• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lalu lintas adalah salah satu sarana vital yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya lalu lintas akses kegiatan manusia dapat berjalan dengan lebih mudah dan menunjang pembanguan dan pemenuhan kegiatan ekonomi. Jika tidak ada lalu lint akita akan mengalami kesulitan untuk beraktivitas karena semua kegiatan kita tidak pernah terlepas dengan penggunaan lalu lintas.54

Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dijelaskan bahwa lalu lintas adalah “gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan, sebagai prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa jalan dengan fasilitas pendukungnya”.55

Sedangkan menurut Muhammad Ali, pengertian lalu lintas adalah berjalan, bolak balik, perjalanan di jalan. Selain itu, Ramdlon Naning juga menjelaskan mengenai lalu lintas sebagai gerak pindah manusia baik dengan disertai alat penggerak ataupun tidak dari suatu tempat menuju tempat yang

54 Umi Enggarsasi dan Nur Khalimatus Sa’diyah. 2017. KAJIAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALU LINTAS DALAM UPAYA PERBAIKAN PENCEGAHAN KECELAKAAN LALU LINTAS. Jurnal Prespektif. Volume 22 No. 3. hal 239

55 UU No22 Tahun 2009 tentang LLAJ, Pasal 1

40

lain.56 Sedangkan Poerwodarminto menguraikan bahwa lalu lintas merupakan suatu kegiatan perjalanan bolak balik pada suatu jalan yang menghubungkan dengan suatu tempat.57

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa lalu lintas adalah hubungan antara manusia baik dengan menggunakan alat penggerak ataupun tidak yang menggunakan jalan sebagai ruang geraknya untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

2. Pelanggaran Lalu Lintas Jalan Raya

Yang dimaksud dengan pelanggaran lalu lintas adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan dan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan lalu lintas yang berlaku.58 Sedangkan Bambang Poernomo menjelaskan bahwa pelanggaran merupakan politis-on recht dan crimineel-on recht. Yang dimaksud Politis-on recht adalah suatu tindakan yang tidak

mentaati larangan atau ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah. Sedangkan crimineel-on recht adalah suatu tindkaan yang menentang hukum. 59

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan pelanggaran lalu lintasialah perbuatan yang dilakukan

56 Ramdlon Naning. 1983. Disiplin Dalam Lalu Lintas. Jakarta: PT.BinaIlmu

57 Rahayu Nurfauziah dan Hetty Krisnani. 2021. PERILAKU PELANGGARAN LALU LINTAS OLEH REMAJA DITINJAU DARI PERSPEKTIF KONSTRUKSI SOSIAL. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik. Vol 3 No 1. Hal 77

58 Ramdlon Naning. Op.cit

59 Rahayu Nurfauziah dan Hetty Krisnani. Op.cit

41

pengguna kendaraan juga pejalan kaki yang menentang peraturan lalu lintas yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

3. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pelanggaran Lalu Lintas Jalan Raya

Terjadinya pelanggaran lalu lintas ini disebabkan oleh berrapa faktor.

Menurut Soedjono Soekanto, faktor-faktor yang menjadi peyebab pelanggaran lalu lintas ialah sebagai berikut.

a. Faktor Manusia

Faktor manusia adalah faktor yang paling banyak ditemukan baik itu karena kelalaian atau memang kurang disiplinnya dalam berlalu lintas.

Pelanggar ini dapat dilakukan oleh pengemudi, pemilik kendaraan, pejalan kaki, maupun pencari nafkah (supir). Banyak pengemudi yang mengaku tidak takut melanggar karena mereka berabggapan pelanggaran tersebut dapat diselesaikan dengan “jalan damai” sehingga peraturan yang berlaku semakin disepelehkan.60

b. Faktor Sarana Jalan

Faktor lain penyebab pelanggaran lalu lintas adalah sarana jalan.

Faktor sarana jalan ini juga seringkali menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Contoh saran jalan yang dimaksud ialah adanya pipa galian di jalan dan

60 Ibid. hal. 78

42

jalan yang rusak. Adanya pipa galian dan jalan yang rusak ini dapat menyebabkan kemacetan dan juga kecelakaan antar pengguna jalan.

c. Faktor Kendaraan

Seiring kemajuan jaman dan teknologi, semakin banyak pula jenis kendaraan yang diproduksi dan jumlahnya semakin banyak. Perkembangan jumlah kendaraan yang tidak diimbangi dengan sarana jalan yang memadai akan menimbulkan kemacetan lalu lintas yang semakin parah. Pelanggaran yang sering ditemukan karena factor kendaraan ialah kondisi ban sepeda motor yang sudah gundul, lampu weser yang tidak berfungsi, rem blong, dan lainnya.

d. Faktor Keadaan alam (Lingkungan)

Seperti yang kita ketahui bahwa terkada kondisi alam tidak dapat kita prediksi. Contohnya saat kondisi hujan, kebanyakan kendaraan akan meningkatkan kelajuan kendaraan sehingga pelanggaran lalu lintas banyak terjadi. Misalnya pengendara sepeda motor yang menghindari air hujan akan memilih jalan pintas baik dengan melanggar rambu lalu lintas yaitu lewat pada jlur yang tidak diperuntukan untuk kendaraan tersebut.61

4. Peraturan yang Menjelaskan Tentang Lalu Lintas Jalan Raya (UU No 22 Tahun 2009 tentang LLAJ)

Undnag-undang yang mengatur semua aspek mengenai lalu lintas dan angkutan jalan adalah UU No 22 Tahun 2009 tentang LLAJ.

Undang-61 Ibid

43

Undang ini dibuat dan disahkan pada tangga 22 Juni 2009. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan merupakan kelanjutan dari Undang-Undang Nomor 14 tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Yang mana awalnya terdiri atas 16 bab dan 74 pasal berubah menjadi 22 bab serta 336 pasal.62

Berdasarkan ketentuan UU No 22 Tahun 2009 tentang LLAJ dan UU No 14 Tahun 1992 tentang LLAJ memiliki beebrapa perbedaan dan persamaan asas. Asas yang terkandung dalam pasal 2 Undang-Undang Nomor14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ialah63: Asas manfaat, Usaha bersama dan kekeluargaan, Kepentingan umum, Keterpaduan, Adil dan merata, Keseimbangan, Percaya pada diri sendiri, Kesadaran hukum

Sedangkan dalam Pasal 2 UU No 22 tahun 2009 tentang LLAJ mengandung asas64: Asas berkelanjutan, Asas bermanfaat, Asas partisipatif, Asas transparan, Asas akuntabel, Asas seimbang, Asas efisien dan efektif, Asas mandiri, serta Asas terpadu.

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis berpendapat bahawa tujuan Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkuan Jalan ialah untuk mewujudkan layanan lalu lintas dan Angkatan jalan yang aman, tertib, dan efisien guna meningkatkan perekonomian nasional, promosi kesejahteraan publik, memperkuat persatuan dan integritas nasional, promosi martabat negara dikanca internasional, realisasi etika lalu lintas dan budaya nasional, seta sebagai wujud implementasi penegakan hukum masyarakat. Sedangkan tujuan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas

62 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, tentang lalu Lintas dan Angkutan jalan

63 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992, tentang lalu Lintas dan Angkutan jalan. Pasal 2

64 Undang-Undang No 22 Tahun 2009, Tentang lalu Lintas dan Angkutan jalan, Pasal 2

44

dan Angkutan Jalan ialah untuk menciptakan kondisi lalu lintas dan transportasi jalan dengan aman, nyaman, cepat, lancar, dan efisien, dengan menggabungkan modal transportasi lain, dapat menjangkau semua wilayah dalam negara, mendungkung pemerataan pembangunan nasional.

Dokumen terkait