• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Umum Cafe

Dalam dokumen MUSEUM DAN CAFE KOPI DI KINTAMANI. (Halaman 42-47)

PEMAHAMAN TERHADAP MUSEUM DAN CAFÉ KOPI

2.2 Tinjauan Umum Cafe

a. Pengunjung dengan Tujuan Studi, yaitu pengunjung yang datang ke museum untuk menambah pengetahuan dan penalarannya mengenai koleksi museum dan mengadakan observasi mengenai museum itu sendiri. b. Pengunjung dengan Posisi Dinas atau Bidang Bimbingan Edukatif, yaitu pengunjung yang datang secara khusus dan resmi atas nama lembaga tertentu untuk keperuan atau tujuan edukatif yang lebih mendalam. c. Pengunjung dengan Tujuan Tertentu atau Pengunjung Terarah, yaitu

pengunjung yang datang dengan membawa pertanyaan tertentu atau perhatian tertentu terhadap benda koleksi atau museum itu sendiri. d. Pengunjung dengan Tujuan Rekreasi, yaitu pengunjung museum dalam

berbagai tingkat, minat, dan perhatian tanpa tujuan yang terperinci.

2.2 Tinjauan Umum Cafe

Pada tinjauan umum café akan dibahas mengenai pengertian café, ciri-ciri

café, perencanaan dasar café dan studi standar kapasitas cafe.

2.2.1 Pengertian Café

Secara harfiah kata café berasal dari bahasa perancis yang berarti minuman (kopi), tetapi kemudian café dijadikan tempat dimana orang bisa memesan jenis minuman lainnya selain kopi. Berikut beberapa pengertian cafe menurut beberapa sumber iterator, diantaranya:

a. Menurut Soekresno (2000:16-17) disebutkan bahwa cafe, coffee shop dan

canteen termasuk dalam Informal Restaurant, yaitu industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktian dan percepatan frekuensi yang silih berganti.

b. Menurut Marsum (2010:8) disebutkan bahwa dilihat dari klasifikasi

restaurant menurut pengelolaan dan sistem penyajiannya, cafetaria atau

cafe merupakan restaurant yang mengutamakan penjualan sandwich, cake, kopi dan teh.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan café memiliki arti memiliki arti restoran dalam lingkup yang lebih kecil, dimana didalamnya menjual makanan dan minuman dengan menu yang disajikan secara cepat cenderung pada makanan ringan atau kudapan. Café juga dapat disebut sebagai warung kopi yang berevolusi menjadi lebih modern dan memiliki banyak inovasi pada menu yang disajikan. Café saat ini tidak hanya dijadikan sebagai tempat membeli makanan dan minuman tetapi berkembang menjadi tempat berkumpul, bertukar pikiran, tempat bersantai bahkan temat untuk mengerjakan tugas-tugas. Perkembangan tersebut membuat café semakin berinovasi menyediakan tempat yang nyaman dan dilengkapi berbagai fasiitas seperti free WiFi dan free charging untuk membuat pengunjungnya betah berlama-lama.

2.2.2 Ciri-Ciri Cafe

Adapun ciri-ciri dari restaurant informal (café) disebutkan dalam buku Soekresno yang berjudul Manajemen Food and Baverage antara lain:

a. Harga makanan dan minuman yang relative murah b. Penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat

c. Para pelanggan yang datang tak terikat untuk mengenakan pakaian formal d. Sistem penyajian yang dipakai yaitu American Service/ready plate

bahkan self serfice ataupun counter service. e. Tidak menyediakan hiburan musik langsung

f. Daftar menu langsung dipajang di counter atau di atas meja g. Menu yang disediakan terbatas dan relative cepat disajikan

h. Jumlah tenaga servis relative sedikit dengan standar kebutuhan 1 pramusaji melayani 12-16 pelanggan.

2.2.3 Perencanaan Dasar Café

Mendesain suatu café dibutuhkan sebuah perencanaan yang mengacu pada

food serfice atau pelayanan dari café tersebut. Berdasarkan pelayanan dari café akan didapat segala failitas yang dibutuhkan. Menurut Littlefield (2008:17) perencanaan dasar café teriri dari 3 yaitu pelayanan dan penyajian makanan, dapur, dan fastfood outlet meliputi:

a. Pelayanan dan Penyajian Makanan

Jasa pelayanan makanan memiliki proses yang saing berkaitan, dimana setiap roses memiliki persyaratan tertentu, diantaranya:

1) Produksi

-Pengirimn dan pemeriksaan bahan makanan dan minuman -Penyimpanan berupa pendingin

-Memasak yang dikelompokkan secara terpusat

-Makanan yang ipesan diletakkan dalam pendingin sehingga siap untuk disajikan

-Peralatan mencuci piring dan pembuangan dari sampah padat 2) Pelayanan

-Self-service, dengan menyediakan konter yang dapat diakses oleh pengunjung

-Para waiter dan waiters membawa makanan dari meja penyajian menuju ke meja pelanggan.

-Pengumpulan piring-piring kotor hingga dibawa ke dapur

-Side table dan penyimpanan yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan perlengkapan, peralatan dan furniture.

3) Fasilitas Pelanggan

-Lokasi, lingkungan, karakter, batas-batas site, dan parkir -Entrance, toilet, resepsionis dan bar jika diperlukan

-Seating area, dengan interior untuk mencerminan konsep dan profil pelanggan.

-Fasilitas pembayaran b. Dapur

Pada dapur terdapat dua tahap produksi yaitu persiapan dalam jumlah besar lalu didinginkan sebelum dimasak dan memasak dalam waktu yang singkat.

c. Fast Food Outlet

Mengembangkan sistem manajemen yang tinggi untuk menyediakan pelayanan yang cepat, dengan cara memasak menggunakan peralatan masak yang khusus dan menu yang terbatas.

2.2.4 Studi Standar Kapasitas Café

Jumlah kapasitas pengunjung maksimal suatu café dilihat berdasarkan jumlah kursi pada café tersebut, sehingga standar ukuran dan kapasitas pengunjung serta sirkulasi pada serve area dan dapur harus diperhatikan.

a. Gambaran Ukuran Standard dan Sirkulasi Serve Area

Ukuran serve area pada cafe sangat bergantung pada jumlah kursi serta sirkulasi yang dibutuhkan. Area makan (serve area) memiliki standar ruang kursi per orang sebesar 1,08-1,26m2. Sedangkan dimensi kebutuhan meja yang disarankan sesuai jumlah kursinya dapat diliat pada Tabel 2.2 berikut, serta dimensi meja dan ruang geraknya dapat dilihat pada Gambar 2.9

Sumber,Littlefield 2008

No Jumlah Kursi Dimensi Meja

1 2 60cm x 75cm 2 4 75cm x 75cm 3 4 75cm x 120cm 4 6 75cm x 180cm 5 8 75cm x 240cm 6 10 75cm x 300cm

Tabel 2.2 Ukuran Standar Dimensi Meja dan Kursi

Gambar 2.9 Standar Dimensi Serve Area

b. Counter dan Dapur

Pada counter dan dapur makanan dan minuman yang dibuat, peralatan memasak, cara memasak dan penataan counter serta dapur sangat menentukan dimensi dari counter dan dapur itu sendiri. Dimensi standar counter dan dapur dapat dilihat pada Gambar 2.10 sampai 2.12

Gambar 2.10 Standar Dimensi Counter

Sumber, Littlefield 2008

Gambar 2.11 Jenis Penataan Dapur

Dalam dokumen MUSEUM DAN CAFE KOPI DI KINTAMANI. (Halaman 42-47)

Dokumen terkait