer, dan lain-lain)

sebagai hasil proses dari dalam suatu sistem yang mengakses data operasional,

2. Hardware

Terdiri dari semua peralatan komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem basis data, berupa :

a. Peralatan untuk penyimpanan basis data, yaitu : secondary storage(disk, drum, dan lain-lain)

b. Peralatan inputdan output

c. Peralatan komunikasi data, dan lain-lain 3. Software (perangkat lunak)

Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data fisik pada basis data. Software padabasis data dapat berupa :

a. DBMS (Database Management System) yang menangani akses terhadap basis data sehingga pemakai tidak perlu memikirkan proses penyimpanan dan pengelolaan data secara detail.

b. Program-program aplikasi dan prosedur-prosedur. 4. User (pemakai)

Pemakai basis data dibagi atas tiga klasifikasi yaitu :

a. Database Administrator(DBA), orang atau tim yang bertugas mengelola sistem basis data secara keseluruhan.

b. Programmer, orang atau tim yang bertugas membuat program aplikasi.

c. End user, orang yang mengakses basis data melalui terminal dengan menggunakan query languageatau program aplikasi yang dibuat oleh programmer.

2.3.6 Arsitektur Sistem Basis Data

Arsitektur sistem basis data terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu : 1. Internal level

Disebut juga internalview, yaitu tingkat yang basis datanya secara fisik ditulis atau disimpan di media storage.

2. Eksternal level

Disebut juga dengan individual user view, yaitu tingkat yang data di basis data dilihat berdasarkan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang berkaitan erat dengan para pemakai.

3. Konseptual level

Disebut juga community user view, yaitu tingkat yang user view dari aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data secara keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik atau level yang merupakan penghubung dari internal level dan eksternal level. 2.3.7 Sistem Pengolah Basis Data

Sistem Pengolah Basis Data, atau biasa disebut Database Management System (DBMS) adalah perangkat lunak yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. (Fatansyah, 2001).

DBMS adalah kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. (Linda Marlinda 2004).

Dokumen terkait