xix LAMPIRAN 1
PANDUAN WAWANCARA
PROFIL RESPONDEN
A. Latar Belakang Responden 1. Nama lengkap : 2. Tempat, tanggal lahir :
3. Pekerjaan :
xx PANDUAN WAWANCARA:
1. Tanda:
Tanda apa sajakah yang bisa responden temukan atau tangkap pada ketiga iklan Djarum 76 versi Korupsi ini?
2. Objek:
Dari tanda-tanda yang terdapat pada iklan Djarum 76 versi Korupsi yang ditampilkan objek apakah yang dimaksud oleh tanda tersebut?
3. Interpretan:
xxi LAMPIRAN 2 SCENE IKLAN
1. Iklan DJARUM 76 Versi Korupsi, Pungli dan Sogokan
Gambar 1.1 Scene Pertama
xxii
Gambar 1.3 Scene Ketiga
xxiii
Gambar 1.5 Scene Kelima
xxiv
Gambar 1.7 Scene Ketujuh
xxv
Gambar 1.9 Scene Kesembilan
xxvi
xxvii 2. Iklan DJARUM 76 Versi Fil Gold
Gambar 2.1 Scene Pertama
xxviii
Gambar 2.3 Scene Ketiga
xxix
xxx 3. Iklan DJARUM 76 Versi Kontes Jin
Gambar 3.1 Scene Pertama
xxxi
Gambar 3.3 Scene Ketiga
xxxii
Gambar 3.5 Scene Kelima
xxxiii
Gambar 3.7 Scene Ketujuh
xxxiv
Gambar 3.9 Scene Kesembilan
xxxv
Gambar 3.11 Scene Kesebelas
xxxvi
Gambar 3.13 Scene Ketigabelas
xxxvii
Gambar 3.15 Scene Kelimaebelas
xxxviii
Gambar 3.17 Scene Ketujuhbelas
xxxviii
LAMPIRAN 3
TRANSKRIP WAWANCARA
1. Responden 1
Pada hari Selasa tanggal 27 Mei 2014 pukul 20.24 di Rumah Bapak Lilik
Pewawancara : Pertama saya kana nanya nama lengkap Bapak siapa ya? Responden :E…nama saya Lilik Tri Hadmojo
Pewawancara : Terus kapan dan dimana bapak lahir? Responden : Klaten, 13 Agustus 76
Pewawancara : Berarti aslinya Klaten juga? Apa… Responden : Iya…asli Klaten
Pewawancara : Pendidikan terakhirnya apa pak? Responden : SMA
Pewawancara : Eh…kalau pekerjaan sekarang? Responden : Pelukis…
Pewawancara : Terus sekarang bapak merokok atau nggak merokok? Responden : Merokok
xxxix Responden : Hampir nggak pernah…
Pewawancara : Tapi pernah lihat iklan kan di TV? Responden : Pernah…pernah…
Pewawancara : Kalau ada iklan di TV gitu biasanya apa yang dilakuin? Responden : Iklan…ya kadang kalo iklane menarik ya tak lihat, kalau ndak menarik ya tak pindah channelnya..
Pewawancara : Oh gitu… iklan yang pertama iklan DJARUM 76 versi korupsi, pungli dan sogokan. Yang mau ditanyai pertama dari scene satu apa saja yang bisa dilihat dari scene satu? Ada apa aja?
Responden : Scene satu ini ada awan mendung gitu… (sambil melihat gambar awan di kertas)
Pewawancara : Mendung?
Responden : He eh…ya mungkin apa…maksudnya dari iklan ini mungkin…situasi yang apa ya…nggak menentu mungkin…bisa dikatakan seperti itu mungkin..
Pewawancara : Terus kalau lihat dari scene satu itu kira-kira bisa lihat nggak waktunya kapan kira-kira?
Responden : Ini…siang. Pewawancara : Siang? Responden : Siang…
xl
Responden : Eh…ada eh…apa ya…warna mendungnya itu keliatan dari biasan sinar mataharinya…
Pewawancara : Oh berarti siang itu karena walaupun mendung tapi ada mataharinya gitu berarti siang?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus kalau lihat dari scene satu ini eh…situasi atau keadaan apa yang dipikirkan kalau lihat scene satu. Yang terlintas dipikiran tuh apa? Situasi kayak apa keadaan kayak apa?
Responden : Hmm…ya…maksudnya dalam artian yang sebenarnya…atau?
Pewawancara : Hmm….yang…
Responden : Yang ditangkap dari iklan ini ya mungkin… Pewawancara : Iya…apa yang ditangkap dari iklan itu situasi apa?
Responden : Situasi yang apa ya…ya mungkin kayak kacau atau kayak lagi prahara semacam itu mungkin. Menggambarkan kondisi yang nggak ceria…
Pewawancara : Terus untuk scene yang kedua ini apa aja yang dilihat? Responden : Ehm…ini ada orang yang nemui seseorang…
Pewawancara : Berarti ada dua orang? Responden : Ya…ada dua orang…
Pewawancara : Terus? Ada apa lagi selain orang?
xli
Pewawancara : Eh…ada apa atau dimana gitu? Responden : Eh…sebuah kantor.
Pewawancara : Tau kantor dilihat dari mananya?
Responden : Eh…dari laci kayak tempat map dokumen gitu
Pewawancara : Terus kira-kira tau nggak ya itu kantornya kantor apa? Responden : Kurang begitu tau…eh…mungkin keluarahan kali ya. Kurang tahu…nggak begitu jelas…
Pewawancara : Nggak begitu jelas? Responden : Iya…
Pewawancara : Treus itu ka nada dua orang menurut bapak itu siapa sama siapa gitu kalau dilihat dair scene itu?
Responden : Ini…si yang satu yang membelakangi kamera itu si tamu. Dan yang…eh! Bukan deng ini orang yang kantornya… (menunjuk orang membelakangi kamera digambar)
Pewawancara : Yang membelakangi kamera?
Responden : Iya…terus yang ini tamunya (menunjuk gambar orang yang membawa map menghadap kamera)
Pewawancara : Terus tau darimana satunya yang orang kantor satunya orang tamu. Dilihat dari mana?
Responden : Saya lihatnya dari gelasnya…gelasnya ada dikanan soalnya…
xlii
Responden : Ya…soalnya nggak mungkin kan orang kan ngambilnya dari sini, dari kiri. Jadi yang punya kan yang ini…
Pewawancara : Selain dari gelasnya…ada yang bisa dilihat lagi nggak? Responden : Ehm….enggak…
Pewawancara : Enggak ada ya? Responden : Enggak…
Pewawancara : Kalau gitu scene tiga… Responden : Scene tiga?
Pewawancara : Di scene tiga ini apa yang anda lihat?
Responden : Eh…name tags…(menunjuk pada gambar name tags) Pewawancara : Name tags? Terus apa lagi?
Responden : Ya..Cuma satu orang… Pewawancara : Ya itu siapa?
Responden : Si orang kantornya tadi, si pemilik kantor…ehm..entah karyawan atau siapanya ini yang dikantor.
Pewawancara : Terus…dia lagi ngapain itu discene itu?
Responden : Kayak…apa ya…memberi tanda. Kayak…duit. Kayak isyarat….
Pewawancara : Isyarat apa? Responden : Duit
xliii Responden : Bentuk tangannya…
Pewawancara : Jadi bentuk tangannya menandakan duit gitu ya?
Responden : Ya. Tapi kurang jelas juga disini dalam artian isyaratnya entah mintah duit atau membicarakan soal duit…
Pewawancara : Terus kalau…kalau…tokoh ini. Familiar nggak? Responden : Ini…Gayus ya…kayak Gayus…
Pewawancara : Dilihat darimana kok gayus?
Responden : Kacamata sama karakter wajahe gitu loh…pake wig kayak gini, kayak Gayus
Pewawancara : Terus ekspresinya menurut bapak? Responden : Ekspresi meminta uang (tertawa)
Pewawancara : Kalau dari scene dua udah bisa kelihatan belum, dia eh…pekerja atau pegawainya, pegawai jenis apa?
Responden : Kalau….
Pewawancara : Kalau dari scene dua sama yang pertama-pertama ka tadi belum tahu..
Responden : Ya belum tahu…
Pewawancara : Karena tadi kan belum kelihatan. Discene tiga udah keliatan belum?
Responden : Ini…saya kurang begitu memahami seragam ya, warna seragam. He eh….
xliv Responden : He eh…belom jadi…
Pewawancara : Lanjut scene empat. Di scene empat apa aja yang dilihat? Responden : Ada si orang kantor yang ditemui tadi, sama si tamu sama beberapa staff kantor ya… (menunjuk gambar dua orang yang berhadapan, yang didatangi dan yang mendatangi yang membawa berkas serta background beberapa orang di kantor)
Pewawancara : Apa yang dilakuin di scene itu?
Responden : Itu…si tamu itu…yang gambar pertama ini…berdiri, lalu gambar kedua dia meninggalkan si orang tadi yang orang kantor tadi…ekspresi dongkol ya ini…(menunjuk orang discene ini) karena katan-katanya kan dongkol ya dia..
Pewawancara : Menurut bapak ini dongkolnya kenapa? Kok bisa dongkol?
Responden : Karena ini mungkin dimintain uang kali ya… Pewawancara : Sama si?
Responden : Si yang orang kantor tadi yang ditemui…
Pewawancara : Berarti yang menunjukan ekspresi dongkol itu selain mukanya apa lagi berarti? Tadi kan ekspresi muka…selain itu ada lagi nggak? Responden : Ekspresi dia…
Pewawancara : Yang menandakan dia dongkol itu selain mukanya kayak gitu ada nggak? Apa lagi?
xlv
Responden : Ekspresi…ekspresi…bergegas
Pewawancara : Hm…terus lanjut scene enam, scene lima sama enam. Kalau discene lima itu ada apa aja?
Responden : Ada poci…(menunjuk pada gambar kendi) Pewawancara : Terus pocinya kenapa itu?
Responden : Pocinya mengeluarkan asap (menunjuk gambar asap) Pewawancara : Eh…ehm…ada poci, asap terus?
Responden : Ada kaki orang…(menunjuk gambar kaki) Pewawancara : Orang siapa itu?
Responden : Orang yang…apa…yang didekat poci ini…
Pewawancara : Terus kalau dilanjut ke scene enam, apa yang terjadi setelah scene lima? Tadi ka nada poci keluar asap terus?
Responden : Keluar asap…ya…belum keluar asap sih yang scene lima. Mulai keluar asap scene enam ya…
Pewawancara : Ya…terus setelah keluar asap? Responden : Muncul orang pake blangkon
Pewawancara : Itu kira-kira siapa tuh yang pakai blangkon? Responden : Jin
Pewawancara : Menurut bapak kalo poci itu menandain apa sih?
xlvi
Pewawancara : Berarti terus…eh…si…eh…terus kan tadi disebutin ada jin. Menurut bapak jin itu tanda-tandanya, bisa disebut itu jin itu darimana ya pak kalau disini? Tanda apa sih yang menunjukan...
Responden : Asap. Asap kan…dan kayak kendi gitu
Pewawancara : Berarti dikatakan jin itu karena sebelumnya muncul asap? Responden : Asap…sama kendi itu dan muncul si jin itu
Pewawancara : Oke…terus menurut bapak jinnya itu asalnya darimana? Responden : Kendi
Pewawancara : Eh…kan tadi ngomong pake itu pake… Responden : Oh, jawa. Asalnya dari jawa
Pewawancara : Karena dilihat dari?
Responden : Pakai blangkon. Pake kostum jawa… Pewawancara : Blangkon sama kostum jawa ya? Responden : Iya…hm…
Pewawancara : Terus lanjut scene tujuh. Discene tujuh ada apa?
Responden : Ada orang kaget kan…(menunjuk ekspresi dari muka orang di scene ini)
Pewawancara : Berarti ekspresinya kaget ya? Responden : Iya…
xlvii
Responden : Kaget karena ada muncul jin ini ya… (menunjuk gambar jin discene)
Pewawancara : Oh jin…terus ada apa lagi yang bisa dilihat disitu?
Responden : Eh…memberikan, apa…kayak memberi penawaran. Si Jinnya memberikan penawaran… (menunjuk pada perkataan dari si jin yaitu “Kuberi satu permintaan”)
Pewawancara : Penawaran apa? Apa yang ditawarin? Responden : Diberikan satu permintaan
Pewawancara : Taunya satu dari mana? Responden : Dari ekspresi tubuh ini… Pewawancara : Tangan, badan atau? Responden : Tangannya..
Pewawancara : Tangannya kenapa?
Responden : Tangannya menunjuk angka satu Pewawancara : Selain itu ada lagi nggak?
Responden : Tangan tok…
Pewawancara : Udah, tangan aja ya? Responden : He eh…
Pewawancara : Terus…scene yang kedelapan. Itu ada apa? Apa yang dilihat?
xlviii Pewawancara : Apa yang diobrolin? Responden : Monggo
Pewawancara : Yang ngomong monggonya itu siapanya? Responden : Si jinnya…
Pewawancara : Menurut bapak kalau dia ngomong monggo itu asalnya darimana?
Responden : Dari tangan…gerakan tangan… Pewawancara : Gerakan tangannya….?
Responden : Jempolnya, jempol jawanya kan monggo gitu (mempraktekan isyarat tangan menunjuk menggunakan ibu jari)
Pewawancara : Terus selain itu ada nggak?
Responden : Eh…sama sedakep ya kalau orang jawa bilang Pewawancara : Sedakep itu artinya apa?
Responden : Tangan dilipat…
Pewawancara : Artinya apa kalau menurut bapak? Responden : Ehm…apa ya…?
Pewawancara : Menandakan apa sih biasanya kalau orang sedakep itu? Responden : Sedakep itu banyak sih…ada bersantai…
Pewawancara : Kalau diiklan ini?
xlix Pewawancara : Ya sudahlah?
Responden : He…eh. Menyuruh orang ini pergi gitu loh Pewawancara : Berarti menyuruh orang ini pergi?
Responden : Iya mungkin rada bongko kali ya…(tertawa) jengkel atau mungkin…
Pewawancara : Terus selanjutnya…kalau discene Sembilan sama sepuluh apa yang dilihat?
Responden : Ini…di orang tadi (menunjuk pada perkataan yang dikatakan oleh orang tersebut) mengatakan korupsi, pungli dan sogokan hilang dari muka bumi. Mungkin dia pinginnya seperti itu…
Pewawancara : Iya\, terus?
Responden : Si jinnya ini…apa…bilang bisa diatur wani piro
Pewawancara : Disitu kan ngomong wani piro kan, disitu maknanya apa ya? Diiklan ini…
Responden : Maknanya ya si jinnya ini minta imbalan uang… Pewawancara : Imbalan apa?
Responden : Ya buat melancarkan, permintaan si orang ini…
Pewawancara : Melancarkan menghilangkan pungli, korupsi dan sogokan itu ya?
Responden : Heeh…
l
yang lain. Jin kan salah satu jenis mmahluk halus kan, padahal kan mahluk halus ada yang lain lagi. Kenapa gitu yang dipakai jin?
Responden : Eh…karena kan penyampaiannya eh…iklan ini kan. Mahluk halus ya, mahluk halus kan di indentikan dengan setan kan ya. Ini mungkin jahat atau gimana…Ya, jadi ini yang ini nggak baik kan karena minta imbalan kan. Sedangkan dia sendiri memberi penawaran. Sedangkan meminta imbalan kan karakter yang nggak baik kan. Eh…lebih tepatnya digambarkan sebagai jin yang jahat.
Pewawancara : Berarti karena jin dibilang karakternya jelek berarti bisa dong pakai mahluk halus yang lain? Kan yang lainnya ka nada juga kan yang jahat juga, tapi kok kenapa pakainya jin?
Responden : Kalo siang kan pocong gitu kan nggak mungkin kan ya muncul… (tertawa)
Pewawancara : Oalah…karena siang jadi jin bisa muncul gitu ya hahaha Responden : Bisa muncul kapan saja…
Pewawancara : Lanjut scene sebelas…discene sebelas kan ada yang penting heppi, menurut bapak yang heppi siapa sih emangnya? Penontonnya, konsumennya, jinnya apa orangnya tadi?
Responden : Si perokoknya mungkin ya (tertawa)
Pewawancara : Oh..perokoknya. Alasannya? Apa alasannya kok yang heppi perokok? karakter yang nggak baik kan
Responden : Sem…ah…apa ya. Kurang begitu nangkep ini siapanya… Pewawancara : Nggak nangkep ya siapa yang heppi?
li
Pewawancara : Walaupun dihubungin sama iklannya juga nggak nangkep ya?
Responden : Juga ndak nyambung, soale itu juga ndak heppi gitu loh. He eh…kalau saya yang lihat
Pewawancara : Terus iklan kedua. Iklan DJARUM 76 versinya FIL GOLD. Dari scene pertama ada apa dan siapa saja, dimana juga?
Responden : Kayak disuatu panggung pementasan (menunjuk gambar panggung), ada orang pakai blangkon (menunjuk orang yang menggunakan blangkon) sama orang duduk dikursi (menunjuk gambar orang duduk dikursi)..
Pewawancara : Ya…terus ada apa lagi?
Responden : Ini…yang ngomong ini ya…? Yang pake blangkon ini ngomong “Nah ayo ngomong” sama orang yang duduk tadi
Pewawancara : Terus kan tadi ngomong ada panggung, ada kursi. Menurut bapak kenapa kok ada yang duduk terus satunya nggak duduk? Maknanya apa sih emang?
Responden : Eh…yang maknanya ini itu. Eh…dia merasa lebih tinggi mungkin ya…
Pewawancara : Yang lebih tinggi itu yang duduk apa yang berdiri?
Responden : Eh…sebenarnya yang kursi itu, juga banyak ya. Kursi orang duduk itu kan ya tahta, jabatan, kedudukan. Maknanya itu…
Pewawancara : Oh…berarti kursinya itu melambangkan tadi ya? Berarti kalau gitu kedudukannya lebih yang mana?
lii Pewawancara : Yang berdiri?
Responden : Iya. Jelas kalau orang ini duduk ini berdiri eh…ini merasa tidak di. Ini loh, yang duduk dikursi kan merasa tidak diajeni kan. Jadi ya lebih rendah gitu…
Pewawancara : Kalau panggung menandakan apa? Kalau kursi itu menandakan kedudukan, panggung menandakan apa?
Responden : Eh…menandakan. Negara ya…satu, kayak tempat dimana si…apa kedudukan ini berada. Kayak lingkungannya dari rakyatnya. Ya…lokasi ya…tempat yang dilihat oleh orang banyak…
Pewawancara : Dari scene dua tadi apa yang dilihat?
Responden : Dilihat jin (menunjuk pada orang yang berdiri) yang pakai blangkon itu ngomong “Baru…DJARUM 76 FIL…”
Pewawancara : Ngomong ke siapa?
Responden : Ke orang yang duduk tadi. Eh…dia mengajak ngomong yang ini dia menanyakan ke si orang yang duduk tadi suruh ngelanjutin kalimatnya gitu loh “Baru…DJARUM 76 FIL…” suruh ngomong…
Pewawancara : Suruh ngelanjutin? Responden : Suruuh ngomong
Pewawancara : Terus untuk yang scene yang ketiga? Responden : Ada pejabat lah…
Pewawancara : Siapa ya?
liii
Responden : Ekspresi…paras, paras wajahnya ya. Pake kacamata ya, wig…
Pewawancara : Terus apa yang dilakuin sama gayus ini discene tiga? Responden : DIa meminta…itu…wani piro. Minta uang..
Pewawancara : Berarti wani pironya menandakan minta uang? Selain itu selain wani piro apalagi yang menandakan dia minta uang?
Responden : Tangan (langsung menunjukan dan mempraktekan gerakan tangannya Gayus yaitu menggesekan ibu jari dan jari telunjuk). Gerakan tangannya…
Pewawancara : Menurut bapak ini kenapa pakainya kata wani piro? Responden : Mungkin…orang jawa ini…hahaha
Pewawancara : Kalau scene yang keempat apa yang dilihat?
Responden : Jinnya ini kaget menirukan gaya si Gayus ini wani piro menirukan si…
Pewawancara : Kalau menirukan kayak gitu artinya apa tuh pak biasanya? Responden : Ngejek. Mengejek.
Pewawancara : Eh…berarti selain mengejek apalagi maknanya? Responden : Ya, menolak. Menolak memberikan uang ya, males… Pewawancara : Terus scene yang kelima apa yang dilihat?
Responden : ini…logonya DJARUM 76 GOLD ya.. (menunjuk pada gambar dari logo DJARUM 76)
liv
Responden : DJARUM…rokok. Produk rokok.
Pewawancara : Terus….eh…DJARUM taunya produk rokok darimana? Kan disitu nggak disebutin kata-kata merokok.. rokok
Responden : Saya sering merokok…
Pewawancara : Ngertinya karena merokok juga?
Responden : He eh…pernah lihat kemasanannya juga…
Pewawancara : Eh…menurut bapak. Eh, berarti kalau bukan perokok dia nggak ngerti gitu kalau DJARUM 76 itu nama rokok?
Responden : Bisa ngerti…bisa ngerti…
Pewawancara : Pak, DJARUM 76 itu produk rokok apa? Responden : Produk rokoknya DJARUM yang kretek Pewawancara : Taunya darimana?
Responden : Pernah merokok itu. Rokok itu, rokok kretek…
Pewawancara : Ya..berarti gerti variannya itu karena pengalaman udah merokok sebelumnya?
Responden : Iya…
Pewawancara : Iklan yang ketiga. Iklan DJARUM 76 versinya kontes jin. Dari scene yang pertama apa yang bapak lihat?
Responden : Matahari…matahari diatas awan
lv
Responden : Eh…apa ya…banyak sih…kalau yang ini kurang begitu nangkep saya…
Pewawancara : Misal kayak suasananya, waktunya? Responden : Mungkin waktu ya…
Pewawancara : Waktunya kapan berarti? Responden : Senja…sore..
Pewawancara : Berarti senja ya? Responden : He eh
Pewawancara : Selain matahari sama awan?
Responden : Warna. Karena warnanya orange itu kan biasanya sore ya…
Pewawancara : Terus discene kedua ada apa aja disitu?
Responden : Saya lihat kontes jin (menunjuk pada tulisan kontes jin pada gambar)…Panggung (menunjuk pada gambar panggung)
Pewawancara : Terus ada apa aja?
Responden : Mmmm ada orang yang pakai…Mesir atau apa ini… Pewawancara : Ada berapa orang disitu?
Responden : Tiga…ada tiga…yang…oh ini ada cceweknya tiga. Sama ditengah yang bersila tiga orang. (menunjuk pada gambar orang dipanggung) Pewawancara : Hmm…dari scene tiga sama empat apa yang dilihat dari scene tiga sama empat?
lvi Pewawancara : Taunya Mesir darimana? Responden : Kostumnya…
Pewawancara : Pakaiannya? Terus selain itu? Responden : Sama…kostum ya…
Pewawancara : Kan scenennya tiga sama empat..
Responden : Oh..ada pyramid sama onta (menunjuk pada gambar Piramid dan gambar onta)
Pewawancara : Ada apa lagi nggak yang bisa dilihat?
Responden : Hmm..gurun pasir… (Menunjuk pada gambar gurun pasir) Pewawancara : Berarti si Mesir itu ditandain dengan pyramid Mesir sama gurun pasir. Lanjut ke scene lima, discene lima jinnya itu ekspresi apa yang ditangkap?
Responden : Senang, tertawa dia..
Pewawancara : Kenapa menurut bapak kenapa dia senang? Responden : Karena….bisa ngilangin pyramid tadi
Pewawancara : Kenapa dia ngilangin pyramid malah seneng? Emang kenapa?
Responden : Mm…karena memang kontes ya, jadi seneng bisa ngilangin yang besar gitu..
Pewawancara : Mm terus scene enam tujuh sama delapan ada apa? Responden : Ada si Jin Jepang ini…
lvii
Responden : Kostumnya. Pakaian Jepang, nama pakaiannya apa nggak tahu…
Pewawancara : Heem…terus?
Responden : Sama bunga sakura, sama gunung Fujiyamaya ya…
Pewawancara : Berarti yang menandakan dia dari Jepang itu kostumnya….
Responden : Kostumnya…bunga sakura sama Fujiyama.. Pewawancara : Untuk scene delapan?
Responden : Dia ekspresinya seneng juga bisa ngilangin gunung Fujiyama yang lebih besar dari Piramid…
Pewawancara : Berarti ekspresinya senang ya? Responden : Iya…
Pewawancara : Selain dari ekspresinya, dilihat dari apalagi dia senang? Responden : Dia tertawa…
Pewawancara : Berarti kayak yang jin sebelumnya dia senang selain dari ekspresinya dari apanya?
Responden : Tertawanya…
Pewawancara : Terus lanjut…oh ya. Yang, kenapa jin yang dari Mesir begitu itu langsung nyimpulin dia dari Mesir setelah lihat pyramid, onta sama gurun pasir. Emang apa hubungannya?
lviii
Pewawancara : Kenapa kok langsung kepikiran oh itu ada Piramidnya itu pasti dari Mesir. Kok bisa kepikiran gitu?
Responden : Eh…karena..apa ya. Ya karena dari kostumnya, terus, pakainnya dan lainnya kan melambangkan orang Mesir. Ndak tau bener tau nggak (tertawa)
Pewawancara : Lanjut, scene Sembilan…
Responden : Ada orang pakai blangkon, ada penonton… Pewawancara : Iya…terus?
Responden : Scene sembilannya ya? Pewawancara : Heeh…
Responden : Eh…ada tepuk tangan dari penontonnya… Pewawancara : Tepuk tangannya karena apa?
Responden : Karena…(membuka lembaran kertas sebelumnya) memberi semangat mungkin ya…
Pewawancara : Memberi semangat sama? Responden : Sama ini…sama jin yang lain… Pewawancara : Discene sepuluh ada apa?
Responden : Dia membawa buku itu, orang yang pake blangkon itu. Pewawancara : Bawa?
lix
Responden : Jin yang pakai blangkon ini… Pewawancara : Berarti dia darimana?
Responden : Dari jawa…
Pewawancara : Berarti dilihat dari mana? Pakaiannya ya? Responden : Iya…
Pewawancara : Tadi bawa bukunya setumpuk ya? Berarti artinya….lebih dari satu ya?
Responden : Iya…lebih kecil.
Pewawancara : Lebih kecil dari siapa maksutnya?
Responden : Dari yang sebelumnya. Kayak yang gunung… Pewawancara : Oh ya ya ya ya…terus scene sebelas?
Responden : Ekspresi orang Mesir sama orang Jepang ini kaget. Karena kok bawanya buku gitu ya..
Pewawancara : He eh… Kenapa kok kaget? Responden : Karena Cuma setumpuk aja ini Pewawancara : Kalau dari scene dua belas?
Responden : Yang orang jawa ini (menunjuk pada jin dari Jawa yang menhilangkan tumpukan kertas) bisa ngilangin setumpuk buku ini…ngejek, ketawa yang lain…(menunjuk kepada kedua jin dari Jepang dan Mesir) Pewawancara : Taunya ngejek darimana?
lx Pewawancara : Terus selain itu?
Responden : Nunjuk ke buku itu sambil tertawa Pewawancara : Ngejek karena?
Responden : Karena si orang jawa ini cuma bawa buku setumpuk kan Pewawancara : Scene tiga belas, empat belas. Scene tiga belas sama empat belas itu apa yang diihat?
Responden : Ehm…orang jawa ini ngilangke setumpuk buku dan bilang “Kasus korupsi hilang”
Pewawancara : Terus?
Responden : Dan…apa…penonton bersorak tepuk tangan Pewawancara : Bertepuk tangan itu artinya apa?
Responden : Seneng… Pewawancara : Selain seneng? Responden : Ehm…
Pewawancara : Berarti menandakan apa gitu?
Responden : Si…yang…berhubung ini menang (menunjuk jin jawa), ini kan pendukungnya kan
Pewawancara : Berarti yang menang siapa dong kalau gitu? Responden : Yang jawa kan…yang kasus korupsi
lxi
Pewawancara : Eh…menurut bapak…kenapa jin yang dari jawa itu bisa menang? Padahal kan punya dia kan yang diilangin yang paling kecil kan? Yang lainnya kan besar banget. Kayak gunung Fuji, pyramid kan besar-besar. Tapi kok dia bisa menang? Sampe penontonnya tepuk tangan. Padahal kan ngilanginnya Cuma setumpuk kertas-kertas korupsi kan
Responden : Eh…karena kan disini kan korupsi kan udah sangat mengakar ya. Sudah susah dihilangknan. Tapi si jin ini bisa ngilangin korupsi si yang nonton ini kan seneng. Eh…semua sorak gitu. Menang…
Pewawancara : Berarti menang karena?
Responden : Karena bisa ngilangke kasus korupsi Pewawancara : Karena kroupsi?
Responden : Karena korupsi sudah sangat susah ya, kayak mustahil gitu…
Pewawancara : Yang scene lima belas itu, lanjutannya ada apa?
Responden : Ada si orang…jin jin.. Mesir sama Jepang ini nunduk… Pewawancara : Apa yang mereka lakuin?
Responden : Ya mereka ini tunduk sama…hormat, sama si jin yang jawa..
Pewawancara : Kenapa sampai memberi hormat?
Responden : Karena…nggak ngira bisa menang ya, bisa ngilangin korupsi ya. Lebih penting mungkin…
lxii
Responden : Terkenal korupsinya ya, diluar… Pewawancara : Indonesia terkenal?
Responden : Iya…
Pewawancara : Oh berarti korupsi itu sama aja kayak simbolnya Indonesia?
Responden : Iya…
Pewawancara : Terus yang menandakan kemenangan dari jin Jawa ini selain tepuk tangan sama jin yang lain menunduk-nunduk ada lagi nggak? Responden : Scene-sccene terakhir ya?
Pewawancara : Heeh…
Responden : Apa….ada kayak. Kertip-kertip kayak kertas gitu ya… Pewawancara : Itu yang menandain menang gitu ya?
Responden : Ya…berakhirnya acara dan menang gitu… Pewawancara : Kalau scene enam belas ada siapa aja? Responden : Ada cewek tiga sama jin jawa tadi
Pewawancara : Apa sih yang dilakuin sama cewek-cewek itu ke Jin jawa? Responden : Kagum mungkin ya…
Pewawancara : Kagum? Responden : Kagum…
lxiii Responden : Karena yang pemenang..
Pewawancara : Oh…berarti…terus kok menurut bapak kok pakainya cewek? Emang ada apa sih sama cewek? Kok yang dipakai cewek? Kenapa karena dia menang dia yang dikelilingi cewek-cewek…
Responden : Kurang begitu tahu ya…
Pewawancara : Discene tujuh belas menurut bapak yang heppi itu siapa? Responden : Yang nonton… (menunjuk pada tulisan yang penting heppi)
Pewawancara : Kenapa bisa bilang yang nonton?
Responden : Karena kan seneng kan korupsine dari…ceritanya..
Pewawancara : Kan ceritanya karena tadi bapak ada hubungan sama kehidupan sehari-hari. Menurut bapak berarti penontonnya jadi heppi gitu ya? Responden : Iya…semuanya jadi ikut senang kan..
Pewawancara : Scene teakhir…scene delapan belas…
Responden : Ini jin jawa ini dikerubuti cewek sama dua jin yang lain…minta..minta tanda tangan…
Pewawancara : Minta tanda tangan itu artinya apa berarti? Responden : Kagum ya…
lxiv
Pewawancara : Kenapa bisa dikagumin sama difans ini? Responden : Karena…pemenang mungkin…
Sudah sesuai dengan ini rekaman wawancara yang dilakukan pada pada hari Selasa tanggal 27 Mei 2014 pukul 20.24 di Rumah Bapak Lilik
Tegal, 30 Mei 2014 Responden
lxv 2. Responden 2
Pada hari Rabu tanggal 28 Mei 2014 pukul 07.20 di SMP Negeri 1 Tegal
Pewawancara : Selamat Siang Pak, pertama yang mau saya tanyai… nama lengkap bapak siapa ya?
R :Ya…nama lengkap Juventus Suradi
Pewawancara : Terus kapan dan dimana bapak lahir? Tempat tanggal lahir?
Responden : Oh..Klaten, 27 Juni 1963 Pewawancara : Berarti aslinya dari Klaten? Responden :Klaten…ya
Pewawancara : Terus pendidikan terakhir bapak apa ya? Responden : S1 Matematika
Pewawancara : Pekerjaannya sekarang?
Responden :Jadi guru SMP Negeri satu Tegal Pewawancara : Apakah bapak sekarang merokok? Responden :Ya.
Pewawancara : Kalau dalam sehari bapak kira-kira nonton televisi berapa kali ya?
lxvi
Pewawancara : Terus kalau lihat TV kan pasti ada iklan, terus apa yang bapak lakukan?
Responden :Ya…disimak. Kalau iklannya menarik ya disimak, kalau enggak ya nggak
Pewawancara : Terus sekarang saya mau wawancara iklan yang pertama itu tentang iklan DJARUM 76 versi korupsi, pungli dan sogokan. Dari scene satu apa saja yang bisa dilihat?
Responden : Ada awan… awan yang gelap.. di latarnya ada langit yang biru…
Pewawancara : Terus?
Responden : Ada sedikit bayangan pohon-pohon dibagian bawah… Pewawancara : Terus menurut Bapak awan itu artinya apa sih?
Responden : Ya… awan itu kalau dalam IPA ya pertanda akan turun hujan. Ada harapan hujan, tapi mungkin dalam iklan ini mungkin awan ini mendung kelabu. Situasi gelap, situasi yang kurang baik di sebuah negera atau kota mungkin ya…
Pewawancara : Terus kalau dis scene dua apa saja yang bapak lihat dan siapa saja?
Responden :Scene dua sebuah kehidupan sehari-hari di sebuah instansi atau dinas dilihar dari pakain safarinya da seseorang yang menjadi tamu… Pewawancara : Lokasinya kira-kira dimana?
lxvii
Pewawancara : Bapak bisa tahu ini kantor itu darimana?
Responden : Sebelah kirinya ada rak buku dan papan-papan whiteboard bertuliskan dan ada meja-meja lain dan orang lain yang bekerja bersama-sama kayak sebuah kantor ya… kantor apa ya… kantor catatan sipil atau kantor pemerintah daerah apa itu…
Pewawancara : terus taunya ini pegawai kantor darimana? Jenisnya kantor apa tadi menurut Bapak?
Responden :Ya jenisnya kayak kantor catatan sipil atau kecamatan gitu ya..
Pewawancara : DIlihatnya darimana? Kalau gitu berarti ini jenis kantor pemerintah ya?
Responden :Pakaian pegawainya pakaian safari, ada identitas, ya…lihat casingnya saja kan..
Pewawancara : Kostumnya ya pak? Responden :Ya…
Pewawancara : Di sccene tiga apa yang bapak lihat?
Responden :Mungkin kepala bagian atau kepala seksi dikantor itu ya… memperlihatkan suatu… (Menunjuk pada gambar orang dengan gerakan tangan menggesekan ibu jari dengan jari telunjuk)
Pewawancara : gesture?
Responden : Ya… gerakannya gerakan meminta uang… Pewawancara : terus tokohnya ini familiar nggak?
lxviii Pewawancara : Diliahatnya darimana?
Responden :Dari kacamatanya dan mukanya yang bunder…hahahahahaaa (tertawa)
Pewawancara : Terus kalau discene empat?
Responden : Scene empat… ya orangnya jadi kebingungan tuh yang tadi minta bantuan jasa, yang mau nyari surat keterangan entah apa tadi. Ya…. Agak kecewa ya, dongkol ya… beranjak dari kursinya kemudian meninggalkan tempat dengan wajah yang kecewa lah, kok seperti ini lho… malah ada umpatan “Dasar rampok!” ya itu ungkapan kekecewaan terhadap aparat negara yang nggak begitu familiarlah… korupsi lah istilahnya
Pewawancara : terus bapak bisa melihat dia kecewa selain dari mukanya dari apanya?
Responden :Dari gerakan tangannya menggenggam dengan keras itu kan menahan emosi juga, keluar tanpa permisi dengan pegawai-pegawai yang lain… mungkin nganggepnya yang lain juga sama. Anggapannya disini ini neraka ini…
Pewawancara : discene lima apa yang bapak lihat?
Responden : Ada poci, poci untuk membuat the poci tegal tapi kok ketendang terus keluar apanya tuh keluar asapnya
Pewawancara : terus kalau scene enam?
Responden :Dari asap ini kayak keluar tokoh ya… Pewawancara : Tokoh apa?
lxix
Pewawancara : terus menurut bapak pocinya ditendang sengaja atau tidak sengaja?
Responden :Ya, ndak sengaja ya… kan dia perasaannya sedang nggak karuan, jengkel dan sebagainya sehingga keluar jalan pun nggak konsentrasi. Sehingga ada kendi ada poci ditendang aja, eh ternyata pocinya bukan sembarangan karena mengeluarkan jin, jinnya berpakain jawa berarti jinnya jin dari jawa bukan jin mesir
Pewawancara : berarti tanda-tandanya jin itu menurut bapak karena ad kendi itu ya?
Responden :dia kan bisa menghilang ya… berarti diibaratkan bisa menghilang dan tersimpan disuatu termpat… ya mengingatkan ke masa lalu lah… Jin ini.. kan dari dalam botol ya… terus keluar dalam bentuk asap dan berubah wujud jadi sebuah mahluk
Pewawancara : kalau discene tujuh apa yang bapak lihat?
Responden :Ya… orangnya kaget kan tiba-tiba ada mahluk didepannya, ya semi takut…
Pewawancara :terus ada kayak gerakan apa lagi?
Responden :Ya orangnya kan kaget, terus jinnya kok tidak serem eh malah lucu wajahnya
Pewawancara : Apa yang dilakukan discene tujuh?
Responden :Ya… menawarkan ya… menawarkan suatu permintaan… suatu jasa lah… saya bisa memberikan kamu satu permintaan…
Pewawancara : taunya satu darimana tuh selain dia ngomong?
lxx Pewawancara : Jarinya?
Responden : Ya… jarinya menunjukan angka satu… kuberi satu! permintaan
Pewawancara : scene delapan apa yang bapak lihat?
Responden : ternyata dari ketakutan itu ya… bengong… ini iya apa ndak ni.. akirnya dia bisa menungkapkan satu permintaannya.. supaya.. apa ya.. orang-orang yang berkorupsi, yang melakukan ketidak adilan bisa lenyap dari muka bumi hehehehe (tertawa) supaya dimusnahkan lah… Tokonya penuh berharap ya… mohon dengan sangat bisa nggak menghilangkan korupsi dan lain sebagainya… dan jinnya juga agak ragu ini… apa ya.. ya dia hanya menawarkan apa yang menjadi permintaanmu itu, ya istilahnya kan mempersilahkan (menunjuk gerakan tangan ibu jari dimunculkan kedepan), monggo… minta apa bisa tak turuti. Proaktif lah jinnya proaktif…
Pewawancara : scene Sembilan sama sepuluh gimana? Responden : Jinnya masih serius mendengarkan ya… Pewawancara : terlihat dari apanya tuh serius?
Responden : Ya… menatap si peminta iitu kan jadikan itu memperhatikan sekali apa yang jadi permintaan kan… mukanya menatap pada orang yang minta pertolongan itu, ya tadikan supaya korupsi, pungli kan supaya hilang dari muka bumi ini..
Pewawancara : terus yang sepuluh itu?
lxxi
Pewawancara : berarti wani pironya ini maksudnya apa menurut bapak? Responden :Ya maknanya ini kalo ini nggak mudah ya yang namanya menghilangkan korupsi di Indonesia ya… itu kan kerja berat, nggak semudah yang kamu minta, ya artinya nggak bisa dengan cuma-Cuma. Artinya ya… harus… harus… ya sulitlah menurut jinnya sendiri, nggak semudah itu… yaa.. kayaknya jinnya mengatakan sulit juga… punya kemampuan itu nggak semudah yang anda bayangkan. Karena sudah terlalu mengakar ya… melembaga… wani piro itu artinya kan sebenarnya si Jin itu kah nggak butuh makan kan sebenernya tapi dia mengekspresikan kalau memang sudanh parah lah, sudah parah lah kehidupan kelembagan dipemerintah Indonesia itu sudah banyak jadi nggak semudah… menghilangkan itu semua itu nggak gampang… meskipun dia jin gitu ya?
Pewawancara : terus di scene terakhir ka nada tulisan yang penting heppiii, menurut bapak yang happy siapanya?
Responden : (menunjuk pada tulisan yang penting heppi) konsumen ya…kita…
Pewawancara : konsumen atau penonton? Kalau konsumen berarti pengguna produknya ini kan?
lxxii
terkuras pikirannya pada korupsi karema masih ada juga kan yang tidak korupsi…
Pewawancara : Ya berarti penontonnya ya?
Responden : Ya penontonnya diajak untuk happy dengan nonton iklan ini… udud-udud saja hehehe (tertawa)
Pewawancara : Iklan kedua. Iklan DJARUM 76 versinya FIL GOLD. Dari scene pertama ada apa dan siapa saja?
Responden :yang scene pertama kan ada tokoh jin jawa terus ada tokoh pejabat lah, pejabat pemerintahaan…
Pewawancara : terus discene satu ini ada benda apa saja? Terus dimana? Responden :Oh..! scene satu ya..ini panggung ini… ada tokoh jin jawa dan seseorang kan..
Pewawancara : terus ada benda apalagi diatas panggung?
Responden : Ada kursi ya… kursi puterlah, lampu sorot, ada background DJARUM76…
Pewawancara : terus bapak tau dia jinnya dari jawa terlihat dari apanya? Responden : Kostumnya ya pakai blankon sama ini pakainya pakai pakaian jawa beskap
lxxiii
Responden : Ya kalau duduk semuanya ya… kayaknya kurang interaktif ya… berdiri itu kalau saya tangkap ini sebenarnya sulit juga ya… kalau dalam strata ya yang berani berdiri punya pengaruh yang lebih besar ya.. kekuasaan… atau yang dituakan itu biasanya kalau diadat jawa Cuma yang satunya ini profilnya juga bukan profil rendahan ini… kan duduknya aja dikursi muter yang kursinya kursi nyaman sekali…
Pewawancara : berarti menurut bapak stratanya tinggi yang mana?
Responden : Ya kalau dari unsure jawa stratanya lebih tinggi yang berdiri
Pewawancara : itukan kalau dilihat secara jawa kalau dilihat secara umum?
Responden : Kalau dilihat secara umum ya…stratanya ya bisa dua orang yang suda akrab karena yang satunya juga duduknya santai tidak ngaku rancang. Ngaku rancang itu tangannya sendhiko dawuh depan tuh kalo liat. Ini masalahnya santai.. yang satu juga santai…
Pewawancara : berarti menurut bapak tadi kursi menandakan strata ya? Responden :Iya… ya kan ini orang mapan lah… terus yang satunya juga orang kerja yang juga sama-sama mapannya
Pewawancara : kalau kursinya seperti strata terus makna dari panggungnya apa sih kalau diterapkan ke kehidupan nyata
lxxiv
tapi dinilai dan diperhatikan orang lain. Jangan bilang orang lain nggak tau, mestinya tau ya walaupun nggak ngommong langsung
Pewawancara : terus kalau dari scene dua apa yang bapak lihat?
Responden : Ya sebenarnya(menunjukan pada orang berpakaian adat jawa yang berbicara) menawarkan… sebenarna tawarannya nggak berat kok. Kan Cuma suruh ngomong aja kan… “Ayo…ngomong…” ada DJARUM baru. Hanya ngomong aja, nggak berat.. ngomong aja…
Pewawancara : taunya dari mana kalau nyuruh?
Responden :Ya kan…nada bicaranya rada memaksa juga jadi…”Baru…! DJARUM 76 Fil…nah ayo ngomong”, Yaa itu menyuruh ya.. terus ekspresi dan jari yang ditunjukan itu unsur memerintahnya besar sekali, minta tapi sopan (menunjuk pada gerakan jari telunjuk dan kemudian gerakan menunjuk dengan ibu jari)
Pewawancara : kalau scene tiga?
Responden : Kalau dilihat dari pakaiannya kan ya…seorang manajer atau apa ya..
Pewawancara : jabatannya ya kira-kira seperti itu…? Kira-kira tokoh sapa ya?
Responden :Ya yang kayak kemarin itu tokohnya ya (menunjuk orang pada gambar) … Gayus Tambunan yang dipikirkan yak an otaknya uang-uang-uang aja “Wani piro…”
lxxv
Pewawancara : terus menurut bapak kenapa tokonya yang dipakai Gayus? Responden : Gayus kan dikenal orang dengan kasus korupsi ya… dilembaga perpajakan. Jadi kalau dipilih tokoh yang sudah dikenal masyarakat kan iklan itu jadi leboh menarik tau Oooh itu, terus yang nonton ya jadi rada geli juga
Pewawancara : kalau dihubungkan dengan iklannya gimananya?
Responden :Yak karena kasusnya Gayus kasus pegawai golongan 2B tapi kekayaannya luar biasa kan… dalam aturan penggajian di Indonesia kan nggak mungkin lah.. apa yang dimiliki sama status kepegawaiannya kan jauh… itu mungkin dimiliki sama pengusaha besar, tapi kalau cumin pegawai pajak kan… investasi yang melebihi nggak normal… sesuatu yang nggak wajar
Pewawancara : terus?
Responden : Ya kalau dilihat dari raut wajahnya kan ys.. mrlihst segalanya dengan uang, tidak melihat temannya ini datang dengan sopan… dengan pakaian yang… ya jinnya ini kan datang dengan sopan… ya tanggannya juga komersil, tangan komersil ituka selalu gitu… (langsung menunjukan gerakan tangannya Gayus yaitu menggesekan ibu jari dan jari telunjuk) segalanya itu uang.. jadi Tuhannya itu uang.. mendewakan uang hehehe (tertawa)
Pewawancara : Kalau scene empat?
Responden : Ya kecewa ya… gur kon ngomong gitu aja kok pakai uang
lxxvi
Pewawancara : kecewa terlihat dari mana menurut bapak?
Responden : Ya mukanya kan kecewa heran dan kaget, ngomong gitu aja kok harus pakai uang, apa dunia ini kok kabeh pakai duit…padahal ini kan tawaran yang baik kan…. Ini kan ngomong ada yang baru tapi untuk komentar aja kok susah juga ya.. wani piyo ya ngeledek dan kecewa ya… Pewawancara : ngeledek? Ngejek ya maksudnya?
Responden : Ngucap wani piyooo ya… dongkol juga kan, gitu aja kok harus pakai duit…
Pewawancara : berarti itu artinya mengejek ya?
Responden : Ya kalau ngulangin gitu ya kecewa dan ngejek juga Pewawancara : Kalau discene lima?
Responden : Ini karya yang artistic ya… Fil Gold Baru… meskipun yang ngerti ini kan orang yang sudah merokok
Pewawancara : yang mengerti apa pak?
Responden : Yang mengerti apa sih DJARUM 76 (menunjuk pada gambar dari logo DJARUM 76 )… nggak ada gambar rokok kan.. anak kecil nggak ngerti kan, dikira coklat atau apa
Pewawancara : berarti DJARUM76 yang ngerti itu rokokkan cuma perokok ya?
lxxvii
Pewawancara : Ah…iklan yang ketiga DJARUM 76 versinya kontes jin… kalau dari scene yang pertama apa yang bapak lihat?
Responden :Ada gambar diatas bumi ya… dilapisan troposfer ya.. ada awan ada matahari… awan yang bergumpal-gumpal… ada kecerahan terpancar dari sinar matahari.. ini suasana… sore ya , sore menjelang petang Pewawancara : dilihat dari mananya itu sore atau siang?
Responden :Ya suasananya kan kayak matahri mau terbenam.. kalau pagi hari kan belum kelihatan awan kan… karena jingganya ini..
Pewawancara : kalau discene dua ini bapak lihat apa saja?
Responden :Ada kontes jin… ada panggung ada tiga peserta jin yang pengen menunjukan kebolehan dan panitia penyelenggara dan panitia dan suasananya juga malam ada lampu dikanan kirinya..
Pewawancara : Kalau discene dua dan scene satu apa hubungannya menurut bapak apa ya?
Responden : Ya…waktu aja.. kan sore… terus juga melihat keindahan.. gambar yang indah… alam yang begitu luas
Pewawancara : ini scene dua kan tadi ada panggung juga kan katanya…terus menurut bapak maknanya panggung apa diiklan ini?
Responden : Pangggungnya ya tempat pelaksanaan dari lomba dikontes ini… disediakan tempat yang khusus untuk melihat kebolehan dari kontes ini… panggungnya cukup bagus ini
Pewawancara : kalau discene yang ketiga?
Responden : Ya… ada jin dari timur tengah ya…
lxxviii
Responden : Dari pakaiannya kan kayak ciri khas orang mesir… ya dari wajahnya.. wajahnya orang Yordania.. ya suasana alamnya pyramid kan orang mesir…
Pewawancara : terus selain pakaiannya apa lagi yang terlihat dia dari mesir?
Responden :Dari wajahnya.. wajahnya orang Yordania, dan suasan alamnya… Piramid kan ada di Mesir, jazirah arab. Terus hewan-hewan khusus yang mau beradaptasi, unta…
Pewawancara : terus ada ada lagi nggak pak?
Responden : Ya..terus ada daerah gersang, tanpa tanaman, panas ya…debu, gurun pasir
Pewawancara : Scene selanjutnya?
Responden : Menunjukan kebanggannya bahwa dia bisa menghilangkan… apa nih… piramid dengan sulapnya ini, dengan kemampuan magic nya
Pewawancara : bangga itu terlihat dari apanya?
Responden : Tertawa…semi melihat sebelah teman, sampingnya. Piramid aja bisa tak hilangin
Pewawancara : selain dari apa yang dia katakana apa lagi yang menunjukan dia..
Responden : ya muka tertawanya yaa Pewawancara : berarti ekspresi mukanya ya?
lxxix
Pewawancara : Kalau scene enam, tujuh sama delapan? Responden : Scene enam ini ada lawannya dari jepang Pewawancara : terlihat dai mananya nih Pak?
Responden :Terlihat dari rambutnya, ada susuknya dibelakang, pakaiannya, wajahnya.. wajahnya kayak orang Mongol Jepang gitu. Satunya orang jawa karena wajahnya jelas orang jawa, pakaian juga jawa…
Pewawancara : Terus tau Jepang dari pakaiannya, mukanya, rambutnya apa lagi?
Responden : Gunung Fujiyama, bunga sakura dan danau yang teduh ini kan ada di Jepang
Pewawancara : Terus scene delapan ini ekspresinya apa?
Responden : Ya.. dia juga dalam arti mengatakan “Hahaha” (menunjuk pada tertawa dari jin Jepang) tidak hanya kamu saja yang bisa menghilangkan sesuatu yang besar, saya bisa menghilangkan gunung Fujiyama yang indah. Tuh, hilang. Ekspresinya mengandung unsure kebanggaan
Pewawancara : scene Sembilan?
lxxx
dilakukan gitu… ekspresinya menunjukan heran-heran harap-harap cemas… apa nanti lebih spektakuler atau hanya guyonan biasa… ini mau sulapan tapi kok kurang menarik, kok bawa tumpukan buku ni mau apa
Pewawancara : lalu scene selanjutnya?
Responden : jadi kemudian tumpukan bukunya tadi dihilangkan, dilenyapkan… ya ternyata tu jin duanya dari Mesir sama Jepang kan juga… juga…menganggap remeh… halah! Cuma gitu tok Cuma ngilangin tumpukan buku kecil…
Pewawancara : Taunya darimana pak menganggap remeh? Terlihat dari apanya?
Responden : dari “Hahaha”nya tuh, atau.. lucu lah Pewawancara : terus scene tiga belas sama empat belas?
Responden : Nah, setelah dijelaskan bahwa maknanya adalah menghilangkan gunung dan pyramid itu gampang, tapi dia (menunjuk Jin Indonesia) malah lebih praktis. Tapi ini lucu juga, yang dihilangkan bukan orang yang korupsi tapi malah kasus korupsinya yang hilang (menunjuk setumpuk buku). Kasusnya yang hilang, artinya tidak dibicarakan orang lain lagi, artinya tidak menjadi topic pembicaraan masyarakat lagi… jadi… ini hanya menghilangkan kasusnya aja, tidak menyelesaikan kasusnya hahaha (tertawa) lucunya disini…
Pewawancara : kalau scene empat belas?
Responden : Ya.. ternyataa.. tindakan yang sederhana ini malah dianggap penonton yang hebat, hebatnya ya dalam arti tadi ya ngeploki kasus korupsi yang hilang agar tidak dibicarakan lagi
lxxxi
Responden : Ya dari tepuk tangannya ya ini yang menarik dan lucu, karena yang dihilangkan kasus-kasus korupsi, kalau sulap menghilangkan gedung, menghilangkan patung liberti itu udah biasa, tapi… disini malahan yang dihilangkan bukan benda-bendanya, tapi malahan kasus-kasus korupsi yang mestinya dibahas tuntas malahan dimusnahkan.. dihilangkan
Pewawancara : jadi menurut bapak gimana nih? Kan yang lainnya lebih besar-besar kan bendanya yang dihilangkan tapi kok malahan ini…
Responden : ya, lucunya juga sih… sindirannya itu hebat sekali ini.. sindirannya itu loh, bukan korupsinya yang dihilangkan, tapi kasusnya yang dihilangkan, hingga nggak dibicarakan lagi, nggak diselesaikan lagi, jadikan ini suatu kebohongan ya… kebohongan yang luar biasa, karena kan mestinya kasus-kasus itu bukan dihilangkan tapi dibicarakan sampai tuntas dan ditemukan siapa yang benar siapa yang salah. Tapi ini kan kasusnya lewat ganti yang lain lagi, yang baru lagi…
Pewawancara : terus scene lima belas Pak?
Responden : Ya jin dua-duanya (menunjuk pada jin Mesir dan Jepang) ini merasa mengakui kehebatan jin yang ini (menunjuk jin Indonesia)… Pewawancara : ditunjukan dengan apa tuh?
Responden : dengan menyembah… dengan hormat, memberikan hormat ya. Hebat… anda hebat, lucu. Hebatnya bukan hebat apa tapi lucu loh, ide anda hebat, lucu. Jadi bisa membuat orang bisa tertawa semua
Pewawancara : discene lima belas apa lagi yang bisa terlihat selain jinnya itu?
lxxxii
Responden : Ya menandakan kemenangan, celebration dan congratulation itu ya..
Pewawancara : berarti kemenangan itu selain dari kertas-kertas itu apa lagi dari scene-scene sebelumnya? Berarti jin lainnya merasa kalah ya?
Responden : Ya benar.. beratikan diiklan ini diingatkan ada pelecehan tata negara dalam hal hukum ini, artinya itu sesuatu yang besar tapi kok gampang dihilangkan, jadi ya kasusnya itu.
Pewawancara : terus scene enam belas ada apa ya?
Responden : Ya ini…bumbu terakhir ya, kan kemenangan kan ada piala gitu kan, tapi dengan suatu penghormatan itu jadi dikelilingi gadis-gadis cantik (tertawa)
Pewawancara : Berarti gadis-gadis cantik itu identiknya dengan apa?
Responden : Ya…dengan penghargaan ya, hadiah… bahwa menunjukan kalau ini (menunjuk jin Indonesia) emang hebat.
Pewawancara : menurut bapak kenapa gitu pakainya cewek gitu?
Responden : Ya.. kalau pakainya cewek dengan pakaian seperti ini kan juga daya tarik ya… daya tarik bagi pemirsa, gadis cantik itu anugerah, jadi sebuah mutiara lah atau sebagai penghargaan sebagai penggati piala
Pewawancara : terus scene tujuh belas? Yang happy siapanya pak?
Responden : (menunjuk pada tulisan yang penting heppi) Yang penting happy… ya kita semua kan diajak untuk happy..
Pewawancara : berarti menurut bapak yang happy siapanya?
lxxxiii
diajak untuk happy, terus ini ajakan untuk happy juga… ya pokonya yang penting diajak untuk happy dan pesan moralnya ya hal-hal kayak gitu jangan diabaikan ya…
Pewawancara : terus scene delapan belas?
Responden : scene delapan belasnya ya malah dua jin yang lain malah dihilangkan ya
Pewawancara : karena apa dihilangkan? Apa lagi yang terjadi? Responden :Ditolak ya, dua jin yang tadi ditolak ya
Pewawancara : apanya yang ditolak ya?
Responden : Ya…permintaannya yang ditolak ya… atau juga kan ini jin lainnya ingin merasakan apa yang dirasakan sama jin jawanya ini. Kan ada tiga perempuan masak buat sendiri, satunya buat saya gitu lho… ya kan bisa diajak nebeng ya.. nebeng ketenaran, ya pertama kan… ada gula ada semut ya… kalau ada sesuatu ada temen yang kebetulan rejekinya banyak ya nebeng… nebeng… ketenaran…nebeng kebahagiaan.. nebeng kenikmatan…ini kan tidak sekedar ngefans ya… biasalah dalam kehidupan sehari-hari ya… yang biasanya nggak begitu diperhatikan ya tapi setelah menjadi orang, dalam tanda kutip menjadi orang yaaa jadi ada maunya lah…ada gula ada semut lah.
Sudah sesuai dengan ini rekaman wawncara yang dilakukan pada Rabu tanggal 28 Mei 2014 pukul 07.20 di SMP Negeri 1 Tegal
lxxxiv (……….) 3. Responden 3
Pada hari Rabu tanggal 28 Mei 2014 pukul 08.53 di SMP Negeri 1 Tegal
Pewawancara : Selamat Siang Pak, pertama yang mau saya tanyai… nama lengkap bapak siapa ya?
Responden : Budianto Pewawancara : Budianto? Responden : Ya..
Pewawancara : terus kapan dan dimana bapak lahir? Responden :Di Purworejo, 22 Desember 1956 Pewawancara : Aslinya berarti?
Responden : Purworejo..
Pewawancara : Purworejo tapi tinggalnya diTegal ya? Responden : Ya…
Pewawancara : Terus pendidikan terakhirnya? Responden : D3
Pewawancara : Pekerjaannya sekarang apa ya? Responden : Guru IPA di SMPN 1
lxxxv Responden : Merokok
Pewawancara : Terus dalam sehari menonton televisi berapa kali?
Responden : Nggak tentu ya.. palingan malam tuh Tukul lha sore berita, paling hanya dua kali per hari
Pewawancara : Kalau nonton televisi ka nada iklannya kan, nah biasanya apa yang dilakuin kalau ada iklannya?
Responden : Ya..kalau iklan itu membosankan saya tinggal pergi Pewawancara : Berarti kalau gitu kadang ada iklan yang ditonton juga ya? Responden : Ada…
Pewawancara : Terus pertama saya mau wawancara iklan yang pertama itu tentang iklan DJARUM 76 versi korupsi, pungli dan sogokan. Dari scene satu apa saja yang bisa dilihat?
Responden : Gambar awan, gambar awan yang… Pewawancara : Awannya gimana pak?
Responden : Awannya putih ya… awan yang banyak sekali ya awannya…
Pewawancara : Menurut bapak awannya menandakan apa tuh awannya? Responden : Bisa asap bisa kumpulan dari titik-titik air ya kalo itu. Pewawancara : terus kalau discene dua apa yang bapak lihat?
lxxxvi Responden : Ada diruang kantor Pewawancara : Jenisnya kantor apa pak? Responden : Kantor perusahaan… Pewawancara : Dilihatnya dari mana pak?
Responden : Ya, ada tumpukan buku terus meja-meja ya
Pewawancara : Kan tadi katanya ada tiga orang, terus apa yang sedang mereka lakukan? Dan mereka itu siapa saja?
Responden : Ya mereka mungkin mengajukan proposal ya bisa… Pewawancara : antara siapa dengan siapa ya pak?
Responden : Antara (menunjuk pada orang yang membelakangi kamera yang didatangi oleh si pembawa proposal) bos dan (menunjuk pada orang yang membawa proposal) karyawan ya mbak
Pewawancara : Itu karyawan ya berarti? Responden : Ya mungkin…
Pewawancara : Terus apa hubungannya dari scene satu dan dua?
Responden : Hubungannya waktu siang, dilihat dari awannya terlihat jelas..
Pewawancara : Kalau dari scene yang ketiga ini bapak lihat siapa? Responden : Kok serem yah aha kayak siapa tu… Gayus! Pewawancara : Bapak tahu itu Gayus darimana?
lxxxvii
Pewawancara : Ya, familiar itunya ya pak? Responden : Ya..
Pewawancara : disini dia kira-kira sebagai apa nih?
Responden : Pekerjaannya sebagai…apa yah…gampangannya ya karyawan disitu
Pewawancara : Karyawannya karyawan apa nih pak?
Responden : Karyawannya… ya yang jelas ini kantor resmi ya mbak, pemerintah atau bukan ya nggak tau ya kecuali kalau pakai pakaian korpri, tapi yang jelas kantor resmi. Terus itukan kelihatannya dia punya gerakan-gerakan yang rahasia tapi mengajak kesesuatu yang gampang diatur lah
Pewawancara : berarti kalau gerakan seperti itu menjurusnya ke pa ini Pak?
Responden : Hal-hal yang sifatnya harus diurus lewat pintu belakang Pewawancara : Berarti maksudnya?
Responden : Ya… minta uang.. (mempraktekan gerakan tangan menggesekan ibu jari dengan jari telunjuk)
Pewawancara : Berarti gerakannya menandakan dia minta sesuatu itu ya pak
Responden : Ya. Minta imbalan lah, kalau ingin cepat ya gitu Pewawancara : Minta imbalan ke?
Responden : Ke yang datang tadi…
lxxxviii
Responden : Sepertinya terjadi tamunya tadi nggak puas Pewawancara : Nggak puasnya kenapa menurut bapak?
Responden : Karena kelihatannya Gaayus ini ini ingin dengan jalan yang benar, atau…dilayani namun tidak apa tidak disetujui karena Gayus kan minta sesuatu kan mbak…tapi ini kan mintanya dengan sejujurnya. Makanya dia menunjukan muka yang tidak puas lah
Pewawancara : Itu menandakan apa kalau gitu? Responden : Kecewa ya…
Pewawancara : Terus berarti terlihat dari mukanya terus dari?
Responden : Dari gerakannya, yang kelihatan tidak…tidak sopan kan… Pewawancara : Menurut bapak kan tadi kenapa pakainya tokohnya Gayus? Kan tadi bapak bilang Gayus kan…
Responden : Eh…saya…pikir karena pada saat itu sedang ngetop-ngetopnya tokoh Gayus ya. Dengan korupsinya yang luar biasa itu kan. Jadi dengan menanyangkan seperti dia jadi kan mudah dikenal ini…
Pewawancara : Discene lima apa yang bapak lihat?
Responden : Dia sedang berjalan, sambil berpikir barangkali. Dan menemukan sesuatu ya…
Pewawancara : Dia menemukan atau apa pak?
Responden : Kalau disini…dia menemukan dan kakinya tidak sengaja itu menendang..
lxxxix
Pewawancara : Poci ya..Terus abis itu ada apa lagi pak? Responden : Poci…keluar asap. Ya…
Pewawancara : Terus kalau scene enam?
Responden : Scene enam ini..kan..asap, ini…jin ya…
Pewawancara : Heeh…berarti poci itu menurut bapak menandakan apa? Responden : Menandakan sesuatu yang gambarannya tempat jin ya… Pewawancara : Oh berarti tempatnya si jin ya?
Responden : Iya karena poci ini identiknya dengan jin…jin penolong kan
Pewawancara : Berarti si jin itu identik dengan poci dan apalagi? Responden : Dan asap
Pewawancara : Terus…eh…scene tujuh. Discene tujuh apa yang bapak lihat?
Responden : Discene tujuh kan muncul jin,karena dia sedang galau mungkin karena masalah tadi di kantor tadi. Tiba-tiba kan muncul jin tadi yang memberikan iming-iming akan menyelesaikan segala masalah. Terus kaget (menunjuk ekspresi dari muka orang di scene ini) kemudian ekspresi selanjutnya kan…ininya (menunjuk pada gerakan tangan jin discene tujuh yaitu jari telunjuk)
Pewawancara : Itu menandaka apa? Responden : Satu ya…
xc Responden : Dari telunjuk tangan…
Pewawancara : Oh iya…menurut bapak. Si jinnya ini asalnya darimana? Responden : Si jin asalnya kan…dari…dari didalam poci kan mbak Pewawancara : Iya…poci. Asal usul daerahnya gimana?
Responden : Oh….apa bentuk pakaiannya ya…
Pewawancara : Iyaa menurut bapak jin itu nangkepnya darimana gitu asal daerahnya…
Responden : Dari Jawa..
Pewawancara : Darimananya tuh pak?
Responden : Dari pakaiannya mbak, pakai blangkon sama pakaian adat jawa
Pewawancara : Terus discene delapan ada apa? Responden : Discene delapan….
Pewawancara : Apa yang dilakuin, jalan ceritanya bagaimana?
Responden : Ini kan… minta..dilancarkan masalahnya kan. Tapikan ternyata ini memberikan satu jalan, asal…asal…apa itu, memberikan sesuatu ya. Wani piro itu
xci Pewawancara : Karena?
Responden : Bahasanya…
Pewawancara : Berarti selain pakaiannya kan berarti bahasanya ya pak? Responden : Ya… Ehm…cara menunjukan…ini…tangannya gini ya mbak…(mempraktekan isyarat tangan menunjuk menggunakan ibu jari) Pewawancara : Jempol gitu ya pak?
Responden : Iya…
Pewawancara : Itu menandakan apa pak?
Responden : Itu menandakan…menandakan…mempersilahkan ya.. Pewawancara : itu dari adat mana pak?
Responden : Adat jawa… Pewawancara : Terus?
Responden : Menurut saya itu kan memberikan jalan ya kayane. Menandakan ya berarti sedang menunggu (memperhatikan scene dengan gambar jin yang memiliki gerakan tangan dilipat di depan dada) Dia sedang menantikan..
Pewawancara : Menunggu?
Responden : Iya menunggu..menunggu jawaban… Pewawancara : Berarti gerakan tangannya ya?
Responden : Iya gerakan tangannya yang sedakep ya?
xcii
Responden : Ini kan menantikan jawaban ya mbak… sedang mendengarkan
Pewawancara : Mendengarkan itu kayak apa?
Responden : Mendengarkan apa yang dikatakan ini ya…megang dagu gitu mbak
Pewawancara : Terus?
Responden : Terus baru dia memberikan jawaban… Pewawancara : Hmm….
Responden : Dengan wnai piro ini…
Pewawancara : Menurut bapak wani piro itu maknanya apa?
Responden : Maknanya itu…berani berapa…menawarkan tapi dengan imbalan…
Pewawancara : berarti termasuknya apa tuh pak?
Responden : Pungli ya, korupsi….ya…kan maksutnya kan supaya itu kan ilang. Gampang diatur asal berani berapa gitu…
Pewawancara : Eh…menurut bapak kan dia pakainya tokohnya jin kan. Emang maknanya apa kok pakainya tokohnya jin?
Responden : Kalau jin…jin kan biasanya yang menggoda manusia kan jin-jin yang tidak baik kan ya. Gitu…
Pewawancara : Berarti ini menurut bapak ini jin itu, kan yang lain tidak baik kan. Berarti menurut bapak ini baik gitu?
xciii
Pewawancara : Heem…berarti menurut bapak?
Responden : Berarti sedikit banyak kan percaya. Karena ini kan hal-hal gaib ya mbak, karena tadinya kan sangat percaya kalau ternyata kan setelah dia bilang wani piro kemudian bisa diatur
Pewawancara : Kan tadi dibilang jin kan mahluk halus gaib kan. Padahal kan mahluknya kan nggak cuma jin aja kan..banyak yang lainnya. Emang kenapa gitu yang dipakai jin? Emang ada apa sama jin?
Responden : Ini gambarannya pada…pada itu loh mbak…yang diceritakan di India itu ka nada jin teko poci itu, yang ji itu yang selalu menolong. Aladin itu kan jinnya selalu menoloong kan…
Pewawancara : He eh…Oh berarti cerita anak-anak itu ya pak? Responden : Heeh…itu.
Pewawancara : Berarti kebawa pengalaman cerita kecil ya?
Responden : Pengalaman…bahwa dianggap jin ini semua jin dapat menolong…
Pewawancara : Makanya dipilihnya jin ya? Responden : Ya…ya…
Pewawancara : Terus yang scene yang sebelas, menurut bapak yang heppi siapanya?
Responden : Yang heppi….
Pewawancara : Apa konsumennya? Apa jinnya, apa penontonnya? Apa siapanya pak?
xciv Pewawancara : Karena apa?
Responden : Penonton ini…mbak? Kan ada tiga ya mbak, yang ini, Gayus sama penontonnya kan…
Pewawancara : Iya menurut bapak yang heppi siapanya pak? Responden : Yang heppii ya satu yang menerima imbalan Pewawancara : Oh berarti yang didalam cerita iklannya ya pak?
Responden : Iya…kemudian karena jinnya dapat imbalan ya jadinya jinnya heppi. Terus yang satu ini karena lancar pekerjaannya…kan gitu asal wani berapa yang penting kan heppi. Kemudian untuk penontonnya, jalan ceritanya sudah bagus kemudian merasa heppi sekalipun dibalik ini kan sebenarnya ada hal-hal yang tidak baik. Tidak baiknya satu karena berhubungan dengan jin. Kemudian dua, karena main itu sogok. Dibalik kesenangan itu ada hal-hal yang tidak baik.
Pewawancara : Iklan kedua. Iklan DJARUM 76 versinya FIL GOLD. Dari scene pertama ada apa dan siapa saja?
Responden : Disini ada panggung, dua pemain ya..kemudian backgroundnya itu DJARUM 76 FIL
Pewawancara : Selain ada panggung sama orang ada apa lagi? Responden : Lampu ya mbak…terus kursi
Pewawancara : Menurut bapak, dua orang ini siapa sama siapa? Responden : Ini antar…
xcv Responden : Manusia dan jin…
Pewawancara : Nah terus apa yang dilakukan? Mereka lagi apa sih discene ini?
Responden : Discene ini satunya berdiri satunya duduk… Pewawancara : Kenapa satunya bisa berdiri satunya duduk? Responden : Satunya ini nggak kuat berdiri hahaha (tertawa) Pewawancara : Menandakan apa sih?
Responden : Lemah…
Pewawancara : Yang lemah yang mana?
Responden : Yang duduk…jadi antara antara yang bawahan sama yang atasan…yang duduk biasanya yang lebih tinggi malah…
Pewawancara : Berarti yang lebih tinggi atau rendah yang mana?
Responden : Kalau dari pemahaman saya ini…kalau yang ini lebih tinggi (menunjuk orang yang duduk discene) tapi kok malah yang ini merintah ya (menunjuk orang yang berdiri) padahal kan mestinya hormat ya…
Pewawancara : Berarti kalau cuman dilihat dari duduk sama nggaknya? Responden : Tapi kalau melihat dari pakaiannya kan nada yang duduk kan lebih tinggi ya..tapi kalau gaya bicaranya ya…lebih tinggi ya ini (gaya bicaranya ya)
Pewawancara : Terus kalau dilihat dari benda itu menurut bapak kursinya itu menandakan apa? Kursinya…
xcvi Pewawancara : Iya menandakan apa?
Responden : Karena kursinya menandakan pangkat ya, karena kursinya kursi direktur sih ya mbak..
Pewawancara : Menandakan pangkat ya? Terus kalau scene yang selanjutnya ada apa aja pak?
Responden : Ini berdialog ya, ini justru memerintah. Yang bawahan memerintah yang atasan…
Pewawancara : Yang bawahan itu berarti yang berdiri?
Responden : yang berdiri…ya jin…berarti jin ini memerintahkan yang duduk. Jadi yang jin ini ka seolah-olah derajatnya lebih tinggi…
Pewawancara : Berarti?
Responden : Nadanya menandakan kayak orang memerintah…lebih ber..ber..berkuasa atau lebih pinter dari manusia…
Pewawancara : Terus kalau misal tadi kursi menandakan pangkat, kalau panggung menandakan apa pak? Kalau dikenyataannya? Kayak apa tuh? Kalau kursi itu pangkat, panggung itu kayak apa?
Responden : Panggung ya…ya dia hidupnya lebih tinggi dari manusia yang lain ya. Ya berarti dia itu symbol…symbol…dari kehidupan dia itu penu glamor ya. Hidupnya sudah diatas yang lain, terus glamor ditandai dengan lampu-lampu ini…
Pewawancara : Berarti panggungnya menandakan apa?
Responden : Menandakan derajatnya lebih tinggi daripada manusia yang lain
xcvii
Responden : Panggung kan tempat sandiwara ya mbak…tempat..tempat…
Pewawancara : Kalau disimpulin panggung itu apa pak?
Responden : Panggung itu dunia ini..ya kan seperti…seperti dunia ini. Yang dilihat banyak orang, jadi tingkah laku dia itu bisa dilihat oleh banyak orang…berada diatas itu
Pewawancara : Scene yang ketiga apa yang bapak lihat? Ada siapa? Responden : Ada direktur…Gayus
Pewawancara : Dilihatnya dari apanya pak? Responden : dari kacamatanya
Pewawancara : Di scene ketiga ada apa pak? Responden : Ya dia menawarkan wani piro ya Pewawancara : Maksudnya apa tuh pak?
Responden : Wani piro kan maksudnya berani berapa…
Pewawancara : Berarti maknanya apa pak kalau dia bilang berani berapa? Responden : Minta imbalan…karena disuruh melakukan sesuatu… Pewawancara : Oh… ya…terus ada apa lagi?
Responden : Ini menandakan duit ya mbak… (mempraktekan gerakan tangan menggesek ibu jari dengan telunjuk). Wani piro itu kan maksudnya kan sejumlah uang kan…
xcviii
Pewawancara : Terus, scene yang keempat?
Responden : Jinnya tecengang ya. Jinnya kan, ini kan satu terkejut kemudian ternyata manusiajuga berbuat seperti dia kan. Wani piro…
Pewawancara : Jinnya terkejut dilihat dari mananya pak? Responden : Dari raut muka…
Pewawancara : Ya…
Responden : Ya..ditirukan si ini kan (menunjuk tokoh jin pada scene ini dikertas)
Pewawancara : Berarti seiapa yang niruin siapa? Responden : jinnya niruin Gayus…
Pewawancara : Niruinnya gimanapak? Responden : Wani piyo itu…
Pewawancara : Menurut bapak kalau niruinnya kayak gitu tuh artinya apa?
Responden : Artinya…dia kan. Biacaranya agak terganggu ya…cedal…
Pewawancara : (tertawa)
Responden : Ohh! Ini ngece ini… Pewawancara : Jinnya kenapa?
xcix Responden : Negece ya…
Pewawancara : Lihat ngece berarti darimananya pak?
Responden : Mimik mukanya…ekspresinya…bahasanya… Pewawancara : Berarti menurut bapak ini ngece ya ikutnya? Responden : Ya…
Pewawancara : Scene yang terakhir scene yang kelima apa yang bapak lihat?
Responden : Lambang rokok DJARUM ya…
Pewawancara : Bapak tau darimana itu rokok? Kan nggak ada tulisannya Responden : Satu, DJARUM76 kan lambangnya rokok DJARUM 76. Kemudian DJARUMnya itu kan tulisan tulisan yang memang.. apa ya.. karena memang tulisan DJARUM seperti itu dan lambangnya DJARUM seperti itu…
Pewawancara : Diluar dari itu kalau denger DJARUM 76 itu bapak tau darimana kalau itu rokok?
Responden : Itu…udah kenal…
Pewawancara : Oh udah kenal ya..makanya langsung tahu…terus kalau DJARUM 76 itu tau nggak pak bedanya sama DJARUm yg lainnya?
Responden : Say nggak tau ya…karena saya nggak merokok pakai ini. Pewawancara : Oh bapak nggak tahu ya?
Responden : Iya…