• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. KEBIJAKAN PENDAPATAN. BELANJA DAN PEMBIAYAAN

4.1. Pendapatan Daerah

4.1.2. Target Pendapatan Daerah

4.1.2.2. Pendapatan Transfer

4.1.2.2.2. Transfer Antar Daerah

Tabel IV-7

Target Pendapatan Dari Pendapatan Transfer Antar Daerah di Tahun 2021

NO URAIAN JUMLAH (Rp)

A Pendapatan Bagi Hasil Dari Provinsi 631,370,000,000 Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor 260,000,000,000 Bagi Hasil Bea Balik Nama KB 156,000,000,000 Bagi Hasil Pajak Bahan Bakar KB 140,000,000,000 Bagi Hasil Pajak Air Permukaan 370,000,000 Bagi Hasil Pajak Rokok 75,000,000,000 B Bantuan Keuangan

-JUMLAH 631,370,000,000

4.1.2.3 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah dalam dokumen KUA ini berasal dari Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi. Bantuan Keuangan dari Provinsi Jawa Tengah belum dimasukkan dalam KUA karena belum terdapat penetapan alokasi untuk Tahun Anggaran 2021.Di tahun 2021. target dari pos ini adalah sebesar Rp.131.312.629.040.yang terdiri dari:

Tabel IV-8

Target Pendapatan Dari Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Tahun 2021

NO URAIAN JUMLAH (Rp)

1 Pendapatan Hibah

-2 Dana Darurat

-3 Lain-lain Pendapatan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan

131.312.629.040

JUMLAH 131.312.629.040

4.1.3 Strategi Pencapaian Target Pendapatan

Upaya-upaya untuk mencapai target pendapatan daerah pada tahun 2021 dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut:

1. Meningkatkan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan sesuai kewenangan dengan memerhatikan potensi yang ada dengan tetap mendasarkan kepada aspek pelayanan, keadilan, serta kepentingan umum antara lain melalui peningkatan pelayanan pajak dan retribusi dengan memanfaatkan teknologi informasi (e-tax);

2. Meningkatkan law enforcement dalam penegakan perda pajak dan retribusi daerah bekerja sama dengan aparat penegak hukum;

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan melalui penyediaan sarana dan prasarana untuk memudahkan masyarakat dalam membayarkan kewajibannya kepada Pemerintah Kota Semarang. baik melalui media konvensional maupun media berbasis daring (online);

4. Meningkatkan kapasitas dan integritas aparatur pemungut pajak dan retribusi;

5. Menyederhanakan sistem prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah yang cepat. sederhana. mudah dan akuntabel;

6. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan pendapatan daerah untuk terciptanya efektifitas dan efisiensi yang diikuti dengan peningkatan kualitas. kemudahan. ketepatan dan kecepatan pelayanan;

7. Meningkatkan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat dan wajib pajak/retribusi untuk memenuhi kewajibannya membayar pajak dan retribusi daerah sesuai ketentuan yang berlaku;

8. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi untuk meningkatkan pendapatan yang berasal dari Dana Perimbangan maupun Bantuan Keuangan Provinsi;

9. Meningkatkan pengelolaan. pemanfaatan dan pengamanan aset daerah;

10. Meningkatkan kinerja manajemen bisnis BUMD (terutama BUMD yang profit oriented) sesuai dengan Rencana Bisnis Anggaran untuk berkontribusi terhadap pendapatan Pemerintah Kota Semarang.

4.2 Belanja Daerah

4.2.1 Kebijakan Umum Belanja Daerah

Belanja daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. belanja daerah digunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan daerah dan pelaksanaan tugas organisasi yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan serta harus memiliki dasar hukum yang melandasinya. Struktur Belanja Daerah disusun dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Kebijakan belanja daerah pada Tahun 2021 diarahkan pada:

1. Belanja daerah disusun berdasarkan prioritas pembangunan tahun 2021 yang tercantum dalam RKPD Tahun 2021 yang merupakan penjabaran dari RPJMD Tahun 2016-2021 dengan memperhatikan dukungan terhadap target pencapaian prioritas pembangunan nasional tahun 2021 sesuai dengan kewenangan daerah.

2. Belanja daerah disusun dengan memperhatikan target pencapaian RPJMD Tahun 2016-2021. dengan upaya untuk meningkatkan belanja langsung yang berdampak langsung kepada peningkatan kesejahteraan masyrakat serta penyelesaian permasalahan perkotaan yang ada.

3. Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi kepada pencapaian indikator kinerja yang direncanakan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran.

4. Belanja daerah diarahkan agar lebih fokus terhadapkegiatan yang berorientasi produktif dan memiliki manfaat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pelayanan publik. pertumbuhan ekonomi daerah.

5. Dana DAK yang telah disalurkan oleh Pemerintah kepada Pemerintah Kota Semarang dan belum seluruhnya digunakan atau dihabiskan akan dianggarkan kembali dalam APBD Tahun Anggaran 2022 dengan ketentuan sebagai berikut:

✓ Apabila target kinerja kegiatan DAK sudah tercapai. sisa DAK dimaksud dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2022 untuk menambah volume/target capaian program dan kegiatan pada bidang DAK yang sama dan/atau untuk mendanai kegiatan pada bidang DAK tertentu sesuai prioritas nasional dengan menggunakan petunjuk teknis tahun anggaran sebelumnya atau petunjuk teknis Tahun Anggaran 2021.

✓ Apabila target kinerja kegiatan DAK belum tercapai. sisa DAK dimaksud dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2021 untuk mendanai kegiatan yang sesuai pada bidang DAK yang sama sesuai prioritas nasional dengan menggunakan petunjuk teknis yang berlaku sesuai ketentuan.

6. Dana yang berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dan Bantuan Keuangan Provinsi yang telah disalurkan oleh Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Kota Semarang dan belum seluruhnya digunakan atau dihabiskan akan dianggarkan kembali dalam APBD Tahun Anggaran 2022.

Rencana total belanja daerah Kota Semarang di Tahun 2021 adalah sebesar Rp. 4.803.930.609.040.- yang terdiri dari belanja operasi sebesar Rp.3.777.607.278.375.-, belanja modal sebesar Rp. 976.323.330.665, dan belanja tidak terduga sebesar Rp.50.000.000.000,- dengan perincian sebagai berikut:

Tabel IV-9

Rencana Belanja Daerah Tahun 2021

NO URAIAN JUMLAH (Rp)

1 Belanja Operasi 3,777,607,278,375

a. Belanja Pegawai 1,532,049,605,287

b. Belanja Barang dan Jasa 2,022,850,645,588

c. Belanja Bunga 300,000,000

d. Belanja Subsidi

-e. Belanja Hibah 219,125,027,500

f. Belanja Bantuan Sosial 3,282,000,000

2 Belanja Modal 976,323,330,665

a. Belanja Modal Tanah 146,732,978,358

b. Belanja Peralatan dan Mesin 173,610,901,299 c. Belanja Gedung dan Bangunan 292,295,189,812 d. Belanja Jalan, Jaringan, dan Irigasi 360,963,592,318 e. Belanja Aset Tetap Lainnya 2,720,668,878 3 Belanja Tidak Terduga 50,000,000,000 4 Belanja Transfer

-JUMLAH 4,803,930,609,040

Sumber: BPKAD. 2020

4.2.2 Kebijakan Belanja Operasi meliputi Belanja Pegawai, Barang dan Jasa, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial

Belanja Operasi merupakan anggaran belanja untuk Kegiatan sehari-hari Pemerintah Daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Kelompok belanja operasi terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja bunga, belanja subsidi, Belanja hibah, dan belanja bantuan sosial. Kebijakan untuk belanja operasi di tahun 2021 diarahkan pada hal-hal sebagai berikut:

1. Penganggaran untuk gaji Pegawai Aparatur Sipil Negara dianggarkan dengan berpedoman pada ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah

tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil. Di tahun 2021 belanja gaji PNSD disusun dengan mengantisipasi accress dan kenaikan gaji pokok / tunjangan-tunjangan serta pemberian gaji ketiga belas dan gaji keempat belas. disamping itu juga penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan pengangkatan calon PNSD sesuai formasi pegawai yang dibutuhkan di tahun 2020;

2. Penganggaran untuk belanja pegawai dan tunjangan Pimpinan dan Anggota DPRD mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2018 tentang hak keuangan dan administratif pimpinan dan anggota DPRD;

3. Anggaran untuk Tunjangan Perbaikan Penghasilan di tahun 2020 direncanakan dengan berpedoman pada ketetapan tentang tambahan penghasilan bagi PNS dan CPNS di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. TPP ini diberikan kepada PNS dengan memperhatikan kinerja pegawai yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Pemberian TPP ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja PNS;

4. Penganggaran insentif pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah menjadi salah satu komponen penunjang sesuai peraturan perundang-undangan diperhitungkan sebagai salah satu unsur perhitungan Tambahan Penghasilan berdasarkan pertimbangan objektif lainnya dengan mempedomani Peraturan Pemerintah nomor 69 tahun 2010 tentang tata cara pemberian dan pemanfaatan insentif pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah.

5. Penganggaran belanja hibah dan bantuan sosial dilaksanakan berdasarkan Peraturan Walikota Kota Semarang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penganggaran. Pelaksanaan dan Penatausahaan. Pertanggungjawaban dan Pelaporan Serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Semarang Nomor 38 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Kota Semarang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penganggaran. Pelaksanaan dan Penatausahaan.

Pertanggungjawaban dan Pelaporan Serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Penganggaran hibah dan bansos di tahun 2020 dilaksanakan dengan mempertimbangkan juga ketentuan dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Permendagri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Selanjutnya. penganggaran belanja hibah juga berupa pemberian bantuan keuangan kepada partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana maksud Penjelasan Pasal 62 ayat (1)

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Besaran penganggaran bantuan keuangan kepada partai politik dimaksud berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik. sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan.

Penganggaran Dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah dan Tertib Administrasi Pengajuan. Penyaluran dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan. Penganggaran Dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah dan Tertib Administrasi Pengajuan. Penyaluran dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik. Daftar calon penerima hibah dan bantuan sosial tahun 2021 adalah sebagai berikut:

Tabel IV-10

Daftar Calon Penerima Hibah dan Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2021

NO PENERIMA JUMLAH (Rupiah)

HIBAH BANSOS KET

SMP/Mts Swasta 4.644.000.000 14. SDIT Al Mawaddah 250.000.000 15. SMP Purnama 2

Semarang 35.000.000

16. Rehab SD

Islamadina 150.000.000

NO PENERIMA JUMLAH (Rupiah)

Pandanaran 100.000.000

26. SMP Yohanes XXIII 40.000.000

NO PENERIMA JUMLAH (Rupiah)

48. Akademi Sekretaris

Marsudirini 200.000.000

49. Fasilitasi proposal pendaftaran tanah

Miskin SMA/SMK 360.000.000

62. Beasiswa Warga Miskin SMP/MTs

900.000.000 JUMLAH 219.125.027.500 3.282.000.000

4.2.3 Kebijakan Pembangunan Daerah dan Prioritas Pembangunan Daerah Yang Disusun Secara Terintegrasi Dengan Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional Yang Akan Dilaksanakan di Daerah

Belanja Daerah tahun 2021 disusun dengan memperhatikan RPJMD 2016-2021 dan mempedomani RKPD Tahun 2016-2021. Belanja Daerah Tahun 2016-2021 disusun berdasarkan Perangkat Daerah sesuai dengan Perda No. 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Semarang. Selain itu, belanja daerah juga disusun dalam rangka mendukung kebijakan dan prioritas pembangunan Pemerintah Pusat yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2021 yang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan tematik, holistic, integratif dan spasial serta kebijakan anggaran belanja berdasarkan money follow program dan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021. Sinkronisasi dilakukan melalui proses komunikasi. konsultasi. dan koordinasi dengan pemangku kepentingan, Kementerian dan SKPD terkait di Provinsi dengan mengedepankan sinergitas pelaksanaan pembangunan nasional melalui pengintegrasian prioritas progam dan prioritas kegiatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan.

4.3 Belanja Modal

Belanja Modal berfokus kepada Pembangunan Infrastruktur Kota yang tangguh, produktif dan berkalanjutan yang terdiri dari:

1. Pembangunan Sarana dan Prasarana Strategis Perkotaan

2. Pemeliharaan jalan terutama yang mendukung akses ekonomi dengan mengutamakan pelaksanaanya melalui mekanisme padat karya produktif 3. Peningkatan ketersediaan dokumen perencanaan Tata Ruang

4. Peningkatan penggunaan transportasi publik dengan tetap memprioritaskan protokol kesehatan

5. Penurunan luasan kawasan kumuh

6. Peningkatan kualitas Lingkungan Permukiman

7. Peningkatan sarana dan prasarana pengendalian banjir

8. Peningkatan kesiapsiagaan Masyarakat dalam menghadapi bencana, termasuk untuk menghadapi bencana non alam

9. Pengembangan fungsi ruang terbuka

4.4 Belanja Tidak Terduga

Belanja tidak terduga merupakan pengeluaran anggaran atas beban APBD untuk keadaan darurat termasuk keperluan mendesak serta pengembalian atas kelebihan pembayaran atas penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya.

Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi Tahun Anggaran 2019 dan kemungkinan adanya

kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya. di luar kendali dan pengaruh pemerintah daerah. serta amanat peraturan perundang-undangan.

4.5 Pembiayaan Daerah

Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali. baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan muncul dalam struktur APBD sebagai akibat penerapan surplus/defisit anggaran.

Pembiayaan untuk menutup defisit anggaran disebut sebagai penerimaan pembiayaan. sedang pembiayaan yang dilakukan untuk memanfaatkan surplus disebut pengeluaran pembiayaan. Sehingga penyusunan anggaran pembiayaan daerah akan dipengaruhi oleh kondisi surplus/defisit anggaran. Target pendapatan daerah pada tahun 2021 adalah sebesar Rp. 4.709.656.605.040.- dan belanja daerah sebesar Rp. 4.803.930.609.040.- sehingga terjadi DEFISIT sebesar Rp.94.274.004.000.-. Untuk mencapai anggaran yang berimbang. maka defisit anggaran akan ditutup dari surplus pembiayaan daerah.

4.5.1 Kebijakan Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan pembiayaan daerah pada tahun anggaran 2020 direncanakan akan berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran daerah (SilPA). SiLPA di tahun anggaran 2020 diperkirakan sebesar Rp. 183.036.004.000. Penganggaran SiLPA Tahun Anggaran 2021 didasarkan pada:

• Penghitungan SiLPA mengikat. yaitu SiLPA kegiatan yang telah ditentukan peruntukkannya di tahun anggaran 2020 dan harus dianggarkan kembali;

• Perkiraan penyesuaian pendapatan daerah di tahun anggaran 2020;

• Perkiraan efisiensi dan belanja yang tidak terserap sampai dengan akhir tahun anggaran 2020.

4.5.2 Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran berkenaan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Kebijakan pengeluaran pembiayaan dilaksanakan dengan tujuan tertentu sehingga terdapat keseimbangan antara pendapatan dan belanja daerah.

Untuk tahun anggaran 2021. pengeluaran pembiayaan direncanakan sebesar Rp.88.762.000 yang dipergunakan untuk penyertaan modal daerah sebesar Rp.84.762.000.000,- dan Dana Bergulir kepada masyarakat sebesar Rp.4.000.000.000,-. Berikut adalah rinciannya:

Tabel IV-11

Target Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan

NO URAIAN JUMLAH (Rp)

1 Penerimaan Pembiayaan 183,036,004,000

Sisa lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran

sebelumnya (SiLPA) 183,036,004,000

2 Pengeluaran Pembiayaan 88,762,000,000 Penyertaan Modal Daerah 84,762,000,000 PT. Bhumi Pandanaran Sejahtera 5,000,000,000

PDAM Tirta Moedal 52,412,000,000

PD BPR Bank Pasar 2,500,000,000

PD BPR BKK 3,850,000,000

PT Taman Satwa 5,000,000,000

Bank Jateng 16,000,000,000

Pemberian Pinjaman-Dana Bergulir kepada Masyarakat

4,000,000,000

Pengeluaran Pembiayaan Lainnya sesuai dengan

Ketentuan Peraturan Perundang-undangan 4,000,000,000

PEMBIAYAAN NETTO 94,274,004,000

Dari uraian penerimaan dan pengeluaran pembiayaan tersebut di atas. maka pada tahun 2021 terdapat surplus pembiayaan netto sebesar Rp. 94.274.004.000.

Surplus pembiayaan ini selanjutnya dipergunakan untuk menutup defisit belanja daerah sebesar Rp. 94.274.004.000.

BAB V PENUTUP

Dokumen Kebijakan Umum APBD (KUA) disusun dengan mempedomani Peraturan Walikota Nomor 46 Tahun 2020 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Semarang Tahun 2021 dan memerhatikan Perubahan RPJMD Tahun 2016-2021 dengan didukung oleh dokumen-dokumen perencanaan terkait serta hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan Kota Semarang tahun sebelumnya.

KUA Tahun 2021 yang telah disepakati antara Walikota dengan DPRD ini selanjutnya menjadi dasar untuk penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) serta Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kota Semarang (APBD) Tahun Anggaran 2021. KUA dan PPAS kemudian menjadi pedoman Perangkat Daerah dalam menyusun rencana kerja dan anggaran Perangkat Daerah.

Semarang, 16 September 2020

WALIKOTA SEMARANG

PIMPINAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SEMARANG

Selaku. Selaku.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

H. HENDRAR PRIHADI, SE. MM KADARLUSMAN, SE KETUA

MUALIM, S.Pd. MM WAKIL KETUA

H. MUHAMMAD AFIF, Lc WAKIL KETUA

WAHYOE WINARTO WAKIL KETUA

Dokumen terkait