BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Teoretik
1. Disiplin
Disiplin diartikan sebagai sikap, tingkah laku dan perbuatan yang
sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik yang tertulis maupun tidak
( Drs. Ec. Alex Nitisemito ; 1982 : 199). Semangat dan kegairahan kerja
sebenarnya masalah, kedisiplinan telah sedikit disinggung yaitu sebagai
salah satu indikasi turunya semanbgat kegairahan kerja ( Drs. Ec. Alex. S.
Nitisemito ; 1982 :199 ). Dalam hal ini kedisiplinan mempunyai peranan
yang sangat penting dalam dunia perusahaan. Masalah kedisiplinan ini
mempunyai hubungan individual, dan daripada itu kelancaran prosuksi
menjadi sangat terlambat. Kedisiplinan pegawai akan berjalan dengan baik
apabila didukung dari dalam individu tersebut dan lingkungan kerja.
Kondisi individu maksudnya adalah kedisiplinan yang berasal dari diri
sendiri ( semangat dan kegairahan kerja ). Lingkungan kerja berasal dari
teman dan tata tertib perusahaan yang baik, maka kedisipinan akan
terwujud dan kelancaran produksi akan berjalan dengan baik.
Sebenarnya kedisiplinan bukan hanya sekedar sebagai indikasi
semgat kerja tetapi dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi
pencapaian tujuan dari perusahaan ( Drs. Ec. Alex Nitisemito ; 1982 : 199).
Kedisiplinan sangat berpengaruh terhadap efekjtivitas dan efiensi dalam
produksi. Secara garis besar produktivitas kerja akan membantu
kelancaran produksi tercapai, apabila dalam perusahaan tersebut pagawai
disiplin. Segala aspek produksi dalam mendukung kelancaran produksi
disiplin pegawai sangat diperlukan. Dengan adanya kedisiplinan tersebut
diharapkan pekerjaan akan dilakuakan seefisien dan seefektif mungkin
( Drs. Ec. Alex Nitisemito ; 1982 : 200).
Menurut Drs. Ec. Alex. S. Nitisemito ( 1982 : 205 ) kedisiplinan
harus menunjang tujuan dan sesuai dengan kemampuan. Apabial hanya
disiplin, maka kelancaran produksi juga tidak terlalu bagus. Kedisiplinan
pegawai sangat berhubungan dengan kemampuan kerja, dalam hal ini
pegawai disiplin berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Bisa dikatakan
berdasarkan divisinya disiplin ditegakkan. Disiplin dalam setiap divisi
merupakan lingkup sempit, tapi hal ini memberikan masukan yang bagus
agar setiap divisi dapat berjalan dengan baik. Pegawai akan menghemat
waktu secara baik dan menghasilkan produk yang baik.
Menurut Drs. Heidjrachman Ranupandojo dan Drs. Suad Husnan,
MBA ( 1984 : 241 ) pedoman dalam pendisiplinan adalah sebagai berikut :
1) Pendisiplinan hendaknya dilakuakn secara pribadi.
2) Pendisiplinan harusnya bersifat membangun.
3) Pendisiplinan harusnya dilakukan oleh atasan langsung dengan
segera.
10
5) Pimpinan tidak seharusnya memberikan pendisiplinan pada waktu
bawahan sedang absen.
6) Setelah pendisiplinan sikap dari pimpinan haruslah wajar kembali.
Pedoman diatas akan memperlancar produksi tanpa mengabaikan
hak para pegawai. Jadi disiplin pegawai sangat berpengaruh dalam
produktivitas kerja sebagai tonggak dalam mencapai kelancaran produksi
suatu perusahaan. Disiplin pegawai yang baik akan menambah
kepercayaan perusahaan. Produktivitas dalam hubungannya dengan
disiplin pegawai adalah suatu tindakan yang berkelanjutan.
Menurut George S. Odiorne dan Roger H. Hermanson (1973 : 95 )
disiplin berdasarkan sasaran, disiplin bukan suatu sistem hukuman tetapi
suatu pembentuk tingkah laku. Demi suatu produktivitas kerja yang baik
pembentukan tingkah laku sangat diperlukan. Disiplin dalam bekerja akan
membawa hasil yang baik. Kebiasaan yang selalu diawali dengan suatu
kepercayaan diri dan motovasi diri, maka akan tercipta kedisiplinan yang
penuh.
2. Keterampilan
Keterampilan pegawai sangat mendukung kerja. Oleh karena itu
keterampilan pegawai dalam melaksanakan produksi akan lebih baik
hasilnya. Kemampuan atau keterampilan yang menunjang, bisa dikatakan
sesuai dengan bidangnya akan mengantarkan sebuah keuntungan yang
lebih bagi perusahaan. Pegawai yang terampil akan menghemat waktu
Menurut Drs. Ec. Alex. S. Nitisemito ( 1982 : 59 ) tingkat keahlian
seseorang ini dapat dihubungkan dengan pengalaman kerja artinya
dukungan pengalaman yang banyak berarti keahliannya juga cukup tinggi.
Keterampilan karyawan merupakan salah satu faktor utama dalam
usaha mencapai sukses bagi pencapaian tujuan organisasi ( Drs.
Heidjarachman Ranupandojo dan Drs. Suad Husnan. M.B.A. ; 1984 : 75 ).
Ketrampilan yang ada pegawai akan menunjukkan hasil yang bagus.
Keterampilan yang memadai akan membawa pada sebuah titik terang bagi
perkembangan perusahaan.
Keterampilan interpersonal misalkan manajer harus mampu bekerja
dan mengajar bermacam-macam orang dengan ketrampilan yang
bervariasi ( Dra. MM. Umi Sukamtin ; : 297 ). Begitu pula dengan
pegawai, produktivitas kerja juga didukung pegawai yang memiliki
keterampilan yang bervariasi sehingga akan menunjang produksi yang
baik. Bervariasi dalam berkarya dapat memajukan perusahaan,
keterampilan yang baik kapanpun akan memperlancar kerja. Hal ini
berpengaruh pada kinerja pegawai, semakin berkreativitas maka akan
memperkaya keanekaragaman produk.
Keterampilan adalah penguasaan dan teknis operasional mengenai
bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan ( Ambar teguh Sulistyani &
Rosidah ; 2003 : 201 ). Berbagai macam ilmu pengetahuan akan
membentuk sebuah keterampilan, jadi keterampilan adalah kumpulan
12
terwujud apabila terdapat keterampilan yang mendukung dari pegawai
yang bersangkutan. Reading skill, oral, and written communication skill,
planning and using time effectively, and motivating other are important for success in managerial jobs ( Chruden / Sherman ; 1984 : 558 ).
3. Bakat
Bakat adalah suatu kondisi atau suatu kualitas yang dimiliki individu
yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa
mendatang (Drs. Dewa Ketut Sukardi ; 1990 : 106 ) . Oleh karena itu
keberhasilan suatu pekerjaan dapat tercapai bila pegawai tersebut
mempunyai bakat yang baik dibidang seni gerabah. Selain itu bakat juga
diartikan memperkenalkan kodisi dimana menunjukkan poetensi seseorang
untuk mengembangkan kecakapannya dalam suatu bidang tertentu (Drs.
Dewa Ketut Sukardi ; 1990 : 106 ) . Bakat digunakan untuk
mengembangkan kecakapan dalam bidang seni gerabah.
Bakat dalam diri seseorang atau pegawai akan menunjukkan
kelancaran produktivitas kerja. Produksi akan berjalan lancar dengan bakat
yang menunjang, dengan kata lain bakat disini akan menunjukkan
bagaimana seorang pegawai menyelesaikan pekerjaannya dengan lancar
dan menunjukkan keistimewaan tersendiri. Bakat merupakan anugerah
yang tak ternilai. Seringkali untuk melaksanakan suatu tugas akan lebih
baik hasilnya apabila dilandasi dengan bakat-bakat yang baik pula ( Drs.
Kemampuan yang tersembunyi untuk mempelajari suatu pekerjaan apabila
kepadanya diberikan latihan yang cukup, juga pekerjaan yang membutuhkan
kecekatan jari dan tangan serta pekerjaan yang membutuhkan koordinasi mata
dan tangan sering dilakukan tes bakat ini ( Drs. Heidjarachman Ranupandojo
dan Drs. Suad Husnan. M.B.A. ; 1984 : 60 ). Bakat seseorang dalam
melakukan pekerjaan dengan sendirinya akan muncul sesuai dengan perintah
otak. Bakat merupakan salah satu jalan yang terbaik dalam membantu
kelancaran produksi. Talenta yang baik akan membawa pegawai tersebut
bekerja dengan santai dan akhirnya pekerjaan dapat santai serta hasil dari
produksi bagus atau sesuai standar. Bakat yang terpendam akan membawa
sebuah ide-ide yang cemerlang hal ini akan berpengaruh pada keterampilan
pegawai.
4. Produktivitas Kerja
Produktivitas adalah rasio dari apa yang dihasilkan (output) terhadap apa
yang digunakan (input) untuk memperoleh hasil.(Ravianto, 1986 : 18) . Oleh
karena itu pegawai dalam memenuhi produktivitas yang memenuhi kesempatan
yang terencana dengan baik. Produktivitas berpengaruh dalam hasil kerja dalam
kurun waktu tertentu dan itu dibatasi oleh perusahaan.
Sumber daya yang memadahi dapat menjadi sebuah pandangan atau prediksi
mengenai produktivitas dari pekerjaan yang telah dilakukan. Jumlah yang
dicapai juga didasarkan dari efisien dan efektivitas dari proses pekerjaan yang
14
Realita yang ada produktivitas sangat tergantung pada pegawai yang
melakukan pekerjaan.
1). Pengukuran produktivitas kerja
Ukuran produktivitas kerja yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah rasio dari apa yang dihasilkan (output) terhadap apa yang digunakan
(input) untuk memperoleh hasil.(Ravianto, 1986 : 18). Adapun rumus untuk
menghitung produktivitas kerja karyawan adalah sebagai berikut ( Ravianto,
1986 : 138) :
Produktivitas =
Input Output
Jumlah produk yang dihasilkan ini tidak meliputi produk rusak dan
produk cacat, melainkan produk yang siap diproses selanjutnya. Sedangkan
satuan waktu yang dimaksud disini adalah waktu yang digunakan untuk
menghasilkan produk. Selanjutnya untuk mengetahui peningkatan produktivitas
kerja karyawan yang satu dengan yang lainnya diasumsikan peralatan dan
teknologi yang digunakan masing-masing karyawan sejenis dan sama. Jadi
seorang karyawan dinilai produktif jika ia mampu menghasilkan keluaran yang
lebih banyak dari karyawan yang lain dalam satuan waktu yang sama.
Menurut Ravianto (1985) faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas adalah sebagai berikut :
1. Gizi dan kesehatan
2. Pengahasilan dan jaminan sosial
4. Manajemen
5. Kebijaksanaan pemerintah
6. Disiplin
7. Keterampilan
8. Bakat