• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN UMUM

3.1. Sejarah PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

Kimia Farma termasuk perintis di bidang industri farmasi di Indonesia. Nama perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Perusahaan kimia farma berasal dari nasionalisasi perusahaan farmasi Belanda oleh penguasa perang pusat berdasarkan Undang-Undang No.74/1957 yang baru dilaksanakan pada tahun 1958. Dengan adanya nasionalisasi tersebut, maka pada tahun 1960, berdasarkan Undang-Undang No.19/PRP/ tahun 1960 tentang Perusahaan Negara dan PP No. 69 tahun 1961, Departemen Kesehatan mengganti Bapphar (Badan Pusat Penguasa Perusahaan Farmasi Belanda) menjadi BPU (Badan Pimpinan Umum) Farmasi Negara dan membentuk PN Farmasi yaitu PNF. Radja Farma, PNF. Nurani Farma, PNF. Nakula Farma, PNF. Bhineka Kina Farma, PNF. Bio Farma, PNF. Sari Husada dan PNF. Kasa Husada. Pada tahun 1969, sesuai dengan Instruksi Presiden No. 17 yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1969, pemerintah melebur beberapa perusahaan farmasi menjadi PN. Farmasi Bhineka Kimia Farma. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1971 tanggal 16 Agustus 1971, ditetapkan pengalihan bentuk PN Farmasi Kimia Farma menjadi PT (Persero) Kimia Farma.

Berdasarkan Surat Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN No. S-59/M-PM. BUMN/2000 tanggal 7 Maret 2000, PT. Kimia Farma diprivatisasi. Sejak tanggal 4 Juli 2000, PT. Kimia Farma resmi terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sebagai perusahaan publik dengan nama PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Untuk dapat mengelola perusahaan lebih terarah dan berkembang dengan cepat, maka pada tanggal 4 januari 2002 Direksi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk mendirikan 2 (dua) anak perusahaannya yaitu PT Kimia Farma Apotek yang bergerak dibidang ritel farmasi dan PT Kimia Farma Trading dan Distribution.

3.2. PT. Kimia Farma Apotek

PT. Kimia Farma Apotek mengelola kurang lebih 400 apotek yang tersebar di seluruh tanah air. PT. Kimia Farma Apotek memimpin pasar dibidang perapotekan dengan penguasaan pasar sebesar 19% dari total penjualan apotek di seluruh Indonesia. Apotek Kimia Farma melayani resep dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik, dan pelayanan obat bebas atau Over the Counter (OTC) serta pusat pelayanan informasi obat.

Apotek Kimia Farma merupakan suatu apotek jaringan terpadu dimana kegiatan managerial beberapa apotek pelayanan dikoordinasikan terpusat pada masing-masing wilayah unit Bussiness Manager (BM). Pada saat ini, unit Bussiness Manager (BM) dan Apotek Pelayanan merupakan garda terdepan dari PT. Kimia Farma Apotek dalam melayani kebutuhan obat kepada masyarakat. Unit BM membawahi beberapa Apotek Pelayanan yang berada dalam suatu wilayah tertentu, dengan tugas menangani administrasi permintaan barang dari apotek pelayanan yang berada di wilayahnya, administrasi pembelian/pemesanan barang, administrasi piutang dagang, administrasi hutang dagang dan administrasi perpajakan.

Dengan adanya konsep BM diharapkan pengelolaan aset dan keuangan dari apotek dalam satu area menjadi lebih efektif dan efisien, demikian juga kemudahan dalam pengambilan keputusan-keputusan yang menyangkut antisipasi dan penyelesaian masalah.

Secara umum keuntungan yang diperoleh melalui konsep BM adalah koordinasi modal kerja menjadi lebih mudah dan apotek pelayanan akan lebih fokus pada kualitas pelayanan sehingga mutu pelayanan akan meningkat. Hal tersebut diharapkan akan meningkatkan penjualan. Selain itu, keuntungan lainnya adalah merasionalkan jumlah sumber daya manusia terutama tenaga administrasi, sehingga menghasilkan biaya administrasi yang efisien dan meningkatkan keuntungan dalam hal pengadaan barang karena pemasok akan memberikan diskon yang lebih besar dengan pembelian dalam jumlah besar.

Untuk wilayah Jabodetabek, BM dibagi menjadi lima unit bisnis yaitu : a. BM Jaya I membawahi wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat dengan BM

26 b. BM Jaya II membawahi wilayah Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Timur

dengan BM di Jalan Matraman Raya No. 55, Matraman, Jakarta Timur.

c. BM Bogor, membawahi wilayah Bogor, Depok dan Sukabumi dengan BM di Jalan Ir. H. Juanda No.30, Bogor.

d. BM Tangerang membawahi wilayah Provinsi Banten dengan BM di Jalan A.Yani No. 135, Tangerang.

e. BM Rumah Sakit di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

3.3. Visi dan Misi PT. Kimia Farma Apotek

3.3.1 Visi

Visi PT. Kimia Farma Apotek adalah Menjadi perusahaan jaringan layanan kesehatan yang terkemuka dan mampu memberikan solusi kesehatan masyarakat di Indonesia.

3.3.2 Misi

Upaya untuk menghasilkan pertumbuhan nilai perusahaan, maka PT. Kimia Farma Apotek melaksanakan kegiatan dengan misi :

a. Jaringan layanan kesehatan yang terintegrasi meliputi jaringan apotek, klinik laboratorium klinik dan layanan kesehatan lainnya

b. Saluran distribusi utama bagi produk sendiri dan produk prinsipal

c. Pengembangan bisnis waralaba dan peningkatan pendapatan lainnya (Fee Based Income).

3.4. Logo PT. Kimia Farma Apotek

PT. Kimia Farma Apotek sama dengan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk, yaitu matahari dengan jenis huruf italic.

3.4.1. Pengertian

Maksud dari simbol matahari tersebut adalah: a. Paradigma baru

Matahari terbit adalah tanda memasuki babak baru kehidupan yang lebih baik

b. Optimis

Matahari memiliki cahaya sebagai sumber energi, cahaya tersebut adalah penggambaran optimisme Kimia Farma dalam menjalankan bisnisnya.

c. Komitmen

Matahari selalu terbit dari timur dan tenggelam dari arah barat secara teratur dan terus menerus memiliki makna adanya komitmen dan konsistensi dalam menjalankan segala tugas yang diemban oleh Kimia Farma dalam bidang farmasi dan kesehatan.

d. Sumber energi

Matahari sumber energi bagi kehidupan dan Kimia Farma baru memposisikan dirinya sebagai sumber energi bagi kesehatan masyarakat.

e. Semangat yang abadi

Warna orange berarti semangat, warna biru berarti keabadian. Harmonisasi antara kedua warna tersebut menjadi satu makna yaitu semangat yang abadi.

3.4.2. Jenis huruf

Dirancang khusus untuk kebutuhan Kimia Farma disesuaikan dengan nilai dan image yang telah menjadi energi bagi Kimia Farma, karena prinsip sebuah identitas harus berbeda dengan identitas yang telah ada.

28

3.4.3. Sifat huruf a. Kokoh

Memperlihatkan Kimia Farma sebagai perusahaan terbesar dalam bidang farmasi yang memiliki bisnis hulu hilir dan merupakan perusahaan farmasi pertama yang dimiliki Indonesia.

b. Dinamis

Dengan jenis huruf italic, memperlihatkan kedinamisan dan optimisme

c. Bersahabat

Dengan jenis huruf kecil dan lengkung, memperlihatkan keramahan Kimia Farma dalam melayani konsumennya dengan konsep apotek jaringan. Konsep apotek jaringan sendiri telah dicanangkan pada tahun 1998 yang artinya sudah kurang lebih 15 tahun kebijakan itu diberlakukan untuk menjadikan beberapa apotek bergabung ke dalam grup yang pada akhirnya diharapkan menjadi suatu jaringan apotek yang kuat.

3.5. Struktur Organisasi PT. Kimia Farma Apotek

PT. Kimia Farma Apotek dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang membawahi Direktur Operasional serta Direktur Keuangan, Umum dan Sumber Daya Manusia yang masing-masing membawahi fungsi departemen. Selain itu, Direktur Utama juga secara langsung membawahi Manajer Klinik, Manajer IT dan Manajer Pengembangan Bisnis.

Direktur Operasional membawahi Manajer Controller and Compliance, Manajer Priciple and Merchandise, serta Manajer Unit Bisnis sedangkan Direktur Keuangan, Umum dan Sumber Daya Manusia membawahi Manajer Keuangan dan Akuntansi serta Manajer General Affair and Human Capital.

Manajer Unit Bisnis secara struktur organisasi langsung membawahi para Manajer Apotek Pelayanan (MAP). Selain itu, Manager Bisnis juga membawahi Supervisor Keuangan dan Akuntansi serta Supervisor Pengadaan. Supervisor Keuangan dan Akuntasi membawahi bagian Administrasi Hutang Dagang,

Piutang Dagang, Sumber Daya Manusia, Perpajakan dan Kasir Besar. Masing-masing dari bagian tersebut terdiri dari fungsi-fungsi yang menjalankan perannya masing-masing. Bagan struktur organisasi Kimia Farma Apotek secara jelas digambarkan pada Lampiran 1.

Dokumen terkait