• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN 2. Tr anskr ip Wawancar a Mendalam

TRANSKRIP WAWANCARA MENDALAM

Wawancara Informan 1 - 28 Oktober 2013

Nama : Erdja Aditya Sur ya Sugiato

Usia : 19 tahun

Pekerjaan : Mahasiswa

Asal : Ngawi

P : “ Mas nanti waktu Pilpres tahun 2014 sudah punya hak pilih dalam pemilihan presiden ? “

E : “ Alhamdulillah sudah, sudah 2 tahun ini saya bisa ikut memilih dalam pemilu”.

P : “ Mas erdja sudah pernah nonton iklan politik ARB di televisi ? “. E : “ Sudah, Sudah pernah tapi jarang sekali lihat-lihat “.

P : “ Ketika mas Erdja nonton iklan politik itu di stasiun televisi mana mas ? “. E : “ Itu kalau gak salah di ANTV sama TV One “.

P : “ Ketika nonton iklan itu ada motivasi gak mas awalnya nonton tv ? “.

E : “ Gak ada siih tapi aku itu tiba-tiba melihat iklan tersebut pas ganti chanel aja tiba-tiba ngerti ada iklan tersebut “.

P : “ Jadi gak sengaja waktu nonton, biasanya nonton apa mas ?”. E : “ Biasanya nonton program acara musik terus film seperti itu “. P : “ Terus waktu iklan tiba-tiba ? “.

E : “ Iya muncul ada iklan ARB “. P : “ Jadi gak sengaja ya ?”. E : “ Iya gak sengaja “.

P : “ Terus ketika iklan itu sudah tayana di televisi, mas Erdja ngamatin gak ?maksudnya memperhatikan atau sekedar lewat aja ? “.

E : “ Ngamatin siih ngamati tapi gak keseluruhan paling cuman sebentar aja, paling iklannya seperti itu “.

P : “ Dipikirannya mas awal waktu nonton iklan itu muncul apa? “.

E : “ Paling iklannya itu cuman apa ya mencari dukungan dari masyarakat agar dia nanti dapat dukungan seperti itu “.

P : “ Ketika mas erdja nnton iklan tersebut, mas erdja bosen gak atau gimana? “. E : “ Ya awalnya sih penasaran terus tiba-tiba ya saya ganti, karena saya sudah tau maksudnya iklan tersebut “.

P : “ Ouuu..yaa..nah di iklan politik ARB jawa timur itu kan, yang tadi juga saya puterin ke mas erza itu ada pak ARB nya ya abu rizal bakrinya itu ngomong bahasa jawa mas, pakek bahasa jawa mas “nyuwun ngapunten, suwe ora ketemu, ketemu pisan ati ayem itu loh mas, itu masnya tau gak arti sebenarnya pak ARB ngomong seperti itu? “.

E : “ Tau sih nyuwun ngapunten minta maaf terus suwe ora ketemu itu lama tidak bertemu, ketemu pisan ati ayem itu bertemu sekali hati ini terasa apa ya terasaa baik lah bertemu sekali itu “.

P : “ Itu mas tau dari bahasa jawa ke bahasa indonesianya aja atau ada tau maksudnya dia mengucapkan itu atau gimana? “.

E : Kalo maksudnya saya kurang tau sih, tapi kalo arti dari kata tersebut tau, kalo maksudnya saya belum tau saya

P : “ Terus di iklan itu mas ada yg kita lihat itu pak ARB itu pakai baju putih dan pendukung”nya lainya pakai kaos ARB,terus diterakhir itu ada suku Madura, itu gimana mas menurut mas? “.

E : “ Itu ya kembali pertama tadi, itu mungkin gunanya agar masyarakat lebih mendukung dia, lebih percaya kepada dia terus agar kan ARB kan sudah mencalonkan presiden tahun 2014 nanti kan paling ya seperti itu , agar memperoleh dukungan yang lebih banyak, bisa menang nanti di PILPRES 2014 “. P : “ Artinya sendiri misal pakai baju putih itu artinya seperti apa?terus itu gimana? Warna pendukungnya ada yang pakai baju kuning ada yg pakai baju Madura arti yg dalamya lagi menurut mas bagaimana? “.

E : “ Menurut saya itu kan berbeda-beda warna kan tadi, itu meskipun berbeda suku agama tapi tetap satu dukungannya itu ya ARB tsb,meskipun berbeda agama, suku dan lain sebagainya “.

P: “ Terus kalau konsep jawanya, tadikan ada diawal tarian daerah, terus ada musik Jawa, dan ada orang Madura logat Madura mendukung ARB. Menurut mas bagaimana ? “.

E : “ Menurut saya seperti ini, meskipun berbeda adat, suku, tarian, dia itu mencari dukunganlah meskipun dukungan itu dari berbeda-beda suku agama adat mungkin sperti itu “.

P : “ Mas tau gak itu tarian apa? “. E :” Wah saya belum tau itu tarian apa “.

P : “ Dari pemahaman mas erdja sendiri setelah melihat iklan tersebut apa ? “. E : “ Pemahaman saya itu ARB mencari dukungan dari berbeda-beda suku agama dan ras agar mereka mendukung ARB dalam Pilpres tahun depan “.

P : “ Mas tau gak Multikultur ? “. E : “ Wah saya gak tau “.

P : “ Jadi multikultur itu hidup bersama dalam perbedaan budaya, kalau di keluarga mas ada perbedaan budaya ? “.

E : “ Kalau keluarga saya gak, karena di keluarga saya asli dari ngawi semua. Gak ada dari luar kota, jadi satu sukulah “.

P : “ Mas setuju gak kalau hidup dengan perbedaan-perbedaan ? “.

E : “ Kalau saya sih setuju, kita lebih agar tau kebudayaan dari luar, terus adat istiadat dari kebudayaan yang lain, aturan-aturan dari kebudayaan lain “.

P : “ Mas erdja kan sekarang belum nikah. Nah nantinya cari orang Jawa, Ngawi juga, atau luar dari itu? “.

E : “ Ya yang terutama itu kalau bisa asli dari Ngawi asli dari suku saya, tapi kalau ketemu dari luar suku saya gak papa. Itu mungkin yang diberikan sama Tuhan seperti itu “.

P : “ Tapi yang terlebih dahulu? “. E : “ Sama sukunya “.

P : “ Kenapa mas? “.

E : “ Lebih tau adatnya kalau satu suku. Kalu beda kan belum tau selukbeluknya gitu “.

P : “ Kalau tetangga sekitar ada yang beda budaya ? “.

E : “ Alhamduillah gak ada. Ada paling satu dua aja, rata-rata satu suku semua“. P : “ Ada yang khas gak mas dengan kebudayaan ngawi, yang membuat beda dengan budaya lain ? “.

E : “ Menurut saya dari bahasanya. Bahasanya lebih lembut dari daerah lain. Kan ngawi itu bahasanya menganut dari solo bahasa Jawa yang halus lembut “.

P : “ Menurut mas di iklan ARB tadi dilihat dari budaya mas yang dari ngawi bagaimana mas ? “ .

E : “ Ya gak papa sih, tapi kembali lagi kan konsepnya mencari dukungan. Mungkin seperti itu dia hanya mencari dukungan terus kalau terpilih melupakannya. Rata-rata kan seperti, kalau sudah menjadi yang diinginkan prosesnya dari awal biasanya dilupakan “.

P : “ Sekarang mas kesibukannya menjadi mahasiswa di Surabaya. Nah ini kan mas biasanya hidup dengan satu budaya dengan tidak mutikultur, sedangkan sekarang mendapatkan perbedaan-perbedaan itu, itu bagaimana mas ? “.

E : “ Menurut saya sih cukup senang, tetapi saya tidak boleh meninggalkan asli budaya Ngawi. Terutama bahasanya, kan di Surabaya termasuk bahsanya kasar, jadi gak harus ngikutin bahasa semuanya seperti di sini. Jadi tetap ada bahasa seperti di Ngawi yang halus lembut dan mempunyai bertata karma “.

P : “ Terus mas kekusahan gak waktu besosial dan berinteraksi ? “.

E : “ Pertama kali cukup susah, tapi lama kelamaan dapat beradaptasi dengan keadaan sekitar dengan teman-teman “.

P : “ Susahnya yang terlihat mencolok itu di mananya mas ? “.

E : “ Susahnya itu menur saya dari bahasanya, kalo orang sini nadanya cepet dan kasar. Kalau di Ngawi kan gak, nadanya santai pelan terus sopan seperti itu “. P : “ Dengan perbedaan itu tadi menurut mas bagaimana menerima atau menolaknya ? “ .

P : “ Gini mas kita balik lagi ke ARB, mas tau gak ARB itu dari suku mana ? “ E : “ Saya gak tau “.

P : “ ARB kan dari luar Jawa beliau dari suku Lampung dari Sumatra. Menurut mas sosok ARB itu seperti apa ? “

E : “ Menurut saya orangnya mungkin bijaksana, dermawan, kaya mugkin itu saya yang saya tau “.

P : “ Tau gak mas ARB itu mencalonkan presiden di tahun 2014 ? mas taunya dari mana ? “.

E : “ Iya saya tau sebelum nonton iklan, saya taunya dari surat kabar, dari omongan-omongan orang dari media sosial “.

P : “ Buat mas erdja sendiri kriteria presiden Indonesia itu seperti apa ? “.

E : “ Yang pertama harus bijaksana, merangkul rakyat, menepati janjinya tidak memihak satu sama lain, dan yang pasti tidak korupsi “.

P : “ Menurut mas ARB dapat menjadi presiden Indonesia gak ? kenapa ? “

E : “ Kalau menurut saya belum. Karena saya sempat melihat berita tentang orang Sidoarjo yang jalan kaki ke Jakarta untuk menuntut ARB, dan di sana dikasih uang “

P : “ Itu alasannya mas, jadi ARB bukan dari Jawa menurut mas mempengaruhi gak ? “.

E : “ Kalau menurut saya sih gak, menurut saya yang paling mempengaruhi itu sifatnya sebelum dan sesudah terpilih. Sesuai atau tidak dengan janji-janjinya “. P : “ Jadi kalau ARB bukan dari Jawa dan tidak ada kasus lapindo, mas erdja memungkinkan gak memilih ARB menjadi ARB ? “

E : “ Ya mungkin saja sih, tapi karena ada kasus itu ya saya pikir-pikir dulu untuk memilih ARB “.

P : “ Menurut mas yang jadi calon presiden itu harus dari suku Jawa gak ? “. E : “ Gak harus, semuanya bisa menjadi presiden Indonesia. Kan satu, meskipun berbeda suku semua bisa terjadi kan masih ruang lingkup Indonesia “.

E : “ Ya gak papa menurut saya “.

P : “ Jadi suku agama ras itu tidak mempengaruhi ya mas ? “. E : “ Iya tidak memengaruhi sama sekali “.

P : “ Kalau ada orang dari luar Jawa tapi sesuai kriteria presiden mas Erdja, bisa terpilih ya mas ? “.

E : “ Iya, pokoknya sesuai kriteria siih gak masalah “. P : “ Okee mas terima kasih “.

Wawancara Informan 2 - 29 Oktober 2013

Nama : Muhammad Mikhdar ul Fikr i

Usia : 19 tahun

Pekerjaan : Mahasiswa

Asal : Sidoar jo

P : “ Untuk Pilpres tahun depan 2014, mas fikri sudah memiliki hak pilih ? “. F : “ Sudah, mulai dua tahun kemarin saya sudah memiliki hak pilih “ . P : “ Mas berasal dari Sidoarjo ? “.

F : “ Iya, saya asli sidoarjo. Kedua orang tua saya berasal dari Sidoarjo juga “. P : “ Mas pernah menonton iklan politik ARB versi Jawa Timur di televise ? “. F : “ Sudah pernah “.

P : “ Kira-kira berapa kali mas menonton iklannya ? “. F : “ Mungkin lebih dari lima kali “.

P : “ Ada motivasi khusus gak mas ketika menonton iklan ARB ? “.

F : “ Tidak ada sih, Cuma pengen tahu aja. Gimana iklan politik mempromosikan diri di televisi “.

P : “ Jadi sengaja mencari iklan politiknya, atau bagaimana ? “. F : “ Ya gak sengaja, kan ganti-ganti chanel trus ada iklan ARB itu “. P : “ Itu nontonnya di station tv apa mas ? “.

F : “ Di TV one “.

P : “ Biasanya nonton apa mas di TV one ? “.

F : “ Biasanya klo pagi nonton apa kabar Indonesia, kalo malam nonton Indonesia lawyers club “.

P : “ Jadi gak sengaja ya mas nonton iklannya ? “.

F : “ Iya, waktu nonton program acara, terus ketika jedah iklan tiba-tiba iklan politik ARB itu muncul “.

P : “ Ketika mas melihat pertama kali iklan ARB di tv, apa yang pertama kali mas pikirkan ? “.

F : “ Mempromosikan diri untuk calon presiden di tahun 2014 “.

P : “ Di iklan ARB versi Jawa Timur tadi yang diawal sudah saya perlihatkan, mas fikri tahu gak arti bahasa Jawa yang diucapkan oleh ARB di iklan tersebut ? “ F : “ Ya tahu, artinya minta maaf sekali bertemu hatinya adem, hatinya dingin “. P : “ Itu kan kalau di bahasa Indonesiakan. Kalau makna dari ARB bicara bahasa Jawa tersebut. Menurut mas apa? “.

F : “ Mungkin menurut saya itu ARB sekali ketemu dengan kita, membuat orang yang melihatnya nyaman dan bisa menjadi inspirasi bagi yang melihatnya “. P : “ Kalau yang diucapkan oleh pendukungnya ARB seperti salam ARB,…. Menurut mas artinya apa ? “.

F : “ Yaa Cuma pendukung saja, ya pendukung buat ARB memang pantas menjadi presiden 2014 “.

P : “ Tadi kan bahasanya ya mas, kalau pakaiannya ? seperti arti ARB memakai pakaian warna putih “.

F : “ Gak sih kelihatan biasa aja“.

P : “ Kemudian kalau pendukungnya memakai warna kuning, dan ada yang pakai udeng-udeng khas dari Madura. Menurut mas gimana ? “.

F : “ Ya mungkin itu buat kita tahu itu orang Madura asli “.

P : “ Ada makna sendiri gak mas kenapa masuk di iklan politik ARB ? “. F : “ Iya ada sih, biar kita tahu ARB sudah terkenal sampai Madura “. P : “ Arti penggunaan konsepsi budaya Jawa di Iklan seperti “.

F : “ Kalau saya sih, masalah konsep kayak gitu gak masalah. Yang penting ARB bisa membawa masyarakatnya nyaman dan nyesuain janjinya apa yang dijanji- janjikan ARB harus terlaksana gitu “.

P : “ Sekarang sikapnya ARB yang dekat sama rakyat sopan “.

F : “ Bagus seh setuju aja biar ARB bisa dekat dengan masyarakat dan bisa lebih nyaman dengan ARB, insya Allah akan terpilih juga di pemilihan presiden 2014 “.

P : “ Mas tahu tentang Multikultur? “. F : “ Gak tahu mbak “.

P : “ Begini mas multikultur itu. Kita hidup bersama dalam satu tempat dengan perbedaan-perbedaan atau budaya-budaya yang berbeda. Mas setuju gak hidup dengan perbedaan-perbedaan itu? “.

F : “ Setuju seeh “. P : “ Kenapa mas ? “.

F : “ Kan Indonesia berbeda-beda tapi satu juga “.

P : “ Di keluarga mas kan satu budaya, semua dari Sidoarjo. Nantinya kalau hidup dengan budaya yang berbeda mau gak mas ? “.

F : “ Ya mau aja, kan itu tantangan buat saya di keluarga baru. Pintar-pintarnya kita adaptasi“.

P : “ Di keluarga mas ada perbedaan-perbedaan gitu gak ? “. F : “ Kalau budaya gak ada seeh “.

P : “ Sekarang mas fikri kan masih belum menikah, nantinya kalau mencari pasangan hidup harus satu budaya atau budaya lain gak papa ? “.

F : “ Gak papa seeh, terserah, yang penting buat saya nyaman bisa mendampingi hidup saya apa adanya terima saya apa adanya mengapa tidak“.

P : “ Dan sekarang ini hidup dengan perbedaan-perbedaan itu gak di lingkungannya mas fikri ? “.

F : “ Iya, di kampus ini UPN ada yang dari Madura, Kalimantan, Bali ada juga dari Papua. Ya wes Enak aja seeh tinggal sama mereka “.

P : “ Ada kesulitan gak mas, kan beda budaya atau kebiasaan sama mas fikri ? “. F : “ Eehhmm awalnya siih iya, Cuma lama kelamaan kan kita sudah kenal dengan kebiasaannya mereka cara ngomongnya mereka. Lama kelamaan ya bisa tahu, gak ada kesulitan sama sekali “.

P : “ Perbedaan-perbedaan tersebut bisa menimbulkan konflik gak mas, sudah mengalaminya belum ? “.

P : “ Mas tahu ARB itu berasal dari mana ?dari suku apa ? “. F : “ Ehhmm saya gak tahu “ .

P : “ ARB kan dari suku Lampung dari luar Jawa mas. Mas sendiri tahu gak ARB itu mencalonkan diri sebagai presiden di Pilpres 2014? “.

F : “ Iya tahu “.

P : “ Tahunya dari mana mas? “. F : “ Yaa dari Iklan ARB itu mbak “.

P : “ Sebelum dari iklan itu mas fikri sudah tahu belum ? “ . F : “ Waah belum tahu, ya dari Iklan itu tahunya “.

P : “ Historisnya di Indonesia kan presiden mayoritas dari Jawa, menurut mas Fikri ARB bisa gak menjadi presiden di Indonesia kan ARB dari luar Jawa? “. F : “ Bisa-bisa aja seeh yang penting ARB bisa mengayomi masyarakat dan menyelesaikan janji-janjinya juga yaa kenapa gak bisa “.

P : “ Menurut mas fikri sosok ARB itu seperti apa ? “.

F : “ Kalau saya belum mengenal lebih jauh tentang ARB tapi kalau dilihat sekilas seeh baik bijaksana juga sampai terdengar telinga sampai madura “.

P : “ Menurut mas fikri, ARB itu sudah njawani belum ? “. F : “ Menurut saya belum bisa “.

P : “ Buat mas fikri kriteria presiden Indonesia seperti apa ? “.

F : “ Menepati janjinya, yaa bisa terjun langsung kalau ada konflik-konflik di daerah-daerah Indonesia “ .

P : “ Menurut mas fikri bisa gak bisa jadi Presiden Indonesia dengan perbedaan- perbedaan di Indonesia “.

F : “ Bisa seeh tergantung beliau juga gimana mengakrabkan masyarakatnya juga“ P : “ Jadi gak masalah ya kalau ARB dari luar Jawa “.

F : “ Yaa kalau beliau bisa mengayomi masyarakat ya wes kenapa gak jadi. Yaa itu terserah masyarakatnya juga mau milih ARB atau gak “.

P : “ Mas fikri sendiri mau gak memilih ARB yang bukan orang Jawa menjadi presiden Indonesia ? biasanya kan klo orang Jawa terkenal ngayomi sederhana seperti karakter orang jawa, sedangkan ARB kan bukan orang Jawa? “.

F : “ Iyaa mau. Suku itu gak jadi halangan untuk jadi presiden “.

P : “ Nantinya di pilpres 2014 mas memungkinkan untuk memilih ARB ? “. F : “ Ya mungkin aja saya memilih ARB “.

P : “ Okee terima kasih ya mas fikri “. F : “ Iyaa sama-sama “.

Wawancara Informan 3 - 31 Oktober 2013

Nama : Mulyono

Usia : 44 tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Asal : Trenggalek

P : “ Bapak penah melihat iklan politik ARB ? “. M : “ Pernah sering hampir setiap hari “.

P : “ Ketika lihat iklan bapak memang sengaja nonton iklan atau gak sengaja ? “. M : “ Ketika nonton tv di ANTV waktunya sponsor, tiba-tiba muncul iklan ARB“. P : “ Ketika iklan politik ARB muncul bapak mengamatin atau langsung ganti ? “.

M : “ Yaa ngamatin, kan seru “. P : “ Kenapa pak, serunya dimana ? “.

M : “ Kan orangnya banyak, Arb itu seru nonton itu ramai ramai “.

P : “ Waktu pertama kali bapak nonton iklan ARB, pertama kali yang dipikirkan bapak apa ? “.

M : “ Yaa persatuan ARB yang saya seneng “.

P : “ Dalam iklan politik ARB versi Jawa, ARB mengucapkan dalam bahasa Jawa, bapak tahu artinya gak pak. Seperti saya contoh kan ya pak, nyuwun ngaunten, suwe ora ketemu ketemu pisan atiene ayem “.

M : “ Ya saya tahu artinya, suwe ora ketemu lama ketemu ketemu sekali atine ayem..atinya nyaman (dibantu istri ) “.

P : “ Yang dipikirkan bapak waktu ARB ngomong kayak gitu, apa pak ? “. M : “ Yaa enak lucu “.

P : Menurut bapak kalau ada ngomongan seperti itu di iklan poltik bagaimana pak ? “.

P : “ Kalau baju yang dipakai ARB berwarna putih itu menurut bapak ada artinya gk pak ? “.

M : “ Iya putih kuning gak ada, itu Cuma partai aja. Yaa partai dari ARB “. P : “ Kalau dari pendukungnya ada yang pakai adat Madura “.

M : “ Yaa itu persatuannya lebih bagus. Ada Jawa, ada Madura, ada Jakarta bagus pokoknya “.

P : “ Kalau dengan musik jawa dan tarian Jawa nya diawal iklan menurut bapak bagaimana ? “.

M : “ Yaa senang laah “.

P : “ Sikap ARB yang sopan dekat dengan rakyat, menurut bapak di iklan itu bagaimana ? “.

M : “ Yaa orangnya dekat dengan rakyat “.

P : “ Bapak tahu gak kalau ARB bukan dari Jawa? “. M : “ Iya tahu keturunan Tionghoa “.

P : “ Dari daerah mana pak kelahirannya ? “. M : “ Kalau kelahirannya belum tahu “.

P : “ Menurut bapak, ARB kan bukan dari Jawa keturunan Tioanghoa. Dari iklan itu ARB sudah seperti orang Jawa gak ? ARB sudah jawani belum pak ? “.

M : “ ARB orange kayak Jawa hitam bukan kayak tionghoa “. P : “ Tapi bisa disebut ARB itu orang Jawa gak pak? “. M : “ Kalau orang Jawa belum, dari cara ngomongnya “. P : “ Bapak tau Multikultur? “.

M : “ Gak tau “.

P : “ Gini pak, multikultur itu hidup dalam satu tempat dengan berbagai perbedaan budaya. Menurut bapak bagaimana ? “.

M : “ Yaa bagus, harus bisa saling menghormati “.

M : “ Ada, istri saya dari sumatra, dari padang. Dulu saya merantau di Sumatra, terus ketemu istri saya di sana “.

P : “ Nah bapak kan dari Jawa sedangkan ibu dari Sumatra, itu ada perbedaan budaya gak pak ? “.

M : “ Bedanya jauh Jawa dan Sumatra kebudayaannya, beda cara ngomongnya “. P : “ Ketika jadi satu keluarga ada kesulitan gak hidup bersama ? “.

M : “ Gak ada lah, harus mengerti satu sama lain “. P : “ Pernah ada konflik sebab beda budaya ? “. M : “ Konflik ada lah tapi bukan karena budaya “.

P : “ Bapak pernah belajar budaya Sumatra, atau sebaliknya ibu belajar budaya Jawa “.

M : “ Iyaa pernah belajar cara ngomongnya, bahasanya Sumatra “.

P : “ Sekarang kan bapak hidup di Malang, pasti menemukan budaya yang berbeda dengan tetangga-tetangga, bapak pernah ada masalah gak ketika hidup di daerah yang bukan daerah bapak ? “.

M : “ Gak lah, kalau tetangga di sini baik-baik semua. Cuma beda omongan, di sini kan kegok / kagok (kaku /kasar). Perbedaan ngomongya Malang dengan trenggalek jauh, Sedangkan trenggalek itu lebih halus dari pada Malang “.

P : “ Nah kan bahasa bapak kan halus, sedangkan di Malang kan agak kasar, itu bagaimana pak ? ada kesalahpahaman atau konflik ? “.

M : “ Yaa ngomongnya kita harus mengikuti r sekitar, gak ada kesalahpahaman kok “.

P : “ Jadi bapak ini hidup bersama dengan beda budaya gak masalah ya pak ? “. M : “ Iya gak masalah, asalkan sama tetangga baik “.

P : “ Bapak tau gak ARB mencalonkan presiden tahun 2014 ? “. M : “ Iyaa tau “.

P : “ Bapak tau dari iklan atau dari selain iklan ? “. M : “ Saya taunya dari iklan itu “.

P : “ Menurutnya bapak dari iklan ARB bagaimana pak ? ARB kan bukan dari Jawa, tetapi di iklan tersebut ARB menjadi orang Jawa? “.

M : “ Iya bagus aja “.

P : “ Bagusnya karena apa pak ? “.

M : “ Perlakuannya bagus, kalau dia jadi pemimpin bagus “.

P : “ Kan sejarah di Indonesia presiden berasal dari Jawa, kalau diurutkan dari bung karno sampai sekarang mayoritas berasal dari Jawa. Menurut bapak bagaimana ? “.

M : “ Kalau jadi presiden itu gak harus dari Jawa dari mana, yang penting kan bisa memimpin“.

P : “ Menurut bapak yang jadi presiden indonesia itu harus bagaimana? “.

M : “ Yang penting bisa memimpin rakyat itu saja dan memperhatikan perekonomian rakyat “.

P : “ Jadi suku dari mana, agamanya apa ? “.

M : “ Jadi gak masalah dari suku mana aja (suara istri dari belakang : yang penting islam, kan ARB juga islam, kalau agama lain gak lah ) “.

P : “ Kalau agama lain bagaimana pak ? “.

M : “ Agama apapun gak papalah, yang penting bisa memimpin dan megangkat martabat Indonesia “.

P : “ Kalau nantinya ARB menjadi presiden Indonesia, bapak mau gak dipimpin ARB? “.

M : “ Mau yang penting gak banyak korupsi “.

P : “ Ada yang bilang kalau orang Jawa kan lembut, sederhana, loman, kalau dari luar Jawa gak seperti itu bagaimana pak ? “.

M : “ Itu orang-orang tertentu yang banyak yang senang “. P : “ Jadi kalau di pimpin dari luar Jawa gak papa ya pak ? “.

M : “ Gak masalah, pro kontra uda biasa, ada yang senang ada yang gak “.

Dokumen terkait