• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSAKSI-TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

2001 AS$ 224

2002 166

Selanjutnya 620

Jumlah pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang AS$ 1.010

Beban sewa sebesar Rp 411.735 untuk dua bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000, Rp 1.946.716 untuk sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2000 dan Rp 2.814.224 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999 dicatat sebagai bagian dari beban umum dan administrasi dalam laporan laba rugi konsolidasi.

33. TRANSAKSI-TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Bank memiliki saldo dan melakukan transaksi-transaksi usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Saldo dan transaksi-transaksi ini berkaitan dengan kegiatan-kegiatan pembayaran dan penerimaan serta pemberian dan penerimaan pinjaman yang dilakukan dalam kegiatan usaha yang normal. Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

a. Pemberian dan Penerimaan Pinjaman dalam Kegiatan Usaha yang Normal

Saldo-saldo pinjaman yang diberikan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa disajikan sebagai bagian dari akun-akun penempatan pada bank lain, kredit yang diberikan dan aktiva lain-lain (lihat Catatan 5, 7 dan 12) beserta pendapatan bunganya. Saldo-saldo pinjaman yang diterima dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa disajikan sebagai bagian dari akun-akun giro, tabungan dan deposito berjangka (lihat Catatan 13, 14 dan 15) beserta beban bunganya.

b. Transaksi-transaksi dengan Pemerintah Republik Indonesia

Pada bulan April 1999, Bank telah mengalihkan dan menyerahkan semua hak dan kepemilikan

pada Pinjaman Pihak Terkait dan aktiva produktif “non-performing” kepada BPPN masing-masing berdasarkan “Transfer of Contract Agreement” dan Perjanjian Pengalihan Hak atas Piutang (lihat Catatan 7i dan 7j).

Pada bulan Mei 1999, Pemerintah Republik Indonesia melakukan program rekapitalisasi untuk Bank dengan melakukan penyertaan modal sementara (lihat Catatan 20 dan 21) dan menerbitkan Obligasi Negara Republik Indonesia (lihat Catatan 8).

c. Penyelesaian Kewajiban dan Tagihan kepada Pemegang Saham Mayoritas Terdahulu

Berdasarkan “Transfer of Contract Agreement” tanggal 26 April 1999 antara Bank, pemegang saham mayoritas terdahulu dan BPPN, Bank telah menyerahkan dan mengalihkan Pinjaman Pihak Terkait kepada BPPN (lihat Catatan 7i). Setelah pengalihan pinjaman tersebut, Bank masih menerima pembayaran atas Pinjaman Pihak Terkait di atas yang pada tanggal 30 November 1999 berjumlah Rp 164 miliar. Oleh Bank, jumlah tersebut diperhitungkan dengan tagihan bunga kontinjensi kepada Pihak Terkait. Penyelesaian dengan cara tersebut disetujui oleh Pihak Terkait dan telah dilaporkan kepada BPPN.

Berdasarkan surat keputusan Direksi Bank No. 1279/MO/DKU/00 tanggal 30 Oktober 2000, saldo tagihan bunga kontinjensi tersebut dihapus seluruhnya.

d. Perjanjian Berlangganan Sistem Komunikasi Stasiun Bumi Mikro (SKSBM)

Pada tanggal 26 September 1991, Bank melakukan perjanjian dengan PT Rintis Sejahtera (Rintis), perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa, untuk berlangganan SKSBM, sebagaimana diubah dengan beberapa Addendum dan terakhir tanggal 3 Januari 2000, di mana masa berlangganan diperpanjang sampai dengan tanggal 3 Januari 2001. Sesuai dengan persyaratan dalam perjanjian tersebut, pemasangan perangkat SKSBM dilaksanakan setelah Bank melunasi biaya pemasangan dan simpanan jaminan sebesar AS$ 3 per stasiun bumi mikro, yang akan dikembalikan oleh Rintis kepada Bank pada akhir sewa.

Jumlah beban komunikasi yang dibebankan pada operasi berjumlah Rp 70.401.059 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999. Sejak disetujui oleh Menteri Kehakiman (sekarang Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia) pada tanggal 13 Desember 1999 atas perubahan pemilikan modal saham Bank (lihat Catatan 20), Rintis tidak lagi merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank.

e. Perjanjian Jual Beli Perangkat Komputer

Bank membeli perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) dari PT Intikom Berlian Mustika, perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa, dengan nilai kontrak berjumlah AS$ 4.931 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999. Sejak disetujui oleh Menteri Kehakiman (sekarang Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia) pada tanggal 13 Desember 1999 atas perubahan pemilikan modal saham Bank (lihat Catatan 20), PT Intikom Berlian Mustika tidak lagi merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank.

f. Perjanjian Bantuan Teknis dan Manajemen Perbankan

Bank menandatangani perjanjian dengan PT Bank Risjad Salim Internasional, perusahaan asosiasi, pada tanggal 26 September 1997 dan dengan PT Bank Multicor, perusahaan asosiasi, pada tanggal 24 November 1997, di mana disepakati pemberian bantuan teknis dan manajemen perbankan oleh Bank kepada perusahaan asosiasi selama 5 tahun efektif sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian tersebut. Berdasarkan perjanjian tersebut, ruang lingkup bantuan teknis dan manajemen perbankan tersebut meliputi:

- bantuan di bidang sistem prosedur dan teknologi informasi perbankan termasuk bantuan penyediaan fasilitas untuk mengelola atau mengolah data (teknologi sistem informasi) perusahaan asosiasi yang dilakukan oleh Bank; dan

- bantuan di bidang-bidang lain dalam teknis dan manajemen perbankan yang diperlukan dan

diminta oleh perusahaan asosiasi serta disepakati oleh Bank.

Sebagai imbalan dari jasa yang diberikan tersebut, Bank menerima imbalan berupa uang jasa (fee) dari perusahaan asosiasi. Besarnya uang jasa dan cara perhitungan serta pembayarannya disepakati dan ditentukan oleh kedua belah pihak.

Di samping uang jasa tersebut, perusahaan asosiasi wajib membayar semua penggantian biaya-biaya (reimbursement/out of pocket expenses) yang dikeluarkan Bank sehubungan dengan pemberian bantuan kepada perusahaan asosiasi, berupa antara lain biaya konsumsi, akomodasi, transportasi dan tunjangan dan/atau manfaat-manfaat lainnya kepada setiap anggota tim pemberi bantuan menurut paket kompensasi yang ditentukan oleh Bank.

Jumlah imbalan yang diterima Bank atas jasa yang diberikan masing-masing sebesar Rp 798.518 untuk dua bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000, Rp 1.410.725 untuk sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2000 dan Rp 1.524.875 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999.

g. Perjanjian Sewa Menyewa

Pada tanggal 26 Januari 1998, Bank melakukan perjanjian sewa menyewa dengan PT Bahana Dharma Utama (BDU), perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa, untuk bangunan yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 22-23, Jakarta, dengan masa sewa lima tahun mulai tanggal 1 Januari 1998. Sejak disetujui oleh Menteri Kehakiman (sekarang Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia) pada tanggal 13 Desember 1999 atas perubahan pemilikan modal saham Bank (lihat Catatan 20), BDU tidak lagi merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank.

Jumlah beban sewa yang dibebankan pada operasi berjumlah Rp 44.717.568 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999.

h. Asuransi

Sebagian besar aktiva tetap Bank, termasuk gedung, kendaraan, kas, komputer, telepon dan ATM diasuransikan pada PT Asuransi Central Asia (ACA), perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa. Sejak disetujui oleh Menteri Kehakiman (sekarang Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia) pada tanggal 13 Desember 1999 atas perubahan pemilikan modal saham Bank (lihat Catatan 20), ACA tidak lagi merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank.

Dokumen terkait