• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Pustaka 1. Sistem

Dalam dokumen Nindyta Sari Nurmavita F3309081 (Halaman 31-40)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka 1. Sistem

BAB II

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka 1. Sistem

Menurut Mulyadi (2001: 2) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem adalah suatu entity (kesatuan) yang terdiri dari bagian-bagian yang saling

berhubungan (disebut subsistem) yang bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (Baridwan, 1985: 2).

Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama (Hall, 2006: 6). Menurut Romney dan Paul (2003: 2) mendefinisikan sistem adalah rangkaian dari dua komponen atau lebih, komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Dari berbagai definisi sistem di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah rangkaian unsur yang saling berhubungan, berinteraksi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat

commit to user

untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001: 5).

2. Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2001: 3) sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Menurut Baridwan (1985: 3) mendefinisikan sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen

organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasi, mengolah,

menganalisis dan mengkomunikasikan informasi finansial dan decision

making yang relevan kepada pihak luar perusahaan dan pihak intern.

Board (2001) mendefinisikan sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumberdaya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi dan dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengelompokkan, merangkum, serta melaporkan informasi keuangan dan operasi perusahaan (Reeve, 2009: 223).

Dari berbagai definisi sistem akuntansi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah suatu prosedur yang terdiri atas formulir,

catatan, dan laporan yang berguna untuk mengumpulkan,

mengklasifikasi, mengolah, menganalisis dan melaporkan informasi keuangan dan operasi perusahaan.

Mulyadi (2001: 3) menyebutkan unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri atas jurnal, buku besar, buku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

pembantu, serta laporan. Berikut ini diuraikan lebih lanjut pengertian masing-masing unsur sistem, yaitu:

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) dalam secarik kertas.

b. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam jurnal ini data keuangan yang pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

c. Buku besar

Buku besar (general ledger) terdiri atas rekening-rekening yang

digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

d. Buku pembantu

Buku pembantu ini terdiri atas rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir.

commit to user

e. Laporan

Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Sistem akuntansi dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir dokumen. Simbol-simbol standar digunakan oleh analis sistem untuk membuat bagan alir dokumen yang menggambarkan sistem tertentu.

Tabel II.1 Simbol Untuk Pembuatan Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

No. Simbol Keterangan

1.

Dokumen

2.

Dokumen dan tembusannya

3.

Berbagai dokumen

4.

Catatan

5.

Penghubung pada halaman

yang sama

6.

Mulai/berakhir (terminal)

7.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Tabel II.1 Simbol Untuk Pembuatan Bagan Alir Dokumen (Lanjutan)

No. Simbol Keterangan

8.

Awal arus dokumen

9.

Penghubung pada halaman yang berbeda 10. Kegiatan manual 11. Keterangan, komentar 12. Arsip sementara 13. Arsip permanen 14.

On-line computer process

15.

Kying (typing, verifying)

16.

commit to user

Tabel II.1 Simbol Untuk Pembuatan Bagan Alir Dokumen (Lanjutan)

Sumber: Mulyadi (2001: 60) simbol untuk pembuatan bagan alir dokumen 3. Sistem Akuntansi Persediaan

Sistem akuntansi persediaan salah satunya adalah sistem penerimaan dan pengeluaran barang gudang yang merupakan prosedur yang digunakan untuk menerima dan mengeluarkan barang-barang yang digudangkan termasuk transaksi pengembalian barang gudang mengurangi biaya dan

No. Simbol Keterangan

17.

On-line storage

18.

Keputusan

19.

Garis alur (flowline)

20.

Persimpangan garis alir

21.

Pertemuan garis alir

22.

Dari Pemasok Masuk ke sistem

23.

Ke sistem lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

menambah persediaan barang digudang seperti bahan baku, bahan penolong, suku cadang, dan lain sebagainya.

Sistem penerimaan dan pengeluaran barang gudang memuat unsur-unsur: a. Fungsi terkait

1) Bagian gudang

2) Bagian kartu persediaan 3) Bagian kartu biaya 4) Bagian jurnal

b. Dokumen yang digunakan

1) Bukti penerimaan dan pengeluaran barang gudang

2) Bukti pengembalian barang gudang

c. Catatan akuntansi

1) Jurnal umum

Jurnal ini digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang dilakukan fungsi akuntansi.

2) Kartu persediaan

Kartu persediaan diselenggarakan untuk mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan di gudang beserta harga pokok persediaan.

3) Kartu gudang

Mencatat data kuantitas persediaan yang disimpan di gudang. d. Jaringan prosedur yang membentuk Sistem Akuntansi Persediaan

1) Prosedur penerimaan barang 2) Prosedur pengeluaran barang

commit to user

3) Prosedur pengembalian barang 4. Persediaan

a. Pengertian

PSAK No 14 tahun 2009, persediaan adalah aset tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa, dalam proses produksi untuk penjualan tersebut, dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Ada beberapa tipe persediaan: 1) Persediaan produk jadi.

2) Persediaan produk dalam proses. 3) Persediaan bahan baku.

4) Persediaan bahan penolong.

5) Persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang. b. Metode pencatatan persediaan

1) Metode mutasi persediaan (perpetual inventory method).

Dalam metode persediaan, setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan.

2) Metode persediaan fisik (physical inventory method).

Dalam metode persediaan fisik, hanya tambahan persediaan dari pembeli saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya persediaan karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

c. Metode Kalkulasi Biaya Persediaan dalam Sistem Persediaan

Perpetual

Metode kalkulasi biaya persediaan yang berbeda menghasilkan jumlah yang juga berbeda untuk persediaan akhir dan harga pokok penjualan. Dalam hal ini ada 3 metode yang digunakan yaitu:

1) Metode FIFO (first in, first out)

Kalkulasi biaya FIFO konsisten dengan pergerakan fisik persediaan bagi sebagian besar perusahaan. Ini berarti perusahaan menjual paling awal persediaan yang paling lama. Menurut metode FIFO, biaya pertama yang dikeluarkan adalah biaya pertama yang dibebankan ke harga pokok penjualan. FIFO menyisakan dalam persediaan akhirnya biaya terakhir-terbaru. 2) Metode LIFO (last in, first out)

LIFO merupakan kebalikan dari FIFO. Menurut metode LIFO, harga pokok penjualan berasal dari pembelian terbaru-terkini. Persediaan akhir berasal dari biaya paling lama dalam periode berjalan.

3) Metode Biaya Rata-rata

Dengan metode ini, perusahaan menghitung biaya rata-rata per unit yang baru setelah setiap pembelian. Kemudian persediaan akhir dan harga pokok penjualan didasarkan pada biaya rata-rata per unit yang sama.

commit to user

Dalam dokumen Nindyta Sari Nurmavita F3309081 (Halaman 31-40)

Dokumen terkait