PENGARUH DISIPLIN, KETERAMPILAN, DAN BAKAT PEGAWAI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI INDUSTRI
GERABAH KASONGAN BANTUL
Study Kasus : Industri Gerabah Kasongan Bantul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh : Yohanes Sukoco
041334009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENGARUH DISIPLIN, KETERAMPILAN, DAN BAKAT PEGAWAI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI INDUSTRI
GERABAH KASONGAN BANTUL
Study Kasus : Industri Gerabah Kasongan Bantul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh : Yohanes Sukoco
041334009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Segala kebahagiaan yang menyelimuti dalam penulisan skripsi ini saya persembahkan untuk:
Yesus sebagai Juru Selamatku yang selalu menjadi sandaran hidup saya
Bunda Maria yang selalu menjadi perantara segala permohonan saya kepada Bapa.
v MOTTO
Berjuang terus sampai titik darah penghabisan,selalu optimis dalam
menjalani hidup
“Aku berusaha membebaskan pikiranmu, Neo. Tetapi aku hanya bisa menunjukkan pintu. Kamu sendirilah yang harus berjalan melewatinya.”
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Mei 2010 Penulis
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yohanes Sukoco
Nomor Mahasiswa : 041334009
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengaruh Disiplin, Keterampilan, Dan Bakat Pegawai Terhadap Produktivitas Kerja Di Industri Gerabah Kasongan Bantul.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 17 Mei 2010 Yang menyatakan:
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kasih dan karuniaNya yang telah dilimpahkan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Disiplin, Keterampilan, Dan Bakat Pegawai Terhadap Produktivitas Kerja Di Industri Gerabah Kasongan Bantul”. Studi kasus Industri Gerabah Kasongan Bantul. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan akhir mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, saya banyak menerima bantuan, semangat, motivasi, dan doa dari yang mendukung saya dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu dengan kerendahan hati, saya ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang selalu memberikan motivasi bagi saya dalam penyelesaian skripsi ini.
ix
5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. Selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada saya sehingga skripsi ini dapat selesai dengan sangat baik.
6. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. Selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk menjadi penguji, dan terima kasih atas masukan yang sangat berguna sehingga skripsi saya dapat dikerjakan dengan baik.
7. Bapak dan Ibu para pemilik usaha di industri gerabah Kasongan Bantul yang telah membantu dalam pelaksanan penelitian.
8. Bapak dan Ibu para pegawai di industri gerabah Kasongan Bantul yang telah membantu dalam pelaksanan penelitian.
9. Semua karyawan di Sekretariat Program Pendidikan Akuntansi yang telah membantu selama masa perkuliahan dan dalam proses penyelesaian skripsi.
10. Orang Tua tercinta yang selalu memberikan doa, kasih, dukungan dan berbagai macam kebutuhan sehingga saya bisa seperti sekarang ini. I love you all.
11. Untuk Mas Yuli dan Mbak Nita serta seluruh crew yang sudah mengajarkan serta memberikan dukungan moral dan motivasi yang tinggi kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
x
Tanti, U2th, Arum, Wina, Haris, Wika, Seran, Yansen, Lutvi, Bram dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan, terima kasih atas dukungan dan semangatnya. Keep on Rollin Baby...
13. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung saya dalam penyelesaian skripsi yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.
Akhir kata saya berharap semoga Tuhan yang Maha Esa akan membalas semua kebaikan saudara-saudara yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini, dan saya berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 17 Mei 2010 Penulis
xi ABSTRAK
PENGARUH DISIPLIN, KETERAMPILAN, DAN BAKAT PEGAWAI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI INDUSTRI
GERABAH KASONGAN BANTUL Studi Kasus Industri Gerabah Kasongan Bantul
Yohanes Sukoco Universitas Sanata Dharma
2010
Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh disiplin, keterampilan,dan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja di industri gerabah Kasongan Bantul. Pengujian ini digunakan pada pengujian variabel independen terhadap variabel dependen.
Penelitian ini mengambil populasi sebanyak 50 orang. Deskripsi data dilakukan dengan uji korelasi product moment. Oleh karena itu tidak ditemukan pengaruh disiplin, keterampilan, dan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja di industri gerabah Kasongan Bantul.
xii ABSTRACT
THE INFLUENCE OF DISCIPLINE, SKILL, AND TALENT OF THE STAFF TOWARDS THEIR PRODUCTIVITY IN GERABAH
INDUSTRY IN KASONGAN BANTUL
A Case Study of Gerabah Industry in Kasongan Bantul
Yohanes Sukoco Sanata Dharma University
2010
This research aims to examine the influence of the discipline, skill, and talent of staff towards the productivity in gerabah industry in Kasongan Bantul. This research examines the influence of the independent variable towards the dependent variable.
The population of the reseach was 50 people product moment correlation was applied to examine the data and , it was found that there was no correlation between the discipline, skill, and talent of the staffs and their productivity in gerabah industry in Kasongan Bantul.
xiii DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN... iv
MOTTO... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi
KATA PENGANTAR... vii
ABSTRAK... x
ABSTRACT... xi
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR LAMPIRAN... xvii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Batasan Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS... 8
A. Tinjauan Teoretik ... 8
xiv
2. Keterampilan ... 10
3. Bakat ... 12
4. Produktivitas kerja ... 13
B. Kajian Hasil Penelitian... 15
C. Kerangka Berpikir... 16
D. Perumusan Hipótesis... 17
BAB III METODE PENELITIAN... 18
A. Jenis Penelitian... 18
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 18
C. Populasi Penelitian ... 18
D. Variabel Penelitian ... 19
E. Teknik Pengumpulan Data... 25
F. Pengujian Instrumen Penelitian... 26
G. Teknik Analisis Data... 31
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 37
A. Deskripsi data... 37
1. Disiplin... 37
2. Keterampilan ... 38
3. Bakat ... 40
4. Produktivitas kerja ... 41
B. Uji Persyaratan Analisis Data... 42
1. Uji Normalitas... 42
xv
C. Pengujian Hipotesis ... 44
D. Pembahasan... 48
BAB V KESIMPULAN,KETERBATASAN, DAN SARAN... 60
A. Kesimpulan... 60
B. Keterbatasan ... 61
C. Saran... 62
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Skor Item Variabel Produktivitas kerja, Disiplin, Keterampilan,
Bakat pegawai ... 19
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Disiplin, Keterampilan, dan Bakat Terhadap Produktivitas Kerja ... 20
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Untuk Disiplin... 27
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Untuk Keterampilan... 28
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Untuk Bakat ... 28
Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 30
Tabel 4.1 Penilaian Acuan Patokan (PAP II)... 37
Tabel 4.2 Interpretasi Disiplin ... 38
Tabel 4.3 Interpretasi Keterampilan... 39
Tabel 4.4 Interpretasi Bakat ... 40
Tabel 4.5 Interpretasi Produktivitas kerja ... 41
Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Linearitas... 43
Tabel 4.7 Correlations... 44
xvii Tabel 4.9
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Kuiseoner dan Soal Kuiseoner... 65
Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 76
Lampiran 3 Daftar Distribusi Frekuensi ... 82
Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas... 95
Lampiran 5 Analisis Data Uji Normalitas Dan Uji Linieritas... 99
Lampiran 6 Korelasi Product Moment Dan Analisis Regresi Ganda .. 103
Lampiran 7 Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif... 107
Lampiran 8 Tabel r,f,t ... 117
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ... 118
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah perusahaan adalah wadah organisasi yang mempunyai
prosedur-prosedur pokok. Prosedur yang dimaksud adalah kedisiplinan dari tiap-tiap
pegawai guna mendukung kelancaran produksi. Pegawai dalam hal ini atau
khususnya di dalam perusahaan harus mempunyai watak disiplin, sehingga
semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Segala tindakan dan tingkah
laku pegawai dalam perusahaan sangat terikat dengan aturan disiplin.
Kedisiplinan pegawai diatur oleh tiap-tiap yayasan yang terkait atau pihak
yang berwenang. Seorang pegawai diharapkan mampu mengatur jadwal dan
kinerja produksi guna menunjang kelancaran produksi suatu perusahaan.
Kedisiplinan dalam segala hal diharapkan mampu mendongkrak para
pegawai untuk lebih dewasa dalam memahami situasi kerja atau dapat
mengatur emosi dalam bekerja. Produktivitas kerja tidak lepas dari
pendewasaan dan penguasaan kontrol emosi yang baik. Apabila seorang
pegawai mengalami emosi yang tidak terkendali, maka akan terjadi
keterlambatan produksi. Dalam hal ini kedisiplinan pegawai dituntut lebih
ekstra ketat dalam segala hal yang berkaitan dengan produksi barang suatu
perusahaan.
Perkembangan dan pertumbuhan perusahaan perusahaan perlu
2
berkembang dengan baik, tentu saja disertai dengan kedisiplinan pegawai
yang baik. Oleh karena itu perusahaan menerapkan aturan-aturan yang
menunjang terciptanya kedisiplinan dikalangan pegawai. Misal suatu
perusahaan menerapkan aturan bahwa setiap pegawai tidak boleh meludah
disembarang tempat, maka bilamana sebagian pegawai tersebut taat, berarti
salah satu kedisiplinan dalam perusahaan tersebut sudah dapat ditegakkan
( Drs. Ec. Alex S. Nitisemito ; 1982 : 199).
Aturan merupakan sebuah wadah dari kedisiplinan dan harapan bagi
perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai guna kelancaran
produksi. Selam perusahaan telah memiliki peraturan permainan dan telah
disepakati bersama, maka pelanggaran terhadap peraturan permainan ini
haruslah dikenakan tindakan pendisiplinan ( Drs. Heidjarchman Ranupandojo,
Drs. Suad Husnan, M.B.A ; 1983 : 240). Dalam hal ini kedisiplinan
diharapkan mampu terwujud dengan adanya aturan-aturan yang telah
disepakati bersama.
Bakat merupakan suatu keistimewaan tersendiri bagi para pegawai
karena mereka dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Berdasarkan
pengamatan para pegawai kurang mampu dalam bekerja, mereka hanya
bekerja berdasarkan pengalaman. Oleh karena itu mutu produksi kurang baik,
dan menunggu produktivitas kerja didalam perusahaan.
Keterampilan pegawai dalam bekerja sangat berpengaruh dalam
produktivitas kerja guna mendukung kelancaran produksi. Perusahaan patung
dipengaruhi oleh ketrampilan. Didalam dunia seni pegawai dituntut
mempunyai keterampilan. Berdasarkan data keterampilan data kurang baik hal
ini ditunjukkan dari cara bekerja yang kurang cekatan dalam bekerja.
Berdasarkan kenyataan yang ada pegawai kurang bisa mengatur jadwal
dan kinerja produksi. Para pegawai kurang bisa mengelola waktu dalam arti
waktu bekerja. Keterlambatan dalam bekerja masih menjadi kebiasaan yang
buruk, baik dari segi ketepatan masuk kerja dan kedisiplinan dalam bekerja
dilapangan dari segi kinerja. Secara garis besar pegawai yang bekerja disini
akan memperlancar produksi perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
menentukan suatu prosedur yang akan dilaksanakan jika timbul pelanggaran
(George s. Odiorne,Roger H. Hermanson ; 1976 : 95). Kedisiplinan
dikalangan pegawai kurang baik, mereka masih tidak memperhatikan
peraturan yang berlaku.
Menurut keadaan dilapangan daya dongkrak pegawai dalam hal
kedisiplinan tidak terlalu kelihatan. Hal ini dapat dilihat melalui hasil kerja
atau hasil produksi barang yang diduga kurang memuaskan. Selain itu
penguasaaan situasi kondisi dan penguasaan emosi dalam bekerja masih labil.
Pegawai tidak bisa ditempatkan disegala situasi dan kondisi, dengan kata lain
pegawai kurang sigap, tanggap dalam bertindak. Emosi pegawai yang
terkadang kurang terkontrol, hal ini dapat dipengaruhi oleh masalah pekerjaan
dan masalah pribadi. Oleh karena itu dalam praktek sulit mengusahakan
seluruh peraturan ditaati oleh pegawai ( Drs. Ec. Alex S. Nitisemito ; 1982 :
4
Realita yang ada menunjukkan bahwa perkembangan dan pertumbuhan
perusahaan disertai kedisiplinan pegawai tidak begitu memuaskan.
Kedisiplinan pegawai dalam produktivitas kerja perusahaan sangat atau
memerlukan pengawasan guna kelancaran produksi perusahaan. Maka
perusahaan sebagian besar menerapkan aturan kepegawaian yang berorientasi
pada disiplin pegawai.dengan demikian tidak diragukan lagi adanya
kedisiplinan pegawai akan memperlancar produksi guna perkembangan dan
pertumbuhan perusahaan.
Kenyataan yang ada menunjukkan aturan hanyalah sebagai wacana
bagi para pegawai. Kedisiplinan guna menunjang produktivitas kerja hanyalah
kata-kata yang dipandang sebelah mata. Walaupun aturan sudah
disosialisasikan kedisiplinan pegawai tetap melakukan kesalahan. Dengan
demikian perlu adanya penegasan bagi mereka yang melakukan indisipliner
( Drs. Ec. Alex S. Nitisemito ; 1982 : 201).
Bakat yang kurang mendukung kemungkinan dipengaruhi oleh
beberapa hal, misalkan keadaan fisik tersebut, pegawai tersebut mengalami
cacat fisik sehingga tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Tetapi
pegawai tersebut mempunyai bakat dalam seni gerabah, hal ini terbukti dari
hasinya yang bermutu baik.
Dalam hal keteranpilan pegawai kurang cekatan mungkin dikarenakan
oleh masalah ketelitian pegawai dalam bekerja sehingga waktu produksi lama,
Menurut Ravianto (1985) faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas adalah sebagai berikut:
1. Gizi dan kesehatan
2. Pengahasilan dan jaminan sosial
3. Kesempatan
4. Manajemen
5. Kebijaksanaan pemerintah
6. Disiplin
7. Keterampilan
8. Bakat
Dari 8 faktor tersebut penulis hanya meneliti disiplin, keterampilan,
dan bakat dikarenakan keterbatasan waktu dan dana.
B. Batasan Masalah
Batasan masalah yang penulis ingin sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh disiplin pegawai terhadap produktivitas kerja industri gerabah di
Kasongan Bantul.
2. Pengaruh keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja industri
gerabah di Kasongan Bantul.
3. Pengaruh bakat pegawai terhadap produktivitas kerja industri gerabah di
6
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang penulis ingin sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh disiplin pegawai terhadap produktivitas kerja di
industri gerabah di Kasongan Bantul ?
2. Apakah ada pengaruh keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja
di industri gerabah di Kasongan Bantul ?
3. Apakah ada pengaruh bakat pegawai terhadap produktivitas kerja di
industri gerabah di Kasongan Bantul ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang penulis ingin sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh disiplin pegawai terhadap
produktivitas kerja.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh keterampilan pegawai terhadap
produktivitas kerja.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh bakat pegawai terhadap
produktivitas kerja.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian yang penulis ingin sampaikan adalah sebagai berikut :
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi industri dalam
mengontrol pegawai dai segi disiplin, keterampilan, bakat, dan
produktivitas kerja.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk mengetahui secara
mendalam tentang peran pegawai dalam industri. Sehingga dapat menjadi
ilmu yang sangat mendalam.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber acuan dan referensi bagi
penelitian selanjutnya, sebagai tambahan ilmu mengenai pegawai dalam
industri.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Teoretik
1. Disiplin
Disiplin diartikan sebagai sikap, tingkah laku dan perbuatan yang
sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik yang tertulis maupun tidak
( Drs. Ec. Alex Nitisemito ; 1982 : 199). Semangat dan kegairahan kerja
sebenarnya masalah, kedisiplinan telah sedikit disinggung yaitu sebagai
salah satu indikasi turunya semanbgat kegairahan kerja ( Drs. Ec. Alex. S.
Nitisemito ; 1982 :199 ). Dalam hal ini kedisiplinan mempunyai peranan
yang sangat penting dalam dunia perusahaan. Masalah kedisiplinan ini
mempunyai hubungan individual, dan daripada itu kelancaran prosuksi
menjadi sangat terlambat. Kedisiplinan pegawai akan berjalan dengan baik
apabila didukung dari dalam individu tersebut dan lingkungan kerja.
Kondisi individu maksudnya adalah kedisiplinan yang berasal dari diri
sendiri ( semangat dan kegairahan kerja ). Lingkungan kerja berasal dari
teman dan tata tertib perusahaan yang baik, maka kedisipinan akan
terwujud dan kelancaran produksi akan berjalan dengan baik.
Sebenarnya kedisiplinan bukan hanya sekedar sebagai indikasi
semgat kerja tetapi dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi
pencapaian tujuan dari perusahaan ( Drs. Ec. Alex Nitisemito ; 1982 : 199).
Kedisiplinan sangat berpengaruh terhadap efekjtivitas dan efiensi dalam
produksi. Secara garis besar produktivitas kerja akan membantu
kelancaran produksi tercapai, apabila dalam perusahaan tersebut pagawai
disiplin. Segala aspek produksi dalam mendukung kelancaran produksi
disiplin pegawai sangat diperlukan. Dengan adanya kedisiplinan tersebut
diharapkan pekerjaan akan dilakuakan seefisien dan seefektif mungkin
( Drs. Ec. Alex Nitisemito ; 1982 : 200).
Menurut Drs. Ec. Alex. S. Nitisemito ( 1982 : 205 ) kedisiplinan
harus menunjang tujuan dan sesuai dengan kemampuan. Apabial hanya
disiplin, maka kelancaran produksi juga tidak terlalu bagus. Kedisiplinan
pegawai sangat berhubungan dengan kemampuan kerja, dalam hal ini
pegawai disiplin berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Bisa dikatakan
berdasarkan divisinya disiplin ditegakkan. Disiplin dalam setiap divisi
merupakan lingkup sempit, tapi hal ini memberikan masukan yang bagus
agar setiap divisi dapat berjalan dengan baik. Pegawai akan menghemat
waktu secara baik dan menghasilkan produk yang baik.
Menurut Drs. Heidjrachman Ranupandojo dan Drs. Suad Husnan,
MBA ( 1984 : 241 ) pedoman dalam pendisiplinan adalah sebagai berikut :
1) Pendisiplinan hendaknya dilakuakn secara pribadi.
2) Pendisiplinan harusnya bersifat membangun.
3) Pendisiplinan harusnya dilakukan oleh atasan langsung dengan
segera.
10
5) Pimpinan tidak seharusnya memberikan pendisiplinan pada waktu
bawahan sedang absen.
6) Setelah pendisiplinan sikap dari pimpinan haruslah wajar kembali.
Pedoman diatas akan memperlancar produksi tanpa mengabaikan
hak para pegawai. Jadi disiplin pegawai sangat berpengaruh dalam
produktivitas kerja sebagai tonggak dalam mencapai kelancaran produksi
suatu perusahaan. Disiplin pegawai yang baik akan menambah
kepercayaan perusahaan. Produktivitas dalam hubungannya dengan
disiplin pegawai adalah suatu tindakan yang berkelanjutan.
Menurut George S. Odiorne dan Roger H. Hermanson (1973 : 95 )
disiplin berdasarkan sasaran, disiplin bukan suatu sistem hukuman tetapi
suatu pembentuk tingkah laku. Demi suatu produktivitas kerja yang baik
pembentukan tingkah laku sangat diperlukan. Disiplin dalam bekerja akan
membawa hasil yang baik. Kebiasaan yang selalu diawali dengan suatu
kepercayaan diri dan motovasi diri, maka akan tercipta kedisiplinan yang
penuh.
2. Keterampilan
Keterampilan pegawai sangat mendukung kerja. Oleh karena itu
keterampilan pegawai dalam melaksanakan produksi akan lebih baik
hasilnya. Kemampuan atau keterampilan yang menunjang, bisa dikatakan
sesuai dengan bidangnya akan mengantarkan sebuah keuntungan yang
lebih bagi perusahaan. Pegawai yang terampil akan menghemat waktu
Menurut Drs. Ec. Alex. S. Nitisemito ( 1982 : 59 ) tingkat keahlian
seseorang ini dapat dihubungkan dengan pengalaman kerja artinya
dukungan pengalaman yang banyak berarti keahliannya juga cukup tinggi.
Keterampilan karyawan merupakan salah satu faktor utama dalam
usaha mencapai sukses bagi pencapaian tujuan organisasi ( Drs.
Heidjarachman Ranupandojo dan Drs. Suad Husnan. M.B.A. ; 1984 : 75 ).
Ketrampilan yang ada pegawai akan menunjukkan hasil yang bagus.
Keterampilan yang memadai akan membawa pada sebuah titik terang bagi
perkembangan perusahaan.
Keterampilan interpersonal misalkan manajer harus mampu bekerja
dan mengajar bermacam-macam orang dengan ketrampilan yang
bervariasi ( Dra. MM. Umi Sukamtin ; : 297 ). Begitu pula dengan
pegawai, produktivitas kerja juga didukung pegawai yang memiliki
keterampilan yang bervariasi sehingga akan menunjang produksi yang
baik. Bervariasi dalam berkarya dapat memajukan perusahaan,
keterampilan yang baik kapanpun akan memperlancar kerja. Hal ini
berpengaruh pada kinerja pegawai, semakin berkreativitas maka akan
memperkaya keanekaragaman produk.
Keterampilan adalah penguasaan dan teknis operasional mengenai
bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan ( Ambar teguh Sulistyani &
Rosidah ; 2003 : 201 ). Berbagai macam ilmu pengetahuan akan
membentuk sebuah keterampilan, jadi keterampilan adalah kumpulan
12
terwujud apabila terdapat keterampilan yang mendukung dari pegawai
yang bersangkutan. Reading skill, oral, and written communication skill,
planning and using time effectively, and motivating other are important
for success in managerial jobs ( Chruden / Sherman ; 1984 : 558 ).
3. Bakat
Bakat adalah suatu kondisi atau suatu kualitas yang dimiliki individu
yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa
mendatang (Drs. Dewa Ketut Sukardi ; 1990 : 106 ) . Oleh karena itu
keberhasilan suatu pekerjaan dapat tercapai bila pegawai tersebut
mempunyai bakat yang baik dibidang seni gerabah. Selain itu bakat juga
diartikan memperkenalkan kodisi dimana menunjukkan poetensi seseorang
untuk mengembangkan kecakapannya dalam suatu bidang tertentu (Drs.
Dewa Ketut Sukardi ; 1990 : 106 ) . Bakat digunakan untuk
mengembangkan kecakapan dalam bidang seni gerabah.
Bakat dalam diri seseorang atau pegawai akan menunjukkan
kelancaran produktivitas kerja. Produksi akan berjalan lancar dengan bakat
yang menunjang, dengan kata lain bakat disini akan menunjukkan
bagaimana seorang pegawai menyelesaikan pekerjaannya dengan lancar
dan menunjukkan keistimewaan tersendiri. Bakat merupakan anugerah
yang tak ternilai. Seringkali untuk melaksanakan suatu tugas akan lebih
baik hasilnya apabila dilandasi dengan bakat-bakat yang baik pula ( Drs.
Kemampuan yang tersembunyi untuk mempelajari suatu pekerjaan apabila
kepadanya diberikan latihan yang cukup, juga pekerjaan yang membutuhkan
kecekatan jari dan tangan serta pekerjaan yang membutuhkan koordinasi mata
dan tangan sering dilakukan tes bakat ini ( Drs. Heidjarachman Ranupandojo
dan Drs. Suad Husnan. M.B.A. ; 1984 : 60 ). Bakat seseorang dalam
melakukan pekerjaan dengan sendirinya akan muncul sesuai dengan perintah
otak. Bakat merupakan salah satu jalan yang terbaik dalam membantu
kelancaran produksi. Talenta yang baik akan membawa pegawai tersebut
bekerja dengan santai dan akhirnya pekerjaan dapat santai serta hasil dari
produksi bagus atau sesuai standar. Bakat yang terpendam akan membawa
sebuah ide-ide yang cemerlang hal ini akan berpengaruh pada keterampilan
pegawai.
4. Produktivitas Kerja
Produktivitas adalah rasio dari apa yang dihasilkan (output) terhadap apa
yang digunakan (input) untuk memperoleh hasil.(Ravianto, 1986 : 18) . Oleh
karena itu pegawai dalam memenuhi produktivitas yang memenuhi kesempatan
yang terencana dengan baik. Produktivitas berpengaruh dalam hasil kerja dalam
kurun waktu tertentu dan itu dibatasi oleh perusahaan.
Sumber daya yang memadahi dapat menjadi sebuah pandangan atau prediksi
mengenai produktivitas dari pekerjaan yang telah dilakukan. Jumlah yang
dicapai juga didasarkan dari efisien dan efektivitas dari proses pekerjaan yang
14
Realita yang ada produktivitas sangat tergantung pada pegawai yang
melakukan pekerjaan.
1). Pengukuran produktivitas kerja
Ukuran produktivitas kerja yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah rasio dari apa yang dihasilkan (output) terhadap apa yang digunakan
(input) untuk memperoleh hasil.(Ravianto, 1986 : 18). Adapun rumus untuk
menghitung produktivitas kerja karyawan adalah sebagai berikut ( Ravianto,
1986 : 138) :
Produktivitas =
Input Output
Jumlah produk yang dihasilkan ini tidak meliputi produk rusak dan
produk cacat, melainkan produk yang siap diproses selanjutnya. Sedangkan
satuan waktu yang dimaksud disini adalah waktu yang digunakan untuk
menghasilkan produk. Selanjutnya untuk mengetahui peningkatan produktivitas
kerja karyawan yang satu dengan yang lainnya diasumsikan peralatan dan
teknologi yang digunakan masing-masing karyawan sejenis dan sama. Jadi
seorang karyawan dinilai produktif jika ia mampu menghasilkan keluaran yang
lebih banyak dari karyawan yang lain dalam satuan waktu yang sama.
Menurut Ravianto (1985) faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas adalah sebagai berikut :
1. Gizi dan kesehatan
2. Pengahasilan dan jaminan sosial
4. Manajemen
5. Kebijaksanaan pemerintah
6. Disiplin
7. Keterampilan
8. Bakat
B. Kajian Hasil penelitian
Dalam penelitian Tino Angkojoyo dan Indriyatik (2003) tentang pengaruh
sikap kerja berupa kedisiplinan dan loyalitas terhadap upaya meningkatkan
produktivitas kerja karyawan di PT. Hero Biskuit (permalink), menunjukkan
bahwa ada pengaruh disiplin dan loyalitas terhadap produktivitas kerja
karyawan.
Kemudian penelitian lain yang dilakukan oleh Suryono Dwiprasetyo
(2001), mengenai hubungan antara motivasi kerja dan disiplin kerja dengan
prestasi kerja karyawan pada Koperasi Taksi Setia Kawan menunjukkan
bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi kerja dan disiplin kerja
dengan prestasi kerja karyawan.
Berdasarkan dua penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
disiplin dan loyalitas terhadap produktivitas kerja karyawan, serta ada
hubungan positif antara motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan
16
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Disiplin pegawai terhadap produktivitas kerja
Produktivitas kerja merupakan sebuah konsep yang menggambarkan hasil
( jumlah barang dan jasa yang diproduksi ) dengan sumber ( jumlah tenaga
kerja, modal, tanah, dan energi ) yang dipakai untuk menghasilkan hasil
tersebut. Disiplin kerja merupakan sikap, tingkah laku yang sesuai dengan
peraturan perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis. Disiplin kerja
meliputi kesiapan mental pegawai, kesiapan raga pegawai, kesiapan bahan
produksi, kesiapan alat produksi. Dengan demikian diduga bahwa disiplin
kerja yang tinggi akan mendukung produktivitas kerja yang tinggi, begitu
juga
sebaliknya, dengan disiplin kerja yang rendah produktivitas kerja pun akan
mengalami penurunan.
2. Pengaruh Keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja
Produktivitas kerja merupakan sebuah konsep yang menggambarkan hasil
( jumlah barang dan jasa yang diproduksi ) dengan sumber ( jumlah tenaga
kerja, modal, tanah, dan energi ) yang dipakai untuk menghasilkan hasil
tersebut. Keterampilan kerja merupakan penguasaan dan teknis
operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan.
Keterampilan kerja meliputi ketangkasan pegawai, kecermatan pegawai,
tanggap dalam bekerja. Dengan demikian diduga bahwa keterampilan
juga sebaliknya, dengan keterampilan kerja yang rendah produktivitas
kerja pun akan mengalami penurunan.
3. Pengaruh Bakat pegawai terhadap produktivitas kerja
Produktivitas kerja merupakan sebuah konsep yang menggambarkan hasil
( jumlah barang dan jasa yang diproduksi ) dengan sumber ( jumlah tenaga
kerja, modal, tanah, dan energi ) yang dipakai untuk menghasilkan hasil
tersebut. Bakat kerja merupakan suatu kondisi atau suatu kualitas yang
dimiliki individu yang memungkinkan individu itu untuk berkembang
pada masa mendatang. Bakat meliputi cepat dalam bekerja, ulet dalam
bekerja, mampu menemukan ide-ide baru. Dengan demikian diduga bahwa
bakat kerja yang tinggi akan mendukung produktivitas kerja yang tinggi,
begitu juga sebaliknya, dengan bakat kerja yang rendah produktivitas kerja
pun akan mengalami penurunan.
D. Perumusan Hipotesis
Ha1 ada pengaruh disiplin pegawai terhadap produktivitas kerja.
Ha2 ada pengaruh keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Studi kasus adalah
penelitian tentang subyek tertentu dimana subyek tersebut terbatas, maka
kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti (Consuelo,
1993:73). Dalam penelitian ini diterapkan untuk meneliti pengaruh disiplin,
keterampilan, dan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja di industri
gerabah Kasongan Bantul.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di industri gerabah kasongan Bantul antara bulan
april 2009 sampai dengan bulan juni 2009.
C. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peniliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2006:55). Dalam penelitian ini populasi penelitian adalah seluruh pegawai
bagian produksi Industri Gerabah Kasongan Bantul yang jumlahnya 50 orang.
D. Variabel penelitian
1. Variabel penelitian
1) Variabel Bebas
Variabel bebas adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki berbagai
aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau menentukan
munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah:
a) Disiplin
b) Keterampilan
c) Bakat
2) Variabel Terikat
Variabel terikat adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki berbagai
aspek atau unsur didalamnya yang berfungsi untuk menyesuaikan diri
dengan kondisi lain atau variabel bebas. Varibel terikat dalam penelitian
ini adalah produktivitas kerja.
Pengukuran variabel produktivitas kerja, disiplin, bakat, keterampilan
pegawai didasarkan pada indikatornya. Masing-masing indikator dijabarkan
dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan dalam lima skala Likert, yaitu
Tabel 3.1
Skor Item VariabelProduktivitas kerja, Disiplin, Keterampilan, Bakat pegawai
Pilihan
Jawaban Positif Negatif
20
Setuju ( S ) 4 2
Ragu-Ragu ( RR ) 3 3
Tidak Setuju ( TS ) 2 4
Sangat Tidak Setuju ( STS ) 1 5
Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel produktivitas
kerja :
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Disiplin, Keterampilan, dan Bakat Terhadap Produktivitas Kerja
Pernyataan item
No Variabel Dimensi Indikator
Positif Negatif
1 Produktivitas
Kerja
1. Memenuhi target
disain produk dalam 1 hari.
2. Memenuhi target ukuran produk.
3. Memenuhi target jumlah pesanan.
4. Memenuhi target keawetan produk.
1.1 Bentuk produk
sesuai dengan disain.
1.2 Disain produk menarik.
2.1 Ukuran besar atau kecilnya produk sesuai dengan
pesanan.
2.2 Ukuran berat
produk sesuai 1
2
3
dengan pesanan.
3.1Jumlah produk sesuai dengan pesanan.
4.1 Produk sesuai dengan
standar keawetan
yang telah
ditetapkan perusahaan.
5
6
2. Disiplin 1. Mentaati peraturan.
2. Bekerja dengan
penuh
tanggungjawab.
1.1 Bekerja datang tepat waktu.
1.2 Berpakaian
rapi.
1.3 Memulai
bekerja setelah beristirahat.
1.4 Menyimpan
barang produksi dengan rapi.
1.5 Menaruh alat bekerja
ditempatnya
7
9
10
12
14
8
11
22
dengan rapi.
1.6 Menjaga
kebersihan tempat kerja.
2.1 Bekerja dengan serius.
2.2 Mengkoreksi semua barang produksi yang
telah dibuat.
2.3 Mengganti barang
produksi yang rusak.
2.4 Mengganti
uang bila merusakkan
alat produksi. 15
16
18
19
17
3. Keterampilan 1. Mahir
menyelesaikan pekerjaan.
2. Menguasai teknis operasional
pembuatan produk.
1.1 Menyelesaikan
pekerjaan dengan mudah.
1.2Mampu memperbaiki barang yang
21
22
rusak.
2.1Mampu
berinovasi dalam pembuatan barang.
2.2Mengetahui proses pembuatan
barang dari
awal sampai
akhir
2.3Tanggap bila ada kesalahan barang.
23
24
26
25
4. Bakat 1. Dapat
menunjukkan kualitas diri dalam bentuk produk.
2. Mampu
mengembangkan diridalam
pembuatan produk.
1.1 Bekerja dengan
kualitas baik.
1.2 Mampu
berfikir secara mendasar
mengenai pembuatan
produk.
1.3 Menguasai pekerjaan
28
29
30
24
dengan cepat.
2.1 Bekerja dengan cakap.
2.2 Mampu memunculkan
ide-ide membuat
barang baru.
2.3 Dapat memecahkan
masalah kesulitan produk.
2.4 Ulet dalam bekerja.
32
33
34
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
sejumlah daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi sesuai dengan
keadaan responden yang sebenarnya. Lembar pertama berupa pertanyaan
mengenai nama pegawai, jenis kelamin, tanggal lahir, nama perusahaan
pada Industri Gerabah Kasongan Bantul. Kuesioner ini terdiri atas 4
variabel yaitu variabel produktivitas, variabel disiplin, variabel
keterampilan, dan variabel bakat.
Variabel Disiplin : Berupa pertanyaan mengenai disiplin di
Industri Gerabah Kasongan Bantul.
Variabel Keterampilan : Berupa pertanyaan untuk memperoleh data
mengenai keterampilan pegawai pada
Industri Gerabah Kasongan Bantul.
Variabel Bakat : Berupa pertanyaan untuk memperoleh data
mengenai bakat pegawai pada Industri
Gerabah Kasongan Bantul.
Variabel Produktivitas kerja : Berupa pertanyaan untuk memperoleh data
mengenai produktivitas kerja pegawai pada
26
F. Pengujian Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan kuisioner. Untuk mengetahui apakah setiap
item dalam kuisioner yang dibuat sudah sahih atau belum maka dilakukakn uji
statistik. Pengukuran kesahihan butir dan keandalan butir menggunakan
analisis validitas dan reliabilitas.
1. PengujianValiditas
Rumus koefisien validitas dengan menggunakan teknik statistik
korelasi moment tangkar (Sutrisno Hadi, 1991 : 23).
rxy =
(
)( )
(
)
{
∑
∑
}
{
∑
( )
∑
}
∑
∑
∑
− − − 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N keterangan :r
xy = korelasi moment tangkarN = cacah subyek uji coba
Σ
X
=
jumlah X (skor butir)Σ
X
² = jumlah X kuadratΣ
Y
=
jumlah Y (skor faktor)Σ
Y
² = jumlah Y kuadratΣ
XY
=
jumlah tangkar atau perkalian X dan YMenggunakan validitas alat ukur
rxy =
Besarnya nilai koefisien r dapat dihitung dengan menggunakan korelasi
dengan taraf signifikansi 5%. Jika rhitung lebih besar dari pada rtabel, maka
butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika sebaliknya, butir soal
tersebut tidak valid.
Uji Validitas dilakukan terhadap 30 responden. Uji validitas
dilakukan terhadap item-item pertanyaan variabel disiplin, keterampilan,
bakat pegawai. Uji validitas dilakukan pada dua puluh delapan (28)
pertanyaan.
a. Hasil uji validitas variabel disipilin
Untuk variabel ini terdapat tiga belas (13) butir pertanyaan. Berikut
adalah hasil dari uji validitas untuk variabel disiplin.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Untuk Disiplin
Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Status
1 0,374 0,599 Valid
2 0,374 0,637 Valid
3 0,374 0,789 Valid
4 0,374 0,637 Valid
5 0,374 0,693 Valid
6 0,374 0,789 Valid
7 0,374 0,760 Valid
8 0,374 0,789 Valid
9 0,374 0,605 Valid
10 0,374 0,669 Valid
11 0,374 0,445 Valid
12 0,374 0,685 Valid
13 0,374 0,669 Valid
Sumber : Data sebelum penelitian
Dari tabel di atas terlihat bahwa 13 butir pertanyaan untuk variabel
28
b. Hasil uji validitas variabel keterampilan
Untuk variabel ini terdapat tujuh (7) butir pertanyaan. Berikut adalah
hasil dari uji validitas untuk variabel keterampilan.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Untuk Keterampilan
Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Status
1 0,374 0,797 Valid
2 0,374 0,646 Valid
3 0,374 0,668 Valid
4 0,374 0,797 Valid
5 0,374 0,479 Valid
6 0,374 0,668 Valid
7 0,374 0,648 Valid
Sumber : Data sebelum penelitian
Dari tabel di atas terlihat bahwa 7 butir pertanyaan untuk variabel
keterampilan dinyatakan valid, sehingga dapat dipergunakan untuk
penelitian.
c. Hasil uji validitas variabel bakat
Untuk variabel ini terdapat delapan (8) butir pertanyaan. Berikut
adalah hasil dari uji validitas untuk variabel bakat.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Untuk Bakat
Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Status
1 0,374 0,388 Valid
2 0,374 0,588 Valid
3 0,374 0,667 Valid
4 0,374 0,842 Valid
5 0,374 0,507 Valid
7 0,374 0,842 Valid
8 0,374 0,504 Valid
Sumber : Data sebelum penelitian
Dari tabel di atas terlihat bahwa 8 butir pertanyaan untuk variabel bakat
dinyatakan valid, sehingga dapat dipergunakan untuk penelitian.
Seluruh item pertanyaan pada disiplin, keterampilan, bakat
pegawai menunjukkan bahwa ke dua puluh delapan butir pertanyaan
adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Dengan jumlah data (n)
sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05, maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,374. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa
keseluruhan nilai r hitung semuanya menunjukkan angka yang lebih besar
dari dari pada r tabel (r hitung > 0,374). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa semua butir pertanyaan variabel disiplin, keterampilan, bakat
pegawaiterhadap produktivitas kerja adalah valid.
2. Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya. Reliabilitas dinyatakan dengan
angka-angka, biasanya sebagai suatu koefisien yang tinggi menunjang reliabilitas
yang tinggi pula.
Untuk pengujian ini digunakan rumus koefisien alpha cronbach
(Suharsimi, 1998 : 193).
r11 =
⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡
−
∑
230
Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir soal
∑
2 bσ = Jumlah varians butir
2 1
σ = Varians total
Jika nilai koefisien alphacronbach lebih besar dari pada 0,60 maka koesioner
dapat dikatakan reliabel. Sebaliknya, jika nilai koefisien alpha cronbach lebih
kecil dari 0,60 maka koesioner adalah tidak reliabel.
Jika nilai alpha lebih dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan
reliabel sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0,60 maka instrument
penelitian dinyatakan tidak reliabel Nunnaly (1978) dalam Iman Gozhali
(2001).
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus
Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi 12.
Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 3.6
Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
No Variabel Penelitian r11 rtabel
1 Disiplin Pegawai 0,910 0,374
2 Keterampilan Pegawai 0,811 0,374
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis digunakan untuk melakukan analisis data
diskriptif. Selain itu dimaksudkan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan agar tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya ditarik.
a. Pengujian Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal
tidaknya data hasil pengukuran. Apabila data yang diperoleh
berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat
dilakukan. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus One
Sample Kolmogorov - Smirnov (Sugiyono, 2005 : 255) :
[
F (x1) S (x1)]
MaxD = o − n
Keterangan :
D = Deviasi maksimum
F0(x1) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
Sn(x1) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Jika nilai (Fhitung) lebih kecil dari (Ftabel) pada taraf signifikansi
5 %, maka distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika
nilai (Fhitung) lebih besar dari nilai (Ftabel) maka distribusi data
dikatakan tidak normal.
b. Pengujian Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linear tidaknya
32
yang diperoleh. Uji linearitas digunakan rumus sebagai berikut
(Sujana, 1992 : 332) :
e S
TC S
F 2
2
=
Keterangan :
F = Harga bilangan F untuk garis regresi S2TC = Varians tunai cocok
S2e = Varians kekeliruan
dimana,
( )
2
2
− =
K TC JK TC S
S2e =
( )
2
−
K E JK
Keterangan :
JK(TC) = Jumlah kuadrat tuna cocok
JK(E) = Jumlah kuadrat kekeliruan
Kriteria yang digunakan yaitu, jika nilai (Fhitung) lebih kecil
dari nilai (Ftabel) maka hubungan antar variabel bebas dengan
variabel terikat bersifat linear. Sebaliknya, jika nilai (Fhitung) lebih
besar dari nilai (Ftabel) maka hubungan antar variabel bebas
dengan variabel terikat tidak linear.
2. Pengujian Hipotesis
Setelah melakukan uji prasyarat analisis langkah selanjutnya yang
perlu dilakukan adalah analisis untuk pengujian hipotesis untuk mencari
hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan cara
Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan
antar dua variabel atau lebih (Sugiono, 1999 : 210).
a. Pengujian hipotesis penelitian yang menggunakan product
moment, dengan langkah sebagai berikut:
1) Perumusan Hipotesis
(a) Ho: ρ ≤ 0, tidak ada pengaruh disiplin , keterampilan, dan bakat pegawai terhadap
kelancaran produktivitas kerja.
(b) Ha: ρ> 0, ada pengaruh disiplin , keterampilan, dan bakat pegawai terhadap kelancaran
produktivitas kerja.
2) Pengujian Hipotesis Penelitian
a. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga yaitu
pengaruh positif dan signifikan antara disiplin pegawai terhadap
produktivitas kerja, pengaruh positif dan signifikan antara
keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja, pengaruh
positif dan signifikan antara bakat pegawai terhadap
produktivitas kerja digunakan analisis “Product Moment” oleh
pearson (Arikunto, 2002:243):
( )( )
( )
{
2 2}
{
2( )
2}
,y y
N x x
N
y x xy N rxy
∑ − ∑ ∑
− ∑
34
Dengan keterangan:
n = jumlah responden
ΣXiYi = jumlah XiYi
ΣXi = jumlah Xi ΣYi = jumlah Yi
ΣXi2 = jumlah Xi2
ΣYi2 = jumlah Yi2
Untuk mengetahui korelasi dan signifikan atau tidak signifikan di antara
variabel-variabel tersebutdengan menggunakan uji r. Nilai rhitung dicari dengan
menggunakan komputer program SPSS 12.
Besarnya nilai rhitung dibandingkan nilai rtabel dengan taraf signifikansi 5 %, db =
n-2.
Apabila rhitung lebih besar dari rtabel maka ada korelasi untuk α = 5%.
Ketentuan signifikan adalah probabilitas r hitung lebih kecil dari probabilitas
kekeliruan(α). Bila ketentuan tersebut terpenuhi harga rhitung dinyatakan signifikan
dan Ho ditolak.
Koefisien determinasi dapat dihitung dengan r2. Koefisien determinasi
menunjukkan presentase perubahan nilai dependent variable yang disebabkan
oleh perubahan nilai independent variable dan sisanya dipengaruhi oleh
perubahan faktor yang lain.
b. Pengujian hipotesis penelitian yang keempat menggunakan regresi linier
ganda, dengan langkah sebagai berikut:
Untuk pengujian hipotesis penelitian yang keempat menggunakan
regresi linier ganda dengan rumus sebagai berikut (Sutrisno Hadi,
1995: 2): k X a X a X a
Y = 1 1+ 2 2+ 3 3 +
Dengan keterangan:
Y = Variabel terikat (produktivitas kerja)
X1 = Variabel bebas (disiplin)
X2 = Variabel bebas (keterampilan)
X3 = Variabel bebas (bakat)
a1 = Harga koefisien x1
a2 =Hargakoefisien x2
a3 = Harga koefisien x3
k = konstanta
2) Menentukan koefisien korelasi ganda
Korelasi ganda digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya
hubungan antara dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat.
Untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi ganda dengan
menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2008: 286):
( )
∑
∑
∑
∑
+ += 1 1 2 22 3 3
3 , 2 , 1 Y Y X a Y X a Y X a Ry Dengan keterangan:
36
a1 = Koefisien variabel X1
a2 = Koefisien variabel X2
a3 = Koefisien variabel X3
ΣX1Y = Korelasi antara variabel X1 dan variabel Y
ΣX2Y = Korelasi antara variabel X2 dan variabel Y
ΣX3Y = Korelasi antara variabel X3 dan variabel Y
Uji signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dengan
menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2008: 286):
F
=
(
(
2)
)
2
1 1
R m
m N R
− − −
Dengan keterangan:
F = Nilai Fhitung
R2 = Koefisien Determinasi
N =Jumlah sampel
m = Jumlah variabel bebas
Besarnya nilai F hitung dibandingkan nilai F tabel dengan taraf
signifikansi 5 %, dk = N- m- 1. Apabila F hitung lebih besar dari F
tabel maka koefisien korelasi yang diuji signifikan untuk α = 5%
dan sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka koefisien
37
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Deskripsi data akan disajikan dengan menggunakan daftar tabulasi
distribusi frekuensi untuk masing-masing variabel bebas maupun variabel
terikat. Kemudian untuk menginterpretasikan masing-masing variabel
dilakukan pendistribusian skor. Pendistribusian skor ini mengacu pada
penilaian acuan patokan II (PAP II) :
Tabel 4.1
Penilaian Acuan Patokan (PAP II)
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kriteria Penilaian
81% – 100%
66% – 80%
56% – 65%
46% – 55%
Dibawah 46%
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
1. Disiplin
Dalam variabel disipilin terdapat 13 butir pertanyaan
kuesioner yang sahih dan valid. Distribusi frekuensi untuk variabel
38
Tabel 4.2
Interpretasi Disiplin
Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
55-65 0 0% Sangat Tinggi
47-54 7 14% Tinggi
42-46 21 42% Cukup
37-41 19 38% Kurang
13-36 3 6% Sangat Kurang
Dari tabel interpretasi disiplin di atas, diketahui bahwa untuk
kategori sangat tinggi sebanyak 0%, kategori tinggi 14%, kategori
cukup 42%, kategori kurang 38% dan sangat kurang 6%.
Berdasarkan data induk penelitian untuk variabel disiplin, terdapat
data tertinggi sebesar 53 dan data terendah sebesar 25. Dari
perhitungan diperoleh mean sebesar 42,02 termasuk dalam kategori
tinggi, dan dengan median sebesar 42,18 termasuk dalam kategori
tinggi, serta modus sebesar 41,83 termasuk dalam kategori tinggi.
Standar deviasi sebesar 4,80 menunjukkan bahwa data untuk
variabel disiplin dari responden ke responden bervariasi sebesar 4,80.
Berdasarkan hasil perhitungan mean, median, dan modus
serta penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan
untuk variabel disiplin dikategorikan tinggi.
2. Keterampilan
Dalam variabel keterampilan terdapat 7 butir pertanyaan
kuesioner yang sahih dan valid. Distribusi frekuensi untuk variabel
Tabel 4.3
Interpretasi Keterampilan
Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
30-35 29 58% Sangat Tinggi
25-29 15 30% Tinggi
23-24 0 0% Cukup
20-22 1 2% Kurang
7-19 5 10% Sangat Kurang
Dari tabel interpretasi keterampilan di atas, diketahui bahwa
untuk kategori sangat tinggi sebanyak 58%, kategori tinggi 30%,
kategori cukup 0%, kategori kurang 2% dan sangat kurang 10%.
Berdasarkan data induk penelitian untuk variabel keterampilan,
terdapat data tertinggi sebesar 34 dan data terendah sebesar 15. Dari
perhitungan diperoleh mean sebesar 28,54 termasuk dalam kategori
sangat tinggi, dan dengan median sebesar 30,59 termasuk dalam
kategori sangat tinggi, serta modus sebesar 22,3 termasuk dalam
kategori sangat tinggi. Standar deviasi sebesar 5,144 menunjukkan
bahwa data variabel keterampilan dari responden ke responden
bervariasi sebesar 5,144.
Berdasarkan hasil perhitungan dari mean, median, dan modus
serta penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan
40
3. Bakat
Dalam variabel bakat terdapat 8 butir pertanyaan kuesioner
yang sahih dan valid. Distribusi frekuensi untuk variabel
keterampilan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Interpretasi Bakat
Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
34-40 13 26% Sangat Tinggi
29-33 23 46% Tinggi
28-26 7 2% Cukup
23-25 2 8% Kurang
8-22 5 0% Sangat Kurang
Dari tabel interpretasi bakat diatas, diketahui bahwa untuk
kategori sangat tinggi sebanyak 26%, kategori tinggi 46%, kategori
cukup 2%, kategori kurang 8% dan sangat kurang 0%. Berdasarkan
data induk penelitian untuk variabel bakat, terdapat data tertinggi
sebesar 39 dan data terendah sebesar 15. Dari perhitungan diperoleh
mean sebesar 29,92 termasuk dalam kategori tinggi, dan dengan
median sebesar 30,5 termasuk dalam kategori tinggi, serta modus
sebesar 33,7 termasuk dalam kategori tinggi. Standar deviasi sebesar
6,037 menunjukkan bahwa data variabel bakat dari responden ke
responden bervariasi sebesar 6,037.
Berdasarkan hasil perhitungan mean, median, dan modus
serta penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan
4. Produktivitas Kerja
Dalam variabel produktivitas kerja terdapat 6 butir pertanyaan
kuesioner yang sahih atau valid. Distribusi frekuensi untuk variabel
produktivitas kerja adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5
Interpretasi Produktivitas kerja
Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
25-30 25 50% Sangat Tinggi
22-24 16 32% Tinggi
19-21 7 14% Cukup
17-18 0 0% Kurang
6-16 2 4% Sangat Kurang
Dari tabel interpretasi produktivitas kerja di atas, diketahui
bahwa untuk kategori sangat tinggi sebanyak 50%, kategori tinggi
32%, kategori cukup 14%, kategori kurang 0% dan sangat kurang
4%. Berdasarkan data induk penelitian untuk variabel produktivitas
kerja terdapat data tertinggi sebesar 30 dan data terendah 15. Dari
perhitungan diperoleh mean sebesar 24,00 termasuk dalam kategori
sangat tinggi, dan dengan median sebesar 25,30 termasuk dalam
kategori sangat tinggi,serta modus sebesar 19,5 termasuk dalam
kategori sangat tinggi. Standar deviasi sebesar 3,232 menunjukkan
bahwa hasil dari data variabel produktivitas kerja dari responden ke
42
Berdasarkan hasil perhitungan mean, median, dan modus
yang diperoleh serta penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
kecenderungan untuk variabel produktivitas kerja dikategorikan
sangat tinggi.
B.
Uji Persyaratan Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji prasyarat analisis yang digunakan
dalam analisis data statistik parametrik. Jika diketahui bahwa hasil analisis
data berdistribusi tidak normal maka analisis datanya menggunakan
statistik nonparametrik.
Uji Normalitas data penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov
Smirnov. Dengan bantuan komputer seri SPSS, uji normalitas variabel
disiplin diperoleh hasil Kolmogorov Smirnov Z hitung sebesar 0,759
dengan probabilitas 0,612. Karena probabilitas 0,612 > 0,05 berarti
distribusi variabel disiplin adalah normal.
Uji normalitas distribusi variabel keterampilan diperoleh hasil
Kolmogorov Smirnov Z hitung sebesar 1,808 dengan probabilitas 0,065.
Karena probabilitas 0,065 > 0,05 berarti distribusi variabel keterampilan
adalah normal.
Uji normalitas variabel bakat diperoleh hasil Kolmogorov Smirnov Z
hitung sebesar 1,127 dengan probabilitas 0,157. Karena probabilitas 0,157
Uji normalitas variabel produktivitas diperoleh hasil Kolmogorov
Smirnov Z hitung sebesar 1,273 dengan probabilitas 0,078. Karena
probabilitas 0,078 > 0,05 berarti distribusi variabel produktivitas adalah
normal.
Berdasarkan uji normalitas diatas diperoleh dapat di tarik
kesimpulan bahwa variabel disiplin, variabel keterampilan, variabel bakat,
dan variabel produktivitas berdistribusi normal.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linier tidaknya hubungan
antara variabel terikat dan variabel bebas. Uji linearitas dilakukan sebagai
langkah awal untuk melakukan uji regresi ganda. Uji linearitas dalam
penelitian ini menggunakan bantuan komputer seri SPSS (data terlampir
pada lampiran 5). Kriteria pengambilan keputusan atau kesimpulan linear
terjadi apabila Fhitung < Ftabel, demikian sebaliknya apabila Fhitung > Ftabel
maka kesimpulan tidak linear. Setelah dilakukan uji linearitas dari
masing-masing variabel dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6
Rangkuman Hasil Uji Linearitas
Variabel Bebas Variabel Terikat
Df Fhitung Ftabel Kesimpulan
Disiplin Produktivitas Kerja
11:37 1,783 2,055 Linear
Keterampilan Produktivitas Kerja
11:37 1,982 2,055 Linear
Bakat Produktivitas
Kerja
44
Dari tabel di atas diketahui bahwa variabel disiplin, variabel
keterampilan, dan variabel bakat berhubungan linier dengan variabel
produktivitas, maka uji regresi ganda dapat dilakukan dalam pengujian
hipotesis. Dengan demikian analisis statistik parametrik dapat digunakan
untuk uji hipotesis.
C.
Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis pertama sampai ketiga digunakan teknik
analisis korelasi product moment.
Sedangkan untuk menguji hipotesis keempat digunakan teknik
analisis Regresi ganda. Dalam analisis penelitian ini menggunakan bantuan
komputer SPSS seri 12 (data terlampir pada lampiran 6).
1. Pengaruh disiplin pegawai terhadap produktivitas kerja
Rumusan hipotesis alternatif menyatakan bahwa terdapat pengaruh
yang positif disiplin pegawai terhadap produktivitas kerja.
Dari hasil analisis data induk penelitian yang menggunakan bantuan komputer program SPSS seri 12 (lampiran 6) yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.7
Correlations
disiplin keterampilan bakat produktivitas disiplin Pearson
Correlation 1 .239 .432(**) .238
Sig. (2-tailed) . .094 .002 .096
N 50 50 50 50
keterampilan Pearson
Correlation .239 1 .882(**) .249
Sig. (2-tailed) .094 . .000 .081
N 50 50 50 50
Bakat Pearson
Correlation .432(**) .882(**) 1 .232
N 50 50 50 50 Produktivita
s
Pearson
Correlation .238 .249 .232 1
Sig. (2-tailed) .096 .081 .105 .
N 50 50 50 50
** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Maka dapat diketahui bahwa rx1y = 0,238, dengan Probabilitas =
0,169 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara tingkat
disiplin pegawai dengan produktivitas kerja yang bersifat positif dan
rendah, dengan demikian hipotesis mengatakan tidak ada pengaruh positif
dan tidak signifikan disiplin pegawai terhadap produktivitas kerja Ho
diterima.
2. Pengaruh keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja
Rumusan hipotesis kedua menyatakan bahwa tidak terdapat
pengaruh yang positif keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja.
Dari hasil analisis data induk penelitian yang menggunakan bantuan
komputer program SPSS seri 12 seperti pada tabel 4.7 dapat ditarik
kesimpulan bahwa rx2y = 0,249 dengan Probabilitas = 0,276 > 0.05
menunjukkan tidak ada korelasi antara disiplin pegawai dengan
produktivitas kerja yang bersifat positif dan rendah, dengan demikian
hipotesis mengatakan tidak ada korelasi positif dan tidak signifikan
keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja Ho diterima.
46
3. Pengaruh bakat pegawai terhadap produktivitas kerja
Rumusan hipotesis ketiga menyatakan bahwa tidak terdapat
pengaruh yang positif bakat pegawai terhadap produktivitas kerja. Dari
hasil analisis data induk penelitian yang menggunakan bantuan komputer
program SPSS seri 12 seperti pada tabel 4.7 dapat ditarik kesimpulan
bahwa rx3y = 0,232, dengan Probabilitas = 0,611 > 0.05 menunjukkan
bahwa tidak ada korelasi bakat pegawai dengan produktivitas kerja yang
bersifat positif dan rendah, dengan demikian hipotesis mengatakan tidak
ada pengaruh positif dan tidak signifikan bakat pegawai terhadap
produktivitas kerja Ho diterima.
4. Pengaruh disiplin, keterampilan, dan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja
a. Rumusan Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini:
Ho = Tidak ada pengaruh positif pengaruh disiplin, keterampilan, dan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja
Ha = Ada pengaruh positif pengaruh disiplin, keterampilan, dan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja
b. Persamaan Regresi Ganda
Rumusan hipotesis menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
positif Disiplin, Keterampilan dan Bakat Pegawai terhadap Produktivitas
Dari hasil pengujian data yang menggunakan alat bantu komputer
program SPSS seri 12 diketahui konstanta (k) sebesar 14,04. Koefisien
regresi variabel X1 =0,15, koefisien regresi variabel X2 =0,22, dan
koefisien regresi X3 = -0,09 dengan demikian diperoleh garis regresi ganda
sebagai berikut:
Y = 0,15x1 + 0,22x2 - 0,09x3+14,04
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa produktivitas kerja
(Y) sama dengan konstanta (14,04) berarti produktivitas kerja yang
diperoleh dalam pengukuran sebelum dipengaruhi oleh ketiga variabel
bebas tersebut. Akan tetapi dalam pembahasan ini produktivitas kerja
dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas yaitu Disipilin (X1),
Keterampilan (X2), dan Bakat (X3). Ketiga variabel bebas tersebut
mempunyai koefisien korelasi yang merupakan suatu ukuran yang dipakai
untuk menentukan derajat atau kekuatan korelasi masing-masing variabel
bebas dengan variabel terikat. Koefisien korelasi antara masing-masing
variabel adalah Disiplin sebesar 0,15, Keterampilan sebesar 0,22, dan
Bakat sebesar -0,09.
b. Uji Signifikansi Terhadap Persamaan Regresi Ganda
Uji signifikansi terhadap persamaan regresi ganda menggunakan uji F
dengan taraf signifikan 5% . Berikut ini adalah hasil analisis dari regresi
48
Tabel 4.8
Ringkasan analisis regresi
Sumber Variasi
db JK RK Fhitung
Regresi(reg) 3 72,3821603 24,12738734 2,524601418 Residu (res) 46 439,6178381 9,556909524
Total 49 512
Dari tabel di atas besarnya nilai Fhitung adalah 2,524601418
sedangkan nilai Ftabel dengan db pembilang = 3 dan db penyebut = 46
sebesar 2,81. Jadi Fhitung lebih kecil dari Ftabel. Hal ini berarti dengan taraf
signifikan 5% tidak ada pengaruh positif sebesar 2,524601418 dan tidak
signifikan antara pengaruh disiplin, keterampilan, dan bakat pegawai
terhadap produktivitas kerja.
Tabel 4.9 Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std.
Error Beta t Sig.
(Constan
t) 14.041 4.673 3.005 .004
disiplin .155 .111 .230 1.399 .169
keteramp
ilan .218 .198 .347 1.103 .276
1
bakat -.093 .182 -.174 -.513 .611
a Dependent Variable: produktivitas
D. Pembahasan
1. Pengaruh disiplin terhadap produktivitas kerja
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tidak ada
kecil dari rtabel 0,279 dan nilai probabilitas 0,169 lebih besar dari taraf
signifikansi 5% atau 0,05.
Berdasarkan deskripsi data tentang disiplin diperoleh hasil
sebagai berikut : kategori sangat tinggi sebanyak 1, kategori tinggi 36,
kategori cukup 12, kategori kurang 1, kategori sangat kurang 0. Hal
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai memiliki
kedisiplinan tinggi.
Hasil deskripsi data disiplin pegawai sebagian besar masuk
dalam kategori tinggi. Meskipun disiplin pegawai menunjukkan
sebagian besar dalam kategori tinggi tetapi tidak diikuti produktivitas
kerja yang tinggi. Faktor-faktor yang diduga menyebabkan disiplin
tidak berpengaruh terhadap produktivitas adalah manajemen dan
kebijaksanaan pemerintah, gizi dan kesehatan, penghasilan dan
jaminan sosial serta kesempatan kerja.
Prinsip manajemen adalah peningkatan efisiensi dengan
mengurangi kebebasan (wastage) beroperasi. Sumber-sumber
digunakan secara maksimal, termasuk barang modal, bahan-bahan
mentah dan setengah jadi, dan tenaga kerj