• Tidak ada hasil yang ditemukan

Writing Speaking

Appendix 7: Transcripts of Interview

Place of Interview : Room I/K15 Sanata Dharma University

Date : 21 December 2006

Interviewee : Puntadewa (HA) Q: Interviewer

A: Interviewee

Q: Bagaimana pandangan awal anda terhadap audio-journal? A: Pertama…tahu metodenya langsung kaget…rumit banget. Q: Apakah pandangan awal tadi berubah setelah mengalami proses? A: Dah tahu metodenya…jadi dah gak rumit lagi….dah tahu caranya. Q: Apakah ada pandangan lainnya?

A: Ya..di balik metode ini,..melatih kerjasama. Listening kok harus pakai record segala…writing juga… saya merasa lebih melatih memanfaatkan waktu di luar jam kuliah.

Q: Jadi… anda menganggap ini sebagai suatu kesempatan belajar?

A: Metode ini? Ya…naknya saya tahu metode baru yang lebih modern..pakai record segala..diajari caranya ngrekam..mixing. Yang kelihatan lagi…melatih kerjasama yang solid dengan kelompok…saling mengingatkan.

Q: Seberapa jauh rasa tanggungjawab anda?

A: Kalau rasa tanggung jawab….ya Cuma saling mengingatkan…ngerjain tugas itu gak bisa mepet-mepet.

Q: Sering mepet-mepet ya?

A: Pertama kali mepet-mepet. Tapi setelah itu, seminggu sebelumnya dah ngonsep mo nulis apa…respons or sharing pribadi.

Q: Bagaimana ada memanfaatkan kreativitas?

A: Sudah mencoba tapi selalu gagal dalam mixingnya. Q: Ada perencanaan terhadap tugas berikutnya?

A: Saya lebih ke kontennya….ya isinya lebih enak didengar ….bermutu tapi nyampeinya sederhana.

Q: Perencanaan waktunya gimana?

A: Sudah terpola sih dalam kelompok. Seminngu sebelum ngumpulin…ndengerin hari jumat…mulai nerapin idenya hari senin, nulisnya hari itu juga…selasa jadi. Ya..sudah jadi.

Q: Ok. Kemudian bagaimana anda memonitor writingnya?

A: Setelah mendengarkan…saya konsep dulu apa yang akan ditulis…kemudian menulis..dibaca kembali… kalau style-nya kedengaran enak…share dengan teman dan dikoreksi.

Q: Jadi anda membaca kembali jurnal respons anda? A: Ya…menghindari pengulangan-pengulangan.

Q: Ok. Itu tadi writingnya. Sekarang…Bagaimana anda memantau progress anda? A: Saya menyimpan hasil recordnya so saya dengerin lagi.

Q: Trus.. mengevaluasinya bagaimana? A: Mendengarkan lagi itu tadi

Q: Sekarang, ceritakan kesulitan-kesulitan yang anda alami?

A: Cari idenya itu tadi karena aku mo sharing pribadi. Pertama kali adalah sarana karena tidak lengkap. Pas pertama kali record agak rumit karena sarana kelompok gak lengkap…harus pinjam sana, pinjam sini. Jadi..masih merasa repot.

A: Ya itu tadi…pinjam teman.

Q: Jadi anda minta bantuan orang lain?

A: Pertama itu….ide sering…mo nulis apa? Kedua koreksi…saling menukar untuk dicek. Ketiga sarana dari dosen…computer untuk merekam.

Q: Bagaimana pentingnya peran kelompok itu?

A: Penting…dalam koreksi…saling mengingatkan…memberi ide…menciptakan mood.

Q: Ok. Terima kasih. Sekarang dalam mendengarkan, apakah anda memperhatikan language inputnya?

A: Kalau saya setiap kata tidak…lihat dari konteks saja. Aku juga niru grammarnya..”you are to….”

Q: Ketika menulis bagaimana?

A: ide, style, organization saya tentukan sendiri. Mencoba memberi kesan rileks…dengan humor gitu.

Q: Ketika merekam bagaimana? A: Mungkin pronunciationnya Q: Hasilnya?

A: Lumayan…masih banyak yang salah.

Q: Sekarang…Biasanya isi jurnal anda tentang apa?

A: Pengalaman pribadi… bisa menentukan gaya bahasanya lebih enak. Q: Menurut anda, apa keunggulan dari audi-jurnal project ini?

A: Belajar untuk memanfaatkan waktu, pengenalan sarana dalam pengerjaan tugas. Q: Kelemahannya apa?

A: Gak ada feedback dari dosen.

Q: Ok. Sekarang kesimpulan umum yang dapat anda tarik apa?

A: Tugas semacam ini saya mendukung. Pertama kali saya memandang ini merepotkan. Memang merepotkan sih tapi banyak manfaatnya.

Place of Interview : Room I/K15 Sanata Dharma University

Date : 21 December 2006

Interviewee : Drupadi (HA)

Q: Bagaimana pandangan awal anda tentang audio journal project?

A: Itu kan belum pernah semester sebelumnya…awalnya sih kaget, mo record gimana caranya, ini gimana caranya. Pokoknya kagetlah. Tapi waktu pak Markus ngasih tahu caranya begini…pelan-pelan jadi bisa.

Q: Ada pandangan lain?

A: Menurutku malah challenging…kan bisa merekan suara sendiri gitu. Q: Ada pandangan lain dalam perjalanan?

A: Aku merasa tertantang tapi merasa berat juga sih. Tapi pinginku membuat yang terbaik gitu. Malah saya kepikiran untuk merekan sendiri. Saya kan suka menulis cerita dan cerita tersebut ingin saya rekam sendiri gitu. Aku piker itu tuh menyenangkan bisa mendengerin suara kita sendiri.

Q: Jadi jurnal kemarin itu jadi stimulus?

A: iya… itu menjadi awal buat saya. Setelah itu, ingin membuat/merekan sendiri cerita seperti di radio gitu.

Q: Sejauh mana rasa tanggung jawab anda dalam tugas ini?

A: Karena itu tugas kuliah jadi saya jalani dengan seneng aja. Selain itu, aku kan juga bisa sharing pengalaman.

A: Enggak..yang pertama tuh lumayan. Yang tengah..gak tahu. Yang terakhir saya rasa yang paling baik.

Q: Sejauh mana anda menggunakan kreativitas? A: Oh..itu.. dikasih background lagu.

Q: Kontennya bagaimana?

A: Ya..dimix dengan pengalaman pribadi dan kata-katanya dibuat macam-macam. Q: Apakah ada rencana untuk tugas berikutnya setelah menyelesaikan tugas minggu

ini?

A: Iya..saya melihat hasil minggu ini..eh…kok suaranya jelek. Jadi tugas berikutnya akan saya tingkatkan.

Q: Bagaimana proses menulis jurnal respon?

A: Saya nyantai kok. Saya nulis di computer. Pertama menanggapi…kemudian pengalaman pribadi, terakhir valuenya apa.

Q: Maksud saya proses penulisannya.

A: Oh… saya nulis acak dulu. Kele,ahan saya kan tidak bisa nulis dengan sistematis. Jadi, kalau nulis sistematis kan mikirnya harus lama. Nah, saya mengeluarin apa yang ada di pikiran dulu. Kalau udah dibaca lagi baru diurutin biar sistematis. Q: Bagaimana anda merencanakan, memantau, dan mengevaluasi tugas ini?

A: Ya..saya lihat aja…dalam menulis kalau masih jelek ya diulangi. Kalau dah bagus ya terus direkam.

Q: Kesulitan apa saja yang anda rasakan?

A: Banyak…. Awalnya kata-kata yang aku tulis dan tidak tahu pronunciation saya cari di kamus dulu. Yang kedua…ehm..vocabnya banyak yang diulang.

Q: Pernah getting “stuck” gitu gak?

A: Belum…kan bisa ngomong apa saja di sini. Q: Sejauh mana bantuan orang lain anda terima?

A: Di kelompok saling membantu…ketika komputer saya rusak saya pinjem MP4nya temenku untuk merekam.

Q: Apakah anda juga membantu anggota kelompok yang lain? A: Iya…misalnya itu pronunciationnya gitu.

Q: Orang lain selain anggota kelompok?

A: Tanya dosen cara mengubah format ke MP3 dan teman-teman asrama grammarnya. Q: Ketika mendengarkan apa yang anda perhatikan?

A: Pronunciationnya …agak aneh seh…ceritanya juga agak mendramatisir. Q: Ketika menulis apa yang anda perhatikan?

A: Seperti tadi…vocabnya terus menggunakan thesaurus biar gak diulang-ulang. Q: Ketika merekamnya apa?

A: Kadang kalau didengerin lagi dan terassa aneh diulang lagi…digaya-gayain. Q: Ok. Biasanya isi jurnal anda tentang apa?

A: Respons, pengalaman pribadi, apa yang bisa saya dapat/ambil. Q: Mengapa anda memilih topik itu?

A: Disesuaikan aja…terbatas pada jurnal tapi saya juga merasa bebas kok menentukan isi jurnalnya.

Q: Menurut anda apa keunggulannya?

A: New way of learning….menggunakan teknologi, merekam suara sendiri, bisa independent, Meningkatkan kePDan saya dalam menulis, pronunciation…pokoke challenging lah.

Place of Interview : Room I/K15 Sanata Dharma University

Date : 21 December 2006

Interviewee : Werkudara (MA)

Q: Bagaimana pandangan awal anda terhadap audio-journal project?

A: Pertama kali saya bingung karena harus mendengarkan jurnal di rumah, menanggapi, menulis, merekam..apaan ini? Ya, itu membuat saya bingung.

Q: Dalam perjalanan?

A: Petama kan bingung dan takut salah…bingung mo ngapa dan trus nanti mengerjakannya bagaimana. Lama-kelamaan karena berlanjut setiap minngu begini-begini jadi terbiasa dan enjoy aja. Terbiasa mendengarkan, menanggapi, dan merekam gitu.

Q: Apakah rasa tanggung jawab dalam diri anda berkembang? A: Ya..minimal saya mengerjakan seluruh tugas itu aja. Q: Sejauh mana anda menggunakan kreativitas?

A: Saya coba gunakana backsound tapi suaranya malah tidak jelas dan pecah. Q: Dalam konten?

A: Kontennya cuma biasa…menanggapi sama cerita pengalaman gitu. Q: Bagaimana?

A: Ya…ketika mendapati tulisan dan saya tidak tahu pengucapannya, saya melihat kamus.

Q: Bagaimana anda merencanakan setiap pengerjaan jurnal?

A: Ehm… Ada rencana tapi sering tidak terlaksana…maksudnya molor gitu. Q: Sekarang ceritakan pengalaman memonitor jurnal response anda?

A: Saya menulis response dalam komputer langsung sehingga kalau ada kesalahan grammar kelihatan. Tapi saya baca lagi setelah selesai.

Q: Apakah anda mengevaluasi pembuatan jurnal ini?

A: Ya..saya mengevaluasi lewat kertas refleksi. Saya bisa melihat perkembangan diri saya juga di situ.

Q: Apa yang dapat anda dapatkan dari prose situ?

A: Saya bisa tahu kesalahan dan jadi tahu diri saya sendiri mungkin. Jadi ngerjain kaya gini kelemahannya seperti ini. Saya melihat perkembangan saya. Saya merasa listening saya meningkat, grammar juga, kemampuan writing kelihatan sekali perkembangannya. Saya juaga merasa kuliah listening semester ini membantu perkembangan bahasa saya semua.

Q: Ada kesulitan dalam mengerjakan?

A: Banyak. Pertama,kesulitan dalam mendengarkan…harus ke tempat teman jauh karena tidak ada computer atau MP4. Merekamnya juga tidak ada fasilitasnya jadi harus pinjam. Kesuliatan karena rasa males juga.

Q: Bagaimana cara mengatasinya?

A: Ya…saya memaksakan diri saya untuk mengerjakan karena bagaimanapun itu adalah tanggungjawab saya.

Q: Pernah “stuck”

A: Pasti pernah…setiap membuat jurnal pasti mengalami. Q: Bagaimana cara mengatasinya?

A: Tidur, diem, mendengerin musik.

Q: Bagaimana anda minta bantuan orang lain?

A: Dalam kelompok, mengoreksi grammar dan pronunciation. Itu aja.. Q: Menurut anda, sejauh mana pentingnya peran kelompok?

Q: Ok. Kembali ke mendengarkan, ketika mendengarkan apakah anda memperhatikan language inputnya?

A: Lebih ke vocab, dictionnya, dan pronunciationnya. Q: Ketika menulis, apakah anda juga memperhatikan?

A: Saya juga memperhatikan. Tapi kelemahan saya itu kan dalam memilih kata-kata yang tepat sehingga terkesan biasa saja. Saya juga merasa lemah dalam menulis sehingga ide-idenya masih kurang teratur.

Q: Lalu isinya tentang apa?

A: Cuma menanggapi dan cerita pengalaman. Q: Ketika merekam apa yang anda perhatikan?

A: Saya lebih memperhatikan pronounciationnya aja. Aksennya kurang saya perhatikan.

Q: Biasanya isi jurnal anda tentang apa?

A: Komentar dan pengalaman yang berhubungan dengan jurnal saja. Q: Jadi diberi kebebasan berekspresi?

A: Pertama saya piker Cuma disuruh menanggapi saja. Jadi saya Cuma menangggapi saja. Eh..akhirnya saya tahu kalau boleh mencantumkan pengalaman.

Q: Menurut anda apa keuntungan dari audio-journal project ini?

A: Tahu teknologi dan kegunaanya dalam belajar bahasa inggris. Bisa didengarkan di rumah dan kemampuan listening saya bertambah.

Q: Kelemahannya apa? A: Relatif mahal

Place of Interview : Room I/K15 Sanata Dharma University

Date : 22 December 2006

Interviewee : Arimbi (MA)

Q: Ketika pertama kali diberi tugas ini, apa yang terlintas dalam pikiran anda?

A: Kalau awal-awal sih…aku ngiranya..ih..apaan nih..kayak kurang pekerjaan. Kayaknya itu susah gitu…ngiranya sih bener-bener buat jurnal serius…pokoknya susahlah.

Q: Dalam perjalanan bagaimana?

A: Ternyata gak juga..ternyata setelah dijalanai biasa saja…mengalir saja.

Q: Ok. Trus…sejauh mana anda merasa bertanggung jawab terhadap tugas tersebut? A: Kalau aku sih…tanggung jawab aku timbulkan dari dalam diriku dan buat anggota

kelompokku untuk mengerjakan yang terbaik…sebaik mungkin bagaimana pun keadaanku waktu itu. So, aku berusaha…apa ya…mencari temen untuk merekam dengan software yang bagus gitu.

Q: Ok. Sekarang tolong ceritakan bagaimana anda menggunakan kreativitas anda? A: Maksudnya?

Q: Pakai musik atau gimana gitu…

A: Oh…ya..ya.. waktu pakai musik aku pingin sih kayak di radio-radio…ada back soundnya gitu kan…ya dah…apa lagi ya? Cara ngomongku juga sok-sokana kayak di radio-radio itu.

Q: Jadi lebih ke pronounciationnya ya?

A: Ya…kalau aku sih lebih ke moodnya. Jadi pembukannya dan penutupnya itu dibuat yang “jreng” gitu.

Q: Ada yang lain?

A: Kalau aku sih aku titik beratkan pada pengalamanku. So, aku pakai bahasa yang simple gitu, bukan bahasa yang ilmiah. Suka sih pakai bahasa yang tinggi kalau

berpidato gitu. Tapi kalau ini aku ingin pakai bahasa yang kreatif aja…beda dengan yang lain.

Q: Apakah anda selalu berpikiran untuk mecapai yang terbaik?

A: Iya…dari awal aku pingin membuat kualitas jurnal yang bagus tapi di tengah-tengah ada kendala…who knows gitu…ya..kualitasnya sepertinya menurun.

Q: Apakah anda punya perencanaan untuk mengerjakan setiap jurnal?

A: Perencanaan sih punya…ya yang ditulis di kertas refleksi itu. Untuk waktu…ya..paling sabtu menulis….mentok-mentoknya senin rekaman…kumpul bareng gitu…tapi biasanya minggu.

Q: Apakah anda juga memonitor dan mengevaluasi hasil kerja anda?

A: Iya…melihat lagi…salah tulis…kok kayaknya tulisan atau kata-katanya jelek….kalimatnya gak banyak…

Q: Apa dampak evaluasi itu ke jurnal berikutnya?

A: Ketika melakukan evaluasi itu kita tahu kesalahan… yang ke depan bisa berubah…atau gak dipakai lagi.

Q: Ok..sekarang ceritakan kesulitan-kesulitan yang anda alami?

A: Kesibukan…jadi kadang kalau sedang sibuk tak punya inspirasi. Bingung mo nulis apa. Pikirannya dah capek…atmospherenya dah panas gitu. Tapi gimana lagi…yang namanya tugas kan harus professional. So, aku kan gak boleh memanjakan kecapekanku. Berusaha melakukan yang terbaiklah…

Q: Kesulitan lain?

A: Kadang tuh kehabisan kata-kata sih… aku juga merasa ada kalimat yang aku ulang-ulang dari jurnal 1-6.

Q: Saya tertarik dengan profesionalitas yang anda katakan tadi. Apakah itu juga sebagai self-support dalam tugas ini?

A: iyalah… jadi kan bagaimanapun juga “aku harus professional” itu prinsipku. Jujur…bukannya aku sombong…aku dah berlatih keprofesionalitas itu sejak aku SMA. Apapun yang aku hadapi…BT…tidak boleh aku bawa ke tugas. Biasanya orang yang tidak punya kegiatan selalu berpikir…kalau males ya males… jadi gak pernah berpikir…aku harus begini begitu.

Q: Ok..sekarang tolong ceritakan sejauh mana anda minta bantuan orang lain... terutama anggota kelompok.

A: Sebenarnya saling membantu…gak berlebihan sih..Cuma hal-hal yang kecil…ya tanya vocab, mengoreksi grammar, pronunciation… Jadi gak terlalu ribet gitu. Q: Pernah sharing ide?

A: Iya…kadang kan ada temen yang yang gak punya ide, yang lain ngasih masukan. Tentang backsoundnya juga…kamu tuh cocoknya pakai lagu ini…ceritamu kan baru sedih. Ya…semacam saran-saran gitulah.

Q: Ok…sekarang apakah anda dalam mendengarkan punya perhatian khusus dalam bahasanya:

A: Kalau aku sih merasa kata-katanya masih simple. Tapi…ada beberapa juga pronunciationnya agak aneh “mendhok”…kadang juga hiperbolis gitu.

Q: Kalau ada kata yang tidak tahu gimana? A: Biasanya sih tanya teman.

Q: Ok..sekarang ketika menulis bagaimana anda memberi perhatian pada bahasanya? A: Ya itu tadi…cari kata-kata yang sederhana…mudah didengar.

Q: Kalau waktu merekam?

A: Kalau merekam kan takut…udah banyak yang direkam terus salah. Jadi, kalau merekama itu gak dibaca semua dulu…satu paragraph berhenti lalu paragraph berikutnya. Jadi, sedikit-sedikit baru digabungin. Karena apa…kalau membaca satu folio penuh kalimat-kalimat akhir itu pasti dah capek..lemes. JAdi gak imbang awalnya semangat…akhir-akhir jadi capek…kan jelek banget gitu.

Q: Ok..biasanya isi jurnal anda tentang apa? A: Tentang pengalaman

Q: Merespons atau menceritakan pengalaman?

A: Kalau aku menceritaiin pengalamanku…aku dapat banyak inspirasi…kalau aku dapat tema gitu ya…oh…aku punya pengalaman gini…mengalir gitu nulisnya..ceritanya. Tapi kalau aku cerita fakta yang belum pernah aku alami gitu…jadinya kacau. Kalu aku alami kan enak ceritanya…bisa juga sharing ma temen…narsis….

Q: Sekarang menurut anda apa keunggulan tugas ini?

A: Mengembangkan bidang-bidang tadi itu ya…listening, writing, speaking. Memang sistem ini beda…baguslah. Trus, melatih kerjasama…lat bertanggungjawab juga. Q: Kelemahannya apa?

A: Membuat bosen sih kadang…tapi itu kan dari aku sendiri. Q: Ada usulan?

A: Mungkin cari native speaker yang ngomong, bukan dosennya sendiri. Kan bosen…..

Place of Interview : Room I/K15 Sanata Dharma University

Date : 21 December 2006

Interviewee : Arjuna (LA)

Q: Saya pingin tahu tentang pengerjaan audio journal. Bagaimana pandangan awal terhadap audio journal project ini?

A: Pandangan awal saya tentang audio jornal saya merasa males….mengapa sih harus berbuat segini….tidak terlalu tertarik dan terasa berat. Saya juga berpikir…mengapa kok tidak tugas yang lain saja.

Q: Bagaimana pandangan itu mempengaruhi pengerjaan audio journal anda di minggu-minggu berikutnya?

A: Pada awalnya seperti yang saya saya ceritakan tadi…males..tetapi itu kesempatan yang baru bagi saya so saya harus gunakan. Dan, ternyata..membantu saya dalam listening. Bagi saya listening itu pelajaran yang paling sulit.

Q: Tadi anda mengatakan itu sebagai sebuah kesempatan. Kesempatan untuk apa? A: Sebelumnya saya kan belum pernah mengalaminya. Jadi itu sebagai suatu cara

belajar yang baru.

Q: Oh ya… perubahan itu terjadinya kapan?

A: Ehm….Awalnya saya tidak berpikir sebagai sesuatu yang baru. Tapi pada pembuatan jurnal ke-3 saya baru merasakannya.

Q: Jadi…awalnya belum sadar gitu? Baru jurnal ke-3? A: Ya.

Q: Lalu dari pengalaman itu apakah anda merasakan perubahan rasa tanggunagjawab anda?

A: Iya… pada awalnya saya takut salah dan baru pada jurnal ke 3 saya bisa enjoy bisa berekspresi…rasa takutnya hilang gitu. Awalnya saya juga gak serius tapi pada jurnal ke 3 mulai serius.

Q: Ada wujud rasa tanggungjawab yang lain?

A: Ya…saya mengerjakannya sebelum hari rabu..kan hari rabu harus dikumpul. Q: Apakah anda punya target sendiri dalam liatening III ini?

A: Jujur… saya merasa kurang puas dengan listening –listening sebelumnya dan takut di kelas listening. Jadi ini jadi target saya cuma lebih baik gitu..

Q: Oh ya.. saya tertarik tertarik dengan ketakutan anda terhadap listening. Ketakutan karena apa to?

A: Aku paling takut pas ujian..gak bisa mendengarkan dengan jelas. Lagian belum bisa mendengarkan sudah dihentikan rekamannya.

Q: Ok..apakah ketakutan itu dapat dikuarangi dengan bantuan MP3 yang memungkinkan untuk didengarkan kapan saja..tidak terbatas pada kelas gitu?

A: Iya..contohnya kemarin..saya mendengarkan berulang-ulang dan akhirnya bisa paham.

Q: Ok. Sekarang sejauh mana anda menggunakan kreativitas dalam jurnal anda? A: Pertama…jurnal saya hanya menanggapi jurnal yang direkam itu. Tapi..mulai jurnal

ke 2-6 saya bercerita pengalaman saya sendiri. Q: Jadi kreativitasnya lebih pada konten?

A: Iya

Q: Secara teknis gimana? A: ehm…gak ada kayaknya

Q: Apakah punya planning ke depan setelah menyelesaikan satu jurnal? A: Ya… memperbaiki writing dan grammar saya.

Q: Ok. Sekarang tolong ceritakan prosesnya mendengarkan?

A: Saya mendengarkan 2x sambil membuat coret-coretan samapai benar-benar paham. Q: Jika anda menemukan kata sulit, apakah anda coba mencarinya di kamus?

A: Tidak…saya coba aja tebak artinya Q: Jadi…lihat kontek kalimatnya?

A: Sebernarnya kan dari judulnya dah tahu isinya. Jadi..saya hanya mendengarkan judulnya dah bisa nebak isi keseluruhannya. Yang lain kan hanya detailnya aja. Q: Ok. Ketika mendengarkan judul itu apa yang ada di pikiran anda?

A: Ya bayangan itu. Kalau judulnya tentang anak jalanan ya…ada bayangan tentang anak jalananan.

Q: Sekarang tolong ceritakan proses penulisan jurnalnya?

A: Saya bikin konsep, coret-coretan….saya baca lagi….kok ada yang kurang jadi saya tambah lagi.

Q: Diedit gak?

A: Ngeditnya pas ngetik. Jadi pas ngetik itu juga sekalian melihat keseluruhan lagi. Q: Apakah anda memperhatikan bahasa anda di dalam tulisan anda?

A: Pasti itu…. Meskipun banyak yang salah…kadang kata-katnaya juga kurang pas. Tapi saya merasa selama ini writing skill saya berkembang kok.

Q: Ketika merekam gimana?

A: Ya saya memperhatikannya. Saya merasa pronunciation saya jelek…speaking saya juga kurang lancar. Jadi ketika rekaman itu saya dengarkan lagi dan merasa kurang puas sehingga saya ulangi lagi biar lebih baik.

Q: Kalau anda tidak tahu pronunciationnya?

A: Saya lihat “kitab suci” kamus oxford. Meskipun masih kedengaran jawa medhok. Q: Kemudian, bagaimana anda mengevaluasi jurnal anda?

A: Jujur..saya tidak memikirkannya…saya buat nyantai aja…kalau saya pingin nulis ini ya ini…gak tahu ini lebih baik dari yang kemarin atau tidak.

Q: Ok kemudian, saya ingin tahu bagaimana anda minta bantuan dari teman sekelompok?

A: Paling cuma Tanya kontentnya…kamu tentang apa? So, dapat gambaran gitu. Q: Dapat feedback dari kelompok?

A: Pernah tapi jarang…tentang grammarnya. Q: Minta koreksi/klarifikasi?

A: Gak pernah

Q: Menurut anda, peran kelompok itu bagaimana?

A: Sangat mendukung…membantu dalam merekam…ajang berbagi pendapat sehingga lebih akrab.

Q: Sekarang….saya mau tanya…biasanya isi jurnal tentang apa?

A: Awalnya saya hanya menangggapi saja tetapi setelah pertengahan saya sharing pengalaman saja.

Q: Mengapa anda memilih untuk sharing?

A: Jujur..saya tuh seneng kalau cerita-cerita…jadi seneng kalau mengungkapkan cerita. Q: Jadi diberi kebebasan untuk berekspresi?

A: Ya..pertama belum tahu…ternyata bebas berekspresi Q: Keunggulannya apa?

A: Keunggulannya…kita lebih biasa…jadi di luar kampus kita terbiasa dengan bahasa inggris.

Q: Kelemahannya apa?

A: Membosankan, butuh alat banyak. Q: Apa yang anda dapatkan dari tugas ini?

A: Ya..itu…listening bukan pelajaran yang mudah. Dibutuhkan ketenangan konsentrasi

Dokumen terkait