• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran

Dalam dokumen WITA KHAIRIA /PSL (Halaman 56-0)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.2. Saran

1. Penelitian ini memiliki banyak keterbatasan dan belum merupakan penelitian yang komprehensif, tapi masih merupakan penelitian awal yang perlu ditidaklanjuti. Hasil penelitian ini belum merupakan jawaban yang

membenarkan bahwa isu residu pestisida pada hasil pertanian di Tanah Karo telah berada pada tingkat yang mengkhawatirkan.

2. Komisi Pestisida agar lebih meningkatkan pemantauan peredaran, pemalsuan, dan pemakaian pestisida yang terkontrol di kalangan petani.

3. Potensi arthropoda tanah yang menguntungkan perlu diberdayakan secara optimal sehingga memberikan kontribusi yang cukup berarti pada penerapan PHT dan produksi jeruk.

DAFTAR PUSTAKA

Adianto. 1993. Biologi Pertanian Pupuk Kandang, Pupuk Organik Nabati dan Insektisida. Alumni. Bandung

Arifin, K dan Lahmuddin Lubis. 2003. Teknik PHT pada Tanaman Cabai. Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

Bethlee, J. A and Raymond, A. C. 2000. Pest Management. http://proquest. umi.

com/pq dweb.

Borror, D. J., I. C. A. Triplehrorn and N.F. Johnson. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Edisi keenam Gadjah mada University Press. Yogyakarta.

Dindal, D. L. 1990. Soil Biology Guide. John Willey & Sons. Canada.

David, J. A. 2007. Standar Prosedur Operasional (SPO) Jeruk Siam Madu Karo.

USAID From the American People. Agribusiness Market and Support Activity.

Direktorat Perlindungan Hortikultura. 1996. Pengenalan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Hortikultura. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura. Direktorat Jenderal Bina Perlindungan Tanaman. Jakarta.

Deshmukh, I. 1992. Ekologi dan Biologi Tropika. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Graham, E. B. 1996. The Orgin and Evolution of Arthropods. http://proquest. umi.

com/pq dweb.

Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.

Kalshoven, L. G. E. 1981. Pest of Crops in Indonesia. PT. Ichtiar Baru-Van Hove.

Jakarta.

Kelompok Kerja Penyusun Revisi Metode Analisis Residu Pestisida pada Hasil Pertanian. 2004. Metode Analisis Residu Pestisida pada Hasil Pertanian.

Direktorat Perlindungan Tanaman. Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan. Departemen Pertanian. Jakarta.

Komisi Pestisida. 1997. Metode Pengujian Residu Pestisida dalam Hasil Pertanian.

Departemen Pertanian. Jakarta.

Komisi Pestisida. 2004. Pestisida untuk Pertanian dan Kehutanan. Direktorat Pupuk dan Pestisida. Direktorat Jenderal Bina Sarana Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.

Moldenke, A.R. 2001. The Soil Biology Primer. Oregon State University.

http;//www. Statlab.iastate.edu/survey/SQI/Soil Biology/arthopods.htm.

Odum, E. P. 1971. Fundamentals of Ecology. W.B. Sounder Campany. New York.

Pennak, R. W. 1978. Fresh Water Invertebrate of The United Stated. 2nd. Ed John Willey and Sons. Canada.

Prihatman, K. 2000. Jeruk (Citrus sp.). Sistem Informasi Manajemen Pembangunan Pedesaan. BAPPENAS. Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang-Undang yang Berkaitan dengan Bahaya serta Penanganan Limbah B3.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Rahmat. 1997. Teknik Sampling. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Tarumingkeng, R. C. 1976. Pestisida Sebagai Alat Pengelola Hama Tanaman.

Bahan Seminar Peranan Pestisida dalam Pengelolaan Hama Penyakit Tanaman dan Tumbuhan Pengganggu. Jakarta. 5-7 Juli 1976.

Tarumingkeng, R C. 1992. Insektisida; Sifat, Mekanisme Kerja dan Dampak Penggunaannya. Universitas Kristen Krida Wacana. Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, Diperbanyak Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura. Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura I. Medan.

Untung, K. 1993. Pengendalian Hama Terpadu. Gadjah Mada Press. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Lampiran 1. Kuisioner Petani Jeruk Nama petani :

Desa/Kecamatan :

1. Umur tanaman :

2. Apakah tanaman jeruk ditumpangsari dengan tanaman lain?

a. Ya b. Tidak 3. Apakah ada tanaman pelindung?

a. Ada b. Tidak 4. Apakah dilakukan pemupukan?

a. Ya b. Tidak

5. Darimana saudara mendapat informasi tentang pestisida yang akan digunakan?

a. Toko obat/pestisida b. Petani sebelah/tetangga c. PHP/PPL setempat d. Pengalaman pribadi

6. Apakah saudara menggunakan dosis pestisida sesuai dengan petunjuk di label botol pestisida?

a. sesuai dengan petunjuk di label b. menggunakan sendok makan c. dicicipi/dirasa

d. berdasarkan pengalaman

7. Apakah aplikasi pestisida dilakukan setelah melakukan pengamatan agro ekosistem?

a. Jika ada serangga hama/penyakit b. Secara terjadwal

c. Jika petani sebelah/tetangga menyemprot d. Berdasarkan keuangan

8. Apakah ada pengendalian OPT selain dengan menggunakan pestisida?

a. Ada b. Tidak ada

9. Jika ada pengendalian lain dengan : a. penggunaan musuh alami b. pemakaian pestisida nabati c. sanitasi lingkungan

d. pengendalian lainnya

10. Isilah tabel berikut: aplikasi pestisida yang digunakan selama satu masa panen No. Nama dagang Dosis Frekuensi Hari sebelum

panen 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Lampiran 2. Materi Pelatihan Penggunaan Pestisida yang Baik dan Benar 1. Klasifikasi Pestisida

2. Identifikasi OPT

3. Peraturan dan Perizinan Pestisida 4. Memilih PPT

5. Pemahaman Label 6. Kalibrasi Alat

7. Pemeliharaan Alat Semprot

8. Penanganan PPT (membeli, mengangkut, menyimpan, menggunakan, menangani limbah)

9. Teknik Aplikasi (penentuan dosis, penentuan volume semprot, penggunaan alat pelindung diri (APD), mengetahui kondisi angin dan cuaca)

10. Pemahaman Toksisitas PPT (batas hari penyemprotan sebelum panen)

Lampiran 4. Penentuan Sampel Lahan Petani

No. Nama Petani Frekuensi Aplikasi Pestisida Dosis Aplikasi Pestisida

1. Andarias Tarigan 2-3 minggu = dosis anjuran

2. Bahtra Tarigan 2-3 minggu = dosis anjuran

12 Sariaman Ginting 2-3 minggu = dosis anjuran

13 Dermawan Ginting 1 bulan = dosis anjuran

14 Oslan Ginting 1-2 minggu = dosis anjuran

15 Ismail Sinuraya 1 bulan = dosis anjuran

16 Aladin Ginting 2-3 minggu = dosis anjuran

17 Simon Barus 1 bulan > dosis anjuran

18 Lion Perangin-angin 1 bulan > dosis anjuran

19 Eluma Br. Munte 1-2 minggu = dosis anjuran

20 Antonius Sinuraya 2-3 minggu = dosis anjuran

21 Beres Ginting **) 1 bulan < dosis anjuran

22 Herlina Br. Sinuraya 1 bulan > dosis anjuran

23 James Sinuraya 2-3 minggu = dosis anjuran

30 Durahmin Depari 2-3 minggu = dosis anjuran

31 Hormat Depari 1 bulan = dosis anjuran

32 Jago Celia 1 bulan = dosis anjuran

33 Johnri Ginting 2-3 minggu = dosis anjuran

34 Lohpian Ginting 1 bulan > dosis anjuran

35 Mahakim Barus 2-3 minggu = dosis anjuran

42 Rezeki Sinuhaji 2-3 minggu = dosis anjuran

43 Sari alam 1 bulan = dosis anjuran

44 Pintar tarigan 1 bulan = dosis anjuran

45 Ali Imran 1 bulan = dosis anjuran

46 Jopinter Tarigan 1-2 minggu < dosis anjuran

47 Daniel Karo Sekali 2-3 minggu = dosis anjuran

48 Naji Br. Karo Sekali 1 bulan = dosis anjuran

49 Dedi Sembiring 1 bulan > dosis anjuran

50 Pendi 1 bulan > dosis anjuran

Ket : * Petani dengan pemakaian pestisida tinggi ** Petani dengan pemakaian pestisida rendah

Lampiran 5. Jenis-jenis Pestisida yang Tedaftar pada Komisi Pestisida

No. OPT Sasaran Golongan Nama Formulasi

1. Penyakit busuk pangkal batang dan akar Phytophthora sp.

- Folirfos 400 AS

2. Penyakit Diplodia sp. Triazol Alto 100 SL 3. Penyakit embun tepung Oidium sp. Triazol

Anorganik 7. Hama Aphis tavaressi Organofosfat Supracide 40 EC 8. Hama Phyllocnictis citrella Piretroid

Nitro

9. Kutu daun Toxoptera sp. Piretroid 10. Kutu daun Toxoptera aurantii Karbamat

Piretroid 11. Hama Aphids,Toxoptera citrida Piretroid

Organofosfat 12. Tungau Tetranychus sp. Triazol

Piretroid

14. Hama Diaphorina citri Piretroid 15. Peliang daun Phylocnistis citrella Piretroid

Organofosfat 16 Nematoda Tylenchulus

semipenetrans

Karbamat Furadan 3 G 17. Gulma berdaun lebar Bipiridilium

Urea, triazin Urea

Gramoxone Medally 200 WG Paracol

18. Gulma berdaun sempit Bipiridilium Urea, triazin Urea

Gramoxone Medally 200 WG Paracol

19 Teki Bipiridilium

Urea Gramoxone

Paracol 20. Meningkatkan pembentukan buah,

besar buah, berat buah dan produksi buah

- Bigest 40 EC

Lampiran 6. Luas Wilayah Desa di Kecamatan Tiga Panah

No. Desa/Kelurahan Luas (Km2) Ratio Terhadap Total Luas Kecamatan (%)

Sumber : Koordinator Statistik Kecamatan Tiga Panah

Lampiran 7. Nama-nama Petani Mengikuti Pelatihan Penggunaan Pestisida di Kecamatan Tiga Panah

No. Desa Tiga Panah Desa Bunuraya Desa Seberaya Desa Bertah

1 Andarias Tarigan Dermawan Ginting Aman Pandia Rejeki Sinuhaji

2 Antoni Tarigan Matius Ginting Demo Pandia Ojak Sitorus

3 Ariston Tarigan Oslan Ginting Binsar Pandia Sari Alam

4 Bahtra Tarigan Sarminda Br. Sembiring Charles Karo Sekali Kursi Ginting

5 Bangun Ginting Ismail Sinuraya Darma Pandia Petrus

6 BP. Mariani Ginting Rejeki barus Mulana Br. Sitepu Maria Br. Sinuraya 7 Daniel Pinem Aladin Ginting Delna Br. Tarigan Rabu Ginting

8 Eprada Tarigan Simon barus Durahmin Depari Pintar Tarigan

9 Harhar tarigan Deli Sinuraya Dwikora S. Depari Jafar

10 Jakup Kemit Johan Barus Hormat S. Depari Ali Imran

11 Juna Kemit Daniel Ginting Ida Dameria Br. Ginting Zulkifli Pandia 12 Jusup Surbakti Lion Perangin-angin Jago Colia James Tarigan 13 Kenan Ginting Eluma Br. Munte Johnri Ginting Dolok Tarigan 14 Manan Tarigan Sariana Br. Tarigan Lohpian Ginting Naji Br. Karo 15 Marim Bukit Antonius Sinuraya Lichtar tarigan Murida Br Tarigan 16 Naik Kalvin Sembiring Armada Tarigan Mahakim Barus Sakti Sembiring 17 Nd. Nelly Br Bukit Beres Ginting Permasi Karosekali Rolinda Br. Sitepu 18 Nd. Rut Br Karo Ardi Sembiring Praktek karosekali Rusli

19 Noperman Bukit Mariani Br. Gurusinga Ralin Nainggolan Jopinter Tarigan 20 Pasta karo Sekali Malemtina Br. Tarigan Rolince Br. Brutu Anton Silitonga 21 Piah Malem Ginting Herlina Br. Sinuraya Renda Br. Barus Mual Simanjuntak 22 Rediancon Tarigan Maria Br. Tarigan Tenang Purba Daniel Karosekali 23 Sakti Kemit James Sinuraya Tetap Br. Sinuhaji Binsar Pasaribu

24 Sariaman Ginting Iwansah barus Toni Bukit Dedi Sembiring

25 Simon Perangin-angin Rasta Sinuraya Hermawati Br. Bangun Pendi

Lampiran 8. Nama Pemandu dan Instansi

No. Nama Instansi

1 Ropendi Ginting BPTPH

2 Ilham Nasution Syngenta

3 Ibrani Sembiring Petani Pemandu 4 Victor Tarigan Petani Pemandu

Lampiran 9. Gambar Serangga pada Perangkap Fit Fall Trap

Chamaemyia sp Graphognathus sp.

Actias sp.

Tropisternus sp.

Hydrophilus sp.

Neoconochepalus sp.

Camponotus sp. Carpophilus sp.

Lampiran 10. Data Hasil Analisis Tanah

No Ordo Famili Genus Pengamatan

LAMPIRAN GAMBAR

Chamaemyia

Cochliopa

Actias

Neoconocephalus

Tropisternus

Hydrophilus

Camponotus

Carpophilus

Graphognathus

Dalam dokumen WITA KHAIRIA /PSL (Halaman 56-0)

Dokumen terkait