• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Tinjauan Konsep

2.2.3 Tinjauan Tentang Paket Wisata

Paket wisata merupakan istilah yang sering kita dengar dalam dunia pariwisata, khususnya pada wisatawan yang akan datang melalui biro perjalanan wisata baik itu secara peroranganatau group. Paket wisata ini memberikan kemudahan dan keuntunganbagi wisatawan yang datang secara rombongan sebab semua komponen tour sudah termasuk dalam harga tour, dan harga tournya juga lebih murah tergantung dari jumlah anggota rombongan

Menurut (Suwantoro, 1997:15) menyatakan bahwa : “package tour atau paket wisata adalah sesuatu produk perjalanan wisata yang dijual oleh suatu Perusahaan Biro Perjalanan atau Perusahaan Transport yang bekerja sama dengannya dimana

harga paket wisata tersebut telah mencakup biaya perjalanan, hotel, ataupun fasilitas lainnya yang memberikan kenyamanan bagi pembelinya. Dengan kata lain paket wisata ini adalah suatu produk wisata yang merupakan suatu komposisi perjalanan yang disusun dan dijual guna memberikan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan perjalanan wisata.

Paket wisata juga dapat diartikan sebagai suatu perjalanan wisata dengan satu atau beberapa tujuan kunjungan yang disusun dari berbagai fasilitas perjalanan yang tetap, serta dijual sebagai harga tunggal yang menyangkut dari seluruh komponen dari perjalanan (Nuriata, 2014:11). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa paket wisata adalah suatu rencana perjalanan yang disusun berdasarkan beberapa komponen tour dengan harga tertentu dimana harga tersebut termasuk biaya-biaya yang diperlukan wisatawan selama mengikuti atau memakai paket wisata tersebut diatas. Paket wisata tersebut digunakan oleh wisatawan agar mereka puas dalam memilih objek wisata yang sudah disusun dalam bentuk paket.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam membuat paket wisata menurut Suyitno (2001 : 35-38), yaitu :

1. Rute Perjalanan

Rute perjalanan sebaiknya berbentuk putaran atau circle route, kecuali jika kondisi tidak memungkinkan atau karena jarak yang terlalu dekat. Apabila antara objek satu dengan yang lainnya dinyatakan dalam satuan jarak (kilometer) maka terlebih dahulu harus ditransformasikan ke dalam satuan waktu (menit) dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

a = Jarak (distance)

b = Kecepatan rata-rata kendaraan (average velocity)

60 menit = Transformasi satuan waktu (1 jam = 60 menit)

2. Variasi Objek

Penyusunan objek yang dikunjungi disusun dengan urutan tertentu agar objek wisata yang dikunjungi terkesan bervariasi dan tidak monoton. Karakteristik objek merupakan dasar pertimbangan untuk membuat objek yang dikunjungi harus divariasikan.

3. Tata Urutan Kunjungan

Tata urutan kunjungan menyangkut pemilihan kunjungan objek yang mana dikunjungi lebih awal atau yang mana dikunjungi dibagian akhir, dan objek-objek mana yang waktunya sudah ditentukan sehingga dalam menyusun urutan objek kunjungan berdasarkan pada kondisi dan kebutuhan wisatawan.

Dalam pembuatan paket wisata ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan yaitu :

1) Titik Awal (Starting Point)

Titik awal/starting point merupakan tempat yang ditentukan sebagai awal dari perjalanan wisatawan untuk memulai tour. Titik awal untuk memulai tour dapat

berupa hotel, villa, airport atau tempat sesuai dengan kesepakatan antara wisatawan dengan supir atau pramuwisata.

2) Titik Akhir (Finishing Point)

Titik akhir/finishing point merupakan tempat yang terletak pada akhir tour yang merupakan akhir dari perjalanan wisatawan. Hotel, villa, dan airport merupakan titik akhir dari sebuah tour, atau tempat yang telah disepakati antara wisatawan dengan pramuwisata dan supir.

3) Waktu Tempuh Antar Objek Wisata

Waktu tempuh dalam dunia pariwisata terdapat usaha interprestasi dari pramuwisata untuk menambah nilai lebih bagi wisatawan. Dalam artian waktu tempuh ini tidak berarti balapan. Dalam menghitung waktu tempuh, perjalanan diasumsikan lancar, tanpa adanya pemberhentian tambahan, tanpa kerusakan kendaraan, tanpa kemacetan, dan yang terpenting adalah kenyamanan bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan.

Adapun acara wisata yang dibuat oleh Tour Operator biasanya berbagai macam sesuai dengan kreativitas masing-masing. Acara wisata dibagi dalam tiga bentuk yang diantaranya sebagai berikut :

1. Bentuk Uraian (essai style)

Dalam hal ini, acara wisata disajikan dalam bentuk uaraian singkat tentang program yang akan dilakukan terdiri dari hari atau tanggal pelaksanaan serta kegiatan setiap harinya.

2. Bentuk Tabel (tabulated sytle)

Penyajian berupa tabel dengan kolom-kolom antara lain : 1) Hari/tanggal (day/date) 2) Tempat (place) 3) Waktu (time) 4) Acara (itinerary) 5) Keterangan (remark) 3. Bentuk Grafik

Acara wisata yang disajikan dalam bentuk gambar atau grafik, berupa lambing-lambang komponen yang digunakan dalam urutan acara. Dalam penyusunan acara wisata, sebaiknya selalu memperhatikan pendistribusian waktu agar sesuai dengan aktivitas dan sesuai dengan kebutuhan. Komponen yang lain selain pembuatan acara wisata yaitu harga wisata karena wisatawan akan memperhitungkan mengenai biaya yang harus dikeluarkan sebelum memutuskan untuk melakukan perjalanan wisata. Suyitno (1999) juga menyatakan bahwa harga wisatawan merupakan jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk mengelola wisatawan ditambah dengan keuntungan yang diharapkan. Langkah-langkah untuk menghitung harga suatu wisata antara lain :

1) Harga Wisata

Harga wisata merupakan jumlah keseluruhan biaya yang dkeluarkan untk mengelola wisata, ditambah dengan keuntungan yang diharapkan. Harga wisata dapt dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

TP = Tour Price (harga wisata) TC = Total Cost (jumlah biaya) SC = Surcharge (keuntungan)

Surcharge dinyatakan dalam persentase tertentu dan diperhitungkan dari

jumlah biaya. Untuk memudahkan penghitung biaya wisata, maka hasil akhir yang dicari dari penghitungan ini adalah harga wisata per orang. Akan tetapi, suatu jumlah biaya dapat juga merupakan tanggungan kelompok. Berdasarkan hal tersebut, maka biaya dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost).

Biaya tetap (fixed cost) merupakan biaya tanggungan kelompok wisatawan dan besarnya biaya ditentukan oleh jumlah kelompok seperti tip pengemudi, ongkos parker, waiter’s tip, tip pemandu, biaya administrasi dan lain-lain. Selain itu, biaya ridak tetap (variable cost) merupakan biaya tanggungan peserta secara perorangan dan besarnya biaya ditentukan oleh jumlah peserta, misalnya airport

tax, meals entrance fee dan lainnya. Kedua jenis biaya tersebut dapat dipadukan

menjadi biaya per orang dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

TCP = Jumlah biaya per orang (total cost per person) TFC = Jumlah biaya tetap (total fixed cost)

TVC = Jumlah biaya tidak tetap (total variable cost)

n = Jumlah peserta (number of participants)

2) Komplimen (complimentary)

Complimentary disebut juga Free Of Charge (FOC) yaitu pembebasan

jumlah peserta tertentu dari pembayaran jika syarat yang ditentukan oleh tour

operator dipenuhi. Persyaratan tersebut berkaitkan dengan jumlah peserta yang

membeli tur secara bersama-sama. Harga wisata dengan memperhitungkan

complimentary dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

PC = Harga dengan complimentary tour price with complimentary

NP = Harga bersih (nett price)

n = Jumlah peserta (number of participants)

c = Jumlah peserta mendapat FOC

TCP = + TVC

3) Harga Jual (selling price)

Penjualan produk wisata dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung (melalui perantara). Jika distribusi produk dilakukan melalui perantara,maka tour operator memberikan imbalan jasa tertentu kepada

perantara (agen) berupa komisi agen (agency commission). Agency Commission

dinyatakan dalam presentase tertentu. Harga yang memperhitungkan komisi agen ini disebut dengan Harga Jual (selling price) dengan rumus perhitungan sebagai berikut :

Keterangan :

SP = Harga jual (selling price)

AC = Komisi agen (agency commission) PP = Harga akhir sebelumnya (previous price)

Patokan yang dipakai dalam perhitungan harga jual adalah hasil akhir perhitungan harga sebelumnya. Jika harga sebelumnya sampai pada Nett Price, maka harga itulah yang dipakai sebagai dasar. Namun jika perhitungan harga

sebelumnya adalah Price with Complimentary (PC), maka PC yang dipakai

sebagai patokan (Suyitno, 1999).

Dokumen terkait