• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Tinjauan Konsep

2.2.4 Tinjauan Tentang Paket Wisata

Paket wisata merupakan istilah yang sering didengar dalam dunia pariwisata, khususnya bagi wisatawan yang akan datang melalui biro perjalanan wisata, baik itu secara perorangan maupun group. Paket wisata ini memberikan kemudahan dan keuntungan bagi wisatawan yang datang secara rombongan, sebab semua komponen tour sudah termasuk dalam harga tour, dan harga tournya juga lebih murah tergantung dari jumlah anggota rombongan

Darmadjati (dalam Suyitno, 2001 : 667) mendefinisikan bahwa paket wisata sebagai suatu rencana atau acara perjalanan wisata yang telah tersusun secara tetap, dengan harga tertentu termasuk pula biaya-biaya untuk pengangkutan, fasilitas, akomodasi, hotel, serta darmawisata/sightseeing di kota-kota, objek-objek wisata dan atraksi-aktraksi telah tercantum dalam acara itu.Sedangkan menurut Yoeti (1983 : 154 ) bahwa “paket tour adalah suatu perjalanan wisata yang tersusun secara tetap (fix) dengan biaya tertantu, dimana didalamnya telah termasuk biaya menginap, angkutan, makan, sight-seeing, tour, transfer dan lain-lain yang digambarkan dalam suatu package touryang dibuat khusus untuk itu”

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa package tour adalah suatu rencana perjalanan yang disusun berdasarkan beberapa komponen tour dengan harga tertentu, dimana harga tersebut termasuk biaya - biaya yang diperlukan wisatawan selama mengikuti atau memakai package tour tersebut.

Package tour tersebut digunakan oleh wisatawan agar mereka puas dalam memilih objek wisata yang sudah disusun dalam paket.

Berdasarkan pengertian paket wisata dari para ahli tersebut maka dapat diketahui beberapa ciri khas paket wisata yaitu :

(1) Paket wisata merupakan hasil kombinasi dari berbagai komponen jasa wisata dan diberi tarif tunggal sehingga harga dari masing-masing komponen tidak mungkin diketahui oleh wisatawan.

(2) Biasanya dipromosikan atau disebarluaskan secara meluas jauh-jauh hari sebelum tour dilaksanakan.

(3) Pada umumnya paket wisata akan melibatkan suatu daerah tujuan wisata dan diasosiasikan dengan ide touring pada daya tarik wisata.

(4) Paket wisata yang perencanaanya, pengaturannya, dan pelaksanaannya dilakukan oleh usaha perjalanan tidak selamanya diikuti oleh tour leader (5) Paket wisata dilihat dari segi harganya lebih murah dari harga perjalanan

wisata yang komponen jasa wisatanya secara tersendiri dibukukan langsung oleh wisatawan secara terpisah.

Jenis paket wisata dapat dibagi berdasarkan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan dalam perjalanan wisata tersebut seperti ;

1) Pleasure Tourism

Berlibur menikmati udara segar, relaksasi, ingin mengetahui keadaan dari suatu daerah.

2) Recreation Tourism

Memanfaatkan hari libur kerja untuk penyegaran jasmani dan rohani.

3) Cultural Tourism

Khusus mempelajari adat – istiadat dan cara hidup suatu kaum, peninggalan sejarah, keagamaan, dan festival musik. Contoh :berkunjung ke tempat bersejarah, menyaksikan proses keagamaan, atau menyaksikan pementasan atau pembuatan musik tradisional.

4) Adventure Tourism

Kegiatan tur dilakukan di alam terbuka, memerlukan keahlian khusus dan kondisi tubuh yang baik, dengan resiko yang cukup berbahaya dan sangat menguras tenaga. Memerlukan pemandu wisata yang berpengalaman dan mengenali medan secara baik.

5) Sport Tourism

Olympic games dan FIFA World cup merupakan contoh dari sport tourism.

6) Business Tourism

Berkaitan dengan pekerjaan dan jabatan (pemerintah ataupun swasta) sebagai

Incentive Tour sekaligus berbisnis.

7) Convention Tourism

Tur untuk menghadiri suatu konvensi, seminar, kongres, atau pertemuan dan rapat resmi lainnya dalam tingkat nasional atau dunia.

8) Special Tourism

Acara perjalanan yang dilakukan secara khusus dengan asumsi peserta terbatas dan karena paket tour bersifat tidak umum.

Menurut Suyitno (2001 : 35 – 38 ) bahwa ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam membuat paket wisata, yaitu :

1) Rute Perjalanan

Rute perjalanan sebaiknya berbentuk putaran atau circle route, kecuali jika kondisi tidak memungkinkan atau karena jarak yang terlalu dekat. Apabila antara daya tarik wisata satu dengan daya tarik wisata lainnya dinyatakan dalam satuan jarak (kilometer) maka terlebih dahulu harus ditransformasikan ke dalam satuan waktu (menit) dengan menggunakan rumus :

Keterangan : a = jarak (distance)

b = kecepatan rata-rata kendaraan (average velocity) 60 menit = transformasi satuan waktu ( 1 jam = 60 menit) 2) Variasi Daya Tarik Wisata

Daya tarik wisata yang dikunjungi disusun dengan urutan tertentu agar terkesan bervariasi dan tidak monoton. Karakteristik daya tarik wisata merupakan dasar pertimbangan untuk membuat objek yang dikunjungi harus divariasikan.

3) Tata Urutan Kunjungan

Tata urutan kunjungan menyangkut pemilihan daya tarik wisata mana dikunjungi lebih awal atau daya tarik wisata mana dikunjungi dibagian akhir, dan mana yang waktunya sudah ditentukan sehingga dalam menyusun urutan kunjungan berdasarkan kondisi dan kebutuhan wisatawan.

2.2.4.1 Starting Point

Titik awal (starting point) merupakan tempat yang ditentukan sebagai awal perjalanan wisatawan untuk memulai tour. Titik awal untuk memulai tour dapat berupa hotel, villa, airport atau tempat sesuai dengan kesepakatan antara wisatawan dengan supir atau pramuwisata.

2.2.4.2 Finishing Point

Titik akhir (finishing point) adalah tempat pada akhir tour dan yang merupakan akhir dari perjalanan wisatawan. Hotel, villa, dan airport merupakan titik akhir dari sebuah tour. Selain itu, ada tempat yang telah disepakati antara wisatawan dengan pramuwisata.

2.2.4.3 Waktu Tempuh Antar Daya Tarik Wisata

Waktu tempuh dalam dunia pariwisata sebagai usaha interprestasi dari pramuwisata untuk menambah nilai lebih bagi wisatawan. Dalam artian waktu tempuh in tidak berarti balapan.Dalam menghitung waktu tempuh, perjalanan diasumsikan lancar, tanpa adanya pemberhentian tambahan, tanpa kerusakan kendaraan, tanpa kemacetan, dan yang terpenting adalah kenyamanan bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan. Waktu tempuh dalam laporan ini akan ditentukan dengan rumus :

a = jarak

b = kecepatan rata – rata kendaraan

60 menit = transformasi satuan waktu ( 1 jam = 60 menit) (a : b) x 60menit

2.2.4.4 Durasi Dalam Menikmati Daya Tarik Wisata

Durasi dalam menikmati daya tarik wisata satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan.Perbedaan itu tergantung jenis, luas tempat, dan yang paling penting adalah bagaimana pramuwisata mengintepretasikan daya tarik yang ada di daya tarik wisata tersebut agar wisatawaan tidak merasa bosan.

Dokumen terkait