• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Tipe Budaya Organisasi

Cameron & Quinn mengembangkan Competing Value Framework yang

diharapkan dapat membantu para peneliti mengidentifikasikan kuat-lemahnya budaya organisasi suatu perusahaan. Competing Value Framework terdiri dari dua dimensi. Dimensi pertama berdasarkan pada struktur yang membedakan antara flexibility yaitu kriteria efektif yang menekankan pada keluwesan, diskresi, dan

dinamis, dengan controlling yaitu kriteria efektif yang menekankan pada

kestabilan, keteraturan, dan pengendalian. Sedangkan dimensi kedua berdasarkan kriteria efektif yang menekankan pada orientasi terhadap lingkungan internal perusahaan seperti integrasi, dan kesatuan dengan orientasi terhadap lingkungan eksternal perusahaan seperti keunikan, inovasi, dan persaingan. Kedua dimensi secara bersama-sama membentuk empat alternatif budaya organisasi, yaitu Adhokrasi, Market, Hierarki dan Klan.

1. Budaya Klan

Suatu budaya yang sangat menekankan keakraban dan ikatan emosi untuk saling berbagi, sehingga organisasi lebih seperti sebuah keluarga besar ketimbang entitas ekonomi. Jika budaya hierarki dicirikan oleh kegiatan-kegiatan penghasil laba (profit centers), maka budaya klan memiliki nilai yang diutamakan yaitu kerja tim (teamwork), partisipasi dan konsensus.

Pemimpin organisasi diposisikan sebagai pembimbing (mentor) atau

bahkan figur orangtua. Organisasi diikat oleh kekuatan loyalitas atau tradisi. Sukses didefinisikan berdasarkan kepekaan terhadap konsumen dan perhatian kepada aspek manusia. Budaya organisasi klan akan

memfasilitasi kerjasama yang efektif, kohesif, bekerja dengan lancar dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Memfasilitasi hubungan interpersonal yang efektif diantara sesama anggota organisasi, seperti kemampuan memberi umpan balik yang suportif, mendengarkan dan mampu memecahkan masalah-masalah interpersonal. Membantu anggota organisasi untuk meningkatkan kinerja, memperluas kompetensi, dan memperoleh peluang-peluang untuk pengembangan diri. Dengan ciri budaya organisasi sebagai berikut:

a) Sifat organisasinya kekeluargaan

b) Melibatkan pegawai dalam setiap pengambilan keputusan

c) Lingkungan kerja yang ramah dimana setiap orang saling berbagi d) Organisasi dijalankan atas dasar loyalitas dan tradisi

e) Komitmen yang tinggi

2. Budaya Adhokrasi

Asal katanya adalah ad hoc yang mengacu kepada unit-unit yang bersifat temporer, bertugas khusus (specialized) dan dinamis. Adhokrasi adalah suatu kultur yang sangat dinamis, dijiwai semangat kewiraswastaan (enterpreunership) dan kreativitas. Nilai yang diutamakan adalah inovasi dan keberanian mengambil resiko. Ikatan yang menyatukan organisasi adalah komitmen terhadap eksperimen dan inovasi. Tujuan jangka panjang organisasi adalah pertumbuhan dan meraih sumber daya baru. Sukses diukur dari penemuan produk atau jasa baru yang inovatif. Budaya organisasi adhokrasi akan mendorong individu didalam organisasi untuk

berinovasi, memperluas alternatif, menjadi lebih kreatif dan memfasilitasi munculnya ide-ide baru. Memahami visi, misi dan tujuan organisasi dengan jelas. Berorientasi terhadap peningkatan kinerja, fleksibilitas dan perubahan produktif diantara anggota organisasi dalam kehidupan karir mereka. Dengan ciri budaya organisasi sebagai berikut

a) Siap menghadapi perubahan dan tantangan

b) Setiap individu memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda, sesuai

dengan tugas atau masalah yang dihadapi c) Inovasi produk dan jasa

d) Lingkungan yang dinamis dan kreatif

e) Kesuksesan berarti produk/jasa yang unik dan asli

f) Hal yang menyatukan organisasi adalah komitmen untuk

bereksperimen dan inovasi

3. Budaya Market

Istilah pasar (market) disini tidak mengacu kepada fungsi marketing atau perilaku konsumen yang ada dipasar, melainkan suatu tipe organisasi yang memfungsikan dirinya sebagai pasar itu sendiri. Budaya pasar beroperasi terutama dengan mekanisme ekonomi pasar, dengan melakukan transaksi-transaksi yang ditujukan untuk menciptakan keunggulan kompetitif.

Konsep penting dalam tipe organisasi ini adalah “transaction cost”.

Dengan demikian ia adalah suatu kultur yang berorientasi kepada hasil (result oriented), dimana nilai-nilai yang dianggap penting adalah daya

organisasi adalah melakukan aktivitas-aktivitas kompetitif sasaran dan target-target yang terukur. Sukses diukur dari pangsa pasar dan penguasaan pasar. Budaya organisasi market akan memacu kemampuan-kemampuan bersaing dan orientasi yang agresif untuk melebihi kinerja pesaing. Menumbuhkan motivasi dan menginspirasi anggota organisasi untuk proaktif, melakukan upaya ekstra, dan bekerja lebih gigih. Memacu orientasi untuk pelayanan konsumen dalam hal ini konsumen yang dimaksud adalah pasien, melibatkan mereka dan memberikan pelayanan keperawatan yang memuaskan bagi pasien. Dengan ciri budaya organisasi sebagai berikut:

a) Lingkungan kerja yang berorientasi pada hasil

b) Pemimpin bekerja keras dalam mengarahkan dan bersaing

c) Hal yang menyatukan organisasi ialah keinginan untuk menang d) Rencana jangka panjang fokus pada persaingan dan pencapaian target e) Kesuksesan artinya menguasai pasar dan penetration

4. Budaya Hierarki

Suatu kultur yang sangat formal dan terstruktur, dimana segala sesuatu yang dilakukan adalah beradasarkan prosedur-prosedur yang sudah ditentukan. Kultur ini melakukan kontrol internal terutama dengan peraturan, spesialisasi, fungsi dan sentralisasi keputusan. Nilai yang dianggap pentingnya adalah efisiensi dan kelancaran jalannya organisasi. Kekuatan yang mengikat organisasi menjadi satu adalah aturan-aturan atau kebijakan formal. Sukses diukur dari produk yang bisa diandalkan,

kelancaran jadwal dan penghematan biaya. Koordinasi vertikal, aturan, kebijakan dan prosedur. Budaya organisasi hierarki membantu anggota organisasi untuk memperjelas tentang apa yang diharapkan dari mereka, bagaimana budaya dan standar-standar yang berlaku dalam organisasi, dan bagaimana anggota organisasi dapat menyesuaikan diri dengan sebaik-baiknya dalam lingkungan kerja. Melaksanakan prosedur-prosedur dan sistem monitoring berjalan dengan baik. Melaksanakan koordinasi didalam organisasi serta unit-unit eksternal dan berbagai informasi antar bagian. Dengan ciri budaya organisasi sebagai berikut:

a) Lingkungan kerja yang stabil, formal dan terstruktur

b) Adanya prosedur yang mengatur tentang apa yang harus dilakukan c) Menjalankan organisasi dengan baik, stabil dan efisien sangat penting d) Aturan dan kebijakan yang berlaku

e) Pegawai dan pekerjaannya selalu dikontrol

f) Wewenang dalam mengambil keputusan sangat jelas

Pembagian budaya menjadi empat bagian ini tidak dimaksudkan untuk membedakan tipe kultur pada organisasi yang satu dengan yang lainnya secara eksklusif. Secara umum setiap organisasi mengandung keempat tipe budaya organisasi ini sekaligus, dimana antara organisasi yang satu dengan yang lainnya dibedakan pada titik berat budaya yang dominan. Jika dilakukan pengukuran, dengan satu instrumen yang khusus dibuat untuk tujuan ini, maka akan dihasilkan suatu profil budaya yang menggambarkan skor suatu organisasi pada

masing-masing tipe budaya, yang menggambarkan kecenderungan budaya dominannya (Kusdi, 2011)

Dokumen terkait