• Tidak ada hasil yang ditemukan

Told You Lately That I Love You

Dalam dokumen Have I Told You Lately That I Love You (Halaman 139-176)

bukan merupakan kesedihan tapi merupakan sebuah pembelajaran buat diri gw pribadi. Sedikit catatan:

Patuhilah Rule SFTH ini ya..

Ingin tahulah hanya sebatas cerita ini, untuk Real nya hampir semua temen-temen gw sangat melek Internet apalagi Kaskus.

Jadi jika nanti ada menemukan Link-Link yang berhubungan dengan cerita ini gw mohon banget harap tidak di SHARE disini.

Terimakasih Salam

Part 51

02-04-2013 21:06

B]30 Maret 2013[/B]

Gw masih menunggu di teras depan ruman itu, sementara Ari manggil sang tuan rumah.. Setiap Ari memanggil jantung gw berdegup semakin bertambah lebih kencang.

"Nda kayanya ga ada orangnya nih.." "Mungkin di tempat satunya lagi" "Mungkin.. coba kita kesana" "..."

"Ayo lah sob... kita udah disini."

tanpa menjawab gw jalan lagi ke mobil gw lalu diikuti Ari.

di dalam mobil Ari megang cincin gw yang menggantung di spion tengah "Sedikit lagi Nda..."

"Iya..."

"Untuk selamanya?" "..."

Gw diam dan gw jalankan mobil ini ke tujuan berikutnya ... ... ... ... .. 9tahun lalu..

Gw liat jam berulang kali, semakin larut dan gw akui Lisa benar, udah ga ada lagi angkot yang lewat sini.

Gw duduk di salah warung tenda, sendiri hanya ditemani radio dangdut yang suaranya ga kalah cempreng dengan pemilik warung.

Udah satu jam gw menunggu, sampai akhirnya HP gw berbunyi tanda panggilan masuk "Nda dimana siiihhh..?"

"Lo udah dimana?" "Portal Hotel.." "Udah muter?"

"belooommm."

"Kalo gitu.. muter dulu terus pelan-pelan aja liat kiri, gw ada di warung tenda ya.." "Oke.. kamu keluar ya biar keliatan.."

Dari jauh gw ngeliat sebuah mobil perlahan-lahan mendekat, begitu sampai lalu Lisa keluar tapi yang bikin gw kaget, Lisa ga pake supir alias dia bawa nyetir sendiri.

"Bisa kan?" katanya

"Bisa dikit.." kata gw ngerti maksudnya "yauda bawa aja"

Sambil menyetir,

Di dalam mobil gw cerita banyak tentang kejadian dari siang hingga malam tadi, Lisa hanya mendengarkan dan sesekali menghela nafas tanda tak setuju atas perbuatan gw dan Ari. "Putri lagi ya Nda.. HHHHhhhhh"

Gw mengiyakan dan gw coba ganti topik ke yang lain hingga akhirnya gw sampe rumah sekitar jam 22.00.

Udah malem banget dan gw ga mau ngebiarin Lisa pulang sendiri selarut ini. "Lisa nginep sini aja.." kata gw

"udaaaaah siaaap kali Nda.." "ha? maksudnya?"

"aku tau bakal kemaleman banget, aku udah bawa baju.. hehehe jangan marah ya.." "hahaha Dasar"

Dan..

Malam ini Lisa nginap dirumah gw, gw anter Lisa untuk ketemu keluarga gw kemudian gw anter ke kamar tamu.

"Tidur sini ya? gapapa kan?"

"gapapa Nda.. kamu bersih-bersih dulu ya.." "belum mau tidur kan?"

"Belum kok Lis, gw belom makan juga" "Oke.. nanti aku temenin"

Gw bersih-bersih, mandi dan segala macam kemudian ketika gw keluar kamar, gw ngeliat Lisa ada diruang TV sedang nonton tv.

"yukk..." Lisa bangkit dan ngkutin gw ke dapur "Waduhhhh ga ada makanann.."

"ya ampuun Nda terus gimanaaaa nih kamu belom makan.." "aaah gampang itu... kita beli Nasgor aja di depan mau?" "Ummmm.. boleh.. aman kan?"

"amaaan.. cuma ke depan komplek kok.."

Akhirnya gw keluar lagi, cuma pake sweater sama celana training, Lisa pake kaos juga celana training..

Kita berdua jalan kaki di hampir tengah malam ini..

Berbicara dan bercanda sepanjang jalan dan pulangnya (setelah makan Nasgor) bercerita hingga membicarakan perasaan hati kita berdua..

"Nda...."

"Ya Lis...." tak sadar langkah kaki kita menjadi semakin pelan "Setelah Lulus mau kemana..?"

"Ummm.. kuliah.. semoga aja bisa.." "Lo Lis?"

"Sama.."

"Sebentar lagi ya Nda masa-masa kita berakhir" "Masa-masa kita bukan di SMA aja kan?"

"betul sih.. tapi.. ketika kita masing-masing udah sibuk sendiri, apa kamu bisa inget saat seperti ini?" "tergantung"

"Ha? kok tergantung sih? Jadi mau ngelupain aku gitu?" katanya kaget "tergantung Lis apa yang kita lakukan..."

"maksudnya Nda?" "buat gw mengingatnya..." "bagaimana..?"

(gw mendekat)

"Boleh gw JUJUR perasaan gw sekarang?" "..."

(gw mendekat lagi) "Bisa?"

"Nda..."

(sekarang gw udah di depannya persis) "Boleh ya....?"

(Lisa malah balik badan munggungin gw)

"Engga.. Ga Boleh.. Aku gak mau denger. ah.." katanya sambil tutup kuping "Kalo terucap tidak boleh..."

(kemudian gw meluk Lisa dari belakang

dan gw berbisik sangat pelan persis ditelinganya)

"Jika terucap tidak boleh... Ini Perasaan gw yang sebenarnya Lis" "Nda..."

Part 52

04-04-2013 19:48

Kemudian Kenangan itu berganti dengan kenangan yang lain.. ....

...

Hari-hari berlalu sudah sejak kejadian malam itu, gw kembali menjalankan rutinitas seperti biasa, sekolah di pagi hingga siang dan kerja di sore hingga malam.

Tapi..

Sejak kejadian itu.. ada yang berbeda di kelas,

Bukan gw lagi yang duduk di bangku pojok kanan depan, sekarang tergantikan oleh Ari, Kini gw duduk di bangku paling belakang dengan teman gw yang lain.

Kembali gw menatap punggung mereka berdua, tapi kali ini rasanya jauh berbeda sekali dengan yang lalu.

Kali ini ada perasaan "yasudahlah" atau "emang gitu seharusnya",

meskipun begitu takkala gw merasa bosan dan gw memandang ke depan pasti yang terlihat hanyalah mereka berdua..

Kosong.. Hanya pandangan Kosong.. tanpa gw ngerti apa yang mereka bicarakan..

Waktu semakin tanpa ampun tak berniat memundurkan atau berhenti walau cuma seper enol detik aja.. Hari berlalu begitu cepat.. Gw jadi terbiasa tanpa semuanya dari Putri sekarang..

Semuanya... ya! Semuanya.. Tatapannya..

Candanya.. Tingkah lucunya..

bahkan senyumnya pun... cepat sekali menghilang dari hadapan gw.

Udah lama gw sendiri ga berbicara banyak dengan Putri, hanya bertegur sapa dan sekilas bertatap mata untuk memastikan kalo itu adalah Putri yang dulu gw kenal.. Tapi apa daya.. Dia berubah. Yang gw khawatirkan benar-benar terjadi, gw takut karena perasaan kita, kita akhirnya jauh atau lebih tepat disebut kita jadi berbeda.

Kalaupun itu terjadi gw sebenarnya udah siap karena gw sendiri tau, gw yang salah, meskipun belum tepat disebut mendua tapi hati gw tapan gw sadari telah terbagi.

Pelukan gw ke Lisa malam lalu..

adalah Sebuah Ego gw.. Ego yang membuat gw merasa bersalah,

Gw mencoba memastikan keyakinan gw terhadapnya, apa gw bener-bener sayang tapi kenapa? setiap dengan Lisa ada bayang Putri!

Kadang gw berpikir kenapa Hati manusia begitu rapuh? tapi sekalipun itu gw ga pernah berpikir bakal begini, Rasa yang gw simpan selama dua tahun kini malah ada keraguan di dalamnya. Gw selalu teringat dan mengerti apa maksud perkataan Lisa, Lisa sadar kalo dia mencintai gw tapi dia menolak untuk dicintai gw..

Lisa tau.. Dalam diri gw ada seseorang yang lain..

Selagi gw berpikir tentang Lisa gw ngeliat Lisa di luar jendela sana, sedang tertawa entah apa yang ditertawakan, sesekali kami seperti beradu mata, karena Lisa sering menatap ke arah jendela yang sama seperti gw.

AAArrrrggghhh... Bodohnya gw..

Gw berpikir gw merasa bodoh banget, cinta gw selama ini ternyata menanti gw seperti disia-siakan.. Gw bangun hendak menuju Lisa..

Perlahan tapi pasti gw ke pintu keluar kelas, "Lis gw datang" Ketika sampai pintu kelas, seseorang hampir menabrak gw.. "eeeh sory..." katanya

"eeeh Put..." "eeh Nda..."

"eng,, mau ke kantin Nda?"

"Err.. Engga si cuma keluar kelas aja.." "Ikut?"

Lagi-lagi gw bertindak diluar apa yang mau gw lakukan, rencana gw ketemu Lisa malah ngajak Putri keluar bareng

Putri ngikutin gw sampai ke samping mushola, disamping mushola sekolah gw itu ada taman dan kursi dari batu buat duduk-duduk, biasa dipake buat "belajar diluar", sedangkan mushola nya ada diatas kolam ikan.

CEPYUUUKK..CEPYUUKKK....

Suara sebuah batu pipih yang gw lempar ke tengah kolam, yang membuat air kolamnya menjadi bergelombang..

Gw dan Putri hanya memerhatikan sampai air yang bergelombang menjadi tenang kembali.. "Nda.."

"ya Put..." kata gw sambil jongkok di pinggir kolam mencari-cari batu lagi Gw menemukan batu yang gw cari, lalu gw mau lempar lagi..

Gw mau melempar tapi ga jadi... tangan gw tertahan oleh ekspresi Putri "Kenapa Put?"

"Gatau.."

"Lho kok gak tau?" "Ari nembak aku..."

Batu yang ada ditangan gw terjatuh dan menggelinding ke kolam "Lalu?" kata gw bertanya lagi

"Gatau.."

"Ari cowo baik lho Put.." "Gaaaa tauu...."

"Gw udah kenal Ari lama Put, dia bener-bener baik kok"

"Gaaaaaa tauuuuuuuu Nanda jeleeekkk, udah siihh gausah kaya gitu" "Lalu?"

"Nda..." "Yaaaaa..."

(Ada jeda waktu diam yang cukup lama) "Aku udah terima..."

"..." "Ndaaa.. kok diem...."

Gw sengaja ga liat Putri dan gw juga ga mau Putri liat muka gw..

"waah Put, selamat ya.. Gw percaya Ari lebih baik dari Danang..." kata gw sambil menunduk nyari batu lagi

"Nda..."

"Apa lagi Putri..." Kata gw tetep ga ngeliat

"Walaupun cuma sejenak, bersama kamu.. semuanya lebih indah tuk dilukiskan..." CEPYUKKKK...CEPYUKKK...

Gw lempar batu ke kolam yang gw ketemukan tadi.. Air mata gw udah hampir keluar, dan gw sebisa mungkin masih ga menatap Putri.

"Nda.. Jangan berubah ya.." "aku duluan ke kelas..."

tanpa menunggu jawaban gw, Putri meninggalkan gw sendiri disini.

Ternyata ini lah kenyataan yang gw terima atas kegundahan hati gw selama beberapa hari ini. Ada Sedikit terasa sakit di dada gw..

Tidak..!!

Sakit sekali setelah tau kenyataannya..

Seperti ada ujung jarum yang menancap di hati gw, Namun gw gabisa menghilangkan rasa sakitnya.

Rasa sakitnya

Hingga membuat mata gw tergenang oleh airmata kepedihan Gw lempar sekali lagi batu yang gw ambil

dan

Batunya kali ini langsung tenggelam tanpa meloncat seperti....

Part 53

05-04-2013 21:21

Lama gw memandangi Kolam..

Memandangi kehidupan di dalam sana, hilir mudik tak peduli dengan gw yang mengganggu melempar batu dari tadi, hanya berenang pelan mengikuti aliran air..

Gw berpikir Jika.. Putri bagaikan Malam..

Saat Malam datang buat diri gw gelisah tentukan kemana langkah ini,

Saat Malam datang buat diri gw bimbang atas semua kata yang pernah terucap Semua diakhiri dengan Malam lalu gw menyesali yang pernah terjadi

Maka,

Lisa bagaikan Pagi.

Saat pagi menjelang menggantikan Malam, Pagi yang dapat menyegarkan hati

Pagi yang dapat dan seakan bisa hapuskan beban gw ini,

Semua dimulai dengan Pagi kembali lalu dihantui bersalah padanya. Gatal ingin bertanya pada Ikan..

Hei Ikan..

Apakah sesakit ini jika hati terluka? ....

... ...

Tak ada Jawaban

Kembali gw jalan balik ke kelas, dan dari mata gw ini gw bisa ngeliat Lisa masih ditempat semula. gw melihat kearahnya dan dia juga melihat ke arah gw..

Hanya berpandangan..

Dia diujung sana dan gw diujung lainnya.. Gw jalan menuju ke arahnya,

jalan sedikit lebih cepat... kemudian gw mulai berlari kecil.. semakin cepat langkah gw mendekatinya..

dan

Bagai terkena kedua ujung magnet yang berbeda tiba-tiba langkah gw berhenti..

Lalu Gw belokkan kaki ini menuju kelas.. Berpaling darinya..

Dari sudut mata ini gw bisa ngeliat Lisa juga berdiri dan berbalik menuju kelasnya.. Lis..

Maafkan gw bila ternyata menginginkan lo gak sepenuh hati Gw jalan kebangku gw melewati Putri..

Put..

Kenapa lo menawarkan rasa cinta yang lain.. ....

... ...

Semilir angin menerpa wajah gw.. Menikmati udara sore..

Kali ini gw berlama-lama di atas motor keliling kota sebelum sampai ditempat kerja.. Melaju kencang sambil merasakan rasa ini ikut terbawa ke belakang..

Lalu setelah itu semua

Hingga malamnya kembali gw duduk sendiri di kursi dibawah lampu.. Membaca beberapa buku pelajaran yang gw bawa,

Perih mata ini ketika membaca tapi gw juga gak mau usaha orangtua gw sia-sia biayain gw sekolah. Gw belajar seringkali terganggu oleh datangnya mobil yang hendak mengisi bensin..

Malam semakin larut.. Dan semakin sunyi..

Gw semakin fokus membaca, sesekali gw ngeliat ke jalan depan.. sedikit banyak berharap ada seseorang disana yang menghampiri gw, seperti biasa..membawa kotak bekal ditangannya. Tersadar kembali, gw hanya tersenyum kecewa..

Gw liat jam udah hampir waktunya pulang..

Gw beres-beres dan mencek semuanya, semua oke dan gw hendak pulang tapi.. Gw liat bangku yang biasa gw duduki dan makan bersamanya..

Rasanya baru kemarin kita sama-sama melihat langit dan menunjuk ke satu bintang.. "Lis liat keatas"

"Ada apa gitu?"

"Lucu ya bintang yang cahaya nya redup aja tapi bisa jadi pedoman dalam arah" "iya Nda.."

"apalagi lo Lis..." "maksudnya?"

"bintang yang redup aja bisa jadi petunjuk apalagi Lo yang seperti bintang yang terang.." "hahaha"

"..."

"Lho kok diem? lanjut donk.. Huuu ga canggih nih.."

"Ssssttt.. Gw lagi berdoa bila doa gw terwujudkan, bintang itu selalu ada di malam-malam gw" Tersadar kembali,

Lagi-lagi cuma bisa tersenyum kecewa.. "Kangen ya...?"

DEG.. Suara ini..

"Lisa?"

"Iya.. baru mau pulang Nda?" "Iya Lis, kenapa?"

"Apanya?"

"Di..si..ni...." kata gw ragu-ragu bertanya "Karena disini ada kamu..."

"Lisa..."

Lisa selalu buat gw gabisa melanjutkan kata-kata

"Ya Nda.. aku cuma bawa roti bakar.. coklat keju.. bawa pulang aja yah.." "Lisa..."

"Gpp Nda, nanti aku dijemput lagi, lagi jemput Mama aku ikut aja terus turun disini.." Lisa duduk di kursi biasa..

'Nda.. sini dulu laaah..."

Gw ikutan kesana, tapi gw berdiri dibelakangnya.. "Nda.. bintangnya hilang.."

"Iya Lis lagi ga cerah langitnya, mungkin ketutup awan.." "sama seperti kamu.."

"maksudnya..?"

"Dulu kamu pernah bilang aku bintang yang itu (menunjuk), aku juga punya bintang sendiri tapi sekarang terhalang awan..."

Gw mengerti maksudnya

"Bintang yang aku pandang sekarang redup sekali seperti terhalang sesuatu... Seperti kamu..." "Ya Lis..."

"Nda.. Aku percaya kamu lah bintangku... Ada apa dengan bintangku sekarang?" "Sedang terhalang awan..."

"Ada apa dengan bintangku?" tanyanya lagi "Sedang terhalang awan Lisaa.."

"Nda.. Ada apa dengan bintangku...?" tanya nya ketiga kalinya.. "Sedang terhalang awan"

Posisi Lisa yang duduk lalu meraih tangan gw yang berdiri dibelakangnya.. kemudian dirangkulkan nya dilehernya..

"Sekarang.. Ada apa dengan bintangku?"

"Terhalang Awan.." kali ini gw bicara seperti ada duri nyangkut di tenggorokan (Dieratkannya lagi tangan gw..)

"Masih terhalang Awan Bintangku?"

"..." gw ngomong disini tapi terlalu pelan karena merasa semakin tercekat "Ya?"

"Tidak lagi..." kata gw parau Lisa berbalik

"Nda.. Kamulah Bintangku"

"Pastikan cahayanya untukku takkan redup dan terus bersinar Nda..Ya?"

Part 54

08-04-2013 21:08

Perlahan pelukan gw mulai mengendur

Gw ngeliat sebuah mobil menghampiri dari depan.. "Cukup ya Lis.."

"Ya Nda... Aku percaya Kamu.."

"Iya dan maaf atas apa yang sudah terjadi" "Iya.."

"Aku pulang ya Nda.." "Iya Lisa.."

"G'Night Nda.." "G'Night Lis.." "Sayang kamu.." "..."

"Sayang kamu Ndaaa..." "Aku juga Sayang Kamu Lis.."

Tiga kata yang pertama kali gw terima dan gw ucapkan "Aku sayang Kamu"

Hangat..

Hangat sekali malam itu.. dan ga bisa gw lupakan..

Setelah Lisa pergi dengan perlahan gw naikin motor gw dan gw ikut pergi meninggalkan tempat kita ini.

Hari demi hari berlalu..

sejak kejadi malam itu gw udah mulai terbiasa dengan adanya Putri dan Ari di depan gw, Pelajaran demi pelajaran..

Soal-soal ulangan demi ulangan..

dan latihan soal olimpiade yang luar biasa susah ngebuat gw muak dengan semuanya.. Gw udah hampir ga mikirin hal seperti itu lagi..

Pernah suatu saat,

Gw memandang kosong kedepan cukup lama dan gw juga ga tau kalo yang gw pandang lurus kedepan itu Putri, sampai akhirnya sebuah tutup pulpen melayang ke kepala gw dan buat gw sadar. Lalu,

Pernah juga gw terlalu fokus jalan sambil membaca sampai akhirnya gw nyenggol buku Putri yang ada dipinggir meja hingga terjatuh.

"Gapapa Nda.." "Nda.."

Gw pura-pura ga denger panggilan Putri dan pura-pura fokus membaca. Kejadian-kejadian kecil seperti tadi cukup sering terjadi.

Bukannya gw menjauh, bukannya gw menghindar dan bukannya gw ga suka tapi gw cuma ga mau lagi menyakiti hati seseorang yang begitu tulus menyayangi gw.

Gw akan selalu ingat malam itu. Hingga pada akhirnya..

Kertas Sahabat yang dulu gw dan Putri bikin kini mendarat di meja gw, gw buka lipatan kertasnya dan gw melihat karikatur diri gw yang lagi dipukul palu dari atas, setelah gw liat gw lipat kembali kertas tersebut dan gw masukkan ke laci meja.

Gak lama,

Kertas kedua datang lagi,

tergores kembali karikatur diri gw namu dengan palu yang lebih banyak datang dari atas, gw lihat sebentar dan gw lipat lagi kertasnya dan kembali gw masukkan ke laci meja.

Lalu,

Kertas ketiga kembali mendarat, tapi kali ini gw dengan acuh ga menanggapiny, hanya gw ambil dan gw genggam aja..

Gw liat sang pemberi kertas tersebut,

"Apa lagi?" kata gw bertanya dengan isyarat bibir "buka aja..." jawabnya

Dengan ragu gw buka kertas tersebut, gw pikir mungkin sekarang ribuan pedang yang ada di atas kepala gw,

Lipatan demi Lipatan gw buka hingga terbuka semua dan

harusnya ga gw buka, YA! HARUSNYA GA GW BUKA! bukan gambar lagi tapi 1 kalimat tertulis disana

"Sedihnya.. tanpa kamu Nda..."

Gw gatau harus gw jawab atau tidak,

Gw genggam erat kertas tersebut dan seperti merasakan apa yang tertulis disana, semakin erat genggaman gw semakin terasa.

Gw liat kembali Putri, gw cuma bisa jawab dengan senyum tipis dan merana, namun balasan yang gw terima sungguh berbeda.. Putri senyum dengan begitu tulusnya, manis sekali.

Berbeda dengan nasib kertas-kertas sebelumnya, gw masukkan kertas ini ke saku baju gw.

Kemudian ada suatu saat ketika Ari nyamperin gw waktu istirahat sekolah dan gw lagi ngeliat temen-temen gw bermain futsal dan basket dari dalam jendela.

"yooo..." jawab gw asal "geser lah Nda.." gw bergeser temat duduk "nyante amat lo.."

"ho oh lagi hemat energi ri.." "hahaha.."

"Eh Sob.." "apaan?"

"udah lama gw jadian sama Putri.." "Terus...?"

"Hmmm.. gw tau elo Nda.." "kenapa?"

"Lo gasuka kan?" "ngaco aja lo Ri.."

"Sob udahlah.. Gw juga ngerasa perubahan itu"

"Ri.. jangan jadiin gw penghalang buat lo, ngerti? gw cuma lagi cape karena pekerjaan gw"

"Gini Nda.. Gw tau yang sebenarnya.. Gw sering perhatiin Putri gambar-gambar dan suatu ketika gw coba minta gambar diri gw dan jawaban apa yang gw terima? Lo tau?"

"Ya.. gw tau. Dia cuma menggambar orang yang berharga buat dia doank kan?" "Persis.. Karena itulah gw menyampaikan ini sob.."

"Maksudnya?"

"Banyak gambar diri lo dimana-mana.." "..."

"Gw ga sengaja liat bukunya, katanya dari elo dulu, awalnya gw cuma liat selembar tapi berikutnya..."

"Cukup Ri.." "Ya..Oke"

"Engga.. sama sekali engga. Dari diri lo sendiri gimana?" "Gw ga tertarik Ri.."

"SIP..! Artinya gw harus berusaha bukan? Gw ga bakal nyerah Nda, gw bakal Nyerah dan berhenti untuk dapetin Putri kalo seandainya hubungan gw sama Putri malah merusak Persahabatan kita.." "Hahaha apaaan sih elo sob, santai aja kali.. tuuuh orangnya lewat tuuuh.."

"Ah iya.. gw duluan..." Ari berdiri "Eh ya.. Nda.. Sory"

"ya, gapapa.."

Mengingat ucapannya Ari tadi

Sketchbook yang gw kasih dulu berisi gambar-gambar gw. Gw kembali tersenyum merana..

Gw tepiskan pikiran yang ada dan gw coba SMS Lisa.. Lis.. Aku ke kelasmu ya..

Part 55

09-04-2013 20:53

Gw yakin cinta itu tak sama tiap manusia, tapi yakinlah cinta itu ada karena berawal dari kepercayaan..

dan

Jika cinta itu berawal dari kepercayaan maka benci itu datang dari pengkhianatan. Part ini bercerita tentang

Apakah gw pantas menerima kepercayaan itu atau gw adalah pengkhianat terburuk yang pernah ada.

.. ... ... Mungkin..

Karena gw selalu terlalu sering pulang larut malam, kurang makan teratur dan lelah yang terakumulasi akhirnya ngebuat badan gw drop juga.

Setelah malamnya gw susah untuk tidur, pagi ini gw bangun dengan rasa ga enak badan dan mual

Dalam dokumen Have I Told You Lately That I Love You (Halaman 139-176)

Dokumen terkait