• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Rincian akun dan transaksi kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Persentase Terhadap Jumlah Aset / Jumlah Kewajiban (%)

2010 2009 2010 2009

Bank

BPR Syariah Dana Moneter 19.109.877 14.789.067 0,002 0,001

Deposito Berjangka

BPR Syariah Dana Moneter 100.000.000 100.000.000 0,008 0,008

Jumlah 119.109.877 114.789.067 0,010 0,009 Piutang Usaha

PT Semen Bosowa Maros 27.824.389.085 - 2,257 - Hutang Usaha

PT Otto Rental 204.540.000 - 0,023 - PT Semen Bosowa Maros - 9.663.332.222 - 1,074

Jumlah 204.540.000 9.663.332.222 0,023 1,074 Hutang hubungan istimewa

PT Semen Bosowa Maros 289.596.023 289.596.023 0,033 0,032 PT Bosowa Berlian Motor 70.000.000 70.000.000 0,008 0,008 PT Bosowa Lloyd 50.152.109 50.152.109 0,006 0,006

Lain-lain (masing-masing dibawah

Rp 100.000.000) 29.858.531 29.858.531 0,003 0,003

Jumlah 439.606.683 439.606.683 0,050 0,049

Piutang hubungan istimewa merupakan piutang modal kerja yang diberikan kepada pihak hubungan istimewa. Piutang tersebut dilakukan tanpa bunga, jaminan ataupun jangka waktu pengembalian. Manajemen tidak melakukan pembentukan penyisihan atas piutang tersebut karena manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut akan tertagih.

39

Hutang kepada pihak hubungan istimewa merupakan transaksi pemberian pinjaman modal kerja dan pembayaran biaya yang dilakukan terlebih dahulu oleh Perusahaan hubungan istimewa. Hutang tersebut dilakukan tanpa bunga, jaminan ataupun jangka waktu pengembalian.

Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Pihak Hubungan Istimewa Transaksi

BPR Syariah Dana Moneter Jasa perbankan PT Bosowa Llyod Hutang piutang antar perusahaan PT Semen Bosowa Maros Penjualan bahan baku semen,

pembelian semen dan hutang piutang antar perusahaan PT Bosowa Berlian Motor Hutang piutang antar perusahaan

PT Otto Rental Sewa kendaraan operasional PT Bosowa Mining Pembelian bahan baku semen PT Bosowa Resources Pembelian bahan baku semen PT Asuransi Bosowa Periskop Jasa asuransi 28. KONTINJENSI SERTA PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING

Dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian penting dengan pihak-pihak sebagai berikut:

Perusahaan

a. Berdasarkan Perjanjian No.001/NI SBM/Dist/2006 tanggal 8 Oktober 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Semen Bosowa Maros (SBM), pihak hubungan istimewa sehubungan dengan pendistribusian serta pemasaran semen merk Bosowa untuk seluruh wilayah pemasaran, baik dalam negeri maupun luar negeri dengan jumlah tiap bulannya kurang lebih 40.000 ton untuk wilayah pemasaran dalam negeri dan 30.000 ton untuk wilayah pemasaran luar negeri.

Laba penjualan untuk wilayah dalam negeri adalah sebesar Rp 5.000 per ton sedangkan untuk wilayah luar negeri adalah sebesar $AS 0,50 per ton. Beban operasional karyawan SBM akan ditanggung oleh Perusahaan sebesar Rp 100 per ton penjualan yang diakumulasi setiap bulannya.

Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal 15 Oktober 2006 sampai dengan tanggal 14 Oktober 2007 dan dapat diperpanjang kembali selama 1 tahun berikutnya berdasarkan kesepakatan kedua

belah pihak. Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 15 Oktober 2007.

Selanjutnya, berdasarkan addendum perjanjian No.001/NI SBM/Dist/2006 tanggal 15 Oktober 2008, Perusahaan dan SBM melakukan perpanjangan kerjasama distribusi semen yang akan berakhir pada tanggal 14 Oktober 2009.

b. Pada tanggal 10 Oktober 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian pemberian pinjaman kepada PT Nusantara Global Capital, pihak ketiga, dengan jumlah maksimal Rp 50 miliar untuk modal kerja perusahaan tersebut dalam rangka pembelian semen dari PT Semen Bosowa Maros, pihak hubungan istimewa. Pinjaman ini dikenakan bunga 22% per tahun. Piutang ini seluruhnya telah dilunasi pada tanggal 11 Agustus 2009.

40 Perusahaan (lanjutan)

c. Pada tanggal 24 September 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Bosowa Mining (BM) dan PT Bosowa Resources (BR), pihak hubungan istimewa, sehubungan dengan pembelian material dasar semen untuk seluruh wilayah pemasaran baik dalam negeri maupun luar negeri dengan jumlah dan harga yang telah disepakati oleh Perusahaan, BM dan BR.

Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal 25 September 2009 sampai dengan tanggal 24 September 2010 dan dapat diperpanjang kembali selama 1 tahun berikutnya berdasarkan kesepakatan

para pihak. Anak Perusahaan

PT Bintaro Serpong Damai (BSD)

d. BSD mengadakan Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan Jalan Tol dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Jasa Marga), sebagai pemegang hak Jalan Tol Pondok Aren-Serpong, sebagaimana dinyatakan dalam Akta No.183 tanggal 19 Desember 1996 dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian ini, Jasa Marga menunjuk dan memberi wewenang kepada BSD sebagai pengembang tunggal untuk membangun dan mengoperasikan jalan tol atas nama Jasa Marga serta menyelenggarakan manajemen jalan tol dengan risiko dan biaya yang ditanggung sendiri oleh BSD selama 27 tahun, termasuk masa pembangunannya. Selama masa operasi, BSD wajib membayar kepada Jasa Marga sejumlah persentase tertentu dari hasil jalan tol setiap bulannya. Jasa Marga telah memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.S543/MK.16/1996 tanggal 25 Oktober 1996 untuk mengadakan Perjanjian tersebut. Pada akhir masa penyelenggaraan jalan tol, Perusahaan akan menyerahkan seluruh jalan tol tersebut kepada Jasa Marga.

e. Pada tanggal 19 Mei 1998, BSD dan Jasa Marga mengadakan Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Pondok Aren-Serpong. Berdasarkan perjanjian tersebut, BSD menyerahkan pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol kepada Jasa Marga dan sehubungan dengan itu, BSD akan menerima pembagian pendapatan jalan tol. Untuk kapasitas di bawah 120.000 kendaraan per hari, tarif pembagiannya adalah sebagai berikut:

BSD Jasa Marga Periode perjanjian Di bawah 10 tahun 81,75% 18,25% 10 – 15 tahun 77,75% 22,25% 16 – 20 tahun 72,75% 27,25% Di atas 20 tahun 69,75% 30,25%

Pembagian pendapatan jalan tol untuk kapasitas di atas 120.000 kendaraan adalah sebesar 50% setelah dikurangi biaya operasi dan pemeliharaan sebesar 18,25%.

41 Anak Perusahaan (lanjutan)

PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (lanjutan)

f. Sesuai dengan keputusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) No. 06.465/IX/BANI/Ktd tanggal 4 September 2006, pengoperasian gerbang Tol Pondok Aren Barat dan pemeliharaan jalan tol Pondok Aren – Serpong dilakukan oleh BSD, berlaku sejak tanggal 1 Oktober 2006.

Jalan Tol Pondok Aren - Serpong yang dibangun dan dioperasikan oleh BSD merupakan bagian dari Jalan Tol Jakarta - Serpong, sedangkan pembangunan Jalan Tol Pondok Aren-Ulujami (Kebayoran Lama, Jakarta) yang merupakan lanjutan dari Jalan Tol Pondok Aren - Serpong dilaksanakan oleh Jasa Marga.

g. Berdasarkan Surat Permohonan Arbitrase No. 070/R&A Srt.G/I/06 tanggal 18 Januari 2006 yang telah didaftarkan di Sekretariat Badan Arbitrase Nasional Indonesia No. 217/I/ARB Bani/2006 tanggal 23 Januari 2006, BSD telah mengajukan permohonan arbitrase ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia untuk membatalkan Perjanjian Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Pondok Aren Serpong No. 004/SPK DIR/1998 serta menuntut ganti kerugian sebesar Rp 2.100.000.000. Hasil dari perkara arbitrase tersebut sudah diputuskan dalam surat Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) No. 217/I/ARB BANI/2006 tanggal 31 Agustus 2006.

Berdasarkan keputusan di atas, BSD dan Jasa Marga sepakat untuk merubah lingkup pengoperasian menjadi sebagai berikut:

Jasa Marga:

a. Pengoperasian gerbang tol Pondok Ranji (Pondok Aren Timur)

b. Pelayanan lalu lintas dan keamanan pengguna jalan tol, serta pengamanan aset BSD:

a. Pengoperasian gerbang tol Pondok Aren Barat b. Pemeliharaan jalan tol Pondok Aren-Serpong

Selain itu, BSD dan Jasa Marga ditetapkan untuk menunjuk konsultan penilai independen guna melakukan penghitungan ulang atas Bagi Hasil pengelolaan Jalan Tol Pondok Aren.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, hasil penghitungan ulang yang dilakukan oleh PT Hutama Penilai, penilai independen, masih dalam proses dan dampaknya terhadap pendapatan BSD belum dapat ditentukan.

h. Pada tanggal 17 April 1997, BSD dan PT Kereta Api (Persero) (PTKA) mengadakan perjanjian sewa tanah milik PTKA seluas 39.597.404,50 m2 selama 5 tahun dari tanggal 17 April 1997 sampai dengan tanggal 17 April 2002. Perjanjian tersebut dapat diperpanjang kembali sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Berdasarkan addendum perpanjangan perjanjian sewa tanah tanggal 23 Maret 2007, kedua belah pihak setuju untuk memperpanjang jangka waktu sewa sampai dengan tanggal 16 Oktober 2011.

42 Anak Perusahaan (lanjutan)

PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)

i. Dalam Keputusannya No. 276/KPTS/1994 tanggal 26 Agustus 1994, Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia telah memberikan izin kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Jasa Marga) untuk menyelenggarakan tol Ujung Pandang dalam ikatan usaha patungan dengan BMN.

Berdasarkan Akta No. 322 tanggal 29 Agustus 1994 dari Notaris Mestariany Habie, S.H., BMN mengoperasikan jalan tol selama 30 (tiga puluh) tahun untuk tahap pertama sedangkan tahap kedua akan diatur kemudian dengan ketentuan tidak lebih dari 30 (tiga puluh) tahun sejak dioperasikannya jalan tol, baik sebagian atau seluruhnya.

BMN setuju bahwa setelah berakhirnya masa penyelenggaraan jalan tol, maka jalan tol dan fasilitas yang berada dalam daerah milik jalan langsung dengan serta merta kembali kepada Jasa Marga. Jasa Marga berhak untuk mengoperasikan dan memelihara jalan tol tanpa wajib menyerahkannya atau membayarkannya kepada BMN.

Perjanjian kontrak kerjasama tersebut berlaku untuk tol seksi I, II dan III. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, pekerjaan tol seksi III belum berjalan.

Berdasarkan Surat Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor JL. 01.03-Mn/518 tanggal 21 September 2005, dan pengumuman pemenang tender investasi jalan tol dari Departemen Pekerjaan

Umum nomor JL.01.03-PB/69 tanggal 27 September 2005, ditetapkan bahwa pemenang tender investasi jalan tol ruas Makassar seksi IV adalah BMN.

Berdasarkan Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang jalan dan Peraturan Pemerintah No. 25 tentang jalan tol, Pemerintah telah menyerahkan sebagian wewenang jalan tol kepada Departemen Pekerjaan Umum diwakili oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang berkaitan dengan pengaturan, pengusahaan dan pengawasan yang sebelumnya dikelola oleh Jasa Marga.

Atas hal tersebut di atas, BMN diwajibkan untuk mengganti Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP) menjadi Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).

Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, PPJT tersebut juga masih dalam tahap proses penggantian.

PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)

j. JTSE mengadakan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol dengan Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia (DPU), sebagai pemegang hak Jalan Tol Ruas Makassar Seksi IV, dengan Surat Perjanjian bernomor 190/PPJT/V/Mn/2006 tanggal 29 Mei 2006. Dalam perjanjian ini, DPU menunjuk dan memberikan kepada JTSE, hak untuk membangun dan mengoperasikan jalan tol atas nama pemerintah dan menyelenggarakan manajemen jalan tol dengan risiko dan biaya yang ditanggung sendiri oleh JTSE dengan masa konsesi selama 35 tahun, termasuk masa pembangunannya. Selama masa operasi, JTSE wajib melaksanakan pemeliharaan dan menyediakan asuransi sebagai perlindungan aset jalan tol. Selain hal tersebut JTSE selama masa konsesi dapat memanfaatkan ruang milik jalan tol untuk penempatan iklan, utilitas dan/atau bangunan utilitas. Pada akhir masa pengusahaan jalan tol, JTSE akan menyerahkan jalan tol tersebut kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

43

Saldo aset moneter dalam mata uang asing serta konversinya ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs rata-rata beli dan jual uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

2010

Setara

Mata Uang Mata Uang

Asing Rupiah

Aset

Kas dan setara kas US $ 18.896 ,82 172.244.605 Jumlah aset dalam mata uang asing - bersih US $ 18.896,82 172.244.605

2009

Setara

Mata Uang Mata Uang

Asing Rupiah

Aset

Kas dan setara kas US $ 12.934 149.728.778 Jumlah aset dalam mata uang asing - bersih US $ 12.934 149.728.778 30. INFORMASI SEGMEN

Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Perusahaan dan Anak Perusahaan menggunakan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder (lihat Catatan 2r).

Informasi konsolidasi menurut segmen usaha sebagai segmen primer adalah sebagai berikut: 2010

Jasa Jasa Eliminasi Konsolidasi Distribusi Pengelola Jalan Tol Segmen usaha Pendapatan 750.000.000 41.787.504.613 - 42.537.504.613 Beban segmen 3.856.805.883 23.537.699.939 (1.500.000.000) 25.894.505.821

Laba (rugi) usaha (3.106.805.883) 18.249.804.674 1.500.000.000 16.642.998.792

Penghasilan lain - lain (1.961.297.234) (5.137.455.186) 8.744.106.777 1.645.354.357 Beban lain – lain (715.748.909) (25.558.031.704) - (26.273.780.613)

44

2010

Jasa Jasa Eliminasi Konsolidasi Distribusi Pengelola

Jalan Tol

Rugi sebelum

Beban pajak penghasilan (5.783.852.026) (12.445.682.216) 10.244.106.778 (7.985.427.464) Manfaat pajak penghasilan 380.439.762 1.897.512.861 - 2.277.952.623

Rugi sebelum Hak Pemegang Saham minoritas atas rugi bersih Anak

Perusahaan yang dikonsolidasikan (5.403.412.264) (10.548.169.355) 10.244.106.778 (5.707.474.841) Hak pemegang saham minoritas atas

rugi bersih anak perusahaan

yang dikonsolidasikan - 304.062.578 - 304.062.578 Rugi bersih (5.403.412.264) (10.244.106.777) 10.244.106.778 (5.403.412.263) Informasi lainnya Aset segmen 554.654.529.457 1.664.332.048.472 (986.133.857.779) 1.232.852.720.150 Kewajiban segmen 242.351.191.102 1.021.624.769.444 (384.018.827.133) 879.957.133.413

Perolehan aset tetap - 23.264.319.967 - 23.264.319.967 Beban penyusutan 65.698.110 15.814.795.762 - 15.880.493.872

2009

Jasa Jasa Eliminasi Konsolidasi Distribusi Pengelola Jalan Tol Segmen usaha Pendapatan 825.000.000 32.299.634.350 - 33.124.634.350 Beban segmen 2.653.517.844 18.199.756.852 (1.654.125.001) 19.199.149.695

Laba (rugi) usaha (1.828.517.844) 14.099.877.498 1.654.125.001 13.925.484.655

Penghasilan lain - lain (4.745.311.531) (5.055.891.866) 23.023.335.691 13.222.132.294 Beban lain – lain (633.189.247) (39.993.593.091) - (40.626.782.338)

Rugi sebelum

Beban pajak penghasilan (7.207.018.622) (30.949.607.459) 24.677.460.692 (13.479.165.389) Manfaat (beban) pajak penghasilan (511.630.764) 5.362.713.377 - 4.851.082.613

Rugi sebelum Hak Pemegang Saham minoritas atas rugi bersih Anak

Perusahaan yang dikonsolidasikan (7.718.649.386) (25.586.894.082) 24.677.460.692 (8.628.082.776) Hak pemegang saham minoritas atas

rugi bersih anak perusahaan

yang dikonsolidasikan - 909.433.390 - 909.433.390 Rugi bersih (7.718.649.386) (24.677.460.692) 24.677.460.692 (7.718.649.386) Informasi lainnya Aset segmen 775.844.226.345 1.654.863.693.459 (1.136.323.873.494) 1.294.384.046.310 Kewajiban segmen 424.064.825.100 935.434.430.618 (459.569.638.242) 899.929.617.476 Perolehan aset tetap 48.630.000 2.095.567.647 - 2.144.197.647 Beban penyusutan 57.648.208 11.400.632.940 - 11.458.281.148

45

Informasi konsolidasi menurut segmen geografis sebagai segmen sekunder adalah sebagai berikut:

2010

Jabotabek Makassar Eliminasi Konsolidasi

Pendapatan 23.623.897.613 18.913.607.000 - 42.537.504.613

Aset segmen 1.365.622.215.769 853.364.362.158 (986.133.857.778) 1.232.852.720.150

2009

Jabotabek Makassar Eliminasi Konsolidasi

Pendapatan 19.360.867.500 13.763.766.850 - 33.124.634.350

Aset segmen 1.597.959.041.092 832.748.878.712 (1.136.323.873.493) 1.294.384.046.310

Dokumen terkait