• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama Ustad : Abdul Wahid Silitonga

Kegiatan : Memperingati Hari Besar Agama Islam

Tema : Memperingati Hari Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW (27 Rajab 1436 Hijriyah) dan Menyambut Datangnya Bulan Suci Puasa Ramadhan 1436 Hijriyah / 2015 Masehi

Lokasi : MASJID NURUL TUFAIL KHATIJAH

Jl. Garu IV Lk. IV No. 140 Kel. Harjosari I Kec. Medan Amplas - Medan

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=6vKpBy74DDc diakses Tuesday, November 03, 2015, 1:59:47 AM

Bukan kacang sembarang kacang, kacang dibawa ke kota Medan, datang bukan sembarang datang, kita datang melaksanakan Isra Miraj dan menyambut bulan suci Ramadhan. Ada pantun khusus untuk anak-anak ustad ini, ada pantun untuk anak-anak, nenek-nenek memotong rumput, rumput dipotong sambil makan, kepada anak-anak ustad semua jangan ribut ketika ustad ceramah, tolong dengarkan. Patenkan ?

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. (berbicara dalam bahasa batak) Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Membaca Doa, Syahadat, Shalawat.

(Membaca ayat) itu versi melayu, versi upin ipin, boleh pak ustad? itu irama bagaimanapun bacaan Al Quran kalau dilantunkan dengan irama-irama yang bagus Insya Allah marasuk dalam hati, bapak ibu yang sudah pernah ke Mekah Madinah, di Mekah itu memiliki ciri khasnya, di Madinah juga begitu. Kalau di Madinah: Bismillahirahmanirahin (dengan irama) itu di Madinah agak lembut, pas baca ayat (melantunkan ayat Al Quran) itu di Madinah kalau di Mekah agak tinggi sedikit: Allahu Akbar Allahu Akbar (dengan irama yang berbeda) nah itu di Mekah. Bapak ibu yang sudah pernah ke Mekah itu kalau bulan Ramadhan satu juz satu malam itu gak terasa itu ya kan. Pulanglah kawani dari Mekah, pulang ke Jawa ternyata bapak ini orang Jawa “Bismillahirahmanirahim” (dengan irama Jawa) bapak ibu kemarin kalau dia Qori, kalau dia Qori tidak boleh ini tapi kalau dia orang tua-tua dulu tidak pernah belajar Al Quran pande pun begitu Alhamdu...lillah, jangan salahkan itu, kalau orang tua yang tidak pande baca Al Quran “Arohmanirahim” ini terbawa-bawa, logat ini sebenarnya logat langgam Jawa kalau dia Qori seperti ustad tadi dibawa-bawa begitu, hah itu kurang asli itu. Ini terbawa-bawa karena orang tua-tua dulu gak ada belajar Al Quran. Apa maknanya disini, ini maknanya siapapun kita, latar belakang apapun kita, status

apapun kita sama dihadapan Allah SWT, yang membedakan kita hanya taqwa, tengok dalam Al Quran hai manusia kami ciptakan kalian satu laki-laki dan satu perempuan dan kami jadikan kalian bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk apa ? “lita‟arafu” supaya kalian saling kenal, saya orang Jawa pasti memiliki kekurangan, saya orang Batak pasti memiliki kekurangan, saya orang Melayu pasti memiliki kekurangan, saya orang Arab pasti memiliki kekurangan, jangan lihat kekurangan saudaramu tapi lihatlah kelebihannya, Insya Allah kita semua Allah akan berikan rahmat, amin ya rabbal alamin. Masya Allah.

Yang sama-sama kita hormati Pak Camat, Pak Ketua Darwin Lubis, tulang, semua yang hadir pada malam hari ini terutama yang saya cintai, istri saya, ya istri saya saya bawa kemana-mana dan Alhamdulillah setelah pulang ceramah sampai dihotel, itu mengkusuk, kusuk full body, asisten pribadi, ibu-ibu majelis taklim, orang-orang tua kami yang hadir semoga yang hadir ini semua Allah SWT berikan keberkahan, anak-anak menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah, yang punya hutang Allah lunaskan hutang-hutangnya, kencang kali aminnya, Subhanallah.

Ustad akan ceramah dengan tiga macam tapi pilih salah satu gaya saja dari tiga ini. Ada tiga macam ceramah ustad, pilih salah satu diantara yang tiga, pertama ceramah marah-marah, yang kedua ceramah sedih, yang ketiga ceramah lucu, yang mana yang mau bapak ibu inginkan, musyawarah musyawarah dulu. Ibu-ibu sebelah sini? tiga-tiganya? bapak-bapak? tiga-tiganya juga?, satu macam itu dua jam kalau tiga macam enam jam, kuat bapak ibu? bapak ibu yang puas saya lemas, ha siapa yang kuat enam jam ceramah, pokoknya saya ceramah sampai selesai, setuju? Bapak ibu yang mulia, orang tua-tua kami yang kami muliakan, kita berjanji ustad ceramah itu ada tiga hal yang tidak boleh dilakukan jamaah ketika ustad ceramah, kalau salah satu ustad tengok ada jamaah melakukan ini ustad langsung pulang bilang sama ketua ayo ke hotel lah pulang. Tiga ini tidak boleh jamaah melakukannya, yang pertama jamaah tidak boleh menengok-nengok jam, ini pantang pantang ini, sikit-sikit tengok jam sikit-sikit tengok jam itu seolah-olah mengatakan sudalah itu ustad tengoklah jam itu ha, ini menganggu konsentrasi, setuju ini? yang kedua jamaah tidak boleh batuk yang disengaja ya, ini tidak boleh ini, kalau sakit ustad? kalau sakit hantamlah situ namanya juga orang sakit. Apa bedanya ustad dengan disengaja, bedanya itu tipis, kalau sakit (batuk) itukan sakit, kalau disengaja (batuk), ujungnya itu, ujungnya ini yang membuat konsentrasi ustad terganggu, makanya disini kepada jamaah tidak boleh batuk yang disengaja, setuju? dua, yang ketiga jamaah tidak boleh ngantuk, kita kira iya juga kawan tu kan, iya juga kirain udah dua kali mimpi kawantu, ini tidak boleh yang tiga ini setuju bapak ibu? Masya Allah, ada pula ustad acong disini, masya Allah udah lama ustad acong? ustad acong MNC TV.

Bapak ibu yang mulia, masuklah kita ya, pembacaan lah kita ya ( ) surat Al Isra ayat 1 Subhanallaji Maha Suci Allah, apa makna disini yang terdalam luar biasa eh mohon maaf dulu ini, kepada ustad-ustad, banyak disini ustad-ustad yang hadir ini, banyak disini ustad-ustad ini kan? pulang! ndak soalnya begini ibu-ibu ya, begini kalau kita bersilat didepan pendekar itu susah kita tu buat jurus, iya mengajari ikan berenang itu susah itu, iyakan, masak kita ajari ikan berenang,

ceramah didepan ustad itu paling susah itu tapi kalau salah-salah sikit tak apalah kan, nanti kalau protes nanti di kamar saja di hotel.

Bapak ibu yang mulia Subhanallaji Maha Suci Allah, Maha Suci Allah apa maknanya nanti tengok tafsir dirumah, Maha Suci Allah, Isra Mi‟raj adalah salah satu peristiwa luar biasa yang disebut peristiwa menjemput shalat, shalat, shalat adalah mikrajtul mukminin, mi‟rajnya orang-orang yang beriman, Subhanallaji Maha Suci Allah apa maknanya? seolah-olah Allah berkata apabila engkau ingin menghadap kepada yang Maha Suci, sucikan diri terlebih dahulu, bagaimana caranya mensucikan diri? ada dua, yang pertama jasmani yang kedua rohani, bagaimana cara jasmani? apabila engkau ingin menghadap kepada yang Maha Suci berwudhulah terlebih dahulu, sekhusuk apapun kita shalat tapi wudhu tidak sempurna, nol. Allahu Akbar (memperagakan takbiratul ikram shalat), ini ada kejadian bu, ada kejadian ada opung-opung umurnya enam puluh tujuh tahun, nah berwudhulah kan, mau berwudhu, sap sap ada anak-anak sekolah Arabkan, kalau disini namanya sekolah Arab itu, ada anak-anak sekolah Arab, pung! Apa? opung ngapain itu pung? berwudhulah apa kau ini, ini pung kata ustad Lubis kalau kita berwudhu itu, ini kan itu harus basah pung (menunjukan bagian wajah) opung itunya ternyata tidak basah pung, kata anak yang sekolah Arab ini, apa kata opung ini; kalaupun saya shalat dah syukur itu, weh kalaupun saya shalat udah syukur itu, mau shalat apa opung umur sudah enam puluh tujuh tahun, lasholatan koblalwudhu gak shalat seseorang kalau ndak sempurna wudhunya, maka yang pertama apabila kita ingin menghadap kepada yang Maha Suci, sucikan diri terlebih dahulu jasmani, jasad kita wudhu sempurnakan wudhu. Satu yang kedua rohaniah, rohaniah mesti disucikan, tidak ada dendam ketika menghadap Allah, tidak ada kedengkian ketika kita menghadap kepada Allah, tidak ada rasa sombong ketika kita menghadap kepada Allah SWT, maka Imam Ghozali, nah ini opung-opung kami, orang tua-tua kami yang belajar tasauf. Ada tiga cara mensucikan diri, yang pertama keluarkan sifat-sifat tercela dari dalam diri, keluarkan sifat-sifat tercela dari dalam diri, baru yang kedua setelah engkau keluarkan sifat tercela engkau masukkan sifat-sifat terpuji, sudah selesai? belum, maka yang ketiga maka sampailah kamu kepada Tuhannya secara sempurna, Subhanallah inilah mensucikan diri secara rohaniah maka pantas Rasul SAW bersabda shalat itu mikrajnya orang-orang yang beriman.

Subhanallaji asro yang telah memperjalankan, apa maknanya yang telah memperjalankan? yang telah memperjalankan disini adalah apabila engkau ingin menghadap kepada yang Maha Suci, sucikan diri terlebih dahulu, apabila engkau ingin bertanya tentang cara mensucikan diri maka banyak bertanya, banyak bertanya kepada ustad, ulama, banyak bertanya, bertanya bertanya bertanya, hambaKU, hamba, Rasul sudah diakui oleh Allah sebagai hamba Allah maka Allah telah memperjalankan hambanNYA, maknanya disini adalah apabila kita ingin menghadap Allah yang Maha Suci, sucikan diri terlebih dahulu, banyak-banyak bertanya kepada ustad dan ulama untuk menghambakan diri kepada Allah SWT, lailan apabila kita ingin menghambakan diri kepada Allah sering-sering bangun tengah malam jangan hanya bangun ketika mau menonton bola. Apa nanti main? Bercelona dengan Madrid, bangun itu, bangun, pas tidak dibangunkan sama ibu kan, mau menjelang subuh dibangunkan, kenapa tidak dibangunkan tadi, wah

marah. Ibu-ibu udah pas niat bangun nanti jam satu, niat, sap pas bangun, weh jam satu, kebelakang, malaikat dah mencatat, nah ini mau shalat tahajud, sap, bangun tengah malam untuk menghambakan diri.

Minal masjidil haram ilal masjidil aqsa, apa maknanya dari masjidil haram ke masjidil aqsa, shalat lima kali sehari semalam mesti dishalatkan di masjid bagi bapak-bapak. Bu, bu oh, oh ibu, ada hadits khusus ibu-ibu, bapak-bapak diam dulu. Apabila seorang perempuan mendengarkan azan, dia pun berwudhu dengan sempurna ia pun membentangkan sajadah dikamarnya maka shalat yang dia kerjakan sama pahalanya dengan orang yang shalat berjamaah di masjid, sedap kali itu, shalat yang dikerjakan dirumah sama pahalanya dengan orang yang shalat berjamaah di masjid. Ada tiga macam atau tiga golongan perempuan yang lebih bagus shalat dirumah daripada dimasjid, aaa ini dia bapak-bapak diam dulu ya pak, yang ibu-ibu ada tiga golongan perempuan lebih bagus shalat di rumah daripada dimasjid bukan tidak sah shalat dimasjid tapi lebih afdol shalat dirumah. Yang pertama, ibu-ibu yang masih banyak urusan keluarga, masih banyak urusan didalam rumah, contoh mentang-mentang dekat rumahnya ke masjid kan, terdengar azan, ini masih masak (memperagakan gerakan memasak), haiyaalashalah, masih tetap, wudhu, wudhu kan, ini belum masak ini diatas kompor, ambil telekung, sap kecilkan dulu kompor, sap ini belum masak masalahnya, sap kecilkan dulu, Allahuakbar Allahuakbar Ashadualailahailallah ashaduanamuhammadarasulullah, langsung berangkat, Allahuakbar (memperagakan gerakan shalat) guleku ya Allah, Allah gak suka itu Allah tidak suka, lebih afdol shalat dirumah itu daripada shalat dimasjid, atau ibu-ibu yang masih punya anak, yang masih kecil, Allahuakbar azankan, hue-hue dainang hue, modom modom hue dainang hue, dah tidur anaktu kan si butet itu dan tidurkan, dah tidur wudhu lah, Allahuakbar Allahuakbar Ashadualahilahailallah ashaduanamuhammadarasulullah langsung berangkat ke masjid tapi sebelum berangkat tengok dulu si butet, udah tidur, Allahu akbar (memperagakan gerakan shalat), anaku ya Allah jangan jangan dah bangun, jangan-jangan dah keluar dari buaian, jangan-jangan dia melompat, ha Allah tidak suka itu, Allah tidak suka, maka lebih bagus shalat dirumah, kalau yang seperti lebih bagus shalat dirumah daripada di masjid. Satu golongan, yang kedua anak-anak gadis yang Allah lebihkan paras cantiknya lebih bagus dirumah daripada dimasjid kan nanti menimbulkan fitnah.Dua yang ketiga ini mohon maaf ibu-ibu, ini mohon maaf, apa itu ustad? yaitu perempuan janda, cantik, muda, janda, cantik, muda adakan janda, cantik tua ini beda ini beda, ini yang kita kalau janda, cantik, tua ini ndak ndak ini, janda, cantik, muda ini lebih bagus shalat dirumah daripada shalat di masjid, kenapa ustad? kita katakanlah mbak karena umurnya baru tiga puluh lima tahun, sebelum kakak ini kemesjid bapak-bapak cuma tiga orang, ketika kakak itu ke masjid langsung, langsung bapak-bapak tiga shaf, jadi orang datang kemasjid bukan karena Allah tapi karena sifulanlah. Nah ini lebih bagus shalat di rumah daripada di masjid, selain daripada yang tiga ini maka diujung hadits itu jangan engkau larang perempuan-perempuan diantara kamu shalat dimasjid, kalau itu perempuan, kalau laki-laki tidak ada alasan, shalat dimasjid, musti shalat dimasjid, sakit, para sahabat radiallahuanhu sakit, sakit juga kemasjid, ah ini tingkat keimanan ini, apabila ada orang keluar masuk masjid, maka saksikanlah sesungghunya dalam dirinya itu adalah iman.

Bapak ibu yang mulia minal masjidil haram ilal masjidil aqsa kalau lima kali sehari semalam sudah dikerjakan dimasjid, apa yang ia dapatkan? Allah akan berikan keberkahan-keberkahan luar biasa, bagi orang yang istiqomah shalat lima kali sehari semalam, Allah berikan keberkahan, keberkahan apa yang dia dapatkan?, yang pertama orang istiqomah shalat lima kali sehari semalam Allah akan jauhkan dari dirinya sifat kemiskinan dan kefakiran.Satu yang kedua orang yang istiqomah dalam ibadah shalat istiqomah dalam shalatnya maka Allah SWT akan jauhkan sakratul maut yang luar biasa, intinya Allah akan bantu ia dalam sakratul maut dan khusnul khatimah. Yang ketiga orang istiqomah dalam shalat maka Allah jauhkan ia dari azab kubur. Yang keempat orang yang istiqomah dalam shalat maka Allah SWT akan memasukkan ia dalam surga dari pintu mana yang dia sukai. Ini orang yang istiqomah dalam shalat, orang yang menyia-nyiakan shalat, ini sebaliknya orang yang menyia-menyia-nyiakan shalatnya maka Allah SWT akan sempitkan hatinya, Allah akan berikan kepadanya sifat fakir dan miskin, Allah SWT akan berikan azab ketika sakratul maut, Allah akan berikan kepadanya azab kubur, Allah akan datangkan kekuburnya seekor ular yang namanya suja'ul aqra' yang matanya mengeluarkan api yang luar biasa. Siapa mereka orang yang menyia-nyiakan shalatnya maka Allah akan memasukan mereka kedalam neraka tentunya ini tidak kita harapkan. Orang yang istiqomah dalam ibadah shalat Allah SWT akan masukan dalam surga, amin ya rabbal alamin. Tidak hanya keberkahan yang mereka dapatkan, apalagi yang mereka dapatkan? Allah akan nampakan tanda-tanda kebesarannya kepada orang yang istiqomah dalam shalat. Sesungguhnya Allah itu Maha Mendengar dan Maha Melihat, apapun yang kita ucapkan Allah mendengar, dalam hati kita Allah mendengar, apapun yang kita lakukan Allah Maha Melihat dalam sendirian pun kita Allah Maha Melihat, maka orang yang istiqomah dalam shalatnya maka akan timbul dalam dirinya pengawasan Allah SWT.

Nah ini dalam konsep Surat Al Isra ayat 1. Pertanyaannya begini bagaimana cara supaya ibadah shalat kita adalah ibadah shalat yang berkualitas. Nah itu dia, ibadah shalat yang berkualitas yang pertama tahu ilmu shalat, tahu ilmu shalat, mau dengar cerita? mau dengar cerita anak-anakku? Ada seorang kakek mempunyai dua orang cucu, yang satu minta nyanyi yang satu minta cerita, begini ceritanya, jadi ada cerita ada seorang kakek mempunyai dua orang cucu yang satu minta nyanyi yang satu minta cerita, begini ceritanya, jadi ceritanya begini ada ada seorang kakek, makanya dengarkan. Ada dikampung daerah-daerah kampung kabupatenlah, eee kalau disana namanya parbodat-bodat disini apa namanya? bodat itu apa bahasa kitanya ya, monyetlah ya, yang suka manjat kelapa apa namanya disini, monyet, kalau bahasa Mandailingnya bodat, bodat itu yang ngambil kelapa itu. Nah ini ada seorang kita katakanlah opung-opung belum terlalu opung-opung, umurnya kira-kira empat puluh limaan lah, kan belum opung-opung bapak-bapaklah kita katakan begitu, setengah baya, dia cuman memiliki harta monyet tadi untuk memanjat kelapa orang, cari upah manjat kelapa, bawa sepeda ontel, kemana-mana terus. Setiap hari Sabtu ini bapak berhenti di kedai, dilapak kedai kopi dekat masjid, itu setiap hari Sabtu Maghrib sudah disana, pas lewat keluarlah pak haji Munte, pak haji Munte keluar dari masjid, ini bapak par bodat-bodat ini selalu disini gak pernah shalat, Assalamualaikum pak, waalaikumsalam, bapak sudah shalat Magrib? nantilah pak

haji, nanti, padahal dah mau Isya, kapan shalatnya dalam hati pak haji inikan, apa kata pak haji ini? kalau dia datang hari Sabtu besok lagi saya akan menyedekahkan atau saya akan bersedekah pakaian shalat, dia berprasangka baik, mana tahu ini bapak yang punya monyet ini gak ada pakaian shalat, kalau dia datang hari Sabtu besok saya akan kasih ini pakaian shalat. Alhamdulillah datang pak, alhamdulillah datang, sap hari Sabtu, bapak sudah shalat? belum pak haji sebentar lagi, pak ini saya sudah ada niat bapak tolong ini diterima dipakai ya pak, pakaian shalat, kopiah, peci kebetulan pulang umroh bapak ini kan, kopiah peci baju koko, kain sarung. Alhamdulillah, berangkatlah bapak ini, pendek cerita berangkat diayunnyalah sepedanya, diboncengnyalah monyetnya dibelakang sekali-sekali dicubit monyetnyalah dari belakang, pas Maghbrib, Allahuakbar Allahuakbar dikampung-kampung begitu azan, nah shalatlah dulu kata bapak ini, shalatlah dulu katanya, yang monyet tadi diikatnyalah monyetnya itu kan, diikatnya bodatnya dekat pohon rambutan dekat masjid itu diikat sap, kemudian dipakeknya kopiahnya kan abis itu wudhu, wudhu, pake kopiah, pake baju koko kemudian pakai kain sarung. Pas mau komat, Allahuakbar Allahuakbar, imam mana imam kita kata yang tukang komat kemana imam kita rupanya? datang opung, oo saya lupa mengatakannya bahwa imam kita dua hari yang lalu pergi pesta keluar kota, terus siapa yang yang mau jadi imam? berbantah-bantahlah, enam puluh tahun semua ini, pas orang berbantah-bantah pas yang tukang bodat tadi masuk, jreng gitu kan, wee pak haji, pak haji, oo...gak-gak saya musafir, oo..ndak pak haji aja, kebetulan ada sikit jenggotnyakan, menyakinkan pulak, bapak...ah ndak-ndak, ditangkap tanganya suruh kedepan, kalau sudah kedepan bagaimana lagi mau menolakkan. Luruskan shaf dan rapatkan, Allahuakbar kan gitu, baca Al Fatihah alhamdulillah lulus, orang Islam gak tahu Al Fatihah gak asli itu, waladollin, aamiin, baca ayat satu pun ayat gak ada yang hafal jadi ketika orang aamiin, alamak dia berfikir apalah ayat yang mau saya baca, apa kata jamaah di belakang, memang mantap imam kita ini, menurut paham safiiyah antara amin dengan baca ayat itu ditunggu dulu jamaah untuk baca al Fatihah, jadi kata jamaah memang mantap imam kita ini, ditunggunya kita baca Fatihah, padahal dalam hati imamnya apalah ayat yang mau saya baca. Ah saya buatlah ayat, dibuat-buatnya ayat-ayat itu, itu pak, pake bismillah juga, (bacaan ayat yang dibuat-buat) yang ingat dia bodatnya. Apa kata jamaah dibelakang memang mantap imam kita ini, mantap imamnya ini pasti juz kedelapan belas ini, karena biasanya kan Al Falaq, Al Ikhlas, An Nass itu yang biasa, ini (bacaan ayat yang dibuat-buat) qolqolahnya itu luar biasa. Masya Allah, Allahu Akbar ruku, lama ruku nya apa kata jamaah memang mantap imam kita ini, kan menurut paham safiiyah ruku nya kan lama-lama itu, padahal dia berfikir apalah yang nanti rakaat ke dua yang mau saya baca ini, kan dia gak tau, yang tadi dibuat-buat itu. Samiallahulimanhamidah, Allahuakbar, sujud, lama sujudnya apa kata jamaah memang mantap imam kita ini, mantap lama sujudnya, padahal dia berpikir apalah rakaat kedua yang mau saya baca. Allahuakbar duduk diantara dua sujud, Allahuakbar sujud kembali inilah dia gak mau ambil resiko, kan dekat imam ada pintu itu, ketika sujud itulah diapun, pelan-pelan ditinggalkannya, diambilnya bodatnya, lari, apa kata jamaah dibelakang coba saya intip dulu apa yang terjadi dengan imam kita ini, astaghfirullahalajim, lailahailallah ya Rahman ya Rahim, Allah ya Rabb bunturlah semua, apa buntur bahasa Indonesianya, heboh semua, heboh, imam kita gak ada, imam kita hilang, apa kata opung itu jangan-jangan

Dokumen terkait