• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Umum tentang Sistem Peradilan Pidana Anak a. Pengertian Sistem Peradilan Pidana Anak

commit to user b) Putusan Akhir

5. Tinjauan Umum tentang Sistem Peradilan Pidana Anak a. Pengertian Sistem Peradilan Pidana Anak

ngan sistem peradilan pidana orang dewasa,sehingga sistem peradilan pidana anak adalah sistem peradilan pidana bagi anak. Anak dalam sistem peradilan anak dibagi dalam beberapa pengertian yaitu :

1) Anak yang berhadapan dengan hukum adalah anak yang berkonflik dengan hukum ,anak yang menjadi korban tindakan pidana,dan anak yang menjadi saksi tindak pidana.disebut anak yang berkonflik dengan hukum adalah anak yang telah berumur 12 ( dua belas) tahun,tetapi belum berumur 18 ( delapan belas) tahun yang diduga melakukan tindak pidana;

commit to user

2) Anak yang menjadi korban tindak pidana yang selanjutnya disebut anak korban adalah anak yang belum berumur 18 ( delapan belas) tahun yang mengalami penderitaan fisik, mental,dan /atau kerugian ekonomi yang disebabkan oleh tindak pidana;

3) Anak yang menjadi saksi tindak pidana yang selanjutnya disebut anak saksi adalah anak yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang

dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan

,penuntutan,dan pemeriksaan disidang pengadilan tentang suatu perkara pidana yang didengar ,dilihat dan /atau dialaminya sendiri.

Frase sistem peradilan anak merupakan terjemahan dari istilah

The Juvenile Justice System yaitu suatu istilah yang digunakan dengan

sejumlah institusi yang tergabung dalam pengadilan yang meliputi polisi, jaksa,penasihat hukum,lembaga pengawasan ,pusat penahanan anak dan fasilitas pembinaan anak. Dengan demikian para pihak yang terkait dalam The Juvenile Justice System yang pertama adalah polisi sebagai institusi formal ketika anak pertama kali diproses secara hukum. Prosedur pertama kali inilah yang akan menentukan apakah anak akan dibebaskan atau diproses lebih lanjut. Kedua, Jaksa dan lembaga pembebasan bersyarat yang memiliki kewenangan untuk menentukan apakah anak akan dibebaskan atau diproses ke pengadilan anak. Ketiga, pengadilan anak adalah tahapan ketika anak akan ditempatkan dalam pilihan-pilihan berdasarkan kebijakan hakim. Menurut Sudarto ,di dalam peradilan anak terdapat aktivitas pemeriksaan dan pemutusan perkara yang tertuju pada kepentingan anak yaitu segala aktivitas yang dilakukan polisi,jaksa ,hakim dan pejabat lain harus didasarkan pada prinsip demi kesejahteraan anak dan kepentingan anak (Sudarto,1981:129).

b. Tujuan Sistem Peradilan Anak

Sistem peradilan pidana tidak terlepas dari pembicaraan upaya penanggulangan kejahatan. Upaya penanggulangan kejahatan dapat dilakukan dengan saran penal dan nonpenal. Penanggulangan kejahatan dengan sarana penal yaitu upaya penanggulangan kejahatan dengan hukum

commit to user

pidana. Penggunaan sarana hukum pidana untuk penanggulangan kejahatan secara formil bekerjanya lewat sistem peradilan pidana. Sistem peradilan pidana memiliki tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah resosialisasi pelaku tindak pidana, tujuan menengah adalah pencegahan kejahatan dan tujuan jangka panjang adalah kesejahteraan sosial.

Tujuan sistem peradilan pidana berupa resosialisasi pelaku karena penyelenggaraan peradilan pidana berguna untuk pembinaan pelaku sehingga ketika kembali ke masyarakat sudah menjadi baik,sedangkan tujuan pencegahan kejahatan maksudnya dengan putusan pengadilan dapat menjaga pelaku untuk tidak berbuat kejahatan. Tujuan ini fungsinya hukum preventif bagi masyarakat umumnya untuk tidak melakukan tindak pidana (Barda Nawawi Arief ,2007:143).

Bedasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 perwujudan keadilan restoratif salah satunya adalah dengan mekanisme diversi . Diversi adalah pengalihan penyelesaian Perkara Anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana. Undang Undang mengamanatkan untuk upaya adanya diversi dalam sistem peradilan anak.

Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Diversi bertujuan untuk:

a) Mencapai perdamaian antara korban dan Anak; b) Menyelesaikan perkara Anak di luar proses peradilan; c) Menghindari Anak dari perampasan kemerdekaan; d) Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi; dan e) Menanam rasa tanggung jawab kepada Anak.

Diberlakukan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 maka terdapat ketentuan lex specialis terhadap tugas dan wewenang kepolisian, kejaksaan dan hakim. Salah satu yang khas dan membedakan adalah bentuk diversi. Pada tingkat penyidikan ,penuntutan dan pemeriksaan perkara Anak di pengadilan negeri wajib di upayakan Diversi oleh aparat penegak hukum. Diversi sebagaimana dimaksud dilaksanakan dalam hal tindak pidana yang

commit to user

dilakukan diancam dengan pidana penjara dibawah 7( tujuh) tahun; dan bukan merupakan pengulangan tindak pidana (Pasal 7 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012).

Penyidik, Penuntut Umum dan Hakim dalam melakukan Diversi harus mempertimbangkan :

a) Kategori tindak pidana; b) Umur Anak;

c) Hasil penelitian kemasyarakatan dari Bapas dan; d) Dukungan lingkungan keluarga dan masyarakat.

Proses Peradilan Pidana Anak dilanjutkan dalam hal proses diversi jika tidak dapat menghasilkan kesepakatan maka diversi tidak dilaksanakan. Oleh karena itu maka akan diberlakukan hukum formil yang tunduk pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 dalam persidangan.

c. Asas-Asas dalam Sistem Peradilan Anak

Pasal 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 menyebutkan asas-asas dalam sistem peradilan anak antara lain ( M.Nasir Djamil, 2013:131-132) :

a) Asas perlindungan meliputi kegiatan yang bersifat langsung dan tidak langsung dari tindakan yang membahayakan anak secara fisik dan/ atau psikis

b) Asas keadilan adalah bahwa setiap penyelesaian perkara anak harus mencerminkan rasa keadilan bagi anak.

c) Asas nondiskriminasi adalah tidak adanya perlakukan yang berbeda pada suku,agama,ras ,golongan,jenis kelamin ,etnik,budaya dan bahasa ,status hukum anak,urutan kelahiran anak, serta kondisi filsik dan/mental. d) Asas kepentingan terbaik bagi anak adalah segala pengambilan

keputusan harus selalu mempertimbangan kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak.

commit to user

e) Asas penghargaan terhadap pendapat anak adalah penghormatan atas hak anak untuk berpatisipasi dan menyatakan pendapatnya dalam

pengambilan keputusan,terutama jika menyangkut hal yang

mempengaruhi anak

f) Asas kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak adalah hak asasi yang paling mendasar bagi anak yang dilindungi oleh negara pemerintah,masyarakat,keluarga dan orang tua.

g) Menghindarkan anak dari perampasan kemerdekaan. h) Mendorong masyarakat untuk berpatisipasi.

commit to user

Dokumen terkait