• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 METODA/KEGIATAN REKAYASA KESELAMATAN JALAN

5.1. Titik Rawan Kecelakaan/Blackspot

Terminologi istilah “blackspot” berkembang ketika Polisi menggunakan pin berwarna hitam untuk menandai lokasi tabrakan di jalan yang berakibat fatal di sebuah peta gantung. Lambat laun, lokasi tabrakan paling parah begitu banyak sehingga warna hitam mendominasi peta. Maka, lahirlah istilah blackspot. Kini istilah itu tetap digunakan untuk menggambarkan lokasi tempat paling banyak terjadi tabrakan fatal atau tabrakan dengan korban cedera terbanyak. Definisi tentang berapa banyak tabrakan terjadi di suatu lokasi agar menjadi titik rawan kecelakaan berbeda antara satu negara dengan yang lain.

Blackspot adalah sebuah proses yang reaktif karena menggunakan data kecelakaan untuk mencari pola tabrakan di suatu lokasi blackspot. Investigasi dilakukan untuk mengembangkan tindakan terpadu yang berbiaya murah untuk mengurangi tingkat keparahan kecelakaan yang akan terjadi sewaktu waktu ke depannya. Tugas ahli rekayasa keselamatan jalan adalah menyelidiki dan menangani suatu lokasi blackspot.

Adapun secara garis besarnya kegiatan blackspot pada proses rekayasa keselamatan jalan dapat digambarkan pelaksanaannya sebagai berikut :

a. Identifikasi Titik Rawan Kecelakaan/ Blackspot

Awal dari penanganan titik rawan kecelakaan adalah mengidentifikasi lokasi tersebut. Titik rawan kecelakaan dapat berada pada lokasi persimpangan jalan, bagian/ seksi jalan atau suatu lokasi pada ruas jalan. Semua lokasi yang memiliki sejarah terjadi kecelakaan baik dilaporkan ataupun tidak pernah dilaporkan.

MODUL 2 | PENGENALAN REKAYASA KESELAMATAN JALAN 51

Titik rawan kecelakaan berkaitan untuk merumuskan program pemulihan lokasi rawa kecelakaan, dan untuk melaksanakan program pemulihan blackspot maka dibuat langkah-langkah sebagai berikut :

 Membuat daftar semua lokasi bermasalah keselamatan yang diketahui

 Menghitung semua tabrakan fatal yang diketahui disetiap lokasi selama 3 tahun terakhir dan memberikan masing-masing nilai 10

 Menghitung semua tabrakan yang berakibat parah di setiap lokasi selama 3 tahun terakhir dan memberi masing-masing nilai 5

 Menghitung semua tabrakan lain yang diketahui di titik rawan kecelakaan selama 3 tahun terakhir dan memberi masing-masing nilai 1

 Menjumlahkan semua nilai

 Mengulangi langkah ini untuk semua titik rawan kecelakaan yang diketahui di seluruh wilayah balai pelaksana jalan.

Gambar 15 Langkah-Langkah dalam Investigasi Lokasi Rawan Kecelakaan Dengan cara penilaian secara total tersebut didapat daftar semua lokasi dengan nilai bobot tertinggi sampai terendah yang akan dapat dilakukan program perbaikan berdasarkan tersedianya dana. Ahli rekayasa keselamatan jalan akan memakai daftar tersebut untuk memilih lokasi yang paling berpotensi memperoleh manfaat dari tindakan pemulihan blackspot.

MODUL 2 | PENGENALAN REKAYASA KESELAMATAN JALAN 52

b. Analisa Penyebab Kecelakaan

Ahli rekayasa keselamatan jalan menginvestigasi lokasi blackspot tidak sebagai sebuah kecelakaan tunggal tetapi melihat pola tabrakan di lokasi tersebut, sedangkan pihak Polisi menyelidiki kecelakaan tunggal yang parah (misal tabrakan fatal beruntun). Ahli keselamatan jalan akan menyusun tindakan pencegahan dalam proses sederhana, langkah demi langkah yang efektif dan efisien sehingga dapat lebih mudah untuk didanai.

c. Memeriksa lokasi rawan kecelakaan

Dapatkan informasi sebanyak mungkin tentang lokasi rawan kecelakaan dalam daftar. Tanpa data kecelakaan yang detail, sulit untuk merencanakan tindakan pencegahan efektif dan efisien untuk lokasi blackspot.

Data dapat diperoleh dari Polantas setempat untuk setidaknya selama 3 tahun terakhir, jika mungkin lebih lama dan lebih mendetil.

Selanjutnya data dapat juga dari penduduk setempat yang tinggal atau bekerja di sekitar lokasi blackspot agar dapat mengembangkan gambaran mengenai pola tabrakan di lokasi itu, cuaca kejadian ataupun ide-ide yang baik.

d. Mengembangkan upaya penanggulangan

Semua informasi dan data kecelakaan adalah masukan untuk menyelidiki pola tabrakan di lokasi blackspot dan ahli rekayasa keselamatan jalan akan menemukan serta memutuskan masalahnya. Dengan membuat diagram tabrakan serta menyusun dalam sebuah matriks faktor kecelakaan, maka dapat dilakukan inspeksi ke lokasi. Upaya penanggulangan yang efektif, logis, ekonomis dapat mulai dikembangkan setelah inspeksi lokasi.

MODUL 2 | PENGENALAN REKAYASA KESELAMATAN JALAN 53

Gambar 16 Diagram Tabrakan di Lokasi Rawan Kecelakaan Tabel 6 Matriks Faktor Kecelakaan

MODUL 2 | PENGENALAN REKAYASA KESELAMATAN JALAN 54

e. Menghitung biaya penanggulangan

Perhitungan biaya penanggulangan yang diusulkan termasuk perhitungan manfaat yang timbul dari tindakan penanganan, sehingga perlu juga diketahui biaya kerugian kecelakaan yang memakan korban dan persentase kemungkinan pengurangan kecelakaaan. Kemungkinan pengurangan kecelakaan akibat tindakan pencegahan digambarkan sesuai Tabel Faktor Reduksi Kecelakaan.

Beberapa negara lain sudah memiliki Tabel semacam itu, satu contohnya adalah dari Australia.

Rekomendasi penanganan lokasi blackspot dapat menggunakan seperangkat faktor yang sama untuk mencapai suatu konsistensi Benefit Cost Ratio (BCR) yang berlaku di seluruh Indonesia karenan alokasi anggaran nasional untuk menangani blackspot harus berdasarkan faktor umum.

f. Menyusun laporan penanggulangan

Penyusunan laporan investigasi blackspot berisi foto, semua peralatan diagnosis, dan konsep desain termasuk usulan biaya dari pekerjaan.

Laporan juga mencakup prioritas pendanaan pada lokasi dari peringkat paling atas dan selanjutnya ke peringkat di bawahnya hingga seluruh dana terpakai.

g. Mendokumentasikan, Memberikan peringkat, mengembangkan program kerja, Pelaksanakan dan Evaluasi

Pemantauan unjuk kerja lokasi yang sudah ditangani setelah lokasi penanganan beroperasi sangat dibutuhkan, dan dilakukan selama dirasakan perlu. Tindakan ini mungkin berlangsung selama beberapa bulan di beberapa lokasi.

Evaluasi perbaikannya dan selanjutnya dianjurkan untuk mengikuti dari dekat maksimal selama 3 tahun sebagai bagian dari evaluasi program.

h. Contoh laporan titik rawan kecelakaan

MODUL 2 | PENGENALAN REKAYASA KESELAMATAN JALAN 55

Tabel 7 Faktor Reduksi Kecelakaan (Australia)

MODUL 2 | PENGENALAN REKAYASA KESELAMATAN JALAN 56

Studi Kasus : Simpang Y disebuah Jalan Nasional 1. LOKASI

Sebuah simpang Y yang sibuk berada disebuah jalan nasional. Jalan itu terdiri dari dua lajur jalan dua arah dengan beberapa tikungan horizontal dan vertikal. Perkerasan jalan lebarnya sekitar 7 m. Kecepatan kendaraan yang melintas umumnya 60 km/jam. Jalan itu berada di area semi perdesaan tetapi banyak rumah disepanjang sisi jalan.

Jalan-jalan itu menurun disekitar simpang Y dari arah barat. Ada sebuah rambu untuk memperingatkan jalan yang menurun, namun tidak ada peringatan tentang persimpangan dan tidak ada marka garis. Simpang itu berlokasi kira-kira disebelah kanan tikungan. Sisi jalan habis disebelah kanan disudut 45°. Tidak ada penerangan jalan.

2. MASALAH KECELAKAAN

Menurut informasi dari petugas Polantas, setiap bulan terjadi sebuah kecelakaan. Kecelakaan yang biasanya terjadi :

 Tabrakan depan depan : truk/ bus dari arah timur jalan raya bertumbukan dengan kendaraan dari arah barat. Banyak pengendara motor yang terlibat.

 Tabrakan belok kanan : kendaraan yang belok kekanan di simpang Y bertabrakan dengan lalu lintas jalan raya.

 Banyak kecelakaan terjadi pada malam hari.

3. TINDAKAN PENCEGAHAN YANG DISARANKAN DALAM URUTAN PRIORITAS

 Pasang dua buah lampu jalan di persimpangan itu

 Ganti rambu penunjuk arah dipendekat barat dengan tiga rambu baru (secara berseri) yang memantulkan sinar.

 Pasang penanda batas kecepatan sepanjang jalan raya. Pastikan bahwa pengemudi/ pengendara memperoleh pesan yang jelas mengenai kecepatan maksimal yang diperbolehkan.

 Lebarkan jalan raya sepanjang bagian ini (untuk sekitar 200 m di utara simpangan) dengan sepraktis mungkin.

 Pelebaran ini dapat sedikitnya 2 m namun harus selebar mungkin hingga mencapai batas drainase, pembangunan, dan/ atau pepohonan.

MODUL 2 | PENGENALAN REKAYASA KESELAMATAN JALAN 57

 Beri marka garis jalan raya sekarang juga di barat simpangan. Lengkapi dengan sebuah lajur terusan di setiap arah, ditambah sebuah lajur belok kanan keselatan (sisi jalan).

 Yakinkan bahwa sisi timur simpangan memiliki sebuah pulau bayangan yang dicat untuk memindahkan lalu lintas ke kiri dan untuk meminimalkan risiko kendaraan itu menghampiri sebuah kendaraan yang sedang bersiap untuk belok kanan.

Blackspot simpang Y berada di sebuah belokan. Hanya ada delineator kecil untuk memandu

pengemudi/

pengendara. Rambu garis tidak membantu pengemudi/

pengendara untuk tahu di mana harus menunggu. Lampu tidak menyala. Lajur belok kanan harus dikembangkan secara cermat dengan menggunakan marka garis.

MODUL 2 | PENGENALAN REKAYASA KESELAMATAN JALAN 58

Jalan kecil itu merupakan dua lajur dua arah. Letaknya lebih tinggi dari pada jalan raya dan ruang kecil di antara kedua jalan sudah dipenuhi tonggak dan rambu yang tidak perlu. Ini merupakan objek berbahaya pada sisi jalan dan semuanya menghalangi garis pandang di seberang persimpangan.

Kendaraan yang akan belok kanan

mengalami kesulitan untuk menyeberangi arus lalulintas batas timur yang terus-menerus. Pengendara sepeda motor berisiko tinggi ditabrak dalam tabrakan belok kanan ini.

MODUL 2 | PENGENALAN REKAYASA KESELAMATAN JALAN 59

Dokumen terkait