• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Umum Tentang Sidang Keliling 1.Pengertian Sidang Keliling

Sidang keliling adalah sidang Pengadilan Agama yang dilaksanakan diluar gedung Pengadilan yang diperuntukkan bagi masyarakat yang mengalami hambatan untuk datang ke kantor Pengadilan karena alasan jarak, transportasi dan biaya.26

Sidang keliling atau sidang di luar gedung Pengadilan merupakan salah satu penjabaran dari accesto ustce, yang telah menjadi komitmen masyarakat hukum di banyak negara. Sidang keliling merupakan langkah untuk mencekatkan pelayanan hukum dan keadilan kepada masyarakat. Sebagai program pengembangan dari asas acces to ustce, sidang keliling mendapat perhatian dari semua pihak yang terkait, sehingga keadilan dapat terjangkau oleh setiap orang (Just ce for all) .27

Sidang keliling atau sidang diluar gedung Pengadilan adalah sidang yang dilaksanakan secara tetap, bekala atau yang sewaktu-waktu oleh Pengadilan di suatu tempat yang ada di dalam wilayah hukumnya tetapi di luar tempat kedudukan gedung Pengadilan dalam bentuk sidang keliling atau sidang di tempat sidang tetap .28

Menurut temuan penelitian tahun 2007, masyarakat miskin menghadapi hambatan utama dalam masalah keuangan untuk mengakses Pengadilan Agama yang berkaitan dengan biaya perkara dan ongkos transportasi untuk datang ke Pengadilan. Temuan tersebut kemudian direspon oleh Mahkamah Agung dengan memberikan perhatian besar untuk terselenggaranya

26

Roihan A.Rosyid, 2006, Hukum Acara Peradilan Agama, Jakarta: Raja Grafika, hal131.

27

Mugniatul Ilma, Efektifitas Sidang Keliling dalam Penyelesaian Perkara Perceraian di Pngadilan Agama Ponorogo Jawa Timur, FH, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014, hal 5.

28

PERMA No 1 tahun 2014, Tentang Pedoman Pemberi layanan Hukum bagi Masyarakat tidak Mampu

sidang keliling dan pembebanan biaya perkara dengan proses prodeo.29

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 D (1) menyatakan dengan tegas bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. Jaminan negara ini kemudian dijabarkan dalam berbagai Undang-Undang dan Peraturan yang berkaitan dengan akses masyarakat terhadap hukum dan keadilan.

Pasal 56 Undang-Undang No.48 tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman dan Pasal 60 (b) Undang-Undang No.50 tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undand-Undang No. 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agamamenyebutkan bahwa setiap orang yang bersangkut perkara berhak memperoleh bantuan hukum dan negara menanggung biaya perkara bagi pencari keadilan yang tidak mampu. Pasal 57 Undang-Undang No. 48 tahun 2009 dan Pasal 60 (c) Undang-Undang No.50 tahun 2009 juga mengatur bahwa disetiap Pengadilan dibentuk pos bantuan hukum untuk pencari keadilan yang tidak mampu dalam memperoleh bantuan hukum. Ayat berikutnya disebutkan bahwa bantuan hukum tersebut diberikan secara cuma-Cuma pada semua tingkat Peradilan sampai putusan terhadap perkara tersebut telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Berdasarkan hal tersebut, dalam konteks inilah pedoman pemberian bantuan hukum salah satunya sidang keliling diperlukan sebagai bentuk peaksanaan amanat Undang-Undang dan rujukan dalam menjamin optimalisasi akses masyarakat miskin terhadap Pengadilan Agama.

29

SEMA No. 10 tahun 2014 , Tentang Tentang Pedoman Pemberi layanan Hukum bagi Masyarakat tidak Mampu

Penerima layanan sidang di luar gedung Pengadilan, Pengadilan dapat melaksankan layanan sidang di luar gedung Pengadilan untuk mempermudah warga negara yang tidak mampu atau sulit lokasi kator Pengadilan karena hambatan biaya, hambatan fisik dan hambatan geografis.

5.2. Mekanisme Sidang Keliling

Mekanisme sidang keliling di Pengadilan Agama sesuai dengan hukum acara Peradilan Agama yang berlaku dan dalam sistem dan prosdurnya dipersidangan keliling juga sama dengan apa yang diterapkan pada waktu sidang di Pengadilan Agama. Adapun sidang keliling yang dilaksanakan Pengadilan Agama Brebes sabagaiamana menjalankan amanat yang terdapat dalam PERMA No. 1 Pasal 14 Tahun 2014 yang berbunyi: “Penerima Layanan Sidang di Luar Gedung Pengadilan, Pengadilan dapat melaksanakan layanan sidang di luar gedung pengadilan untuk mempermudah setiap warga negara yang tidak mampu atau sulit menjangkau lokasi kantor Pengadilan karena hambatan biaya, hambata fisik atau hambatan geografis.

5.3. Lokasi Sidang di Luar Gedung Pengadilan

Lokasi sidang keliling terdapat dalam BAB IV Bagian Dua Pasal 18 PERMA No. 1 tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan, yaitu:

(1) Sidang di luar gedung Pengadilan dapat dilaksanakan dengan bentuk sidang di tempat sidang tetap atau sidang keliling atau pada kantor Pemerintahan setempat seperti Kantor Kecamatan, Kantor KUA Kecamatan, Kantor Desa atau gedung yang lainnya.

(2) Dalam hal tersedia fasilitas tempat sidang tetap atau tempat sidang keliling permanen yang dimiliki Pengadilan, sidang

di luar gedung Pengadilan juga dapat diselenggarakan di fasilitas tersebut.

(3) Penetapan lokasi sidang di luar gedung Pengadilan ditentukan dari hasil koordinasi dan didasarkan pada kesepahaman dengan Pemerintah Daerah atau instansi lain setempat.

(4) Petugas penyelengara sidang di luar gedung Pengadilan mengupayakan dekorum ruang persidangan yang diselenggarakan di laur gedung Pengadilan.

(5) Ruang dan lokasi sidang di luar gedung Pengadilan harus memperhatikan akses untuk penyandang disabilitas, perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia.

5.4. Petugas Penyelenggara Sidang di Luar Gedung Pengadilan, yaitu:

(1) Petugas Penyelenggara sidang di luar gedung Pengadilan terdiri dari:

a. Hakim

b. Panitera Pengganti.

(2) Sidang di luar gedung Pengadilan dapat diikuti oleh Hakim Mediator, Juru Sita, Satuan Pengamanan, dan Pejabat serta Staf Pengadilan lainnya sesuai kebutuhan.

(3) Jumlah petugas penyelenggara sidang di luar gedung Pengadilan disesuiakan dengan kebutuhandan karakteristik perkara.

(4) Petugas Pnyelenggara sidang di luar gedung Pengadilan wajib mengikuti tata cara persidangan sesuai dengan ketetuan peraturan perundang-undangan.

(5) Dalam hal sidang di luar gedung Pengadilan dilakukan bersama Posbakum Pengadilan, maka petugas Posbakum Pengadilan turut serta di dalam penyelenggaraan sidang

sebagaiamana dimaksud dalam pasal 15 sampai dengan pasal 18.

(6) Orang atau sekelompok orang selain petugas Posbakum Pengadilan yang ingin ikut serta memberikan penyuuhan hukum di dalam penyelenggaraan sidang di luar gedung Pengadilan harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari ketua pengadilan.

5.5. Komponen Biaya Sidang di Luar Gedung Pengadilan

Biaya sidang di luar gedung Pengadilan terdapat dalam BAB IV Bagian Ketiga Pasal 20 PERMA No. 1 tahun 2014, yaitu:30

(1) Biaya penyelenggaraan sidang di luar gedung Pengadilan dibebankan kepada Anggaran Satuan Pengadila dan terdiri dari:

a. Biaya tempat persidangan jika diperlukan. b. Biaya perlengkapan sidang jika diperlukan.

c. Biaya perjalanan dinas hakim, panitera dan petugas lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (2). d. Dalam hal sidang di luar gedung Pengadilan mengikutserakan petugas Posbakum Pengadilan, maka biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c juga termasuk untuk petugas Posbakum Pengadilan.

(2) Dalam hal terdapat orang atau sekelompok orang selain petugas Posbakum Pengadilan yang ingin ikut serta memberikan penyuluhan hukum di dalam penyelenggaraan sidang di luar gedung Pengadilan sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (6), biaya yang muncul ditanggung sendiri oleh orang atau sekelompok orang yang bersangkutan.

30

(3) Penggunaan anggaran penyelengaraan sidang di luar gedung Pengadilan disesuiakan dengan kebutuhan dan karakteristik perkara.

5.6. Penyelenggaraan Sidang Keliling

Penyelenggaraan Sidang Keliling tercantum dalam SK Ketua Muda Mahkamah Agung RI Urusan Lingkungan Pengadilan Agama No. 01/SK/TUADA-AG/1/2013.31

5.6.1. Penentuan Sidang Keliling

a. Sidang keliling tetap

Sidang keliling tetap adalah sidang keliling yang dilaksanakan secara berkala disuatu tempat yang telah ditetapkan dan diadakan secara rutin dalam setiap tahun.

Untuk menentukan sidang keliling tetap harus dipenuhi kriteria antara lain:

a) Daerah terpencil, yaitu daerah yang jauh dari lokasi Kantor/Gedung Pengadilan di dalam wilayah Kabupaten /Kota di mana gedung Pengadilan tersebut berkedudukan.

b) Daerah Kabupaten lain yang belum ada Kantor Pengadilan, yang masih dalam wilayah yuridisnya.

c) Daerah yang fasilitas transportasinya sulit terjangkau.

d) Daerah yang lokasinya jauh dan sulit sehingga mengakibatkan tingginya biaya pemanggilan ke wilayah tersebut.

e) Perkara masuk dari wilyah tersebut berdasarkan data perkara selama 3 (tiga) tahun terakhir. b. Sedang keliling insidentil

31

Sidang keliling insidentil adalah sidang keliling yang dilakukan sewaktu-waktu di luar sidang keliling. Keputusansidang keliling insidentil dengan memperhatikan kriteria sebagaimana sidang keliling tetap.

Khusus sidang keliling insidentil di luar negeri yang dilaksanakan oleh Pengadilan Agama Jakarta Pusat dilakukan atas permintaab Kementrian Luar Negeri RI.

5.6.2. Sarana dan Prasarana

a. Sidang keliling dapat dilaksankan di:

a) Kantor Pemerintahan (Kecamatan, KUA) b) Gedung Milik Pengadilan

b. Penyediaan sarana peralatan/perlengkapan unuk sidang keliling tetap atau insidentil disesuaikan dengan keperluan dan keadaan setempat.

5.6.3. Jenis Perkara

Jenis perkara yang dapat diajukan melalui sidang keliling diantaranya adalah: Itsbat Nikah, Perceraian, Hak Asuh Anak, dan Penetapan Ahli waris. Namun kebanyakan perkara yang selain perceraian itu tetap dibawa ke Pengadilan, dalam sidang keliling keliling hanya menyelesaikan perkara yang ringan seperti perkara perceraian.

Dokumen terkait