• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DASAR TEORI

C. Tipe Kepribadian Ekstravert dan Introvert

2. Tipe Kepribadian

Jung (dalam Hall and Lindzey, 1993) menyatakan seluruh aspek kepribadian yang ada pada diri individu saling berinteraksi,saling bergantung dan berpusat pada diri. Jung membedakan dua sikap atau orientasi utama kepribadian, yakni sikap ekstraversi dan sikap introversi. a) Tipe Kepribadian Ekstravert

Definisi ekstravert adalah kecenderungan individu untuk mengarahkan energi psikisnya pada obyek eksternal di luar dirinya.Tipe kepribadian ekstravert dipengaruhi oleh dunia obyektif yaitu dunia di luar dirinya yang berorientasi ke pikiran, perasaan serta tindakannya dan ditentukan oleh lingkungan sosial maupun non sosial (Suryabrata 1995). Orang yang memiliki karakteristik ekstravert biasanya tertarik dan antusias terhadap segala hal. Individu ekstravert dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya tidak didominasi oleh norma yang berlaku di masyarakat. Ia adalah individu yang mandiri dan memiliki peran penting dalam lingkungan sosial maupun hidupnya (O’Connor, 1985).

Jung (dalam Eysenck, 1969) mengemukakan bahwa orang berkepribadian ekstravert muncul sebagai seseorang yang berorientasi ke dunia luar dan pada aspek jasmani. Orang berkepribadian ekstravert mudah menyesuaikan diri dengan masyarakat, mudah berteman dan percaya pada orang lain.Dia mudah berubah, menyukai sesuatu yang baru, orang baru dan kesan baru. Orang berkepribadian ekstravert ini suka bereksperimen, senang dengan materi dan keras hati. Dia orang yang periang, bebas dan berkuasa. Emosinya mudah timbul tapi tidak mendalam sehingga dia tidak mengacuhkan hubungan kekeluargaan.

Jung menganggap bahwa orang yang berkepribadian ekstravert perlu mengatur kognisi dan perilaku mereka agar sesuai dengan tuntutan sosial dan mereka dapat sukses dalam bergaul.

Ciri khas orang yang berkepribadian ekstravert, yaitu :

Mudah bergaul, suka pesta, mempunyai banyak teman, butuh bicara dengan orang lain, tidak suka membaca atau belajar sendiri. Dia sangat membutuhkan kegembiraan, mengambil kesempatan, sering berbuat sesuatu yang membahayakan, berbuat sesuatu karena terdorong oleh waktu dan secara umum adalah orang yang kompulsif (dorongan hati). Dia senang dengan gurauan spontan, selalu siap dengan jawaban-jawaban spontan dan suka perubahan. Dia riang, praktis, optimis, suka tertawa dan suka ria. Dia lebih suka terus bergerak dan melakukan sesuatu, cenderung agresif, mudah

mengungkapkan perasaannya, dia tidak dapat dipercaya dan cepat emosi (Eysenck dan Eysenck, 1969).

Ciri khas remaja yang berkepribadian ekstravert :

Mereka mudah bersosialisasi, tertarik pada semua hal baik yang positif maupun negatif. Sebagian dari mereka suka mendengarkan radio atau menonton TV sebagai suara yang menemani ketika mereka melakukan sesuatu. Remaja ekstravert butuh masukan dari luar. Mereka menyukai organisasi kelompok, perkumpulan komunitas dan pesta. Mereka aktif dan biasanya digambarkan sebagai orang yang pintar mencapai sesuatu.Mereka kreatif, produktif dan kompeten. Mereka mempunyai hubungan yang baik dengan dunia luar, optimis dan antusias walaupun seringkali semangat mereka bertahan tidak lama demikian juga hubungan mereka dengan orang lain. Kelemahan remaja ekstravert terdapat pada kecenderungan mereka menjadi dangkal dan kerergantungan mereka mendapat kesan yang baik. Remaja ekstravert tidak menyukai kesendirian.(O’Connor, 1985)

b) Tipe Kepribadian Introvert

Definisi introvert adalah kecenderungan individu untuk mengarahkan energi psikis yang dimiliki individu ke dalam dirinya, kedalam dunia subyektif (O’Connor, 1985). Tipe kepribadian introvert dipengaruhi oleh dunia subyektif yaitu dunia di dalam dirinya sendiri, yang berorientasi ke pikiran, perasaan, serta

tindakan-tindakannya yang ditentukan oleh faktor subyektif (Suryabrata, 1995).

Orang introvert cenderung mempunyai konsep diri yang negatif karena kurang percaya pada kemampuan sendiri, kurang percaya diri serta menghindari komunikasi dengan orang luar. Ia takut orang akan mengejeknya. Dalam situasi komunikasi, ia akan lebih banyak diam. Ciri-ciri orang introvert : tertutup, merasa sendiri, sensitif, penyesuaian dengan dunia luar dirinya kurang baik, sukar bergaul.

Orang dengan karakteristik introvert menarik diri dan mempertimbangkan serta mencari tanggapan yang sesuai dalam menghadapi perubahan situasi (Keating, 1987). Orang introvert akan mengalami gangguan atau hambatan dalam komunikasi interpersonal. Individu dengan karakteristik introvert suka menyendiri dan sering kali mengabaikan fakta eksternal yang penting. Orang introvert (Eysenck 1969) berorientasi pada dunia dalam dirina dan pada aspek rohani dan intelektual. Dia cenderung penyendiri dan pemalu. Orang berkepribadian introvert tidak suka bersosialisasi dengan masyarakat tapi dia dapat melakukan kegiatan sosial dengan cukup baik tanpa kegelisahan

Ciri khas orang yang bertipe kepribadian introvert, yaitu :

Pendiam, malu-malu, suka introspeksi, lebih suka buku daripada orang, tidak ramah dan jauh dari teman-teman. Dia cenderung berencana, tidak suka kegembiraan, serius, suka hidup

yang teratur dengan baik. Dia menyimpan perasaannya, mengontrol diri, jarang berkelakuan agresif, tidak mudah emosi. Dia dapat dipercaya, pesimis, dan patuh pada etika. (Eysenck&Eysenck, 1969) Ciri khas remaja yang berkepribadian introvert :

Tidak suka terlibat dalam masyarakat dan merasa sendirian. Mereka cenderung sensitif dan tampil bodoh/lucu. Mereka kadang terlihat tidak dapat belajar bersikap dalam situasi sosial, kaku, kadang bertingkah laku tidak tepat, hal ini karena mereka tidak pasti dan hati-hati. Dalam organisasi atau kemasyarakatan mereka cenderung mengabaikan. Mereka cenderung pesimis, pengkritikdan mudah putus asa. Remaja introvert sering memiliki pengetahuan yang tidak biasa, kemungkinan karena mereka menjadi terbaik ketika sendiri dan saat membaca. Remaja introvert tidak suka mengikuti trend, cenderung menunjukkan kemandirian dalam penilaian, kadang mengabaikan fakta luar yang penting. Kelemahan pada remaja yang bertipe kepribadian introvert yaitu mereka kurang terlibat dengan orang lain resikonya adalah kehilangan hubungan dengan semua dunia luar dan jauh dari orang lain.(O’Connor,1985)

Eysenck (1972) mengemukakan bahwa tipe kepribadian ekstravert dan introvert menggambarkan keunikan individu dalam bertingkah laku terhadap suatu stimulus sebagai perwujudan karakter, temperamen fisik dan intelektual individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Menurut teori Eysenck, remaja dengan tipe kepribadian ekstravert akan memberikan reaksi yang cenderung berbeda dari remaja dengan tipe kepribadian introvert terhadap suatu lingkungan sosial yang serupa. Karakteristik ekstravert dan karakteristik introvert saling berlawanan tetapi biasanya salah satu diantaranya dominan dan sadar, sedangkan yang lain kurang dominan dan tidak sadar. Jung menegaskan bahwa tidak ada individu yang murni ekstravert atau murni introvert. Setiap individu memiliki kedua karakteristik ini dalam dirinya. Kedua sifat ini bervariasi secara kompleks. Seperangkat karakteristik selalu dominan (sadar) dan yang lain terepresikan (tidak sadar). Apabila ego bersifat ekstravert dalam relasinya dengan dunia maka ketidaksadaran pribadinya akan memiliki karakteristik introvert (Hall dan Lindzey, 1993).

Jung membagi fungsi jiwa ke dalam pikiran, perasaan, pengindra dan intuisi. Pikiran dan perasaan bersifat rasional artinya pertimbangan dilakukan berdasar pengalaman pribadinya dan akal sehat. pengindra merupakan pengalaman individu atas fenomena yang dialaminya tanpa melakukan evaluasi. Intuisi lebih bersifat irrasional karena meliputi perekamam pasif, tanpa evaluasi atau interpretasi pengalaman (Budiraharjo, 1997).

Jung (dalam Budiharjo, 1997) memberikan gambaran tipologi manusia kedalam delapan tipe yaitu :

a. Tipe pemikirekstravert(The Extraverted Thinking Type)

Tipe ini berorientasi pada pemikiran yang objektif didalam kehidupan mereka. Mereka cenderung dapat mengekspresikan perasaan dan juga ide-idenya. Tipe ini memiliki pemikiran yang logis, analitis, kritis tapi cenderung tidak memiliki pendirian yang tetap. Namun mereka dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang lain dan tercermin di dalam perilakunya.

b. Tipe pemikirintrovert(The Introverted Thinking Type)

Tipe ini berorientasi pada pemikiran yang subjektif, di mana individu yang bertipe ini lebih mengarah pada dirinya sendiri. Individu ini cenderung menjadi logis, impersonal, kritis, bahkan tidak pernah berubah pada pendiriannya. Namun tipe ini memiliki kesulitan di dalam menjalin hubungan pribadinya seperti tidak ramah, cenderung tidak menghargai orang lain dan hanya menghargai dirinya sendiri.

c. Tipe perasaekstravert (The Extraverted Feeling Type)

Tipe ini cenderung berubah-ubah sesuai dengan situasi hatinya. Tipe ini dapat mengekspresikan perasaannya tanpa harus disembunyikan. Individu yang bertipe ini dapat menunjukkan perasaannya ketika ia merasa tersinggung, emosi, murung meskipun tidak terlalu sering. Tipe ini seringkali memamerkan sesuatu apa yang dimilikinya, tetapi tipe ini dapat mengembangkan kasih sayang, rasa hangat, dan persahabatan

terhadap orang lain. Di dalam pekerjaannya tipe ini dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan senang bekerjasama dengan orang lain.

d. Tipe perasaintrovert (The Introverted Feeling Type)

Tipe ini cenderung untuk menyembunyikan perasaan mereka, sehingga individu yang bertipe ini sangat pendiam dan seringkali menunjukkan pribadi yang melankolis atau depresi. Tipe perasa

introvert merupakan individu yang idealis karena selalu mengukur suatu hal sesuai dengan diri mereka sendiri dan mereka mengalami kesulitan untuk berhubungan dengan dunia luar.

e. Tipe pengindraekstravert (The Extroverted Sensing Type)

Tipe ini berorientasi pada realitas dan menjauhi pemikiran dan refleksi diri. Individu yang bertipe ini senang dengan pengalaman yang merupakan sesuatu yang baru. Mereka sangat menyukai travelling, memiliki nilai seni yang tinggi dan juga perubahan-perubahan yang baru di dalam lingkungan.

f. Tipe pengindraintrovert (The Introverted Sensing Type)

Tipe ini cenderung menjauhkan diri dari dunia luar dan juga kenyataan-kenyataan yang terjadi. Mereka selalu asyik dengan dirinya sendiri tanpa menghiraukan orang lain. Mereka nampak kalem, bersifat netral tetapi sering merasa bosan. Mereka juga

termasuk individu yang memiliki perhatian secara sistematis dan merupakan individu yang senang bekerja keras.

g. Tipe pengintuitisiekstravert (The Extraverted Intuitive Type)

Tipe ini cenderung tidak berhati-hati, tidak stabil dan selalu berubah-ubah untuk mencari situasi yang baru. Tipe ini juga tidak menyukai adanya rutinitas karena membuat dirinya menjadi cepat bosan. Tetapi individu yang bertipe ini kaya akan imajinasi, inisiatif, dan implusif. Individu yang bertipe ini akan senang melakukan pekerjaan seperti organisasi, karena mereka dapat mencari dan mengungkapkan inspirasinya dengan baik.

h. Tipe pengintuitisi introvert(The Introverted Intuitive Type)

Tipe ini memiliki intensitas intuitif yang tinggi, maka orang yang bertipe ini terpisah dari realitas yang terjadi diluar dirinya. Individu yang bertipe ini sangat misterius, tetapi memiliki pandangan yang luas. Mereka juga cenderung sulit untuk dipahami dan mereka mengalami kesulitan untuk berkomunikasi secara efektif karena pemikiran dan perasaannya selalu direpresikan.

D. Hubungan Antara Harga Diri dengan Tipe Kepribadian Ekstravert pada

Dokumen terkait