• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Paket Wisata Budaya Di Desa Kesiman Kecamatan Denpasar Timur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan Paket Wisata Budaya Di Desa Kesiman Kecamatan Denpasar Timur."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN PAKET WISATA BUDAYA

DI DESA KESIMAN KECAMATAN DENPASAR TIMUR

I MADE PRADNYA SUTARA

(1012025002)

PROGRAM STUDI S1 INDUSTRI PERJALANAN WISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(2)

PERENCANAAN PAKET WISATA BUDAYA

DI DESA KESIMAN KECAMATAN DENPASAR TIMUR

Skipsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pariwisata

I MADE PRADNYA SUTARA

(1012025002)

PROGRAM STUDI S1 INDUSTRI PERJALANAN WISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

ABSTRAK

Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata Fakultas Pariwisata

Universitas Udayana Skripsi

A. Nama : I Made Pradnya Sutara

B. Judul :Perencanaan Paket Wisata Budaya Di Desa Kesiman Kecamatan Denpasar Timur atraksi seni,tempat bersejarah, makanan dan busana khas, aktivitas masyarakat yang selalu berkaitan dengan budaya, dan keramah tamahan penduduk. Potensi – potensi budaya yang ada di Desa Adat Kesiman dapat dikemas menjadi paket wisata budaya. Berkaitan dengan perencanaan paket wisata budaya tersebut, permasalahan yang diangkat : (1) Apa potensi wisata yang dimiliki Desa Adat Kesiman, Kota Denpasar?, (2) Bagaimana perencanaan paket wisata budaya di Desa Adat Kesiman?.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian diketahui bahwa Desa Adat Kesiman memiliki potensi wisata budaya dan potensi tersebut dapat dikemas menjadi paket wisata budaya, yaitu Barong and Keris Dance, Tempat Pembuatan Wadah, Pura Pengrebongan Kesiman, Puri Kesiman, Rumah Bali Odah Turut, Sanggar tari dan tabuh di bale Banjar Ceramcam Kesiman, Sanggar lukis Made Sudyatmika, Toko busana adat Bali Ananda Balinese Boutique, Desa Wisata Kertalangu yang didalamnya terdapat Jogging Track yang dikelilingi areal pesawahan yang luas, kolam pancing dan World Peace Gong, dan Rumah Layangan Kroya. Potensi – potensi tersebut kemudian dikemas dalam perencanaan paket wisata budaya dalam bentuk tabel, uraian dan grafik. Adapun yang dikemas dalam paket wisata budaya adalah : (1) History and Spirit of Kesiman Cultural Tour, (2) Beautiful Art of Kesiman Cultural Tour, (3) Art and Local Activites of Kesiman Cultural Tour.

(4)

ABSTRACT

Study Program of Tourism Travel Industry

Tourism Faculty

Udayana University

Final Report

A. Name : I Made Pradnya Sutara

B. Title :Planning Cultural Package Tour in Kesiman Village

East Denpasar Subdistrict

C. Number of Page :xv + 72 pages + 7 appendix

D. Summary :

Bali have one city, it is Denpasar City, within tourism potencies that can be build to be package tours. Kesiman Traditional Village is one of many villages in Denpasar City that has many tourism potency, the potency is cultural tourism potencies that can be found, such as : art attraction, historical place, traditional fashion and food, villager activities based on culture, hospitality of the villagers. Those cultural Potencies which found in Kesiman Traditional Village can be pack to be cultural package tours. Regard to planning cultural package tour, the formulation of issues are : (1) What is the potencies that can be found in Kesiman Traditional Village, East Denpasar? (2) How the planning cultural package in Kesiman Traditional Village?.

The technique to collecting data did through observation, interviews, documentation, and books literature. The result of the research is known that Kesiman Traditional Village has cultural tourism potencies and those potencies can be package into cultural package tour, those are : Barong and Keris Dance, Wadah Maker, Pengrebongan Temple, Kesiman Castle, Odah Turut Balinese House, Balinese Dance and Music Lesson in Bale Banjar Ceramcam Kesiman, Made Sudyatmika Paint Lesson, Ananda Balinese Boutique, Kertalangu Tourist Village with jogging track surrounded by rice field, fishing pond, and World Peace Gong, and Kroya Kites House. Those potencies then package into planning cultural package tour in the form of tables, essay, and graphic. Those are package into cultural package tour, those are : (1) History and Spirit of Kesiman Cultural Tour, (2) Beautiful Art of Kesiman Cultural Tour, (3) Art and Local Activities of Kesiman Cultural Tour.

(5)

PERENCANAAN PAKET WISATA BUDAYA

DI DESA KESIMAN KECAMATAN DENPASAR TIMUR

Nama : I Made Pradnya Sutara NIM : 1012025002

Skripsi ini telah Lulus dengan predikat Sangat Memuaskan pada tanggal 29 Januari 2016 di Program S1 Industri Perjalanan Wisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. I Wayan Suardana, S.ST.Par., M.Par. Drs. I Ketut Suwena, M.Hum. NIP. 19790201 200212 1 003 NIP. 19601231 198601 1 002

Mengetahui

Dekan Fakultas Pariwisata Ketua Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata Universitas Udayana Fakultas Pariwisata Universitas Udayana

(6)

PERENCANAAN PAKET WISATA BUDAYA

DI DESA KESIMAN KECAMATAN DENPASAR TIMUR

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Tim Penguji Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana pada tanggal 29 Januari 2016 dan dinyatakan LULUS dengan predikat SANGAT MEMUASKAN.

Tim Penguji,

Ketua : Dr. I Wayan Suardana, S.ST.Par., M.Par. ( )

Sekretaris : Drs. I Ketut Suwena, M.Hum. ( )

Anggota : 1. Drs. I Made Sendra, M.Si. ( )

2. Dra. Ni Made Oka Karini, M.Par. ( )

3. Dr. I Nyoman Sudiarta, SE.,M.Par. ( )

Mengetahui

Dekan Fakultas Pariwisata Ketua Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata Universitas Udayana Fakultas Pariwisata Universitas Udayana

(7)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh pihak lain untuk mendapatkan karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebut dalam sumber kutipan atau daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur – unsur jiplakan/plagiat, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh (Diploma IV/Strata 1) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan pasal 70)

.

Denpasar, 13 Maret 2016 Yang membuat pernyataan

(8)

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat – Nya skripsi ini dapat terselesaiakan tepat pada waktunya. Adapun maksud dan tujuan pembuatan skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pariwisata pada program studi S1 Industri Perjalanan Wisata. Skripsi ini berjudul “Perencanaan Paket Wisata Budaya di Desa Adat Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur”. Selama penyususnan laporan ini banyak mendapat bantuan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. I Made Sendra, M.si. Dekan Fakulktas Pariwisata Universitas Udayana, selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan selama ini, sekaligus penguji skripsi dalam ujian skripsi yang telah memberikan kritik dan saran untuk menyempurnakan isi skripsi ini

2. Bapak I Made Kusuma Negara, SE.,M.Par. Ketua Prodi S1 Industri Perjalanan Wisata Fakultas Pariwisata yang telah memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.

3. Bapak Dr.I Wayan Suardana, SST.Par., M.Par. pembimbing 1 skripsi ini telah memberikan bimbingan, kritik, dan saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Bapak Drs. I Ketut Suwena, M.Hum. pembimbing 2 skripsi ini telah memberikan bimbingan, kritik, dan saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

(9)

6. Bapak Dr. I Nyoman Sudiarta, SE.,M.Par. selaku dosen penguji dalam ujian skripsi yang telah memberikan kritik dan saran untuk menyempurnakan isi skripsi ini.

7. Bapak/Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu dan bimbingan

8. Staff tata usaha dan perpustakaan yang telah banyak membantu penulis selama kuliah dan dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Seluruh informan di Desa Kesiman yang membantu memberikan informasi. 10.Keluarga, sahabat, dan pacar yang telah memberikan semangat, dorongan

dan bersabar menunggu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Laptop , musik, dan kendaraan yang sangat membantu penyusunan laporan ini.

12. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung membantu penulisan skripsi ini.

Sangat disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dapat menyempurnakan skripsi ini sangat diharapkan dari pembaca. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang memerlukannya.

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... iv

HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI ... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ... 10

2.1 Tinjauan Konsep ... 13

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Lokasi Penelitian ... 24

3.2 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 25

3.2.1 Potensi Wisata ... 25

3.2.2 Wisata Budaya ... 26

3.2.3 Perencanaan Paket Wisata ... 26

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 26

3.3.1 Jenis Data ... 26

(11)

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.5 Teknik Penentuan Informan ... 28

3.6 Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Gambaran Umum Desa Adat Kesiman ... 31

4.2 Potensi dan Aktivitas Budaya di Desa Adat Kesiman ... 35

4.2.1 Potensi dan Aktivitas di Barong and Keris Dance ... 35

4.2.2 Potensi dan Aktivitas di Tempat Pembuatan Wadah ... 36

4.2.3 Potensi dan Aktivitas di Pura Pengrebongan Kesiman ... 38

4.2.4 Potensi dan Aktivitas di Puri Kesiman ... 39

4.2.5 Potensi dan Aktivitas di Rumah Bali Odah Turut ... 39

4.2.6 Potensi dan Aktivitas di Bale Banjar Ceramcam Kesiman ... 40

4.2.7 Potensi dan Aktivitas di Sanggar Lukis Made Sudyatmika ... 42

4.2.8 Potensi dan Aktivitas di Ananda Balinese Boutique ... 43

4.2.9 Potensi dan Aktivitas di Desa Wisata Kertalangu ... 44

4.2.10 Potensi dan Aktivitas di Rumah Layangan Kroya ... 44

4.3 Perencanaan Paket Wisata Budaya di Desa Adat Kesiman ... 45

4.3.1 Titik Awal ( Starting Point) ... 46 Di Desa Adat Kesiman Dalam Bentuk Uraian ... 53

4.3.6 Perencanaan Paket Wisata Budaya Di Desa Adat Kesiman Dalam Bentuk Grafik ... 63

4.3.7 Perencanaan Biaya Wisata ... 67

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Bali

Tahun 2009-2013 ... 3

Tabel 1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing ke Kota Denpasar Tahun 2009-2013 ... 5

Tabel 1.3 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Desa Wisata Kesiman Tahun 2009-2013 ... 6

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Desa Adat Kesiman Tahun 2014-2015 ... 31

Tabel 4.2 Mata Pencaharian Pokok Penduduk Desa Adat Kesiman Tahun 2014-2015 ... 32

Tabel 4.3 Paket Wisata History and Spirit of Kesiman Cultural Tour... 47

Tabel 4.4 Paket Wisata Beautiful Art of Kesiman Cultural Tour ... 50

Tabel 4.5 Paket Wisata Art and Local Activities of Kesiman Cultural Tour ... 52

Tabel 4.6 Harga Paket Wisata History and Spirit of Kesiman Cultural Tour ... 67

(13)

DAFTAR GAMBAR

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Peta Pulau Bali

Lampiran 2 Pedoman Wawancara

Lampiran 3 Daftar Informan

Lampiran 4 Perhitungan Harga Paket History and Spirit of Kesiman Cultural Tour

Lampiran 5 Perhitungan Harga Paket Beautiful Art of Kesiman Cultural Tour

Lampiran 6 Perhitungan Harga Paket Art and Local Activities of Kesiman Cultural Tour

Lampiran 7 Foto Dokumentasi :

Gambar 1. Barong and Kris Dance

Gambar 2. Tempat Pembuatan Wadah

Gambar 3. Merajan di Puri Kesiman

Gambar 4. Pura Pengrebongan Kesiman

Gambar 5. Rumah Bali Odah Turut

Gambar 6. Rumah Layangan Kroya

Gambar 7. Sanggar Lukis Made Sudyatmika

Gambar 8. Sanggar Tari Dedari di Bale Banjar Ceramcam

(15)

Gambar 10. Aneka jenis udeng di Ananda Balinese Boutique

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Bali merupakan pulau yang memiliki banyak potensi wisata. Sebagai suatu destinasi wisata, Bali dapat memberikan kepastian akan kepuasan dan kenyamanan bagi wisatawan. Perkembangan pariwisata di Bali didukung oleh berbagai fasilitas penunjang seperti : hotel, travel agent, restoran, atraksi wisata menarik dengan beraneka ragam daya tarik wisata. Bali memiliki ciri khas dalam daya tarik wisata. Keindahan alam, adat istiadat, kebudayaan, dan kehidupan keseharian masyarakatnya yang bernuansa Hindu, dapat menarik minat wisatawan nusantara ataupun mancanegara berkunjung ke Bali.

(17)

Akibat perkembangan pariwisata di Bali, kebudayaan luar banyak yang masuk ke Bali, sehingga memungkinan akan mempengaruhi sebagian besar masyarakat Bali, terutama pemuda – pemuda Bali. Untuk itu, perlu tetap melestarikan kebudayaan lokal tersebut dan tidak melupakannya. Selain sebagai kehidupan sehari-hari yang harus dilakukan dan dilestarikan. Kebudayaan Bali juga merupakan aset yang sangat berharga bagi pariwisata Indonesia dan menaikan tingkat perekonomian negara dan juga daerah Bali.

Bali memiliki aset berharga yang dapat dilihat dari alamnya, lingkungan sosialnya, adat istiadat, dan juga kebudayaannya yang unik dan tidak dapat ditemukan atau disamakan dengan daerah lain di Indonesia. Adanya keunikan tersebut menyebabkan Bali semakin menarik bagi wisatawan domestik ataupun mancanegara. Bahwa kebudayaan Bali sangat kental dan tidak berubah meskipun banyak budaya luar yang masuk akibat Bali sebagai destinasi pariwisata. Menurut Prof. Dr. Koentjoroningrat dalam Joko Tri Prasetya (2013) mengatakan bahwa ada unsur – unsur kebudayaan yang bersifat universal yang dapat disebut sebagai isi pokok tiap kebudayaan di dunia ini, yaitu:

(1) Peralatan dan perlengkapan hidup manusia sehari – hari misalnya : pakaian, perumahan, alat rumah tangga, senjata dan sebagainya.

(2) Sistem mata pencaharian dan sistem ekonomi misalnya : pertanian, peternakan, sistem produksi.

(3) Sistem kemasyarakatan, misalnya : kekerabatan, sistem perkawinan, sistem warisan.

(18)

(5) Ilmu Pengetahuan.

(6) Kesenian, misalnya seni suara, seni rupa, dan seni gerak. (7) Sistem Religi.

Semua ini telah tersirat pada masyarakat Bali dalam melakanakan kehidupan sehari – hari yang tercermin sebagai budaya kehidupan masyarakat dan menjadi daya tarik wisata di Bali.

Ketertarikan wisatawan terhadap Bali dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali dalam lima (5) tahun terakhir dari tahun 2000 - - 2013 dalam tabel berikut ini.

Tabel 1.1

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Bali Tahun 2009 - - 2013

Tahun Jumlah (orang) Pertumbuhan

2009 Rata-rata pertumbuhan 13.858.058 0,35

Sumber: Badan Pusat Statistik Tahun 2013

(19)

berkunjung ke daerah lain, adanya penyakit berbahaya yaitu rabies yang mengakibatkan wisatawan takut untuk kembali berwisata ke Bali. Selain itu, paket wisata yang masih kurang sehingga terkesan monoton dan membosankan. Untuk mengatasi penurunan tersebut, perlu dikembangkan daya tarik wisata yang lebih bervariasi di setiap daerah di Bali.

Denpasar merupakan pusat kota Provinsi Bali. Di kota ini banyak penduduk luar kota Denpasar atau luar Bali tinggal dan bekerja di Bali. Di samping sebagai daerah pariwisata, Denpasar juga dapat disebut sebagai kota pendidikan, karena ada banyak sekolah dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Artinya, pengaruh budaya Bali itu tidak hanya datang dari wisatawan mancanegara tetapi juga wisatawan nusantara.

Hal ini dapat dilihat dari keseharian masyarakat kota Denpasar yang tidak pernah lepas dengan adat – istiadat, melakukan upacara adat sesuai dengan kebiasaan nenek moyang terdahulu. Adat istiadat yang telah dilakukan oleh nenek moyangnya sampai saat ini masih tetap dilakukan meskipun sudah ada masuk budaya-budaya luar.

(20)

Khusus untuk kota Denpasar memiliki banyak potensi budaya yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Perkembangan kepariwisataan kota Denpasar cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari data kunjungan wisatawan ke Kota Denpasar yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.2

Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing Ke Kota Denpasar Tahun 2009 - - 2013

Tahun Jumlah (orang) Pertumbuhan (%)

2009

Sumber : Dinas Pariwisata Kota Denpasar Tahun 2013

(21)

Tabel 1.3

Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Desa Wisata Kesiman Denpasar

Sumber: Dinas Pariwisata Kota Denpasar Tahun 2013

Berdasarkan tabel 1.3 dapat dilihat bahwa kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Kesiman sempat mengalami penurunan pada tahun 2012, dikarenakan cuaca yang ekstrem, gencarnya promosi pariwisata yang dikembangkan daerah atau negara lain sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah lain, adanya penyakit berbahaya yaitu rabies yang mengakibatkan wisatawan takut untuk kembali berwisata ke Bali, serta paket wisata yang masih kurang sehingga terkesan monoton. Kemudian kembali meningkat pada tahun 2013. Selain objek wisata yang sudah sering dikunjungi wisatawan seperti Desa Wisata Kertalangu, Barong Dance dan Pantai Padang Galak dengan atraksi lomba layangan. Masih banyak ada potensi desa yang belum terjamah seperti industri rumah tangga, kuliner, seni budaya dan kerajinan tangan yang dihasilkan oleh masyarakat lokal, sehingga potensi yang ada tersebut perlu untuk digali. Dengan adanya potensi yang bervariasi akan dapat menarik wisatawan berkunjung.

Upaya menggali potensi-potensi wisata agar dapat dijadikan daya tarik wisata, baik dari hiburan, alam maupun budaya semua ini ada di Desa Kesiman. Desa Kesiman merupakan desa yang kaya akan potensi wisata budaya. Desa Kesiman

Tahun Jumlah (orang) Pertumbuhan (%)

(22)

memiliki budaya “ngerebong”. Dalam upacara tersebut diiringi oleh tabuh ancag – ancagan yang khas, wisata kuliner, sanggar tari, puri, sekaa gong, pembuatan panggul gamelan, pembuatan babi guling, pembuatan jajanan Bali, pembuatan sarana upacara Hindu, pembuatan layangan tradisional, dan yang tidak kalah menariknya adalah pembuatan wadah untuk upacara ngaben di Bali.

Desa Kesiman merupakan daerah yang tepat untuk diteliti dikarenakan memiliki banyak potensi wisata dan dapat dijadikan daerah tujuan wisata. Potensi tersebut bisa dikemas menjadi sebuah paket wisata. Bermacam potensi yang dapat dijadikan paket wisata budaya yaitu kuliner yang khas, pasar tradisional, Puri Kesiman yang merupakan tonggak sejarah Desa Kesiman, masyarakat Desa Kesiman yang bernuansa Hindu Bali, aneka kerajinan, dan masih banyak potensi lainnya yang dapat dilihat dari dusun ke dusun di Desa Kesiman. Semua itu dapat dikemas dalam bentuk paket wisata sehingga dapat disajikan kepada wisatawan.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(23)

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengidentifikasi potensi wisata budaya yang dimiliki Desa Kesiman, Kota Denpasar

2. Untuk merancang paket wisata budaya di Desa Kesiman.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa serta menerapkan ilmu dan konsep-konsep yang telah diperoleh di bangku kuliah, khususnya bidang Pengantar Industri Perjalanan Wisata dalam merencanakan sebuah paket wisata budaya.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang potensi wisata budaya Desa Kesiman dan perencanaan paket wisata Desa Kesiman, agar kunjungan wisatawan ke Desa tersebut bisa meningkat. Serta meningkatkan keterlibatan masyarakat lokal dalam mengelola pariwisata di Desa Kesiman Kecamatan Denpasar Timur.

1.5Sistematika Pembahasan

(24)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan diuraikan mengenai latar belakang; rumusan masalah; tujuan penelitian; manfaat penulisan; dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab tinjauan pustaka akan dibahas mengenai tinjauan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini; serta tinjauan tentang konsep yang meliputi perencanaan paket wisata budaya.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang lokasi penelitian; definisi operasional variabel; jenis dan sumber data; teknik pengumpulan data; teknik pengambilan sampel; dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum Desa Adat Kesiman; potensi budaya; serta perencanaan paket wisata dalam bentuk tabel; uraian; grafik; dan harga.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Kadek Hendra Buda Purwantha (2012) yang berlokasi di daya tarik wisata desa budaya Kertalangu, Desa Kesiman. Penelitian tersebut meneliti tentang “Pola Pengelolaan Daya Tarik

Wisata Desa Budaya Kertalangu Di Desa Kesiman Kota Denpasar”. Berdasarkan

observasi yang dilakukan terhadap potensi di kawasan daya tarik wisata desa budaya Kertalangu, terdapat enam daya tarik wisata. Enam daya tarik wisata tersebut dibagi menjadi dua jenis yaitu yang terdiri atas potensi fisik, dan potensi non fisik. Potensi fisik, ada tiga, antara lain: Kolam Pemancingan, Jogging Track, dan Outbound & Berkuda. Sedangkan daya tarik nonfisik ada tiga, antara lain: Atraksi Kesenian, Spiritual & Yoga, dan Edukasi. Perbedaannya penelitian itu lebih menekankan pada potensi Desa Budaya Kertalangu, sedangkan penelitian ini fokus pada perencanaan paket wisata budaya Desa Kesiman secara keseluruhan dan pola pengelolaan. Sedangkan persamaannya adalah objek penelitian sama – sama di Desa Kesiman.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Edi Sumarna (2011) berlokasi di Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Sumarna, meneliti tentang

Perencanaan Produk Ekowisata Desa Subaya Kecamatan Kintamani Kabupaten

Bangli”.Observasi dilakukan terdapat potensi yang dapat dijabarkan dalam

(26)

dibagi menjadi potensi keragaman flora dan fauna, potensi alamiah, dan potensi hidrologi.Sedangkan penyusunan rumusan produk atau paket wisata yang dikembangkan yaitu : Penetapan zonasi kegiatan yang dilakukan terkait potensi wisata dan penentuan jalur yang akan digunakan dalam paket wisata. Dalam mendukung paket wisata, maka ditentukan rencana teknis pelayanan terhadap produk wisata yang ada, yaitu mengenai standar pelayanan, yang terdiri atas pelayanan umum dan fasilitas yang diberikan dalam paket wisata. Kemudian keterlibatan masyarakat lokal dalam membentuk badan pengelola, penyediaan akomodasi, pengelolaan sekaa kesenian, pengelolaan peternak, pengelolaan organisasi subak, pelatihan pramuwisata lokal, penyuluhan sadar wisata, dan penyediaan keamanan. Perbedaannya bahwa penelitian tersebut, memiliki objek penelitian yang berbeda yaitu Desa Subaya yang terletak di Kabupaten Bangli. Sedangkan persamaannya dengan penelitian ini yaitu sama – sama mengangkat perencanaan paket wisata.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Odunga.P.O (2005) tentang “Choice of

attractions, expanditure, and satisfaction of international tourist to Kenya”.Jurnal

(27)

persamaannya adalah sama – sama meneliti tentang atraksi dan potensi yang dijadikan paket wisata dan meneliti wisata budaya.

Penelitian yang ditulis oleh Thorhallur Gudlaugdsson dan Gunnar

Magnusson pada tahun 2012. Jurnal ini berjudul “North Atlantic island

destinations in tourists minds”. Jurnal ini meneliti mengenai pandangan

wisatawan yang datang ke Islandia di musim panas, dimana Islandia memiliki keindahan alam, aman untuk dikunjungi, keramahtamahan penduduk, serta budaya yang kental. Perbedaannya bahwa jurnal ini lebih menekankan potensi alam, keamanan, budaya dan keramahtamahan penduduk. Sedangkan pada penelitian ini lebih mengutamakan potensi desa yang akan dijadikan paket wisata. Persamaan dengan jurnal di atas adalah sama – sama meneliti penduduk lokal serta kebudayaan yang dimiliki untuk mengembangkan destinasi wisata.

Penelitian lainnya yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah “Tourism Policy and Planning Yesterday, Today, and Tomorrow” oleh

David L Edgell Sr. dan Jason R.Swanson (2013). Penelitian ini membahas tentang

(28)

2.2 Tinjauan Konsep

2.2.1 Tinjauan Tentang Pariwisata

Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000:46-47) menjelaskan definisi pariwisata sebagai berikut. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata – mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

Pendapat yang dikemukakan Yoeti,( 1991:103 ), bahwa pariwisata berasal dari dua kata, yaitu Pari dan Wisata. Pari diartikan banyak, berkali – kali, berputar – putar atau lengkap. Sedangkan Wisata diartikan sebagai perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata “travel” dalam bahasa

Inggris. Atas dasar itu, maka kata “Pariwisata” diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali- kali, atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain, dalam bahasa Inggris disebut “Tour

(29)

2.2.2 Tinjauan Tentang Potensi Wisata

Potensi wisata merupakan segala seusuatu yang menjadi andalan daya tarik wisata untuk dikunjungi di suatu tempat. Daya tarik tersebut sengaja ditonjolkan sebagai atraksi wisata. Atraksi wisata adalah semua yang menjadi daya tarik dan mengapa wisatawan tertarik berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata, karena :

(1) Natural attraction yang berupa pemandangan dan segi geografis dari

suatu daerah tujuan wisata.

(2) Cultural attraction yang berupa sejarah dan cerita rakyat, religi, seni,

dan kegiatan khusus.

(3) Social attraction yang berupa kebiasaan penduduk, mata pencaharian

penduduk, bahasa, dan kesempatan untuk pertemuan sosial.

(4) Built attraction yang berupa bangunan bersejarah dan bangunan

berarsitektur modern (Yoeti, 2002).

Erlingta Desty Fikriyondha (dalam Oka A, Yoeti, 1998) berpendapat bahwa berhasilnya suatu tempat wisata hingga tercapainya kawasan wisata sangat tergantung pada 3A yaitu atraksi ( attraction ), mudah dicapai (accessibility), dan fasilitas (amenities).

2.2.3 Tinjauan Tentang Perencanaan

(30)

(1) Perencanaan dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana

 Rencana Jangka Panjang (long term planning) adalah perencanaan

yang berlaku antara 10-25 tahun.

 Rencana Jangka Menengah (medium range planning) adalah

perencanaan yang berlaku antara 5-7 tahun.

 Rencana Jangka Pendek (short range planning) adalah perencanaan

umumnya berlaku hanya untuk 1 tahun

(2) Perencanaan dilihat dari tingkatannya

 Rencana induk (masterplan), adalah perencanaan yang menitik

beratkan uraian kebijakan organisasi. Rencana ini mempunyai tujuan jangka panjang dan mempunyai ruang lingkup yang luas.

 Rencana operasional (operational planning) adalah perencanaan yang

lebih menitik beratkan pada pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program.

 Rencana harian (day to day planning) adalah perencanaan harian yang

bersifat rutin.

(3) Perencanaan ditinjau dari ruang lingkupnya

 Rencana Strategis (strategic planning) adalah perencanaan yang

berisikan uraian tentang kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Model perencanaan ini sulit untuk dirubah.

 Rencana Taktis (tatical planning) adalah rencana yang berisi uraian

(31)

 Rencana menyeluruh (comprehensive planning) ialah rencana yang

mengandung uraian secara menyeluruh dan lengkap.

 Rencana Terintegrasi (integrated planning) ialah rencana yang

mengandung uraian yang menyeluruh bersifat terpadu.

2.2.4 Tinjauan Tentang Paket Wisata

Paket wisata merupakan istilah yang sering didengar dalam dunia pariwisata, khususnya bagi wisatawan yang akan datang melalui biro perjalanan wisata, baik itu secara perorangan maupun group. Paket wisata ini memberikan kemudahan dan keuntungan bagi wisatawan yang datang secara rombongan, sebab semua komponen tour sudah termasuk dalam harga tour, dan harga tournya juga lebih murah tergantung dari jumlah anggota rombongan

Darmadjati (dalam Suyitno, 2001 : 667) mendefinisikan bahwa paket wisata sebagai suatu rencana atau acara perjalanan wisata yang telah tersusun secara tetap, dengan harga tertentu termasuk pula biaya-biaya untuk pengangkutan, fasilitas, akomodasi, hotel, serta darmawisata/sightseeing di kota-kota, objek-objek wisata dan atraksi-aktraksi telah tercantum dalam acara itu.Sedangkan menurut Yoeti (1983 : 154 ) bahwa “paket tour adalah suatu perjalanan wisata yang tersusun secara tetap (fix) dengan biaya tertantu, dimana didalamnya telah termasuk biaya menginap, angkutan, makan, sight-seeing, tour, transfer dan lain-lain yang digambarkan dalam suatu package touryang dibuat khusus untuk itu”

(32)

Package tour tersebut digunakan oleh wisatawan agar mereka puas dalam memilih objek wisata yang sudah disusun dalam paket.

Berdasarkan pengertian paket wisata dari para ahli tersebut maka dapat diketahui beberapa ciri khas paket wisata yaitu :

(1) Paket wisata merupakan hasil kombinasi dari berbagai komponen jasa wisata dan diberi tarif tunggal sehingga harga dari masing-masing komponen tidak mungkin diketahui oleh wisatawan.

(2) Biasanya dipromosikan atau disebarluaskan secara meluas jauh-jauh hari sebelum tour dilaksanakan.

(3) Pada umumnya paket wisata akan melibatkan suatu daerah tujuan wisata dan diasosiasikan dengan ide touring pada daya tarik wisata.

(4) Paket wisata yang perencanaanya, pengaturannya, dan pelaksanaannya dilakukan oleh usaha perjalanan tidak selamanya diikuti oleh tour leader (5) Paket wisata dilihat dari segi harganya lebih murah dari harga perjalanan

wisata yang komponen jasa wisatanya secara tersendiri dibukukan langsung oleh wisatawan secara terpisah.

Jenis paket wisata dapat dibagi berdasarkan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan dalam perjalanan wisata tersebut seperti ;

1) Pleasure Tourism

(33)

2) Recreation Tourism

Memanfaatkan hari libur kerja untuk penyegaran jasmani dan rohani.

3) Cultural Tourism

Khusus mempelajari adat – istiadat dan cara hidup suatu kaum, peninggalan sejarah, keagamaan, dan festival musik. Contoh :berkunjung ke tempat bersejarah, menyaksikan proses keagamaan, atau menyaksikan pementasan atau pembuatan musik tradisional.

4) Adventure Tourism

Kegiatan tur dilakukan di alam terbuka, memerlukan keahlian khusus dan kondisi tubuh yang baik, dengan resiko yang cukup berbahaya dan sangat menguras tenaga. Memerlukan pemandu wisata yang berpengalaman dan mengenali medan secara baik.

5) Sport Tourism

Olympic games dan FIFA World cup merupakan contoh dari sport tourism.

6) Business Tourism

Berkaitan dengan pekerjaan dan jabatan (pemerintah ataupun swasta) sebagai

Incentive Tour sekaligus berbisnis.

7) Convention Tourism

Tur untuk menghadiri suatu konvensi, seminar, kongres, atau pertemuan dan rapat resmi lainnya dalam tingkat nasional atau dunia.

8) Special Tourism

(34)

Menurut Suyitno (2001 : 35 – 38 ) bahwa ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam membuat paket wisata, yaitu :

1) Rute Perjalanan

Rute perjalanan sebaiknya berbentuk putaran atau circle route, kecuali jika kondisi tidak memungkinkan atau karena jarak yang terlalu dekat. Apabila antara daya tarik wisata satu dengan daya tarik wisata lainnya dinyatakan dalam satuan jarak (kilometer) maka terlebih dahulu harus ditransformasikan ke dalam satuan waktu (menit) dengan menggunakan rumus :

Keterangan : a = jarak (distance)

b = kecepatan rata-rata kendaraan (average velocity) 60 menit = transformasi satuan waktu ( 1 jam = 60 menit) 2) Variasi Daya Tarik Wisata

Daya tarik wisata yang dikunjungi disusun dengan urutan tertentu agar terkesan bervariasi dan tidak monoton. Karakteristik daya tarik wisata merupakan dasar pertimbangan untuk membuat objek yang dikunjungi harus divariasikan.

3) Tata Urutan Kunjungan

Tata urutan kunjungan menyangkut pemilihan daya tarik wisata mana dikunjungi lebih awal atau daya tarik wisata mana dikunjungi dibagian akhir, dan mana yang waktunya sudah ditentukan sehingga dalam menyusun urutan kunjungan berdasarkan kondisi dan kebutuhan wisatawan.

(35)

2.2.4.1 Starting Point

Titik awal (starting point) merupakan tempat yang ditentukan sebagai awal perjalanan wisatawan untuk memulai tour. Titik awal untuk memulai tour dapat berupa hotel, villa, airport atau tempat sesuai dengan kesepakatan antara wisatawan dengan supir atau pramuwisata.

2.2.4.2 Finishing Point

Titik akhir (finishing point) adalah tempat pada akhir tour dan yang merupakan akhir dari perjalanan wisatawan. Hotel, villa, dan airport merupakan titik akhir dari sebuah tour. Selain itu, ada tempat yang telah disepakati antara wisatawan dengan pramuwisata.

2.2.4.3 Waktu Tempuh Antar Daya Tarik Wisata

Waktu tempuh dalam dunia pariwisata sebagai usaha interprestasi dari pramuwisata untuk menambah nilai lebih bagi wisatawan. Dalam artian waktu tempuh in tidak berarti balapan.Dalam menghitung waktu tempuh, perjalanan diasumsikan lancar, tanpa adanya pemberhentian tambahan, tanpa kerusakan kendaraan, tanpa kemacetan, dan yang terpenting adalah kenyamanan bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan. Waktu tempuh dalam laporan ini akan ditentukan dengan rumus :

a = jarak

b = kecepatan rata – rata kendaraan

(36)

2.2.4.4 Durasi Dalam Menikmati Daya Tarik Wisata

Durasi dalam menikmati daya tarik wisata satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan.Perbedaan itu tergantung jenis, luas tempat, dan yang paling penting adalah bagaimana pramuwisata mengintepretasikan daya tarik yang ada di daya tarik wisata tersebut agar wisatawaan tidak merasa bosan.

2.2.5 Tinjauan Tentang Desa Wisata Budaya

Dalam hal yang nyata, budaya dan pariwisata di Bali merupakan dua hal yang sulit dipisahkan, dikarenakan kebudayaan merupakan suatu modal dasar utama dalam pengembangan kepariwisataan Bali. Sedangkan desa berfungsi sebagai pilar penyangga utama struktur budaya yang ada. Hal ini dikarenakan kebudayaan Bali memiliki kekhasan yang unik, dimana hampir setiap daerahnya memiliki kebudayaan yang beranekaragam. Sedangkan desa merupakan suatu wadah dimana kebudayaan tersebut akan selalu terlaksana dengan baik, apabila adanya arahan yang baik dari petinggi desa tersebut terhadap masyarakatnya agar kebudayaan desa tidak hilang.

(37)

1) Kegiatan Persawahan Ladang

Wisatawan dapat terlibat langsung dalam kegiatan penanaman padi di sawah, pembajakan sawah, penuaian dan memanen palawija atau tanaman lain.

2) Kegiatan Kesenian Desa

Wisatawan bisa terlibat langsung dalam kegiatan kesenian desa, seni tari, seni pahat, seni tabuh dan sebagainya

3) Kegiatan Upacara

Dalam upacara tertentu dapat pula dikembangkan kemungkinan bahwa wisatawan ikut terjun langsung dan berpartisipasi di dalamnya, baik dalam pelaksanaan maupun persiapan sebelum upacara dimulai.

4) Akomodasi

Tersedianya sarana hotel dan penginapan yang biasa digunakan oleh wisatawan untuk beristirahat selama melakukan perjalanan wisata

2.2.6 Tinjauan Tentang Pariwisata Budaya

Budaya merupakan hal yang tidak boleh dibiarkan pudar.Karena budaya merupakan warisan dari leluhur terdahulu yang harus dijaga agar ciri khas dari suatu daerah tersebut tidak hilang dan budaya merupakan jati diri dari suatu daerah. Bali merupakan provinsi yang terkenal akan kebudayaannya yang unik dimana banyak wisatawan ingin melihat dan mengetahui kebudayaan asli Bali. Untuk itu, perlu dikembangkan suatu pariwisata budaya agar wisatawan dapat berwisata melihat dan menyaksikan kebudayaan daerah secara langsung.

(38)

Bali adalah kepariwisataan Bali yang berlandaskan kepada kebudayaan Bali yang berlandaskan kepada Kebudayaan Bali yang dijiwai oleh ajaran Agama Hindu dan falsafah Tri Hita Karana sebagai potensi utama dengan menggunakan kepariwisataan sebagai wahana aktualisasinya, sehingga terwujud hubungan timbal balik yang dinamis antara kepariwisataan dan kebudayaan yang membuat keduanya berkembang secara sinergis, harmonis dan berkelanjutan untuk dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, kelestrian budaya dan lingkungan.

Boniface(1995:5) berpendapat bahwa pariwisata budaya merupakan salah

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing Ke Kota Denpasar
Tabel 1.3

Referensi

Dokumen terkait

Faktor internal dan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap keberadaan Pasar Tradisional Kertha, Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur yaitu faktor

Dari hasil penelitian tentang tanggapan wisatawan terhadap kuliner tradisional di Desa Wisata Bokor Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti dapat

Desa wisata adalah desa yang memiliki potensi keunikan dan daya tarik wisata yang khas, baik berupa karakter fisik lingkungan alam pedesaan maupun kehidupan sosial

1. Desa Marbun Toruan, Desa Tipang, dan Desa Pearung memiliki potensi alam, budaya, sejarah, serta kearifan lokal yang mampu dikembangkan sebagai desa wisata.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan potensi budaya yang dimiliki Kecamatan Wundulako, sehingga dapat dijadikan sebagai daerah tujuan wisata budaya di Kabupaten

Diantara beberapa kuliner khas tersebut, nasi boranan atau sego boranan adalah kuliner khas dan tradisional yang otentik dan hanya dijual di kota Lamongan saja, sehingga

Fakta Lapangan Potensi Kriteria desa wisata budaya yang sesuai di desa Bungaya Arahan Kondisi fasilitas pariwisata yang tidak mendukung kawasan desa wisata budaya

Di samping untuk menjaga hutan yang dimiliki, pe- manfaatan lahan ini juga dilatarbelakangi oleh pihak Desa Adat Kesiman yang merasa masih segan memanfaatkan lahan tersebut karena lahan