• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSKRIP WAWANCARA

1. Responden 1

Pada hari Selasa tanggal 27 Mei 2014 pukul 20.24 di Rumah Bapak Lilik

Pewawancara : Pertama saya kana nanya nama lengkap Bapak siapa ya? Responden :E…nama saya Lilik Tri Hadmojo

Pewawancara : Terus kapan dan dimana bapak lahir? Responden : Klaten, 13 Agustus 76

Pewawancara : Berarti aslinya Klaten juga? Apa… Responden : Iya…asli Klaten

Pewawancara : Pendidikan terakhirnya apa pak? Responden : SMA

Pewawancara : Eh…kalau pekerjaan sekarang? Responden : Pelukis…

Pewawancara : Terus sekarang bapak merokok atau nggak merokok? Responden : Merokok

Pewawancara : Terus kalau dalam sehari eh…nonton televisinya itu berapa kali sehari kira-kira?

xxxix Responden : Hampir nggak pernah…

Pewawancara : Tapi pernah lihat iklan kan di TV? Responden : Pernah…pernah…

Pewawancara : Kalau ada iklan di TV gitu biasanya apa yang dilakuin? Responden : Iklan…ya kadang kalo iklane menarik ya tak lihat, kalau ndak menarik ya tak pindah channelnya..

Pewawancara : Oh gitu… iklan yang pertama iklan DJARUM 76 versi korupsi, pungli dan sogokan. Yang mau ditanyai pertama dari scene satu apa saja yang bisa dilihat dari scene satu? Ada apa aja?

Responden : Scene satu ini ada awan mendung gitu… (sambil melihat gambar awan di kertas)

Pewawancara : Mendung?

Responden : He eh…ya mungkin apa…maksudnya dari iklan ini mungkin…situasi yang apa ya…nggak menentu mungkin…bisa dikatakan seperti itu mungkin..

Pewawancara : Terus kalau lihat dari scene satu itu kira-kira bisa lihat nggak waktunya kapan kira-kira?

Responden : Ini…siang. Pewawancara : Siang? Responden : Siang…

xl

Responden : Eh…ada eh…apa ya…warna mendungnya itu keliatan dari biasan sinar mataharinya…

Pewawancara : Oh berarti siang itu karena walaupun mendung tapi ada mataharinya gitu berarti siang?

Responden : Iya…

Pewawancara : Terus kalau lihat dari scene satu ini eh…situasi atau keadaan apa yang dipikirkan kalau lihat scene satu. Yang terlintas dipikiran tuh apa? Situasi kayak apa keadaan kayak apa?

Responden : Hmm…ya…maksudnya dalam artian yang sebenarnya…atau?

Pewawancara : Hmm….yang…

Responden : Yang ditangkap dari iklan ini ya mungkin… Pewawancara : Iya…apa yang ditangkap dari iklan itu situasi apa?

Responden : Situasi yang apa ya…ya mungkin kayak kacau atau kayak lagi prahara semacam itu mungkin. Menggambarkan kondisi yang nggak ceria…

Pewawancara : Terus untuk scene yang kedua ini apa aja yang dilihat? Responden : Ehm…ini ada orang yang nemui seseorang…

Pewawancara : Berarti ada dua orang? Responden : Ya…ada dua orang…

Pewawancara : Terus? Ada apa lagi selain orang?

xli

Pewawancara : Eh…ada apa atau dimana gitu? Responden : Eh…sebuah kantor.

Pewawancara : Tau kantor dilihat dari mananya?

Responden : Eh…dari laci kayak tempat map dokumen gitu

Pewawancara : Terus kira-kira tau nggak ya itu kantornya kantor apa? Responden : Kurang begitu tau…eh…mungkin keluarahan kali ya. Kurang tahu…nggak begitu jelas…

Pewawancara : Nggak begitu jelas? Responden : Iya…

Pewawancara : Treus itu ka nada dua orang menurut bapak itu siapa sama siapa gitu kalau dilihat dair scene itu?

Responden : Ini…si yang satu yang membelakangi kamera itu si tamu. Dan yang…eh! Bukan deng ini orang yang kantornya… (menunjuk orang membelakangi kamera digambar)

Pewawancara : Yang membelakangi kamera?

Responden : Iya…terus yang ini tamunya (menunjuk gambar orang yang membawa map menghadap kamera)

Pewawancara : Terus tau darimana satunya yang orang kantor satunya orang tamu. Dilihat dari mana?

Responden : Saya lihatnya dari gelasnya…gelasnya ada dikanan soalnya…

xlii

Responden : Ya…soalnya nggak mungkin kan orang kan ngambilnya dari sini, dari kiri. Jadi yang punya kan yang ini…

Pewawancara : Selain dari gelasnya…ada yang bisa dilihat lagi nggak? Responden : Ehm….enggak…

Pewawancara : Enggak ada ya? Responden : Enggak…

Pewawancara : Kalau gitu scene tiga… Responden : Scene tiga?

Pewawancara : Di scene tiga ini apa yang anda lihat?

Responden : Eh…name tags…(menunjuk pada gambar name tags) Pewawancara : Name tags? Terus apa lagi?

Responden : Ya..Cuma satu orang… Pewawancara : Ya itu siapa?

Responden : Si orang kantornya tadi, si pemilik kantor…ehm..entah karyawan atau siapanya ini yang dikantor.

Pewawancara : Terus…dia lagi ngapain itu discene itu?

Responden : Kayak…apa ya…memberi tanda. Kayak…duit. Kayak isyarat….

Pewawancara : Isyarat apa? Responden : Duit

xliii Responden : Bentuk tangannya…

Pewawancara : Jadi bentuk tangannya menandakan duit gitu ya?

Responden : Ya. Tapi kurang jelas juga disini dalam artian isyaratnya entah mintah duit atau membicarakan soal duit…

Pewawancara : Terus kalau…kalau…tokoh ini. Familiar nggak? Responden : Ini…Gayus ya…kayak Gayus…

Pewawancara : Dilihat darimana kok gayus?

Responden : Kacamata sama karakter wajahe gitu loh…pake wig kayak gini, kayak Gayus

Pewawancara : Terus ekspresinya menurut bapak? Responden : Ekspresi meminta uang (tertawa)

Pewawancara : Kalau dari scene dua udah bisa kelihatan belum, dia eh…pekerja atau pegawainya, pegawai jenis apa?

Responden : Kalau….

Pewawancara : Kalau dari scene dua sama yang pertama-pertama ka tadi belum tahu..

Responden : Ya belum tahu…

Pewawancara : Karena tadi kan belum kelihatan. Discene tiga udah keliatan belum?

Responden : Ini…saya kurang begitu memahami seragam ya, warna seragam. He eh….

xliv Responden : He eh…belom jadi…

Pewawancara : Lanjut scene empat. Di scene empat apa aja yang dilihat? Responden : Ada si orang kantor yang ditemui tadi, sama si tamu sama beberapa staff kantor ya… (menunjuk gambar dua orang yang berhadapan, yang didatangi dan yang mendatangi yang membawa berkas serta background beberapa orang di kantor)

Pewawancara : Apa yang dilakuin di scene itu?

Responden : Itu…si tamu itu…yang gambar pertama ini…berdiri, lalu gambar kedua dia meninggalkan si orang tadi yang orang kantor tadi…ekspresi dongkol ya ini…(menunjuk orang discene ini) karena katan-katanya kan dongkol ya dia..

Pewawancara : Menurut bapak ini dongkolnya kenapa? Kok bisa dongkol?

Responden : Karena ini mungkin dimintain uang kali ya… Pewawancara : Sama si?

Responden : Si yang orang kantor tadi yang ditemui…

Pewawancara : Berarti yang menunjukan ekspresi dongkol itu selain mukanya apa lagi berarti? Tadi kan ekspresi muka…selain itu ada lagi nggak? Responden : Ekspresi dia…

Pewawancara : Yang menandakan dia dongkol itu selain mukanya kayak gitu ada nggak? Apa lagi?

Responden : Heem…cara dia berjalan meninggalkan kantor ya… Pewawancara : Cara meninggalkannya kenapa?

xlv

Responden : Ekspresi…ekspresi…bergegas

Pewawancara : Hm…terus lanjut scene enam, scene lima sama enam. Kalau discene lima itu ada apa aja?

Responden : Ada poci…(menunjuk pada gambar kendi) Pewawancara : Terus pocinya kenapa itu?

Responden : Pocinya mengeluarkan asap (menunjuk gambar asap) Pewawancara : Eh…ehm…ada poci, asap terus?

Responden : Ada kaki orang…(menunjuk gambar kaki) Pewawancara : Orang siapa itu?

Responden : Orang yang…apa…yang didekat poci ini…

Pewawancara : Terus kalau dilanjut ke scene enam, apa yang terjadi setelah scene lima? Tadi ka nada poci keluar asap terus?

Responden : Keluar asap…ya…belum keluar asap sih yang scene lima. Mulai keluar asap scene enam ya…

Pewawancara : Ya…terus setelah keluar asap? Responden : Muncul orang pake blangkon

Pewawancara : Itu kira-kira siapa tuh yang pakai blangkon? Responden : Jin

Pewawancara : Menurut bapak kalo poci itu menandain apa sih?

Responden : Kalo…itu…ka..ah…kalau…eh. beda-beda itu sih ya, beda-beda daerah sebenere, kalau di sini kan poci kan untuk minum the ya… (tertawa) tapi kalau di film-film. Ada film gitu ngluarke jin juga ada…

xlvi

Pewawancara : Berarti terus…eh…si…eh…terus kan tadi disebutin ada jin. Menurut bapak jin itu tanda-tandanya, bisa disebut itu jin itu darimana ya pak kalau disini? Tanda apa sih yang menunjukan...

Responden : Asap. Asap kan…dan kayak kendi gitu

Pewawancara : Berarti dikatakan jin itu karena sebelumnya muncul asap? Responden : Asap…sama kendi itu dan muncul si jin itu

Pewawancara : Oke…terus menurut bapak jinnya itu asalnya darimana? Responden : Kendi

Pewawancara : Eh…kan tadi ngomong pake itu pake… Responden : Oh, jawa. Asalnya dari jawa

Pewawancara : Karena dilihat dari?

Responden : Pakai blangkon. Pake kostum jawa… Pewawancara : Blangkon sama kostum jawa ya? Responden : Iya…hm…

Pewawancara : Terus lanjut scene tujuh. Discene tujuh ada apa?

Responden : Ada orang kaget kan…(menunjuk ekspresi dari muka orang di scene ini)

Pewawancara : Berarti ekspresinya kaget ya? Responden : Iya…

xlvii

Responden : Kaget karena ada muncul jin ini ya… (menunjuk gambar jin discene)

Pewawancara : Oh jin…terus ada apa lagi yang bisa dilihat disitu?

Responden : Eh…memberikan, apa…kayak memberi penawaran. Si Jinnya memberikan penawaran… (menunjuk pada perkataan dari si jin yaitu “Kuberi satu permintaan”)

Pewawancara : Penawaran apa? Apa yang ditawarin? Responden : Diberikan satu permintaan

Pewawancara : Taunya satu dari mana? Responden : Dari ekspresi tubuh ini… Pewawancara : Tangan, badan atau? Responden : Tangannya..

Pewawancara : Tangannya kenapa?

Responden : Tangannya menunjuk angka satu Pewawancara : Selain itu ada lagi nggak?

Responden : Tangan tok…

Pewawancara : Udah, tangan aja ya? Responden : He eh…

Pewawancara : Terus…scene yang kedelapan. Itu ada apa? Apa yang dilihat?

xlviii Pewawancara : Apa yang diobrolin? Responden : Monggo

Pewawancara : Yang ngomong monggonya itu siapanya? Responden : Si jinnya…

Pewawancara : Menurut bapak kalau dia ngomong monggo itu asalnya darimana?

Responden : Dari tangan…gerakan tangan… Pewawancara : Gerakan tangannya….?

Responden : Jempolnya, jempol jawanya kan monggo gitu (mempraktekan isyarat tangan menunjuk menggunakan ibu jari)

Pewawancara : Terus selain itu ada nggak?

Responden : Eh…sama sedakep ya kalau orang jawa bilang Pewawancara : Sedakep itu artinya apa?

Responden : Tangan dilipat…

Pewawancara : Artinya apa kalau menurut bapak? Responden : Ehm…apa ya…?

Pewawancara : Menandakan apa sih biasanya kalau orang sedakep itu? Responden : Sedakep itu banyak sih…ada bersantai…

Pewawancara : Kalau diiklan ini?

xlix Pewawancara : Ya sudahlah?

Responden : He…eh. Menyuruh orang ini pergi gitu loh Pewawancara : Berarti menyuruh orang ini pergi?

Responden : Iya mungkin rada bongko kali ya…(tertawa) jengkel atau mungkin…

Pewawancara : Terus selanjutnya…kalau discene Sembilan sama sepuluh apa yang dilihat?

Responden : Ini…di orang tadi (menunjuk pada perkataan yang dikatakan oleh orang tersebut) mengatakan korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi. Mungkin dia pinginnya seperti itu…

Pewawancara : Iya\, terus?

Responden : Si jinnya ini…apa…bilang bisa diatur wani piro

Pewawancara : Disitu kan ngomong wani piro kan, disitu maknanya apa ya? Diiklan ini…

Responden : Maknanya ya si jinnya ini minta imbalan uang… Pewawancara : Imbalan apa?

Responden : Ya buat melancarkan, permintaan si orang ini…

Pewawancara : Melancarkan menghilangkan pungli, korupsi dan sogokan itu ya?

Responden : Heeh…

Pewawancara : Terus diiklan ini kan tokoh utamanya si jin, tersu menurut bapak kenapa menggunakannya tokoh jin. Padahal kan selain jin ka nada

l

yang lain. Jin kan salah satu jenis mmahluk halus kan, padahal kan mahluk halus ada yang lain lagi. Kenapa gitu yang dipakai jin?

Responden : Eh…karena kan penyampaiannya eh…iklan ini kan. Mahluk halus ya, mahluk halus kan di indentikan dengan setan kan ya. Ini mungkin jahat atau gimana…Ya, jadi ini yang ini nggak baik kan karena minta imbalan kan. Sedangkan dia sendiri memberi penawaran. Sedangkan meminta imbalan kan karakter yang nggak baik kan. Eh…lebih tepatnya digambarkan sebagai jin yang jahat.

Pewawancara : Berarti karena jin dibilang karakternya jelek berarti bisa dong pakai mahluk halus yang lain? Kan yang lainnya ka nada juga kan yang jahat juga, tapi kok kenapa pakainya jin?

Responden : Kalo siang kan pocong gitu kan nggak mungkin kan ya muncul… (tertawa)

Pewawancara : Oalah…karena siang jadi jin bisa muncul gitu ya hahaha Responden : Bisa muncul kapan saja…

Pewawancara : Lanjut scene sebelas…discene sebelas kan ada yang penting heppi, menurut bapak yang heppi siapa sih emangnya? Penontonnya, konsumennya, jinnya apa orangnya tadi?

Responden : Si perokoknya mungkin ya (tertawa)

Pewawancara : Oh..perokoknya. Alasannya? Apa alasannya kok yang heppi perokok? karakter yang nggak baik kan

Responden : Sem…ah…apa ya. Kurang begitu nangkep ini siapanya… Pewawancara : Nggak nangkep ya siapa yang heppi?

li

Pewawancara : Walaupun dihubungin sama iklannya juga nggak nangkep ya?

Responden : Juga ndak nyambung, soale itu juga ndak heppi gitu loh. He eh…kalau saya yang lihat

Pewawancara : Terus iklan kedua. Iklan DJARUM 76 versinya FIL GOLD. Dari scene pertama ada apa dan siapa saja, dimana juga?

Responden : Kayak disuatu panggung pementasan (menunjuk gambar panggung), ada orang pakai blangkon (menunjuk orang yang menggunakan blangkon) sama orang duduk dikursi (menunjuk gambar orang duduk dikursi)..

Pewawancara : Ya…terus ada apa lagi?

Responden : Ini…yang ngomong ini ya…? Yang pake blangkon ini ngomong “Nah ayo ngomong” sama orang yang duduk tadi

Pewawancara : Terus kan tadi ngomong ada panggung, ada kursi. Menurut bapak kenapa kok ada yang duduk terus satunya nggak duduk? Maknanya apa sih emang?

Responden : Eh…yang maknanya ini itu. Eh…dia merasa lebih tinggi mungkin ya…

Pewawancara : Yang lebih tinggi itu yang duduk apa yang berdiri?

Responden : Eh…sebenarnya yang kursi itu, juga banyak ya. Kursi orang duduk itu kan ya tahta, jabatan, kedudukan. Maknanya itu…

Pewawancara : Oh…berarti kursinya itu melambangkan tadi ya? Berarti kalau gitu kedudukannya lebih yang mana?

lii Pewawancara : Yang berdiri?

Responden : Iya. Jelas kalau orang ini duduk ini berdiri eh…ini merasa tidak di. Ini loh, yang duduk dikursi kan merasa tidak diajeni kan. Jadi ya lebih rendah gitu…

Pewawancara : Kalau panggung menandakan apa? Kalau kursi itu menandakan kedudukan, panggung menandakan apa?

Responden : Eh…menandakan. Negara ya…satu, kayak tempat dimana si…apa kedudukan ini berada. Kayak lingkungannya dari rakyatnya. Ya…lokasi ya…tempat yang dilihat oleh orang banyak…

Pewawancara : Dari scene dua tadi apa yang dilihat?

Responden : Dilihat jin (menunjuk pada orang yang berdiri) yang pakai blangkon itu ngomong “Baru…DJARUM 76 FIL…”

Pewawancara : Ngomong ke siapa?

Responden : Ke orang yang duduk tadi. Eh…dia mengajak ngomong yang ini dia menanyakan ke si orang yang duduk tadi suruh ngelanjutin kalimatnya gitu loh “Baru…DJARUM 76 FIL…” suruh ngomong…

Pewawancara : Suruh ngelanjutin? Responden : Suruuh ngomong

Pewawancara : Terus untuk yang scene yang ketiga? Responden : Ada pejabat lah…

Pewawancara : Siapa ya?

Responden : Gayus…mirip Gayus… (menunjuk orang pada gambar) Pewawancara : Dilihatnya dari mana?

liii

Responden : Ekspresi…paras, paras wajahnya ya. Pake kacamata ya, wig…

Pewawancara : Terus apa yang dilakuin sama gayus ini discene tiga? Responden : DIa meminta…itu…wani piro. Minta uang..

Pewawancara : Berarti wani pironya menandakan minta uang? Selain itu selain wani piro apalagi yang menandakan dia minta uang?

Responden : Tangan (langsung menunjukan dan mempraktekan gerakan tangannya Gayus yaitu menggesekan ibu jari dan jari telunjuk). Gerakan tangannya…

Pewawancara : Menurut bapak ini kenapa pakainya kata wani piro? Responden : Mungkin…orang jawa ini…hahaha

Pewawancara : Kalau scene yang keempat apa yang dilihat?

Responden : Jinnya ini kaget menirukan gaya si Gayus ini wani piro menirukan si…

Pewawancara : Kalau menirukan kayak gitu artinya apa tuh pak biasanya? Responden : Ngejek. Mengejek.

Pewawancara : Eh…berarti selain mengejek apalagi maknanya? Responden : Ya, menolak. Menolak memberikan uang ya, males… Pewawancara : Terus scene yang kelima apa yang dilihat?

Responden : ini…logonya DJARUM 76 GOLD ya.. (menunjuk pada gambar dari logo DJARUM 76)

liv

Responden : DJARUM…rokok. Produk rokok.

Pewawancara : Terus….eh…DJARUM taunya produk rokok darimana? Kan disitu nggak disebutin kata-kata merokok.. rokok

Responden : Saya sering merokok…

Pewawancara : Ngertinya karena merokok juga?

Responden : He eh…pernah lihat kemasanannya juga…

Pewawancara : Eh…menurut bapak. Eh, berarti kalau bukan perokok dia nggak ngerti gitu kalau DJARUM 76 itu nama rokok?

Responden : Bisa ngerti…bisa ngerti…

Pewawancara : Pak, DJARUM 76 itu produk rokok apa? Responden : Produk rokoknya DJARUM yang kretek Pewawancara : Taunya darimana?

Responden : Pernah merokok itu. Rokok itu, rokok kretek…

Pewawancara : Ya..berarti gerti variannya itu karena pengalaman udah merokok sebelumnya?

Responden : Iya…

Pewawancara : Iklan yang ketiga. Iklan DJARUM 76 versinya kontes jin. Dari scene yang pertama apa yang bapak lihat?

Responden : Matahari…matahari diatas awan

lv

Responden : Eh…apa ya…banyak sih…kalau yang ini kurang begitu nangkep saya…

Pewawancara : Misal kayak suasananya, waktunya? Responden : Mungkin waktu ya…

Pewawancara : Waktunya kapan berarti? Responden : Senja…sore..

Pewawancara : Berarti senja ya? Responden : He eh

Pewawancara : Selain matahari sama awan?

Responden : Warna. Karena warnanya orange itu kan biasanya sore ya…

Pewawancara : Terus discene kedua ada apa aja disitu?

Responden : Saya lihat kontes jin (menunjuk pada tulisan kontes jin pada gambar)…Panggung (menunjuk pada gambar panggung)

Pewawancara : Terus ada apa aja?

Responden : Mmmm ada orang yang pakai…Mesir atau apa ini… Pewawancara : Ada berapa orang disitu?

Responden : Tiga…ada tiga…yang…oh ini ada cceweknya tiga. Sama ditengah yang bersila tiga orang. (menunjuk pada gambar orang dipanggung) Pewawancara : Hmm…dari scene tiga sama empat apa yang dilihat dari scene tiga sama empat?

lvi Pewawancara : Taunya Mesir darimana? Responden : Kostumnya…

Pewawancara : Pakaiannya? Terus selain itu? Responden : Sama…kostum ya…

Pewawancara : Kan scenennya tiga sama empat..

Responden : Oh..ada pyramid sama onta (menunjuk pada gambar Piramid dan gambar onta)

Pewawancara : Ada apa lagi nggak yang bisa dilihat?

Responden : Hmm..gurun pasir… (Menunjuk pada gambar gurun pasir) Pewawancara : Berarti si Mesir itu ditandain dengan pyramid Mesir sama gurun pasir. Lanjut ke scene lima, discene lima jinnya itu ekspresi apa yang ditangkap?

Responden : Senang, tertawa dia..

Pewawancara : Kenapa menurut bapak kenapa dia senang? Responden : Karena….bisa ngilangin pyramid tadi

Pewawancara : Kenapa dia ngilangin pyramid malah seneng? Emang kenapa?

Responden : Mm…karena memang kontes ya, jadi seneng bisa ngilangin yang besar gitu..

Pewawancara : Mm terus scene enam tujuh sama delapan ada apa? Responden : Ada si Jin Jepang ini…

lvii

Responden : Kostumnya. Pakaian Jepang, nama pakaiannya apa nggak tahu…

Pewawancara : Heem…terus?

Responden : Sama bunga sakura, sama gunung Fujiyamaya ya…

Pewawancara : Berarti yang menandakan dia dari Jepang itu kostumnya….

Responden : Kostumnya…bunga sakura sama Fujiyama.. Pewawancara : Untuk scene delapan?

Responden : Dia ekspresinya seneng juga bisa ngilangin gunung Fujiyama yang lebih besar dari Piramid…

Pewawancara : Berarti ekspresinya senang ya? Responden : Iya…

Pewawancara : Selain dari ekspresinya, dilihat dari apalagi dia senang? Responden : Dia tertawa…

Pewawancara : Berarti kayak yang jin sebelumnya dia senang selain dari ekspresinya dari apanya?

Responden : Tertawanya…

Pewawancara : Terus lanjut…oh ya. Yang, kenapa jin yang dari Mesir begitu itu langsung nyimpulin dia dari Mesir setelah lihat pyramid, onta sama gurun pasir. Emang apa hubungannya?

lviii

Pewawancara : Kenapa kok langsung kepikiran oh itu ada Piramidnya itu pasti dari Mesir. Kok bisa kepikiran gitu?

Responden : Eh…karena..apa ya. Ya karena dari kostumnya, terus, pakainnya dan lainnya kan melambangkan orang Mesir. Ndak tau bener tau nggak (tertawa)

Pewawancara : Lanjut, scene Sembilan…

Responden : Ada orang pakai blangkon, ada penonton… Pewawancara : Iya…terus?

Responden : Scene sembilannya ya? Pewawancara : Heeh…

Responden : Eh…ada tepuk tangan dari penontonnya… Pewawancara : Tepuk tangannya karena apa?

Responden : Karena…(membuka lembaran kertas sebelumnya) memberi semangat mungkin ya…

Pewawancara : Memberi semangat sama? Responden : Sama ini…sama jin yang lain… Pewawancara : Discene sepuluh ada apa?

Responden : Dia membawa buku itu, orang yang pake blangkon itu. Pewawancara : Bawa?

Responden : Bawa kardus sama tumpukan buku… Pewawancara : Siapa yang bawa?

lix

Responden : Jin yang pakai blangkon ini… Pewawancara : Berarti dia darimana?

Responden : Dari jawa…

Pewawancara : Berarti dilihat dari mana? Pakaiannya ya? Responden : Iya…

Pewawancara : Tadi bawa bukunya setumpuk ya? Berarti artinya….lebih dari satu ya?

Responden : Iya…lebih kecil.

Pewawancara : Lebih kecil dari siapa maksutnya?

Responden : Dari yang sebelumnya. Kayak yang gunung…

Dokumen terkait