• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

3. Tinjauan tentang Kualitas Tes Hasil Belajar

Karakteristik kualitas tes yang baik adalah yang memenuhi validitas reliabilitas dan karakteristik butir soal yang meliputi daya pembeda, tingkat kesulitan dan pengecoh.

a. Validitas

Sugiyono (2014: 203) menyatakan bahwa valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan Arifin (2011: 245-246) menyatakan bahwa validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur). Maksudnya dalah instrumen yang

digunakan benar-benar tepat untuk mengukur apa yang akan diukur.

Senada dengan itu Sulistiyorini (2009: 162) juga menyatakan bahwa valid berarti cocok atau sesuai. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut benar-benar menyasar kepada apa yang dituju. Tes tersebut benar-benar dapat memberikan keterangan atau gambaran tetang apa yang diinginkan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa validitas merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk menyatakan ketepatan suatu kecocokan suatu instrument dalam mengukur sesuatu yang hendak diukur dan menyasar kepada apa yang dituju.

Herman dan Yustiana (2014: 284-285) menyatakan bahwa terdapat beberapa macam validitas, yaitu:

1) Validitas isi

Validitas isi merupakan validitas yang menunjukkan bahwa isi satu tes mencerminkan aspek atau karakteristik yang mau dikur. Untuk memperoleh validitas isi, guru melakukan pemeriksaan ulang terhadap bahan/materi pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan diteskan/diujikan. Berkenaan dengan kegiatan penilaian hasil belajar siswa agar diperoleh validitas isi, prosedur yang ditempuh yaitu merumuskan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, merincikan bahan/materi pembelajaran, memvisualisasikannya

di dalam kisi-ksi penulisan soal, dan membandingkan setiap butir soal yang disajikan dengan kisi-kisi penulisan soal yang sudah ditetapkan.

2) Valditas Kriteria

Validitas kriteria adalah validitas yang memperhatikan hubungan antara suatu tes dengan tes lainnya yang menjadi kriteria atau bahan pembanding. Validitas kriteria mencakup validitas konkuren (concurrent validity) dan validitas prediktif (predictif validity).

3) Validitas konkuren

Validitas konkuren merupakan validitas pada hubungan antara skor dari tes dengan skor tes lainnya yang pengukurannya dilakukan bersamaan atau hampir bersamaan. Validitas konkuren disebut juga validitas empiris. Suatu tes dikatakan memiliki validitas konkuren apabila hasilnya sesuai dengan pengalaman (kondisi empiris).

4) Validitas prediktif

Validitas prediksi merupakan hubungan skor dari tes di masa sekarang dengan skor tes yang terjadi di masa mendatang. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi apabila memiliki kemampuan memperdiksi skor tes lainnya di masa mendatang.

5) Validitas Konstruksi

Validitas konstruksi merupakan validitas yang menunjukkan bagaimana isi tes tersebut atau konstruksi teoritis yang menjadi landasan disusunnya suatu tes.

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat konsistensi instrumen yang bersangkutan. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda (Arifin, 2011: 248). Sugiyono (2014: 203) mengungkapkan bahwa instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Sedangkan menurut Sulistiyorini (2009: 166-167) reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah ukuran ketepatan atau taraf kepercayaan suatu tes yang apabila dilakukan pengujian kepada kelompok yang sama pada waktu dan kesempatan berbeda selalu menghasilkan data yang sama.

Widoyoko (2015: 158-165) menyatakan bahwa cara-cara melakukan pengujian tingkat reliabilitas instrumen, secara garis

besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal (external reliability) dan reliabilitas internal (internal reliability).

1) Reliabilitas Eksternal (External Reliability)

Reliabilitas eksternal diperoleh jika ukuran atau kriteria tingkat reliabilitas berada di luar instrumen yang bersangkutan. Ada dua cara untuk menguji reliabilitas eksternal suatu instrumen yaitu dengan metode bentuk parallel (equivalent method) dan metode tes berulang (test-retest method).

(a) Metode bentuk paralel (equivalent method)

Metode paralel dilakukan dengan cara menyusun instrumen yang hampir sama (equivalen), kemudian diujicobakan pada sekelompok responden yang sama (responden mengerjakan dua kali) kemudian hasil uji coba tersebut dikorelasikan dengan teknik korelasi product moment. Data dari hasil dua kali uji coba, yang satu dianggap sebagai nilai X, sedangkan yang lainnya dianggap sebagai nilai Y. karena dalam metode ini ada dua instrumen dan dilakukan dua kali tes, maka disebut dengan metode tes berulang atau test retest. Metode ini umumnya menguji reliabilitas instrumen bentuk tes. Instrumen paralel atau ekuivalen adalah dua buah instrumen yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesulitan, dan susunan, tetapi butir-butir pertanyaan berbeda. Kelemahan metode ini adalah membutuhkan waktu dan biaya yang lebih karena

harus menyusun dua instrumen dan harus tersedia waktu yang lama untuk mencobsa dua kali tes.

(b) Metode tes berulang (test-retest method)

Metode ini dilakukan untuk menghindari penyusunan instrumen dua kali. Dalam menggunakan metode ini kita hanya menyusun satu perangkat instrumen. Instrumen tersebut diujicobakan pada sekelompok responden dan hasilnya dicatat. Pada kesempatan lain, instrumen tersebut diberikan pada kelompok responden yang sama untuk dikerjakan lagi, dan hasil yang kedua tersebut dicatat. Kemudian kedua hasil tersebut dikorelasikan. Metode ini pada umumnya juga untuk menguji reliabilitas instrumen bentuk tes.

2) Reliabilitas Internal (Internal Reliability)

Reliabilitas internal diperoleh jika ukuran atau kriteria tingkat reliabilitas didasarkan pada instrumen itu sendiri. Berdasarkan sistem pemberian skor (scoring system) instrumen, ada dua metode analisis reliabilitas internal, yaitu:

(a) Instrumen skor diskirt

Instrumen skor diskirt, nominal atau pilah adalah instrumen yang skor jawabannya/respondennya hanya dua, yaitu 1 (satu) dan 0 (nol). Dengan kata lain, hanya dua jawaban yaitu benar dan salah. Jawaban benar diberikan skor 1 (satu) dan jawaban salah

diberikan skor 0 (nol). Metode ini dapat digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen baik bentuk tes maupun non tes.

(b) Instrumen skor non diskirt

Instrumen skor non diskirt adalah instrument pengukuran yang dalam sistem skoringnya bukan 1 dan bukan 0, tetapi bersifat gradual, yaitu ada penjenjangan skor, mulai dari skor tertinggi hingga skor terendah. Hal ini biasanya terdapat pada instrumen tes bentuk uraian dan pilihan ganda, serta instrumen non tes bentuk anget dengan skala Likert dan skala lanjutan (rating scale).

c. Karakteristik Butir Soal

Dokumen terkait