Suku bunga kontraktual tahunan untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Annual contractual interest rates of time deposits are as follows:
30 Sep 2021/ 31 Des 2020/
Sep 30, 2021 Dec 31, 2020
Rupiah 2.70% - 7.50% 2.00% - 7.60% Rupiah
Dolar AS 0.50% - 2.25% 0.50% - 2.25% US Dollar
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan
dalam Catatan 31. Details of balances in foreign currencies are disclosed in Note 31.
4. PIUTANG USAHA Piutang usaha terdiri dari:
4. TRADE RECEIVABLES Trade receivables consists of:
30 Sep 2021/ 31 Des 2020/
Sep 30, 2021 Dec 31, 2020
Pihak berelasi (Catatan 30) 314,770 206,505 Related parties (Note 30)
Pihak ketiga 330,009 202,018 Third parties
Sub jumlah 644,779 408,523 Sub total
Cadangan kerugian kredit ekspektasian (8,778 ) (8,778 ) Allowance for expected credit loss
Jumlah 636,001 399,745 Total
Approval For Printing 46 Paraf:
berikut:
30 Sep 2021/ 31 Des 2020/
Sep 30, 2021 Dec 31, 2020
Rupiah 635,802 399,597 Rupiah
Dolar AS 199 148 US Dollar
Jumlah 636,001 399,745 Total
Analisa piutang usaha menurut umur piutang berdasarkan
jumlah hari terutang diungkapkan dalam Catatan 34. Analysis of trade receivables’ aging according to the days of receivables is disclosed in Note 34.
Perubahan cadangan kerugian kredit ekspektasian adalah sebagai berikut:
Changes in allowance for expected credit losses are as follows:
30 Sep 2021/ 31 Des 2020/
Sep 30, 2021 Dec 31, 2020
Saldo awal periode 8,778 1,145 Balance at beginning of period
Penyisihan bersih selama tahun berjalan - 7,633 Net provision during the period
Jumlah 8,778 8,778 Total
Manajemen telah menerapkan metode yang disederhanakan untuk menghitung kerugian kredit
ekspektasian sesuai dengan PSAK 71 pada tanggal 1 Januari 2020 yang mengizinkan penggunaan cadangan
kerugian ekspektasian seumur hidup untuk seluruh piutang usaha. Untuk mengukur kerugian kredit ekspektasian, piutang usaha telah dikelompokkan berdasarkan karakteristik risiko kredit dan waktu jatuh tempo yang serupa.
Management applies the simplified approach to provide
for expected credit losses prescribed by PSAK 71 on January 1, 2020, which permits the use of the lifetime
expected loss provision for all trade receivables. To measure the expected credit losses, trade receivables have been grouped based on shared credit risk characteristics and the similar days past due.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian kredit ekspektasian tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Management believes that the allowance for expected credit loss is adequate to cover loss on non-collectible trade receivables.
Tidak terdapat piutang usaha yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak.
There are no trade receivables being pledged as collateral for loans obtained by the Company and Subsidiaries.
Approval For Printing 47 Paraf:
Aset keuangan lancar lainnya terdiri dari: Other current financial assets consists of:
30 Sep 2021/ 31 Des 2020/
Sep 30, 2021 Dec 31, 2020
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar Financial assets stated at fair value through melalui penghasilan komprehensif lain other comprehensive income
Obligasi 63,586 32,713 Bonds
Aset keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi Financial assets stated at amortized cost
Marjin deposito 13,966 11,755 Margin deposit
Piutang lain-lain Other receivables
Pihak berelasi (Catatan 30) 25 5 Related parties (Note 30)
Pihak ketiga 3,318 535 Third parties
Lain-lain 134 181 Others
17,443 12,476
Jumlah 81,029 45,189 Total
Suku bunga kontraktual tahunan adalah sebagai berikut: Annual contractual interest rates are as follows:
30 Sep 2021/ 31 Des 2020/
Sep 30, 2021 Dec 31, 2020
Marjin deposito Margin Deposit
Rupiah 0.00% - 4.00% 2.75% - 6.00% Rupiah
Dolar AS 0.13% - 0.25% 0.25% - 0.50% US Dollar
Obligasi Bonds
Rupiah 6.25% - 8.86% 6.38% - 8.86% Rupiah
Dolar AS 1.85% - 4.00% 2.85% - 4.00% US Dollar
Pada bulan Juli 2020, Perusahaan membeli obligasi pemerintah dengan tanggal jatuh tempo 15 April 2040 dan 15 Mei 2048, dan pada bulan September 2020, Perusahaan juga membeli obligasi Perusahaan Listrik Negara (“PLN”) dengan tanggal jatuh tempo 8 September 2040 dan 30 Juni 2050. Kemudian pada bulan November 2020, Perusahaan menjual obligasi PLN yang jatuh tempo pada 30 Juni 2050, dan membeli obligasi pemerintah pada bulan Desember 2020 dengan tanggal jatuh tempo 15 Mei 2033, 15 April 2042, dan 15 Mei 2048.
Pada bulan Januari 2021, Perusahaan menjual obligasi pemerintah dengan tanggal jatuh tempo 15 April 2040 dan 15 Mei 2048, dan membeli obligasi pemerintah dengan tanggal jatuh tempo 12 Maret 2031, 15 Juni 2036, 12 Maret 2051, dan 15 Agustus 2051. Pada bulan Juli 2021, Perusahaan membeli obligasi PLN dengan tanggal jatuh tempo 30 Juni 2050, dan pada bulan September 2021, Perusahaan menjual obligasi pemerintah dengan tanggal jatuh tempo 15 April 2042.
On July 2020, the Company bought the government bonds with maturity date on April 15, 2040, and May 15, 2048, and on September 2020, the Company also bought
“Perusahaan Listrik Negara (PLN)” bonds with maturity date on September 8, 2040, and June 30, 2050. Then on November 2020, the Company sold PLN bond with maturity date on June 30, 2050, and bought the government bonds on December 2020 with maturity date on May 15, 2033, April 15, 2042, and May 15, 2048.
On January 2021, the Company sold the government bonds with maturity date on April 15, 2040, and May 15, 2048, and bought the government bonds with maturity date on March 12, 2031, June 15, 2036, March 12, 2051, and August 15, 2051. On July 2021, the Company bought PLN bonds with maturity date on June 30, 2050, and on September 2021, the Company sold the government bonds with maturity date on April 15, 2042.
Approval For Printing 48 Paraf:
Rp2.346 dan Rp1.053 untuk periode sembilan bulan yang
berakhir pada 30 September 2021 dan 2020. and Rp1,053, respectively, for the nine months period ended September 30, 2021 and 2020.
Pada tanggal 30 September 2021 dan 2020, kerugian yang belum direalisasi atas aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain telah dicatat sebagai bagian dari penghasilan komprehensif lain.
As of September 30, 2021, and 2020, the unrealized loss on financial assets stated at fair value through other comprehensive income are presented as part of other comprehensive income.
Piutang lain-lain - pihak berelasi tidak diklasifikasikan sebagai piutang pihak berelasi non-usaha karena penyelesaian piutang ini direalisasi kurang dari 12 (dua belas) bulan dari tanggal pelaporan. Karena jatuh tempo yang pendek, jumlah tercatat piutang kurang lebih sama dengan nilai wajarnya sehingga tidak diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Other receivables - related parties are not classified as due from related parties non-trade since these receivables will be realized less than 12 (twelve) months from the reporting date. Because the receivables have short-term maturity, the carrying value of receivables is more or less the same with the fair value, therefore there it was not amortized using effective interest rate.
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih, karenanya tidak ada cadangan kerugian kredit ekspektasian yang dibentuk.
Management believes that all receivables are collectible, therefore no allowance for expected credit loss was provided.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar serta jatuh tempo aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain diungkapkan pada Catatan 34.
Information of the classification and fair value and the maturity of financial assets stated at fair value through other comprehensive income are disclosed in Note 34.
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan
dalam Catatan 31. Details of balances in foreign currencies are disclosed in Note 31.
6. PERSEDIAAN